Lompat ke isi

Sulawesi Tenggara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OskNe (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Herryz (bicara | kontrib)
k Update data penduduk
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(535 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kotakinfo provinsi
{{kotak info provinsi Indonesia
|nama=Sulawesi Tenggara
|nama = Sulawesi Tenggara
|translit_lang1 =
|bendera=
|translit_lang1_info =
|lambang=Southeast Sulawesi COA.svg
|julukan = {{hlist|Bumi Anoa|Wonua Sorume (''Bumi Anggrek'')}}
|peta=Locator sultra final.png
|singkatan = Sultra
|koordinat=6º 30' - 2º 30' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}120º 30' - 124º 50' [[Bujur Timur|BT]]
|foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|motto=[[Bolimo Karo Somanamo Lipu]]
|perrow = 2/2/2/2/2
|dasar hukum=UU 13/1964
|image1=Wakatobi beach 2006.jpg
|tanggal=[[22 September]] [[1964]]
|image2=Reflection of Floating House of Bajau in Bajau Sampela Village Wakatobi.jpg
|ibukota=[[Kota Kendari]]
|image3=Lawana Lanto.jpg
|gubernurlink=Daftar gubernur Sulawesi Tenggara
|image4=Laika Mbuu.jpg
|nama gubernur=H. [[Nur Alam]], SE, M.Si
|image5=Andrydenisah4.jpg
|nama wakil gubernur=Brigjen TNI Purn. [[Saleh Lasata]]
|image6=Tari Larianggi M Jeffry Hanafiah 08121586687.jpg
|dau=Rp. 981.035.741.000.-
|image7=Masjid Islamic Centre Baubau tampak depan.jpg
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|image8=Masjid Al-Alam Kendari (3).jpg
|luas=38140
}}
|penduduk=2232586
|caption = '''Atas ke bawah; kiri ke kanan''': Pantai [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Rumah [[Suku Bajau|Bajau]] di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Lawana Lanto [[Kabupaten Buton|Buton]], Panari Larianggi di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Festival Budaya Tuo [[Kabupaten Buton|Buton]], Islamic Center [[Kota Baubau]], Masjid Al Alam [[Kota Kendari|Kendari]].
|penduduktahun=2010
|bendera = Flag of Southeast Sulawesi.svg
|pendudukref=<ref>Sensus Penduduk 2010</ref>
|lambang = Coat of arms of Southeast Sulawesi.svg
|kabupaten=12
|peta = South East Sulawesi in Indonesia.svg
|kota=2
|koordinat = 6º 30' – 2º 30' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}120º 30' – 124º 50' [[Bujur Timur|BT]]
|kecamatan=104
|motto = Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara<br/>{{small|{{lang icon|Tolaki|Tolaki}} Barang Siapa Yang Menghargai Adat Maka Dia Akan di Muliakan Tapi Barang Siapa Yang Tidak Menghargai Adat Maka Dia Tidak Akan Dihargai}}
|kelurahan=1.529
|dasar hukum = UU No. 7 Tahun 2022<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154125/https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |dead-url=no }}</ref>
|suku=[[Suku Buton|Buton]] (23%), [[Suku Bugis|Bugis]] (19%), [[Suku Tolaki|Tolaki]] (16%), [[Suku Muna|Muna]] (15%)
|hari jadi = [[27 April]] [[1964]]
|agama=[[Islam]] 95%, [[Kristen]], [[Kristen Katolik]], [[Hindu]], [[Budha]]
|ibukota = [[Kota Kendari]]
|bahasa=[[Bahasa Indonesia]], [[tolaki]],[[tolaki mekongga]], [[Wolio]], [[Muna]], [[Wanci]], [[Kaledupa]], [[Binongko]], [[Tomia]], [[Cia-Cia]],
|kota besar = [[Kota Baubau]]
|zona=[[WITA]]
|kabupaten = 15
|lagu=Peia Tawa-tawa
|kota = 2
|web=[http://www.sultra.go.id/ www.sultra.go.id]
|kecamatan = 219
|kelurahan = 377
|desa = 1.915
|nama gubernur = [[Andap Budhi Revianto]] (Penjabat)
|nama wakil gubernur = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Asrun Lio
|nama ketua DPRD = Abdulrahman Saleh
|luas = 38140
|penduduk = 2785517
|tahun populasi = 30 Juni 2024
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="SULTRA">{{cite web|url=https://sultra.bps.go.id/publication/2023/02/28/1828fe18cd21a894338918f9/provinsi-sulawesi-tenggara-dalam-angka-2023.html|title=Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2023|pages=86|work=BPS|access-date=29 Juli 2023|format=pdf}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|95,82% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,24% [[Kekristenan]]
** 1,64% [[Protestan]]
** 0,60% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,89% [[Hindu]] |0,05% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (dominan)|[[Bahasa Moronene|Moronene]]|[[Bahasa Cia-cia|Cia-cia]]|[[Bahasa Wawonii|Wawonii]]|[[Bahasa Wolio|Wolio]]|[[Bahasa Muna|Muna]]|[[Bahasa Bajo|Bajo]]|[[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]]<br>[[Bahasa Sasak|Sasak]]|[[Bahasa Bali|Bali]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]|[[Bahasa Bugis|Bugis]]|[[Bahasa Toraja|Toraja]]|[[Bahasa Sunda|Sunda]]|[[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]}}
|lagu = Wulele Sanggula (Tolaki)<br>Wonua Bombana (Moronene)<br>Otampo (Muna)<br>Kaki Dhisaku (Buton)
|ISO = ID-SG
|kode area = {{collapsible list|
0401 — Kendari|
0402 — Baubau|
0403 — Muna|
0404 — Wakatobi|
0405 — Kolaka|
0408 — Konawe}}
|kode pos = 93''xxx''
|rumah = {{hlist|[[Rumah Laika]]|[[Rumah Adat Banua Tada|Rumah Banua Tada]]}}
|senjata = [[Mosehe|Parang Taawu / Mosehe]]
|flora = [[Anggrek serat]]
|fauna = [[Anoa]]
|utc = +08:00
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|TNKB = DT
|dau = Rp 1.639.676.883.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=25 September 2021|format=pdf}}</ref>
|IPM = {{increase}} 72,23 ([[2022]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Juli 2023}}</ref>
|web = {{url|sultraprov.go.id}}
}}
}}


'''Sulawesi Tenggara''' adalah sebuah [[Daftar Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang beribukotakan [[Kendari]].
'''Sulawesi Tenggara''' (disingkat '''Sultra''') adalah sebuah [[Daftar Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak bagian tenggara pulau [[Sulawesi]], dengan ibu kota [[Kota Kendari|Kendari]]. Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di provinsi [[Sulawesi Selatan]] dengan ibukotanya adalah kecamatan Baubau. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.


Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau [[Sulawesi]], secara geografis terletak di bagian selatan garis [[khatulistiwa]] di antara 02°45' - 06°15' [[Lintang Selatan]] dan 120°45' - 124°30' [[Bujur Timur]] serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140&nbsp;km² (3.814.000 ha) dan perairan ([[laut]]) seluas 110.000&nbsp;km² (11.000.000 ha).
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau [[Sulawesi]], secara geografis terletak di bagian selatan garis [[khatulistiwa]] di antara 02°45' 06°15' [[Lintang Selatan]] dan 120°45' 124°30' [[Bujur Timur]] serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140&nbsp;km² (3.814.000 ha) dan perairan ([[laut]]) seluas 110.000&nbsp;km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.785.517 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=4 Oktober 2024|format=visual}}</ref>


== Sejarah Daerah ==
== Sejarah ==
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dengan Kecamatan [[Baubau]] sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai [[Daerah]] [[Otonom]] berdasarkan [[Perpu]] No. 2 tahun 1964 [[Juncto]] UU No.13 Tahun 1964.


=== Masa Kesultanan – Kerajaan Nusantara ===
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]] [[Sulselra]] dengan [[Bau-bau]] sebagai ibukota kabupaten.
Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan [[Afdeling]]. [[Onderafdeling]] ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari: Afdeling Boeton, Afdeling Muna, dan Afdeling Laiwui.


[[Onderafdeling]] secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang ([[wedana]] bangsa [[Belanda]]) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut [[Patih]]) pada masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]]. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa ''[[landschap]]'' yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.
Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai [[Daerah]] [[Otonom]] berdasarkan [[Perpu]] No. 2 tahun 1964 [[Juncto]] UU No.13 Tahun 1964.


Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.
=== A. Masa [[Orde Lama]] 1964 ===


Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) [[kabupaten]], yaitu:
# [[Kabupaten Kendari]],
# [[Kabupaten Kolaka]],
# [[Kabupaten Muna]] dan
# [[Kabupaten Buton]]


Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar.{{cn}}
Dengan [[Bau-bau]] sebagai [[ibukota]] [[provinsi]]. Namun, karena suatu hal ibukota provinsi berganti menjadi di [[Kendari]].
=== Masa [[Orde Lama]] (1945-1965) ===
Melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat [[kabupaten]], yaitu: [[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Kendari]], [[Kabupaten Kolaka]], dan [[Kabupaten Muna]]. Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]]-Tenggara. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan [[pemberontakan DI/TII]].


Kabupaten Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas.{{Butuh rujukan}} Wilayahnya memiliki sumber daya mineral hasil tambang terutama [[nikel]].<ref>{{Cite book|last=Prasetyo, B. E., dkk.|date=2015|url=https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|title=Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara|location=Jakarta|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|isbn=978-602-0836-13-3|pages=1|url-status=live|access-date=2023-05-26|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814145359/https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|dead-url=no}}</ref> Hasil tambang lainnya berupa aspal dan sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainnya. Atas pertimbangan ini tokoh–tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara. Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Cita-cita tersebut tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara yang menetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya [[Kendari, Kendari|Kecamatan Kendari]].
=== B. Masa [[Orde Baru]] Tahun 1995 ===


Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara, Kolonel Inf. A. A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.
Dibentuk satu [[kota]] yaitu [[Kota Kendari]], pemekaran dari Kabupaten Kendari, sekarang Kabupaten Konawe (3 Agustus 1995)
=== Masa [[Orde Baru]] (1965-1998) ===

Pada 3 Agustus 1995, dibentuk satu [[kotamadya]] yaitu [[Kota Kendari]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (kini bernama [[Kabupaten Konawe]]).
=== C. Masa [[Era Reformasi]] Tahun 1999 ===
=== Masa Reformasi (1998-sekarang) ===

Pada 21 Juni 2001, dibentuk satu [[kota]] baru bernama [[Kota Baubau]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Kemudian selanjutnya terbentuk beberapa [[kabupaten]] baru, antara lain:
=== [[Masa Awal Reformasi]] ===
Dibentuk satu [[kota]] Baru yaitu : [[Kota Bau-Bau]], pemekaran dari Kabupaten Buton (21 Juni 2001)

=== [[Masa Berikutnya]] [[Reformasi]] ===
Terbentuk beberapa [[kabupaten]] baru :
# [[Kabupaten Bombana]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Bombana]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Wakatobi]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Wakatobi]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Kolaka Utara]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Kolaka Utara]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Konawe Selatan]], pemekaran dari Kabupaten Kendari (25 Februari 2003)
# [[Kabupaten Konawe Selatan]], pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
# [[Kabupaten Konawe Utara]], pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Konawe Utara]], pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Buton Utara]], pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Buton Utara]], pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Kolaka Timur]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
# [[Kabupaten Kolaka Timur]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
# [[Kabupaten Konawe Kepulauan]], dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
# [[Kabupaten Konawe Kepulauan]], dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
# [[Kabupaten Buton Tengah]], dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
# [[Kabupaten Buton Selatan]], dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
# [[Kabupaten Muna Barat]], dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)


Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota.
Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto [[Jakarta]].


== Demografi Daerah ==
== Pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}


{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
=== Jumlah Penduduk ===
!style="background: lavender;" colspan=2|Gubernur
Pada tahun [[1990]] jumlah [[penduduk]] Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun [[2000]] meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional [[Badan Pusat Statistik]] tahun [[2005]] adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Wakil Gubernur
|-
|[[Berkas:Andap Budhi Revianto, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (cropped).jpeg|100px]]
|[[Andap Budhi Revianto]]<br> (''Penjabat'')
|5 September 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}

=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara}}

=== Pembagian administratif ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara}}


== Demografi ==
Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 - 2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).
=== Penduduk ===
Pada tahun [[1990]] jumlah [[penduduk]] Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun [[2000]] meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional [[Badan Pusat Statistik]] tahun [[2005]] adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.


Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).
=== Pertumbuhan Penduduk ===
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun [[1990]]-[[2000]] adalah 2,79% per tahun dan tahun [[2004]]-[[2005]] menjadi 0,02%.{{fact}} Laju pertumbuhan penduduk menurut [[kabupaten]] selama kurun waktu 2004-2005 hanya [[kota Kendari]] dan [[Kabupaten Muna]] yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan [[kabupaten]] yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.


=== Struktur Penduduk ===
==== Pertumbuhan Penduduk ====
Struktur umur [[penduduk]] Sulawesi Tenggara pada tahun [[2005]], penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk [[perempuan]] mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk [[laki-laki]] mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.{{fact}} Laju pertumbuhan penduduk menurut [[kabupaten]] selama kurun waktu 2004–2005 hanya [[kota Kendari]] dan [[Kabupaten Muna]] yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan [[kabupaten]] yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.


==== Struktur Penduduk ====
=== Berikut adalah jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun 1971-2010, menurut data Badan Pusat Statistik : ===
Struktur umur [[penduduk]] Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk [[perempuan]] mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk [[laki-laki]] mencapai 974.427 jiwa (49,73%).


==== Jumlah penduduk tahun 1971–2020 ====
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:90%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:90%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
Baris 98: Baris 159:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
|- Align="center"
|- Align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 714.120
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 714.120
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 942.302
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 942.302
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.349.619
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.349.619
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.586.917
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.586.917
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.776.292
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.776.292
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.232.586
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.232.586
|-
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web|title=Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat |url=http://sultra.bps.go.id|edition= |year= |publisher=BPS Sultra | accessdate = 1 October 2010}}
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web |title=Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat |url=http://sultra.bps.go.id/ |edition= |year= |publisher=BPS Sultra |accessdate=1 October 2010 |archive-date=2009-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090717095600/http://sultra.bps.go.id/ |dead-url=no }}</ref>
</ref>
|}
|}
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Proses pedole-dole.jpg|jmpl|ka|220px|Proses pedole dole, tradisi [[imunisasi]] masyarakat [[Suku Buton|Buton]].]]


Mayoritas penduduk yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara adalah suku asli setempat, termasuk diantaranya adalah suku [[Suku Tolaki|Tolaki]], [[Suku Buton|Buton]], [[Wawonii, Konawe Kepulauan|Wawonii]], [[Suku Banggai|Banggai]], [[Suku Balatantak|Balantak]], [[Suku Wolio|Wolio]]-Buton, [[Suku Muna|Muna]], [[Suku Moronene|Moronene]], dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|title=Suku di Pulau Sulawesi|website=www.gramedia.com|accessdate=2022-10-23|archive-date=2022-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221023124711/https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|dead-url=no}}</ref> Suku [[Suku Bugis|Bugis]] asal Sulawesi Selatan menjadi jumlah terbesar dari suku lain asal provinsi lainnya. Ada juga sebagian lagi suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Bali|Bali]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan suku lainnya dari berbagai daerah di [[Indonesia]]. Dari data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 1.401.478 jiwa atau 62,90% dari 2.227.937 jiwa penduduk, adalah suku asal Sulawesi Tenggara.<ref name="SUKU"/>
== Potensi Perekonomian Daerah ==


Berikut adalah banyaknya penduduk provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan suku bangsa, hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]:<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=2022-10-23|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Beberapa [[komoditi]] unggulan Sulawesi Tenggara, antara lain : ===
# [[Pertanian]], meliputi: [[kakao]], [[kacang mede]], [[kelapa]], [[cengkeh]], [[kopi]], [[pinang]] [[lada]] dan [[vanili]]
# [[Kehutanan]], meliputi: [[kayu]] gelondongan dan [[kayu]] gergajian
# [[Perikanan]], meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
# [[Peternakan]], meliputi: [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kambing]]
# [[Pertambangan]], meliputi: [[aspal]]<ref>''[http://www.bai.co.id Produsen Aspal Buton]</ref> , [[nikel]], [[emas]], [[marmer]], batu setengah [[permata]], [[onix]], batu gamping dan tanah liat


== Potensi Kepariwisataan Daerah ==

=== [[Pariwisata]], meliputi : ===

=== [[Wisata sejarah]], seperti : ===
** [[Benteng Keraton Buton]], di [[Kota Baubau]] yang merupakan benteng terluas di dunia;
** [[Istana Malige]], di [[Kota Baubau]] dengan arsitektur khas [[Suku Buton]] dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
** Kasulana Tombi, di [[Kota Baubau]] yang merupakan bekas tiang bendera [[Kesultanan Buton]] yang umurnya lebih dari tiga abad;
** Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di [[Kota Baubau]] yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
** Kampua, di [[Kota Baubau]] yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton.

=== [[Wisata budaya]], seperti : ===
** Tenunan Buton di [[kota Baubau]], [[Kabupaten Buton]] dan [[Kabupaten Buton Utara]];
** Tenun Ikat di [[Kabupaten Wakatobi]];
** Upacara Adat Mataa, dari [[Kabupaten Buton]];
** Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya ([[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Buton Utara]], [[Kota Baubau]], [[Kabupaten Wakatobi]]);
** Pengrajin Besi, di Binongko, [[Kabupaten Wakatobi]];
** Upacara Adat Posuo (Masyarakat Buton Raya);
** Upacara Adat Kabuenga, dari [[Kabupaten Wakatobi]];
** Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di [[Kabupaten Wakatobi]];
** Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di [[Kota Baubau]];
** Layang-layang tradisional Khagati, dari [[Kabupaten Muna]];
** Aduan Kuda, dari [[Kabupaten Muna]];
** Upacara Adat Religi Goraana Oputa, oleh masyarakat Buton Raya;
** Upacara Adat Religi Qunua, oleh masyarakat Buton Raya;
** Gambus dan Dole-dole, alat musik khas masyarakat Buton Raya;
** Upcara adat Bangka Mbule Mbule di [[Kabupaten Wakatobi]];

=== [[Wisata Atraksi]], Seperti : ===
** Tari Balumpa dari [[Kabupaten Wakatobi]];
** Atraksi Perahu Naga, di [[Kota Baubau]];
** [[Tari Lulo Alu]], dari Kabaena [[Kabupaten Bombana]];
** Tari Galangi, [[Buton Raya]];
** Tari Mangaru, [[Buton Raya]];
** [[Tari Lumense]], dari Kabaena di [[Kabupaten Bombana]];

=== [[Wisata alam]], seperti : ===

** [[Taman Nasional Wakatobi]], di [[Kabupaten Wakatobi]] yang merupakan surga bawah laut segitiga karang dunia yang memiliki spesies terumbu karang sebanyak 750 dari 850 spesies karang dunia;
** Pantai Nirwana, di [[Kota Baubau]];
** Pantai Lakeba, di [[Kota Baubau]];
** Gua Moko, di [[Kota Baubau]];
** Gua lakasa, di [[Kota Baubau]];
** Pantai Kamali, di [[Kota Baubau]];
** Wantiro, di [[Kota Baubau]];
** Hutan Tirta Rimba, di [[Kota Baubau]];
** Batu Poaro, di [[Kota Baubau]];
** Gua Kaisabu, di [[Kota Baubau]];
** Lagawuna, di [[Kota Baubau]];
** Air Terjun Samparona, di [[Kota Baubau]];
** Hutan Lambusango, di [[Kabupaten Buton]] yang memiliki

=== [[Wisata keanekaragaman hayati]], yaitu : ===

** flora dan fauna yang endemik diantaranya Anoa ;
** Suaka Margasatwa Buton Utara, di [[Kabupaten Buton Utara]];
** Cagar Alam Wakonti, di [[Kota Baubau]];
** Permandian Bungi, di [[Kota Baubau]];
** Kali Baubau, di [[Kota Baubau]];
** Kolagana, di [[Kota Baubau]];
** Sulaa, di [[Kota Baubau]];

=== [[Wisata Bawah Laut]] Basilika, di [[Kabupaten Buton]] : ===

Dikemb angkan pada kawasan pengembangan terpadu BASILIKA (Pulau Batauga, Pulau Siompu, [[Pulau Liwutongkidi]] dan Pulau Kadatua). Tujuannya adalah untuk mengembangkan objek wisata bahari (bawah laut) di kabupaten yang kaya dengan aneka wisata baharinya itu;
** Baubau Letter, di [[Kota Baubau]];
** Sungai Tamborasi yang merupakan sungai terpendek di dunia yang terletak di [[Kabupaten Kolaka]];
** Air Terjun Moramo, di [[Kabupaten Konawe Selatan]];
** Goa Kobori, di [[Kabupaten Muna]];
** Danau Napabale, di [[Kabupaten Muna]];
** Kaburaburana, air terjun bertingkat di [[Kabupaten Buton]].
** Pantai Batu Gong di [[Kabupaten Konawe]]
** Pantai Toronipa di [[Kabupaten Konawe]]
** Permandian Cekdam di [[kabupaten Konawe]]
** Pantai Nambo di [[Kota Kendari]]
** [[Pulau Sagori]], di [[Kabupaten Bombana]]
** Goa Batu Buri di [[Kabupaten Bombana]]

== Sarana Infrastruktur Daerah ==

=== [[Pendidikan]] ===

=== [[Pendidikan Tinggi]] ===
# [[Univeristas Haluoleo, Kendari]]
# [[Univeristas Muhamadyah, Kendari]]
# [[Univeristas Dayanu Ikhsanuddin, Bau-Bau]]
# [[Univeristas Sulawesi Tenggara, Kendari]]
# [[Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN), Kendari]]

=== [[Pendidikan Menegah Atas]] ===
# SMUN 1 Kendari,
# SMUN 2 Kendari,
# SMUN 2 Kendari.

=== [[Pendidikan Menegah Pertama]] ===
# SMPN 1 kendari,
# SMPN 2 Kendari,
# SMPN 3 Kendari.

=== [[Pendidikan Dasar]] ===
# SD 1 kendari,
# SD 2 Kendari,
# SD 3 Kendari.

=== [[Transportasi]] ===

=== [[Pelabuhan]] [[Udara]] ===
# [[Bandara Haluoleo]], Konawe Selatan]]
# [[Bandara Matahora]], Wakatobi]]
# [[Bandara Betoambari]], Bau-Bau]]

=== [[Perlabuhan]] [[Laut]] ===
# [[Pelabuhan Nusantara]]

=== [[Jalan]] ===
# Jalan Negara :
# Jalan Provinsi :
# Jalan Kota/Kabupaten :

=== [[Kesehatan]] ===

# [[Rumah Sakit]] :
- RS Provinsi Sulawesi Tenggara,
- RS Abunawas,
- RS Santa Ana,
- RS Bayangkara,
- RS Korem 143 Haluoleo,

# [[Puskesmas]] :
- Puskesmas Perumnas,
- Puskesmas Powatu,
- Puskesmas Audonohu,
- Puskesmas Lepo-Lepo.

# [[Posyadu]] :

== Pemerintahan Provinsi ==

=== Daftar gubernur ===
{{:Daftar gubernur Sulawesi Tenggara}}
== Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ==
Tahun 2011 ADHB/Atas dasar harga berlaku : Rp. 32.113,1 milyar.

ADHK/Atas dasar harga konstan 2000 : Rp. 12.698,1 milyar.

Tahun 2012 ADHB : Rp. 36.600,8 milyar.

ADHK : Rp. 14.020,3 milyar.
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+Penduduk berdasarkan etnis di Sulawesi Tenggara (2010)

|-bgcolor="#E0F0FF"
== Total APBD ==
! rowspan=2 | No

! rowspan=2 | Suku
=== [[APBD]] Tahun 2013 ===
! colspan=2 | Sensus Penduduk Indonesia 2010

|-bgcolor="#E0F0FF"
Rancangan Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Sultra Tahun 2013 dengan Estimasi sebesar Rp. 1,88 Triliun lebih.
! Jumlah

! %
== Pendapatan Domestik Bruto (PDRB) Perkapita ==

=== Nominal [[PDRB]] dalam [[Triwulan]] Tahun 2013 ===

- Nominal PDRB triwulan I tahun 2013 mencapai 9,56 triliun rupiah.

- Nominal PDRB Triwulan II-2013 mencapai 9,93 triliun rupiah.

== Pendapatan ==

=== Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2013, terdiri dari : ===

=== # Pajak dan Retribusi Daerah ===
Total sebesar Rp 417.11 Millyiar

=== # Dana perimbangan ===
- Dana Alokasi Umum (DAU),
- Dana Alokasi Khusus (DAK),
- dana bagi hasil pajak/bukan pajak
Total sebesar Rp. 1,12 Trilyun 

=== # Dana lain-lain pendapatan yang sah ===
Dana penyusuaian [[Otonomi Khusus]] Total sebesar Rp. 344, 15 Millyar.

== Neraca Perdagangan ==

=== Neraca Perdagangan Tahun 2013 ===

[[Badan Pusat Statistik]] Pada Agustus 2013 mengalami [[surplus]] 19,55 juta dolar AS dimana [[impor]] mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS.

Angka kumulatif [[neraca]] [[perdagangan]] Januari-Agustus 2013 juga mengalami [[surplus]] yang mencapai 300,09 juta dolar AS dimana perbandingannya,[[ impor]] sebesar 285,21 juta dolar AS dan [[ekspor]] mencapai angka 585,30 juta dolar AS.

== Pertumbuhan Ekspor dan Impor ==

=== Pertumbuhan Ekspor dan Impor Tahun 2013 ===

=== [[Ekspor]] ===
[[Badan Pusat Statistik]] Sulawesi Tenggara Sekitar 66,24 persen dari total ekspor non migas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari-Agustus 2013 atau senilai 387,72 juta dolar AS ditujukan ke China

Tujuan [[ekpor]] terbesar kedua adalah [[Belanda]] yakni 105,40 juta dolar AS dan [[Korea Selatan]] menempati posisi ketiga tujuan ekspor dengan capaian 72,07 juta dolar AS.

Agustus 2013 paian nilai ekspor kedua negara itu masing-masing dengan nilai 105,40 juta dolar AS dan 56,50 juta dolar AS.

Total ekspor itu, terbesar dari [[bijih logam terak]] dan [[abu]] yakni mencapai 67,20 persen dengan nilai 393,33 juta dolar AS dan ekspor [[besi]] dan [[baja]] mencapai nilai 176,25 juta dolar AS dengan nilai 30,11 persen.

Pada Agustus 2013 lalu deng nilai mencapai 348,54 juta dolar AS, sementara besi dan baja nilainya mencapai 160,68 juta dolar AS.

=== [[Impor]] ===

[[Badan Pusat Statistik]] Sulawesi Tenggara Pangsa impor terbesar datangnya dari negara tetangga [[Singapura]] yang nilainya mencapai 193,74 juta dolar AS atau 67,93 persen dari seluruh impor yang terhitung dari januari-Agustus 2013 mencapai 285,21 juta dolar AS atau naik 33,36 persen.

Urutan kedua dan tiga negara pengimpor ditempati [[Malaysia]] yang mencapai nilai 77,89 juta dolar atauy 27,31 persen dan impor [[Cina]] hanya mnecapai nilkai 12,43 juta dolar AS atau 4,36 persen dari total impor seluruhnya.

== Laju Inflasi dan Deflasi ==

== Upah Minimum Provinsi (UMP) ==

=== [[Upah Minimum]] Tahun 2013 ===

[[Badan Pusat Statistik]] Sulawesi Tenggara Upah minimum sektoral provinsi 2013 bidang pertambangan menjadi Rp1.192.720 atau naik 10,05%.

[[UMP]] sektor bangunan sebesar Rp1.237.730 atau naik 9% dibanding tahun 2012.

== Daerah Kota dan Kabupaten ==
=== Daftar Kota, Kabupaten dan Pertumbuhan Penduduk ===
{{Daftar Daerah Tingkat II Sulawesi Tenggara}}

== Pemerintah Kota dan Kabupaten ==
=== Daftar Walikota dan Bupati ===
{{:Daftar Walikota dan Bupati Se-Sulawesi Tenggara}}
{| class="wikitable sortable"

=== Wali Kota ===
|-
|-
| 1
!Kota
| Asal Sulawesi Tenggara
!colspan="2"|Wali Kota
! style="text-align: right;" | 1.401.478
!Wakil Wali Kota
! style="text-align: right;" | 62,90%
!width="140"|Partai Pengusung
!Mulai Menjabat<sup>'''1'''</sup>
!Selesai Menjabat<br>(direncanakan)
!Sebelumnya
!Keterangan
|-
|-
| 2
|align="center"|[[Kota Bau-Bau|Bau-Bau]]
| [[Suku Bugis|Bugis]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 496.410
|align="center"|[[A.S. Tamrin]]
| style="text-align: right;" | 22,28%
|align="center"|[[Wa Ode Maasra Manarfa]]
|align="center"|[[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Bulan Bintang|PBB]], dan [[Partai Persatuan Nasional|PPN]]
|align="center"|[[30 Januari]] [[2013]]
|align="center"|[[30 Januari]] [[2018]]
|align="center"|[[Daftar Wali Kota Bau-Bau|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
| 3
|align="center"|[[Kota Kendari|Kendari]]
| [[Suku Jawa|Jawa]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 159.170
|align="center"|[[Asrun]]
| style="text-align: right;" | 7,14%
|align="center"|[[Musadar Mappasomba]]
|align="center"|[[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]], [[Partai Golongan Karya|Golkar]], [[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Demokrat]]
|align="center"|[[8 Oktober]] [[2012]]
|align="center"|[[8 Oktober]] [[2017]]
|align="center"|[[Daftar Wali Kota Kendari|Daftar]]
|align="center"|Periode Kedua
|}

=== Bupati ===
|-
|-
| 4
!Kabupaten
| [[Suku Makassar|Makassar]]
!colspan="2"|Bupati
| style="text-align: right;" | 59.301
!Wakil Bupati
| style="text-align: right;" | 2,66%
!width="140"|Partai Pengusung
!Mulai Menjabat<sup>'''1'''</sup>
!Selesai Menjabat<br>(direncanakan)
!Sebelumnya
!Keterangan
|-
|-
| 5
|align="center"|[[Kabupaten Bombana|Bombana]]
| [[Suku Bali|Bali]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 49.411
|align="center"|[[Tafdil]]
| style="text-align: right;" | 2,22%
|align="center"|[[Masyhura]]
|align="center"|[[Partai Kebangkitan Nasional Ulama|PKNU]], [[Partai Sarikat Indonesia|PSI]], [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]], [[Partai Karya Peduli Bangsa|PKPB]], [[Partai Republika Nusantara|RepublikaN]], dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]]
|align="center"|[[2 Agustus]] [[2011]]
|align="center"|[[2 Agustus]] [[2016]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Boalemo|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
| 6
|align="center"|[[Kabupaten Buton|Buton]]
| [[Suku Sunda|Sunda]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 25.408
|align="center"|[[Samsu Umar Abdul Samiun]]
| style="text-align: right;" | 1,14%
|align="center"|[[La Bakry]]
|align="center"|[[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Demokrasi Pembaruan|PDP]], [[Partai Bintang Reformasi|PBR]], dan [[Partai Peduli Rakyat Nasional|PPRN]]
|align="center"|[[8 Agustus]] [[2012]]
|align="center"|[[8 Agustus]] [[2017]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Buton|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
| 7
|align="center"|[[Kabupaten Buton Utara|Buton Utara]]
| [[Suku Sasak|Sasak]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 6.857
|align="center"|[[Muhammad Ridwan Zakaria]]
| style="text-align: right;" | 0,31%
|align="center"|[[Hrmin Hari]]
|align="center"|[[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Patriot]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia|PKPI]]
|align="center"|[[10 Juni]] [[2010]]
|align="center"|[[10 Juni]] [[2015]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Buton Utara|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
| 8
|align="center"|[[Kabupaten Kolaka|Kolaka]]
| Asal [[Maluku]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 5.332
|align="center"|[[Pelaksana Tugas|Plt.]] [[Amir Sahaka]]<sup>2</sup>
| style="text-align: right;" | 0,24%
|align="center"|[[Amir Sahaka]]
|align="center"|[[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], [[Partai Amanant Nasional|PAN]], [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia|PKPI]], [[Partai Bintang Reformasi|PBR]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]], dan [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
|align="center"|[[10 April]] [[2013]]
|align="center"|[[14 Januari]] [[2014]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Kolaka|Daftar]]
|align="center"|Bupati Definitif Dinonaktifkan
|-
|-
| 9
|align="center"|[[Kabupaten Kolaka Utara|Kolaka Utara]]
| Asal [[Nusa Tenggara Timur|NTT]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 4.877
|align="center"|[[Rusda Mahmud]]
| style="text-align: right;" | 0,22%
|align="center"|[[Boby Alimuddin]]
|align="center"|[[Partai Demokrat]], [[Partai Golongan Karya|Golkar]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2012]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2017]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Kolaka Utara|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
| 10
|align="center"|[[Kabupaten Kolata Timur|Kolaka Timur]]
| Asal [[Sumatera]]
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 4.781
|align="center"|[[Pejabat Sementara|Pj.]] [[Tony Herbiansyah]]
| style="text-align: right;" | 0,21%
|align="center"|'''kosong'''
|align="center"|[[Pegawai Negeri Sipil|PNS]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2012]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2017]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Kolaka Timur|Daftar]]
|align="center"|Daerah Otonom Baru (DOB)
|-
|-
| 11
|align="center"|[[Kabupaten Konawe|Konawe]]
| Suku lainnya
|align="center"|
| style="text-align: right;" | 14.912
|align="center"|[[Kery Saiful Konggoasa]]
| style="text-align: right;" | 0,67%
|align="center"|[[Parinringi]]
|align="center"|[[Partai Amanat Nasional]]
|align="center"|[[17 Juni]] [[2013]]
|align="center"|[[17 Juni]] [[2018]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Konawe|Daftar]]
|align="center"|
|-
|-
|
|align="center"|[[Kabupaten Konawe Utara|Konawe Utara]]
| '''Total'''
|align="center"|
| style="text-align: right;" | '''2.227.937'''
|align="center"|[[Aswad Sulaeman]]
| style="text-align: right;" | '''100%'''
|align="center"|[[Ruksamin]]
|align="center"|[[Partai Demokrat]], [[Partai Bulan Bintang|PBB]], dan [[Partai Penegak Demokrasi Indonesia|PPDI]]
|align="center"|[[21 April]] [[2011]]
|align="center"|[[21 April]] [[2016]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Konawe Utara|Daftar]]
|align="center"|
|-
|align="center"|[[Kabupaten Konawe Selatan|Konawe Selatan]]
|align="center"|
|align="center"|[[Imran (bupati)|Imran]]
|align="center"|[[Sutoardjo Pondiu]]
|align="center"|[[Partai Demokrat]] dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]]
|align="center"|[[12 Agustus]] [[2010]]
|align="center"|[[12 Agustus]] [[2015]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Konawe Selatan|Daftar]]
|align="center"|
|-
|align="center"|[[Kabupaten Konawe Kepulauan|Konawe Kepulauan]]
|align="center"|
|align="center"|[[Pejabat Sementara|Pj.]] [[Muhammad Nur Sinapoy]]
|align="center"|''kosong''
|align="center"|[[Pegawai Negeri Sipil|PNS]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2012]]
|align="center"|[[18 Juni]] [[2017]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Konawe Kepulauan|Daftar]]
|align="center"|
|-
|align="center"|[[Kabupaten Muna|Muna]]
|align="center"|
|align="center"|[[L.M. Baharuddin]]
|align="center"|[[Abdul Malik Ditu]]
|align="center"|[[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]], dan [[Partai Demokrat]]
|align="center"|[[16 September]] [[2010]]
|align="center"|[[16 September]] [[2015]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Muna|Daftar]]
|align="center"|
|-
|align="center"|[[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]]
|align="center"|
|align="center"|[[Hugua]]
|align="center"|[[Arhawi]]
|align="center"|[[Partai Golongan Karya|Golkar]], [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]], [[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]], dan [[Partai Barisan Nasional|Barnas]]
|align="center"|[[28 Juni]] [[2011]]
|align="center"|[[28 Juni]] [[2016]]
|align="center"|[[Daftar Bupati Wakatobi|Daftar]]
|align="center"|
|}
|}


=== Bahasa ===
== Dewan Perwakilan Rakyat ==
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat ada 16 [[bahasa daerah]] di Sulawesi Tenggara.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|title=Penyebaran Bahasa di Indonesia|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711031543/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|dead-url=no}}</ref> Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) [[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (Penutur Terbanyak), (2) [[Bahasa Wolio|Wolio]], (3) [[Bahasa Cia-Cia|Cia-Cia]], (4) [[Bahasa Wawonii|Wawonii]], (5) [[Bahasa Culambacu|Culambacu]], (6) [[Bahasa Muna|Muna]], (7) [[Bahasa Kulisusu|Kulisusu]], (8) [[Bahasa Lasalimu-Kamaru|Lasalimu-Kamaru]], (9) [[Bahasa Moronene|Moronene]], (10) [[Bahasa Jawa|Jawa]], (11) [[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]], (12) [[Bahasa Sasak|Sasak]], (13) [[Bahasa Sunda|Sunda]], (14) [[Bahasa Bajo|Bajo]], dan (14
T) [[Bahasa Bali|Bali]] (16) [[Bahasa Bugis|Bugis]].<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|title=Bahasa di Provinsi Sulawesi Tenggara|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200806003006/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|dead-url=no}}</ref>


=== Perwakilan di Jakarta ===
== Ekonomi ==
=== Komoditi ===
# [[Pertanian]], meliputi: [[kakao]], [[kacang mede]], [[kelapa]], [[cengkih]], [[kopi]], [[pinang]] [[lada]] dan [[vanili]]
# [[Kehutanan]], meliputi: [[kayu]] gelondongan dan [[kayu]] gergajian
# [[Perikanan]], meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
# [[Peternakan]], meliputi: [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kambing]]
# [[Pertambangan]], meliputi: [[aspal]],<ref>''[https://web.archive.org/web/20220312163407/http://bai.co.id/ Produsen Aspal Buton]</ref> [[nikel]], [[emas]], [[marmer]], batu setengah [[permata]], [[onix]], batu gamping dan tanah liat


== Pendidikan ==
==== Anggota [[DPR]] dari Provinsi Sulawesi Tenggara 2009-2014====
[[Berkas:Universitas Terbuka Kendari.jpg|jmpl|Gedung Universitas Terbuka UPBJJ Kendari]]


Terdapat beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara baik negeri maupun swasta,<ref>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|website=pddikti.kemdikbud.go.id/|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=2024-10-04|archive-date=2022-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20221207041425/https://pddikti.kemdikbud.go.id/|dead-url=no}}</ref> antara lain:
* Andi Rahmat (Fraksi Partai Demokrat)
* Yan Hendrizal (Ffraksi Partai Keadilan Sejahtera)
* Wa Ode Nurhayati (Partai Amanat Nasional)
* Umar Arsal Al Habsy (Partai Demokrat)
* Oheo Sinapoy (Partai Golkar)


=== Negeri dan kedinasan ===
== Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi ==
* [[Universitas Halu Oleo]] (UHO)
* [[Universitas Sembilanbelas November Kolaka]] (USN)
* [[Universitas Terbuka]] (UT) Kendari
* [[Institut Agama Islam Negeri Kendari]] (IAIN Kendari)
* [[Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari]] (Poltekkes Kemenkes Kendari)
* Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi


=== Perwakilan di [[Kendari]] ===
=== Swasta ===
* [[Univesitas Muhammadiyah Kendari]] (UM Kendari)
* [[Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara]] (Unusultra)
* [[Universitas Sulawesi Tenggara]] (Unsultra)
* [[Universitas Mandala Waluya]] Kendari
* [[Universitas Lakidende]] (Unilaki) di Konawe
* [[Universitas Dayanu Ikhsanuddin]] di Baubau
* [[Universitas Muhammadiyah Buton]]
* [[Universitas Karya Persada Muna]]


== Referensi ==
==== Anggota [[DPRD]] dari [[Kabupaten Kota]] Se-Provinsi Sulawesi Tenggara 2009-2014 ====
{{reflist|2}}

* L.M.RUSMAN EMBA,ST
* MUH. ENDANG SA,S.Sos
* Drs.SABARUDDIN LABAMBA, M.Si.
* H.LA PILI, S.Pd. 
* ABDUL HASAN MBOU, S.Sos
* MUDDIN MUSA, SH
* H.LA ODE DIKI, SH
* H.RUSLIMIN MAHDI, SH
* Drs. H. RYHA MADI
* ABD.HASID PEDANSA
* H. ABDUL RASYID SYAWAL, S.Pd.
* YAUDU SALAM AJO, S.Pi
* AMIRUDDIN NURDIN, SE
* NASRAWATI DJUFRI, SE
* SUKARMAN AK. S.Tp
* H.SYAMSUL IBRAHIM,SE,MSi
* H.LD.ARWAHA ADI S,S.Ag,M.Si
* Ir. H. ACHMAD SUNARKO
* MUH. POLI,S.Pd.,M.Si
* Drs.H.LAODE NDOLOMA. MM
* SUWANDI ANDI, S.Sos
* TASMAN WAHID, SH
* Ir. MARDAMIN M.Pd
* Drs. MUHAMMAD BASRI
* LAODE MUH. MARSHUD
* Ir. H. IRFANI THALIB
* MUDJIATI, ST
* NURSALAM LADA  
* WA ODE HASNIWATI
* H. ABDURAHMAN SHALEH.AM.SH
* Drs. LA NIKA M.Si
* H.RESPIN
* Ir.RAHMAWATI BADALAH
* Ir. SLAMET RIADY
* Drs.H.ABU BAKAR LAGU
* HARUN RAHIM, BE, S.Sos, MM
* Drs.MUH.YASIN TOGALA
* Drs.H.Woon La Ola
* Dr.H.L.M IZAT MANARFA, M.Sc
* H. SOEKARNO. SH
* Drs. H. YUSRAN SILONDAE, M.Si
* SARLINDA MOKKE, S.Sos 
* MUH. SABRI MANOM
* Drs.FIRDAUS TAHRIR, MM
* Hj. DEWI KUMALASARI, SE

== Dewan Perwakilan Daerah ==

==== Anggota [[DPD]] dari Provinsi Sulawesi Tenggara 2009-2014 ====

* La Ode Ida
* Drs. Kamaruddin, MBA
* Abd. Jabbar Toba
* Hosein Effendy

== Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi ==

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2012 diikuti tiga pasang calon, Yaitu :

# [[Buhari Matta]] - [[Amirul Tamim]],
# Nur Alam - Saleh Lasata dan
# [[Ridwan Bae]] - [[Khaerul Saleh]].

Satu pasangan calon yang digugurkan adalah Pasangan [[Ali Mazi]] -[[Bisman Saranani]] karena suara partai pendukung tidak mencapai 15%

[[Partai Hanura]], [[Partai Bintang Reformasi]], [[Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia]] dan [[Partai Patriot Pancasila]].

Kemudian dilanjutkan pasangan incumbent [[Nur Alam]] - [[Saleh Lasata]] (Nusa), diusung beberapa partai besar yakni [[PAN]], [[PKS]], [[Demokrat]], [[PDIP]], [[Gerindra]], [[PBB]], [[PKB]] dan [[PKPI]].

Sementara Pasangan [[Ridwan Bae]] - [[Khaerul Saleh]] (Arbae) diusung tunggal oleh [[Partai Golongan Karya]] (Golkar). 

== Catatan kaki ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.sulawesitenggaraprov.go.id/ Situs resmi pemerintah provinsi]
* {{id}} [http://www.sultraprov.go.id/ Situs resmi pemerintah provinsi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100701221807/http://www.sultraprov.go.id/ |date=2010-07-01 }}
* {{id}} [http://www.sultranews.com/ Situs Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.sultranews.com/ Situs Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/47/sulawesi-tenggara/ Informasi Lengkap Seputar Sulawesi Tenggara ]
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/47/sulawesi-tenggara/ Informasi Lengkap Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.sultrawatch.com/ Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.sultrawatch.com/ Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
{{BI|Sultenggara}}
{{BI|Sultenggara}}
* {{id}} [http://sultra.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://sultra.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara]


{{Sulawesi Tenggara}}
{{Navboxes
|list={{Sulawesi Tenggara}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{Authority control}}
}}
{{coor title dm|4|30|S|122|44|E|region:ID_type:adm1st_scale:2000000|display=title}}


[[Kategori:Sulawesi Tenggara| ]]
[[Kategori:Sulawesi Tenggara| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]

Revisi terkini sejak 4 Oktober 2024 13.36

Sulawesi Tenggara
Atas ke bawah; kiri ke kanan: Pantai Wakatobi, Rumah Bajau di Wakatobi, Lawana Lanto Buton, Panari Larianggi di Wakatobi, Festival Budaya Tuo Buton, Islamic Center Kota Baubau, Masjid Al Alam Kendari.
Bendera Sulawesi Tenggara
Julukan: 
  • Bumi Anoa
  • Wonua Sorume (Bumi Anggrek)
Motto: 
Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara
(Tolaki) Barang Siapa Yang Menghargai Adat Maka Dia Akan di Muliakan Tapi Barang Siapa Yang Tidak Menghargai Adat Maka Dia Tidak Akan Dihargai
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 7 Tahun 2022[1]
Hari jadi27 April 1964
Ibu kotaKota Kendari
Kota besar lainnyaKota Baubau
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 15
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 219
  • Kelurahan: 377
  • Desa: 1.915
Pemerintahan
 • GubernurAndap Budhi Revianto (Penjabat)
 • Wakil Gubernurlowong
 • Sekretaris DaerahAsrun Lio
 • Ketua DPRDAbdulrahman Saleh
Luas
 • Total38.140 km2 (14,730 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2][3]
 • Total2.785.517
 • Kepadatan73/km2 (190/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 95,82% Islam
  • 1,89% Hindu
  • 0,05% Buddha[2]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 72,23 (2022)
tinggi[4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
93xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0401 — Kendari
  • 0402 — Baubau
  • 0403 — Muna
  • 0404 — Wakatobi
  • 0405 — Kolaka
  • 0408 — Konawe
Kode ISO 3166ID-SG
Pelat kendaraanDT
Kode Kemendagri74 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.639.676.883.000,- (2020)[5]
Lagu daerahWulele Sanggula (Tolaki)
Wonua Bombana (Moronene)
Otampo (Muna)
Kaki Dhisaku (Buton)
Rumah adat
Senjata tradisionalParang Taawu / Mosehe
Flora resmiAnggrek serat
Fauna resmiAnoa
Situs websultraprov.go.id

Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi, dengan ibu kota Kendari. Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukotanya adalah kecamatan Baubau. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.785.517 orang.[2]

Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kecamatan Baubau sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.

Masa Kesultanan – Kerajaan Nusantara

[sunting | sunting sumber]

Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan Afdeling. Onderafdeling ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari: Afdeling Boeton, Afdeling Muna, dan Afdeling Laiwui.

Onderafdeling secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang (wedana bangsa Belanda) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut Patih) pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.

Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.

Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.

Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar.[butuh rujukan]

Masa Orde Lama (1945-1965)

[sunting | sunting sumber]

Melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Buton, Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Muna. Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan pemberontakan DI/TII.

Kabupaten Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas.[butuh rujukan] Wilayahnya memiliki sumber daya mineral hasil tambang terutama nikel.[6] Hasil tambang lainnya berupa aspal dan sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainnya. Atas pertimbangan ini tokoh–tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara. Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Cita-cita tersebut tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara yang menetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya Kecamatan Kendari.

Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara, Kolonel Inf. A. A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.

Masa Orde Baru (1965-1998)

[sunting | sunting sumber]

Pada 3 Agustus 1995, dibentuk satu kotamadya yaitu Kota Kendari, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (kini bernama Kabupaten Konawe).

Masa Reformasi (1998-sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Pada 21 Juni 2001, dibentuk satu kota baru bernama Kota Baubau, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Kemudian selanjutnya terbentuk beberapa kabupaten baru, antara lain:

  1. Kabupaten Bombana, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
  2. Kabupaten Wakatobi, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
  3. Kabupaten Kolaka Utara, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
  4. Kabupaten Konawe Selatan, pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
  5. Kabupaten Konawe Utara, pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
  6. Kabupaten Buton Utara, pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
  7. Kabupaten Kolaka Timur, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
  8. Kabupaten Konawe Kepulauan, dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
  9. Kabupaten Buton Tengah, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
  10. Kabupaten Buton Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
  11. Kabupaten Muna Barat, dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)

Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Jakarta.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
Gubernur Mulai jabatan Akhir jabatan Wakil Gubernur
Andap Budhi Revianto
(Penjabat)
5 September 2023 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

DPRD Sulawesi Tenggara beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Tenggara terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Tenggara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 7 Oktober 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara, Charis Mardiyanto, di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.[7][8][9] Komposisi anggota DPRD Sulawesi Tenggara periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Amanat Nasional adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 8 kursi, kemudian disusul oleh Partai Golkar yang meraih 7 kursi serta PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai NasDem yang masing-masing meraih 5 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Tenggara dalam tiga periode terakhir.[10][11][12]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 1 Kenaikan 3 Steady 3
Gerindra 4 Steady 4 Kenaikan 5
PDI-P 5 Steady 5 Kenaikan 6
Golkar 7 Steady 7 Penurunan 6
NasDem 3 Kenaikan 5 Kenaikan 6
PKS 5 Penurunan 4 Steady 4
PPP 2 Steady 2 Kenaikan 3
PAN 9 Penurunan 8 Penurunan 3
Hanura 3 Penurunan 1 Steady 1
Demokrat 6 Penurunan 5 Penurunan 4
PBB 0 Kenaikan 1 Kenaikan 4
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 10 Kenaikan 11 Steady 11


Pembagian administratif

[sunting | sunting sumber]
No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[13] Jumlah penduduk (2020)[13] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Bombana Rumbia Edi Suharmanto (Pj.) 3.316,16 150.706 22 22/121
2 Kabupaten Buton Pasarwajo La Haruna (Pj.) 1.648,04 119.353 7 12/83
3 Kabupaten Buton Selatan Batauga Parinringi (Pj.) 510,00 99.173 7 10/60
4 Kabupaten Buton Tengah Labungkari Konstantinus Bukide (Pj.) 958,00 118.907 7 10/67
5 Kabupaten Buton Utara Buranga M. Ridwan Zakariah 1.923,03 68.553 6 12/78
6 Kabupaten Kolaka Kota Kolaka Muhammad Fadlansyah (Pj.) 3.283,59 243.832 12 35/100
7 Kabupaten Kolaka Timur Tirawuta Abdul Azis 3.992,53 125.311 13 16/117
8 Kabupaten Kolaka Utara Lasusua Sukanto Toding (Pj.) 3.392,00 139.319 15 6/127
9 Kabupaten Konawe Kota Unaaha Stanley (Pj.) 6.087,68 266.299 27 57/297
10 Kabupaten Konawe Kepulauan Langara Amrullah 867,58 38.849 7 7/89
11 Kabupaten Konawe Selatan Andolo Surunuddin Dangga 4.237,74 317.826 25 15/336
12 Kabupaten Konawe Utara Wanggudu Ruksamin 5.101,76 62.403 13 11/159
13 Kabupaten Muna Kota Raha Bachrun (Plt.) 2.057,69 223.991 22 26/125
14 Kabupaten Muna Barat Sawerigadi La Ode Butolo (Pj.) 1.022,89 84.182 11 5/81
15 Kabupaten Wakatobi Wangi-Wangi Haliana 473,62 111.402 8 26/75
16 Kota Baubau - Rasman Manafi (Pj.) 295,07 167.519 8 43/-
17 Kota Kendari - Muhammad Yusuf (Pj.) 271,80 347.381 10 64/-


Demografi

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.

Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).

Pertumbuhan Penduduk

[sunting | sunting sumber]

Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.

Struktur Penduduk

[sunting | sunting sumber]

Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).

Jumlah penduduk tahun 1971–2020

[sunting | sunting sumber]
Tahun 1971 1980 1990 1995 2000 2010
Jumlah penduduk 714.120 942.302 1.349.619 1.586.917 1.776.292 2.232.586
Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara
Sumber:[14]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]
Proses pedole dole, tradisi imunisasi masyarakat Buton.

Mayoritas penduduk yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara adalah suku asli setempat, termasuk diantaranya adalah suku Tolaki, Buton, Wawonii, Banggai, Balantak, Wolio-Buton, Muna, Moronene, dan lainnya.[15] Suku Bugis asal Sulawesi Selatan menjadi jumlah terbesar dari suku lain asal provinsi lainnya. Ada juga sebagian lagi suku Jawa, Makassar, Bali, Sunda dan suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Dari data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 1.401.478 jiwa atau 62,90% dari 2.227.937 jiwa penduduk, adalah suku asal Sulawesi Tenggara.[16]

Berikut adalah banyaknya penduduk provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan suku bangsa, hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010:[16]

Penduduk berdasarkan etnis di Sulawesi Tenggara (2010)
No Suku Sensus Penduduk Indonesia 2010
Jumlah %
1 Asal Sulawesi Tenggara 1.401.478 62,90%
2 Bugis 496.410 22,28%
3 Jawa 159.170 7,14%
4 Makassar 59.301 2,66%
5 Bali 49.411 2,22%
6 Sunda 25.408 1,14%
7 Sasak 6.857 0,31%
8 Asal Maluku 5.332 0,24%
9 Asal NTT 4.877 0,22%
10 Asal Sumatera 4.781 0,21%
11 Suku lainnya 14.912 0,67%
Total 2.227.937 100%

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 16 bahasa daerah di Sulawesi Tenggara.[17] Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) Tolaki (Penutur Terbanyak), (2) Wolio, (3) Cia-Cia, (4) Wawonii, (5) Culambacu, (6) Muna, (7) Kulisusu, (8) Lasalimu-Kamaru, (9) Moronene, (10) Jawa, (11) Wakatobi, (12) Sasak, (13) Sunda, (14) Bajo, dan (14 T) Bali (16) Bugis.[18]

  1. Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkih, kopi, pinang lada dan vanili
  2. Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
  3. Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
  4. Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
  5. Pertambangan, meliputi: aspal,[19] nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
Gedung Universitas Terbuka UPBJJ Kendari

Terdapat beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara baik negeri maupun swasta,[20] antara lain:

Negeri dan kedinasan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-04-05. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 Oktober 2024. 
  3. ^ "Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2023" (pdf). BPS. hlm. 86. Diakses tanggal 29 Juli 2023. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Juli 2023. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 25 September 2021. 
  6. ^ Prasetyo, B. E., dkk. (2015). Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara (PDF). Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. hlm. 1. ISBN 978-602-0836-13-3. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  7. ^ "45 Anggota DPRD Sultra Periode 2019—2024 Dilantik". mediakendari.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019. 
  8. ^ "45 Anggota DPRD Sultra 2019-2024 Resmi Dilantik". jurnalsumatra.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Anggota DPRD Sultra Dilantik, Abdurrahman Saleh Terima Palu Sidang". sultrakini.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019. 
  10. ^ "Keputusan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 147/PL.01.9-Kpt/74/Prov/VIII/2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Pemilu 2019" (PDF). sultra.kpu.go.id. 13-08-2019. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 19-10-2019. 
  11. ^ "Resmi Dilantik Ini Daftar Nama Anggota DPRD Sultra Periode 2019-2024". sultranet.com. 08-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019. 
  12. ^ "45 Anggota DPRD Sultra Resmi Dilantik". dprd.sultraprov.go.id. 10-02-2018. Diakses tanggal 19-10-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  13. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12. 
  14. ^ "Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat". BPS Sultra. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-17. Diakses tanggal 1 October 2010. 
  15. ^ "Suku di Pulau Sulawesi". www.gramedia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-23. Diakses tanggal 2022-10-23. 
  16. ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 2022-10-23. 
  17. ^ "Penyebaran Bahasa di Indonesia". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-11. Diakses tanggal 25 Mei 2020. 
  18. ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Tenggara". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 25 Mei 2020. 
  19. ^ Produsen Aspal Buton
  20. ^ "Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". pddikti.kemdikbud.go.id/. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 2024-10-04. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]