Lambang Sulawesi Tenggara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara
Detail
PemangkuProvinsi Sulawesi Tenggara
Digunakan sejak1965
Perisaiterdiri dari lukisan kepala anoa, Mata Rantai, dan Padi dan Kapas serta terdiri dari beberapa warna dasar yaitu Kuning, Hijau, Coklat, Hitam, & Putih
MottoInae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara
Prangko Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara

Lambang Sulawesi Tenggara (Sultra) terletak di dalam suatu bentuk perisai persegi lima, yang menunjukkan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara dalam segala segi peri hidup dan kehidupan, tetap berada di dalam Falsafah Negara Republik Indonesia Pancasila.

Pada bagian sebelah utara terdapat tulisan berwarna merah “SULAWESI TENGGARA” yang menunjukkan: inilah lambang dari Sulawesi Tenggara, lambang yang menjiwai setiap warga Sulawesi Tenggara kapan dan di manapun ia berada. Warna merah melambangkan berani mempertahankan yang hak.

Makna[sunting | sunting sumber]

Makna dan pengertian yang dikandung pada lambang Provinsi Sulawesi Tenggara:

1. padi dan kapas secara nasional telah dikenal sebagai lambang untuk kemakmuran dan keadilan. Butir padi yang terdiri dari 17 butir, melambangkan tanggal 17, buah kapas yang terdiri dari 8 buah, melambangkan bulan 8/Agustus, tiap buah kapas dengan kelompok hijau 4 dan biji putih 5 melambangkan tahun 45. Hal ini mengingatkan Hari Proklamasi Negara RI. 17 Agustus 1945.

2. Mata Rantai yang disambung menjadi satu yang berjumlah 27 mata rantai merupakan perlambang kesatuan dan persatuan dari keempat kabupaten di Sulawesi Tenggara, yang dalam gerak langkah perjuangannya telah mempunyai kesatuan derap dan nada, yakni pembangunan di segala bidang; hal ini mengingatkan hari kelahiran Propinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 27 April 1964.

3. Kepala Anuang / Anoa, mempunyai dua macam pengertian: Bahwa Anuang adalah suatu binatang yang mempunyai ciri khas yaitu: ulet, gesit dan militan. Bahwa Anuang itu hanya terdapat di Sulawesi Tenggara pada khususnya dan Sulawesi pada umumnya. Jadi perlambang sebagai ciri spesifik untuk Sulawesi Tenggara.

4. Warna Putih, yang menjadi dasar dari kepala Anuang / Anoa menunjukkan kesucian dan kebersihan, itikad baik secara tulus ikhlas bagi warga Sulawesi Tenggara dalam melaksanakan pengabdiannya untuk kemajuan daerah dan perkembangan Daerah Sulawesi Tenggara pada khususnya dan Negara Republik Indonesia pada umumnya. Warna putih melambangkan kesucian dan bersih tanpa pamrih.

Makna warna[sunting | sunting sumber]

Warna: ada empat macam warna sesuai dengan pembagian perisai menunjukkan bahwa pada waktu dibentuknya Propinsi Sulawesi Tenggara meliputi empat daerah.

1. Hijau, adalah perlambang kesuburan, dan warna ini menunjukkan Kabupaten Kendari. Bahwa di Kabupaten Kendari baik untuk masa kini maupun masa-masa yang akan datang, cukup banyak tersedia tanah-tanah pertanian yang dapat ditanami dengan segala macam bahan-bahan makanan dan bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya. Selanjutnya warna hijau ini menunjukkan warna hutan. Kabupaten Kendari cukup banyak hutannya yang menghasilkan berbagai macam kayukayuan yang membutuhkan pengolahan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun keluar negeri. Warna hijau melambangkan doa harapan dan kepercayaan.

2. Coklat, adalah menunjukkan tanah berwarna coklat yang mengandung nikel dan terdapat di Kabupaten Kolaka. Sebagaimana diketahui bahwa nikel adalah merupakan kebutuhan dunia., dimana nikel yang terdapat di Kabupaten Kolaka mempunyai daerah yang cukup luas serta kadar yang tinggi. Dengan nikel ini, Sulawesi Tenggara sudah dikenal dengan dunia luar.

3. Kuning, adalah menunjukkan warna kayu jati yang terdapat di Kabupaten Muna. Kayu jati termasuk salah satu jenis kayu yang disenangi di dalam dan di luar negeri. Melalui kayu jati dari pulau Muna Sulawesi Tenggara dikenal oleh daerah-daerah lain di Indonesia maupun oleh dunia luar. Warna kuning melambangkan kejayaan masa silam, sekarang dan masa mendatang, keluhuran yang bijaksana dan cendekia.

4. Hitam, adalah menunjukkan warna aspal yang terdapat cukup banyak di Kabupaten Buton. Aspal Buton ini udah dikenal sejak dahulu dan telah memberikan andilnya pada pembangunan tanah air kita khususnya dibidang prasarana jalan. Warna hitam melambangkan kemantapan, keteguhan dan kekekalan.

5.Keempat macam warna ini selain melambangkan jumlah kabupaten yang ada pada saat terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara, juga sekaligus menunjukkan potensi yang ada di daerah ini cukup banyak, yang memberikan jaminan untuk masa depan daerah ini guna tercapainya kemakmuran dan keadilan yang diidamidamkan.

Referensi[sunting | sunting sumber]