Nala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nala
नल
Lukisan Nala dan Damayanti karya Raja Ravi Varma.
Lukisan Nala dan Damayanti karya Raja Ravi Varma.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaNala
Ejaan Dewanagariनल
Ejaan IASTNala
AsalKerajaan Nishadha

Nala (Dewanagari: नल; ,IASTNala, नल), juga dikenal sebagai Nala Cakrawarti, adalah salah satu dari Sad Cakrawartin (enam maharaja dunia) dalam mitologi Hindu. Kisah cintanya dengan Damayanti diceritakan sekilas dalam kitab Mahabharata. Ia merupakan raja dari kerajaan Nishadha. Ia dipilih oleh Damayanti sebagai suami dalam sebuah sayembara, sebuah tradisi di mana seorang calon istri memilih suami di antara para undangan, dan diterima dengan rasa suka.

Riwayat[sunting | sunting sumber]

Nala lahir sebagai putera Raja Wirasena dari kerajaan Nishadha. Konon kepribadiannya amat baik sehingga Damayanti jatuh cinta dengannya sebelum mereka bertemu secara langsung. Saat kerajaan Widarbha menyelenggarakan sayembara, Nala turut hadir. Nala dipilih untuk menjadi suami oleh puteri Damayanti setelah memenangkan sayembara. Para dewa yang turut hadir memberkati pasangan tersebut. Namun saat iblis Kali tahu bahwa Nala sudah menjadi suami Damayanti, ia bersumpah akan menjauhkan Nala dari jalan dharma, atau jalan kebenaran dan kebajikan. Iblis Kali juga bersumpah akan memisahkan Nala dan Damayanti. Karena kesucian hati Nala, iblis Kali sulit menjerumuskannya dan butuh waktu sekitar dua belas tahun untuk menemukan saat yang tepat.

Lukisan India bergaya Pahari, menggambarkan pernikahan Nala dan Damayanti, dibuat sekitar abad ke-18.

Nala menikah dengan Damayanti dan dikaruniai dua anak. Ketika Nala tidak mencuci kakinya saat menjalani persembahyangan, Kali memengaruhi pikirannya. Nala mengadakan permainan dadu melawan Puskara dengan taruhan harta dan kerajaan. Karena mengalami kekalahan, Nala menyerahkan seluruh harta dan kerajaannya. Ia dan Damayanti juga harus menjalani pembuangan ke dalam hutan. Di dalam hutan, burung-burung membawa terbang pakaian yang dimiliki Nala. Kali berusaha menghasut Nala untuk meninggalkan Damayanti dan usahanya berhasil. Kemudian, Nala menyelamatkan Naga Karkotaka dari kobaran api dan digigit saat berusaha menghalau setan dari dalam tubuhnya. Sebagai akibatnya, racun tersebut mengubah Nala menjadi orang katai. Di kemudian hari, Nala yang berwujud kecil ini berganti nama menjadi Bahuka, dan bekerja sebagai kusir Raja Rituparna dari kerajaan Kosala. Ketika Raja Rituparna mengajarinya cara bermain dadu yang baik dan benar, Bahuka mengeluarkan pengaruh Kali dari dalam dirinya dan memenjarakan iblis tersebut ke dalam sebuah pohon.

Meski Damayanti berpisah dengan Nala, ia tetap mencintainya dan berusaha mencarinya, tetapi tidak berhasil. Lalu Damayanti menyelenggarakan sayembara kedua. Majikan Nala merupakan salah satu dari ratusan raja yang datang ke sayembara, dan Nala ikut serta bersama majikannya. Dalam perjalanan mereka menuju lokasi sayembara, sang raja mengajari beberapa tekhnik berjudi kepada Nala. Damayanti sadar bahwa si orang katai adalah Nala karena terangsang dengan bau masakan yang dibuat Nala untuk Damayanti. Mereka bersatu kembali dan Nala berubah kembali seperti wujudnya yang dulu. Nala menggunakan pengetahuannya tentang judi untuk memperoleh kembali segala sesuatu yang telah dirampas darinya.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]