Lompat ke isi

Selat solo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Salat ≠ selada (salad)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(32 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox prepared food
{{Rapikan}}
| name = Selat solo
[[Berkas:Selat Solo.jpg|thumb|240px|Selat Solo]]
| image = [[Berkas:40. Selat 1.jpg|272px]]
'''Selat solo''' adalah makanan asli dari [[Kota Surakarta|Surakarta]] yang isinya [[wortel]], [[buncis]], [[ketimun]], kentang goreng, selada telur kecap, dan [[daging]], yang disiram dengan kuah semur plus ditambahkan mayones homemade yang rasanya kecut segar. Di beberapa restaurant atau tempat makan, Selat Solo biasanya diberi irisan daging.
| caption = '''Selat Solo'''
| alternate_name =
| country = [[Indonesia]]
| region =
| creator = [[Masakan Jawa]]
| course = [[Hidangan utama]]
| served = Panas
| main_ingredient = Daging [[has luar (sapi)|has luar]] yang direbus dan disajikan dengan kuah encer, bersama dengan sayuran dan kentang
| variations =
| calories =
| other =
}}


'''Selat solo''' atau adalah sebuah hidangan khas [[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]] yang mendapat pengaruh dari hidangan [[masakan Eropa|Eropa]].
Banyak ditemui di warung makan yang terdapat di kota Solo.


Walaupun memiliki nama ''selat solo'' — yang mengacu kepada "[[salad]]", bagian utamanya berupa [[daging sapi]] (umumnya [[Has luar (sapi)|has luar]]) menjadikan hidangan ini tidak cocok untuk dikatakan sebagai salad, melainkan sebagai sebuah [[bistik]] yang disajikan dalam kuah manis encer khas Jawa. Beberapa orang menyebut hidangan ini sebagai sebuah percampuran antara bistik, salad dan sup.<ref>{{cite web|title=Yuk, Berburu Selat Solo!|author=Bondan Winarno|url=http://food.detik.com/read/2012/01/18/105429/1818524/996/yuk-berburu-selat-solo|date = 18 Januari 2012 |publisher=[[DetikFood]]|accessdate=25 Februari 2016}}</ref> Hidangan ini juga sering disebut sebagai '''bistik jawa''', walaupun hidangan tersebut mengandung lebih sedikit kuah.
[[Kategori:Masakan Jawa]]

== Sejarah ==
Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]], orang-orang Eropa membawa bahan-bahan masakan serta teknik-teknik memasak khas Eropa. Para [[ningrat]] dan kaum terdidik diperkenalkan pada makanan Eropa seperti roti, [[keju]] dan bistik yang dihargai sebagai sajian-sajian masyarakat kelas atas Hindia Belanda. Pada masa ini pula terjadi adaptasi serta percampuran hidangan Eropa dengan hidangan Jawa, salah satunya adalah penciptaan resep selat solo di [[Surakarta]], yang merupakan ibu kota dari [[Kasunanan Surakarta]]. Hidangan ini diyakini merupakan sebuah [[masakan fusion|masakan percampuran]] berupa bistik khas Eropa dengan selera Jawa.<ref>{{cite web|title=Solo Culinary Destination|publisher=Surakarta.go.id|url=http://www.surakarta.go.id/konten/solo-culinary-destination|accessdate=25 Februari 2016|archive-date=2016-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20161126190503/http://www.surakarta.go.id/konten/solo-culinary-destination|dead-url=yes}}</ref> Pengaruh Eropa dapat dilihat dari penggunaan [[moster]] atau [[mayones]] dan kecap Inggris, sementara selera Jawa yang cenderung manis dapat dirasakan dari penggunaan [[kecap manis]].

==Penyajian dan bahan-bahan ==
Makanan ini terdiri dari daging sapi [[has luar (sapi)|has luar]] yang [[rebusan|direbus]] dalam kuah encer yang terbuat dari [[bawang putih]], [[cuka]], [[kecap manis]], [[kecap Inggris]], air serta dibumbui dengan [[pala]] dan [[merica]].

Makanan ini kemudian disajikan dengan [[telur rebus]] dan sayur-sayuran seperti [[buncis]], [[kentang]], [[tomat]], [[selada]], [[mentimun]], [[kol]] atau [[brokoli]] dan [[wortel]], serta ditaburi [[keripik kentang]] dan ditambahkan sedikit [[moster]] atau [[mayones]] di sampingnya. Bisa juga merupakan sup daging dan [[kaldu]] sapi digepuk, dicampur [[keripik]] kentang, irisan onion ([[bawang bombay]]), [[selada]], [[wortel]], [[buncis]], [[telur]], pakai salad thousand island/sejenis. Selad solo biasa dihidangkan sebagai makan pembuka. Namun mesti dimakan selagi hangat, sebab jika sudah dingin maka lemak daging [[sapi]] akan tampak di permukaan [[sup]].

==Galeri ==
<gallery>
File:Selat Solo.jpg|Selat solo disajikan dengan daging sapi
Selat Vien's takeaway.jpg|Seporsi selat solo yang dibawa pulang (takeaway)
File:Selat solo segar.jpg|Selat solo segar
</gallery>

== Catatan kaki ==
{{Reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/13136/selat-solo Resep Selat Solo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160512015230/http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/13136/selat-solo |date=2016-05-12 }}
* [https://www.youtube.com/watch?v=MPg_LRCtGGI Video Resep Selat Solo]
{{Topik Surakarta}}
{{Masakan Indonesia}}

[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Jawa]]

Revisi terkini sejak 28 Juni 2024 07.44

Selat solo
Selat Solo
SajianHidangan utama
Tempat asalIndonesia
Dibuat olehMasakan Jawa
Suhu penyajianPanas
Bahan utamaDaging has luar yang direbus dan disajikan dengan kuah encer, bersama dengan sayuran dan kentang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Selat solo atau adalah sebuah hidangan khas Solo, Jawa Tengah yang mendapat pengaruh dari hidangan Eropa.

Walaupun memiliki nama selat solo — yang mengacu kepada "salad", bagian utamanya berupa daging sapi (umumnya has luar) menjadikan hidangan ini tidak cocok untuk dikatakan sebagai salad, melainkan sebagai sebuah bistik yang disajikan dalam kuah manis encer khas Jawa. Beberapa orang menyebut hidangan ini sebagai sebuah percampuran antara bistik, salad dan sup.[1] Hidangan ini juga sering disebut sebagai bistik jawa, walaupun hidangan tersebut mengandung lebih sedikit kuah.

Pada masa kolonial Hindia Belanda, orang-orang Eropa membawa bahan-bahan masakan serta teknik-teknik memasak khas Eropa. Para ningrat dan kaum terdidik diperkenalkan pada makanan Eropa seperti roti, keju dan bistik yang dihargai sebagai sajian-sajian masyarakat kelas atas Hindia Belanda. Pada masa ini pula terjadi adaptasi serta percampuran hidangan Eropa dengan hidangan Jawa, salah satunya adalah penciptaan resep selat solo di Surakarta, yang merupakan ibu kota dari Kasunanan Surakarta. Hidangan ini diyakini merupakan sebuah masakan percampuran berupa bistik khas Eropa dengan selera Jawa.[2] Pengaruh Eropa dapat dilihat dari penggunaan moster atau mayones dan kecap Inggris, sementara selera Jawa yang cenderung manis dapat dirasakan dari penggunaan kecap manis.

Penyajian dan bahan-bahan

[sunting | sunting sumber]

Makanan ini terdiri dari daging sapi has luar yang direbus dalam kuah encer yang terbuat dari bawang putih, cuka, kecap manis, kecap Inggris, air serta dibumbui dengan pala dan merica.

Makanan ini kemudian disajikan dengan telur rebus dan sayur-sayuran seperti buncis, kentang, tomat, selada, mentimun, kol atau brokoli dan wortel, serta ditaburi keripik kentang dan ditambahkan sedikit moster atau mayones di sampingnya. Bisa juga merupakan sup daging dan kaldu sapi digepuk, dicampur keripik kentang, irisan onion (bawang bombay), selada, wortel, buncis, telur, pakai salad thousand island/sejenis. Selad solo biasa dihidangkan sebagai makan pembuka. Namun mesti dimakan selagi hangat, sebab jika sudah dingin maka lemak daging sapi akan tampak di permukaan sup.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bondan Winarno (18 Januari 2012). "Yuk, Berburu Selat Solo!". DetikFood. Diakses tanggal 25 Februari 2016. 
  2. ^ "Solo Culinary Destination". Surakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-26. Diakses tanggal 25 Februari 2016. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]