Wahidin Soedirohoesodo: Perbedaan antara revisi
k menambahkan Kategori:Tokoh Jawa menggunakan HotCat |
Cool25vibe (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(28 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
|||
[[Berkas:Wahidin 1.jpg|right|thumb|Wahidin Sudirohusodo]] |
|||
| name = Wahidin Soedirohoesodo |
|||
| image = Wahidin 1.jpg |
|||
| caption = dr. Wahidin Soedirohoesodo |
|||
| birth_date = {{Birth date|1852|1|7}} |
|||
| birth_place = [[Mlati, Sleman]], [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]], [[Hindia Belanda]] |
|||
| death_date = {{Death date and age|1917|5|26|1852|1|7}} |
|||
| death_place = [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]], [[Hindia Belanda]] |
|||
| nationality = [[Indonesia]] |
|||
| known_for = Penggagas organisasi [[Boedi Oetomo]] |
|||
| occupation = [[Dokter]] |
|||
}} |
|||
[[Dokter|dr.]] '''Wahidin Soedirohoesodo''' ({{lahirmati|[[Mlati, Sleman]], [[Yogyakarta]]|7|1|1852|[[Yogyakarta]]|26|5|1917}}, [[EYD]]: '''Wahidin Sudirohusodo''') adalah seorang dokter dan reformis pendidikan di [[Hindia Belanda]] yang ikut mendirikan organisasi pengembangan diri [[Suku Jawa|Jawa]], [[Boedi Oetomo]]. Oleh karena itu, ia terkadang dianggap sebagai tokoh awal [[Kebangkitan Nasional Indonesia]]. Pada tahun 1973 ia dinyatakan sebagai [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]].<ref name="KPIT">{{cite book |last=Mirnawati |title=Kumpulan pahlawan Indonesia terlengkap |date=2012 |publisher=Cerdas Interaktif |location=Mekarsari, Cimanggis, Depok |isbn=9789797883430 |pages=78–9 |edition=Cetakan I}}</ref> |
|||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
* Sekolah Dasar di Yogyakarta |
* Sekolah Dasar di Yogyakarta |
||
* Europeesche Lagere School di Yogyakarta |
* [[Europeesche Lagere School]] di Yogyakarta |
||
* |
* Sekolah Dokter Djawa di Jakarta |
||
== |
== Perjuangan == |
||
Dokter lulusan STOVIA ini sangat senang bergaul dengan rakyat biasa, sehingga tak heran bila ia mengetahui banyak penderitaan rakyat. Ia juga sangat menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Sebagai dokter, ia sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran. |
|||
* Memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Menurut dokter lulusan STOVIA ini, cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Ia sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang “dana pelajar” untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. |
|||
Dua pokok yang menjadi perjuangannya ialah memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. |
|||
* Dihadapan para pelajar STOVIA di Jakarta, ia melontarkan sebuah gagasan akan pentingya sebuah organisasi untuk memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini akhirnya disambuat antusias para pelajar, sehingga pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo. Dalam kurun waktu tersebut, Boedi Oetomo menjadi organisasi modern pertama kali lahir di Indonesia. Sekarang hari lahir Boedi Oetomo diperingati sebagai hari Hari Kebangkitan Nasional. |
|||
== |
== Penghargaan == |
||
Pada tahun 1973, ia dinyatakan sebagai [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]]. Sebuah [[Masjid jami|masjid agung]] di [[Kabupaten Sleman]] yang selesai dibangun pada tahun 1990, dinamai menurut namanya. |
|||
⚫ | |||
Pada tanggal 14 Januari 2022, [[kapal rumah sakit]] yang menggunakan namanya, [[KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991)]], mulai beroperasi di [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI Angkatan Laut]]. |
|||
== Lahirnya Boedi Oetomo == |
|||
⚫ | |||
Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di [[Jawa]] mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang "dana pelajar" untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan. |
Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di [[Jawa]] mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang "dana pelajar" untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan. |
||
Gagasan itu juga dikemukakannya pada para pelajar STOVIA di Jakarta tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah |
Gagasan itu juga dikemukakannya pada para pelajar STOVIA di Jakarta tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Boedi Oetomo. |
||
== Dalam budaya populer == |
|||
* Dalam film ''[[Sang Pencerah]]'' (2010), Wahidin Soedirohoesodo diperankan oleh [[Pangky Suwito]]. |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/wahidin-sudirohusodo/index.shtml Profil di TokohIndonesia.com] |
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/wahidin-sudirohusodo/index.shtml Profil di TokohIndonesia.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070213155356/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/wahidin-sudirohusodo/index.shtml |date=2007-02-13 }} |
||
<!-- *[http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Wahidin-Sudiro-Husodo-Orang-Batak-Bergelar-Sisingamangaraja-X.html Profil di Waspada Online] --> |
|||
⚫ | |||
{{Pahlawan Indonesia}} |
{{Pahlawan Indonesia}} |
||
{{DEFAULTSORT:Sudirohusodo, Wahidin}} |
{{DEFAULTSORT:Sudirohusodo, Wahidin}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]] |
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Dokter Indonesia]] |
[[Kategori:Dokter Indonesia]] |
||
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]] |
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi terkini sejak 26 Mei 2024 01.10
Wahidin Soedirohoesodo | |
---|---|
Lahir | Mlati, Sleman, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hindia Belanda | 7 Januari 1852
Meninggal | 26 Mei 1917 Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hindia Belanda | (umur 65)
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Dokter |
Dikenal atas | Penggagas organisasi Boedi Oetomo |
dr. Wahidin Soedirohoesodo (7 Januari 1852 – 26 Mei 1917, EYD: Wahidin Sudirohusodo) adalah seorang dokter dan reformis pendidikan di Hindia Belanda yang ikut mendirikan organisasi pengembangan diri Jawa, Boedi Oetomo. Oleh karena itu, ia terkadang dianggap sebagai tokoh awal Kebangkitan Nasional Indonesia. Pada tahun 1973 ia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.[1]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Sekolah Dasar di Yogyakarta
- Europeesche Lagere School di Yogyakarta
- Sekolah Dokter Djawa di Jakarta
Perjuangan
[sunting | sunting sumber]- Memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Menurut dokter lulusan STOVIA ini, cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Ia sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang “dana pelajar” untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
- Dihadapan para pelajar STOVIA di Jakarta, ia melontarkan sebuah gagasan akan pentingya sebuah organisasi untuk memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini akhirnya disambuat antusias para pelajar, sehingga pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo. Dalam kurun waktu tersebut, Boedi Oetomo menjadi organisasi modern pertama kali lahir di Indonesia. Sekarang hari lahir Boedi Oetomo diperingati sebagai hari Hari Kebangkitan Nasional.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1973, ia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Sebuah masjid agung di Kabupaten Sleman yang selesai dibangun pada tahun 1990, dinamai menurut namanya.
Pada tanggal 14 Januari 2022, kapal rumah sakit yang menggunakan namanya, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991), mulai beroperasi di TNI Angkatan Laut.
Lahirnya Boedi Oetomo
[sunting | sunting sumber]Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang "dana pelajar" untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan.
Gagasan itu juga dikemukakannya pada para pelajar STOVIA di Jakarta tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Boedi Oetomo.
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]- Dalam film Sang Pencerah (2010), Wahidin Soedirohoesodo diperankan oleh Pangky Suwito.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Profil di TokohIndonesia.com Diarsipkan 2007-02-13 di Wayback Machine.
- ^ Mirnawati (2012). Kumpulan pahlawan Indonesia terlengkap (edisi ke-Cetakan I). Mekarsari, Cimanggis, Depok: Cerdas Interaktif. hlm. 78–9. ISBN 9789797883430.