Lompat ke isi

Indraprastha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Me iwan (bicara | kontrib)
k Lihat pula: Perubahan kosmetika
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|nama seorang musisi|Indra Prasta (musisi)}}
[[Berkas:Rajasuya.jpg|right|240px|thumb|Suasana upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan Raja [[Yudistira]] di Indraprastha]]
Kota [[Indraprastha]] ([[Sansekerta]]: '''इन्द्रप्रस्थ''' ) adalah sebuah kota besar di [[India]] utara pada zaman dahulu kala. Kota ini muncul dalam kisah epik [[Mahabharata|Mahābhārata]] dan diperintah oleh [[Pandawa|Panca Pandawa]]. Kota ini terletak di tepi sungai [[Yamuna]], lokasinya dekat dengan ibukota India zaman sekarang, [[Delhi]].


[[Berkas:Rajasuya.jpg|ka|240px|jmpl|Suasana upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan Raja [[Yudistira]] di Indraprastha]]
Kota ini merupakan negeri yang gersang dan terkutuk sebelum diberikan kepada Panca Pandawa. Melihat keadaan itu, Sri [[Kresna]] memanggil [[Indra]], pemimpin para Dewa, untuk membantu [[Yudistira]] memperbaiki keadaan negeri tersebut. Dewa Indra memunculkan [[Wiswakarman]], arsitek para Dewa yang merancang kota megah. Dengan suatu upacara, Wiswakarman berhasil mengusir segala penyakit di negeri tersebut dan menyuburkan kembali daerah yang gersang. Perlahan-lahan kota tersebut menjadi kota yang makmur dan berduyun-duyun orang-orang dari negeri tetangga bermigrasi ke negeri baru tersebut. Kota Indraprastha pun menjadi kota besar. Setelah Yudistira naik tahta, kota Indraprastha tetap mendapat pengawasan dari [[Hastinapura]].
'''Indraprastha''' {{Sanskerta| इन्द्रप्रस्थ|Indrapraśtha}} adalah sebuah kota besar/kerajaan di [[India]] utara pada zaman dahulu kala. Kota ini muncul dalam kisah [[wiracarita]] [[Mahabharata|Mahābhārata]] dan diperintah oleh [[Pandawa|Panca Pandawa]]. Kota/kerajaan ini terletak di tepi sungai [[Yamuna]], lokasinya dekat dengan ibu kota India zaman sekarang, [[Delhi]]. Sebelum dikenal sebagai Indraprastha, kota/kerajaan ini dikenal sebagai '''Kandawaprastha'''.


==Catatan sejarah==
== Catatan dari ''Mahabharata'' ==

Menurut kitab ''[[Mahabharata]]'', konon Kandawaprastha merupakan ibu kota kerajaan besar di India pada zaman dahulu kala, dan diperintah oleh para leluhur [[Pandawa]] dan [[Korawa]], seperti misalnya Maharaja [[Pururawa]], [[Nahusa]], dan [[Yayati]]. Namun kota tersebut menjadi gersang akibat kutukan para resi, untuk menghukum putra [[Budha]].

Saat diberikan kepada Pandawa, Kandawaprastha merupakan kota gersang. Melihat keadaan itu, Sri [[Kresna]] memanggil [[Indra]], pemimpin para Dewa, untuk membantu [[Yudistira]] memperbaiki keadaan negeri tersebut. Dewa Indra memunculkan [[Wiswakarman]], arsitek para Dewa yang merancang kota megah. Dengan suatu upacara, Wiswakarman berhasil mengusir segala penyakit di negeri tersebut dan menyuburkan kembali daerah yang gersang. Sesuai janji Kresna, Kandawaprastha akan diberi nama Indraprastha jika Indra mampu mengubah keadaan Kandawaprastha. Perlahan-lahan kota tersebut menjadi kota yang makmur dan berduyun-duyun orang-orang dari negeri tetangga bermigrasi ke negeri baru tersebut. Kota Indraprastha pun menjadi kota besar. Setelah Yudistira naik tahta, kota/kerajaan Indraprastha tetap mendapat pengawasan dari [[Hastinapura]].

== Catatan sejarah ==
<!-- Sumber-sumber diambil dari wikipedia bahasa Inggris -->
<!-- Sumber-sumber diambil dari wikipedia bahasa Inggris -->


Konon Indraprastha berumur 50.000 tahun. Legenda mengatakan bahwa Indraprastha terletak di wilayah [[Purani Choot]] sekarang ini. Sebuah desa bernama Indraprat ada di [[Delhi]] sampai permulaan abad ke-20, kemudian digusur dan kota [[New Delhi]] dibangun di atasnya. Penggalian di wilayah perbukitan Indraprastha, ibukota para [[Pandawa]], seperti yang ditunjukkan [[Purana Qila]] menemukan bukti bahwa daerah itu pernah didiami selama hampir 2.500 tahun.
Konon Indraprastha berumur 50.000 tahun. Legenda mengatakan bahwa Indraprastha terletak di wilayah [[Purani Choot]] sekarang ini. Sebuah desa bernama Indraprat ada di [[Delhi]] sampai permulaan abad ke-20, kemudian digusur dan kota [[New Delhi]] dibangun di atasnya. Penggalian di wilayah perbukitan Indraprastha, ibu kota para [[Pandawa]], seperti yang ditunjukkan [[Purana Qila]] menemukan bukti bahwa daerah itu pernah didiami selama hampir 2.500 tahun.


Semenjak catatan sejarah India banyak yang tak jelas, tidak diketahui apa yang terjadi setelah zaman [[Mahabharata]]. Indraprastha sempat menjadi kota besar selama berabad-abad, dari zaman [[Kerajaan Maurya]] sampai [[Kerajaan Gupta]] di [[India]], namun kurang terkenal karena berdirinya kota-kota seperti [[Pataliputra]], di sebelah tenggara daerah aliran sungai, yang menjadi sumber dua kerajaan terkuat di India. Indraprastha diserbu oleh bangsa [[Hun]] setelah jatuhnya Kerajaan Gupta.
Semenjak catatan sejarah India banyak yang tak jelas, tidak diketahui apa yang terjadi setelah zaman [[Mahabharata]]. Indraprastha sempat menjadi kota besar selama berabad-abad, dari zaman [[Kerajaan Maurya]] sampai [[Kerajaan Gupta]] di [[India]], tetapi kurang terkenal karena berdirinya kota-kota seperti [[Pataliputra]], di sebelah tenggara daerah aliran sungai, yang menjadi sumber dua kerajaan terkuat di India. Indraprastha diserbu oleh bangsa [[Hun]] setelah jatuhnya Kerajaan Gupta.


Raja [[Hindu]] bernama [[Dhilon]] konon membangun kota Delhi Kuno, dekat dengan Indraprastha.
Raja [[Hindu]] bernama [[Dhilon]] konon membangun kota Delhi Kuno, dekat dengan Indraprastha.


==Sejarah Indraprastha versi Jawa==
== Sejarah Indraprastha versi Jawa ==


Sejarah ini dikenal dengan kisah atau lakon Babad Alas Wanamarta. [[Korawa]] yang telah merasa berhasil membunuh [[Pandawa]] dalam cerita Bale Sigalagala terkejut ketika mengetahui ternyata Pandawa masih hidup. Prabu Duryudana yang tidak ingin kerajaan [[Hastinapura|Astina]] atau [[Hastinapura|Hastina]] diminta oleh Pandawa selaku penguasa yang sah mencari berbagai cara agar bisa membunuh kembali Pandawa. Untuk memperhalus niatan tersebut, Pandawa diberikan daerah yang masih berupa hutan yang bernama hutan Wanamarta (''Wana'' berarti Hutan). Hutan tersebut terkenal keangkerannya, begitu angkernya sehingga digunakan istilah "Manusia Datang, Manusia Mati, Hewan Datang, Hewan Mati" (''Jalma Mara, Jalma Mati, Sato Mara, Sato Mati'') untuk menggambarkan keangkerannya.
Sejarah ini dikenal dengan kisah atau lakon ''Babad Alas Wanamarta''. [[Korawa]] yang telah merasa berhasil membunuh [[Pandawa]] dalam cerita Bale Sigalagala terkejut ketika mengetahui ternyata Pandawa masih hidup. Prabu Duryudana yang tidak ingin kerajaan [[Hastinapura|Astina]] atau [[Hastinapura|Hastina]] diminta oleh Pandawa selaku penguasa yang sah mencari berbagai cara agar bisa membunuh kembali Pandawa. Untuk memperhalus niatan tersebut, Pandawa diberikan daerah yang masih berupa hutan yang bernama hutan Wanamarta (''Wana'' berarti Hutan). Hutan tersebut terkenal keangkerannya, begitu angkernya sehingga digunakan istilah "Manusia Datang, Manusia Mati, Hewan Datang, Hewan Mati" (''Jalma Mara, Jalma Mati, Sato Mara, Sato Mati'') untuk menggambarkan keangkerannya.


Pandawa kesulitan dalam membuka hutan Wanamarta karena dikuasai oleh lima makhluk halus yang wajahnya mirip dengan para Pandawa. Kelima makhluk halus tersebut adalah [[Yudistira]] yang mirip dengan Prabu Puntadewa, Dandungwacana yang mirip dengan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], Dananjaya yang mirip dengan [[Arjuna]], [[Nakula]] dan [[Sadewa]] yang mirip dengan si kembar Pinten dan Tansen. Kelima penguasa Wanamarta ini tidak sudi diganggu ketenangannya. [[Arjuna]] yang mempunyai minyak ''Jayengkaton'' mengoleskannya ke setiap mata Pandawa agar dapat melihat kelima makluk halus penguasa Wanamarta.
Pandawa kesulitan dalam membuka hutan Wanamarta karena dikuasai oleh lima makhluk halus yang wajahnya mirip dengan para Pandawa. Kelima makhluk halus tersebut adalah [[Yudistira]] yang mirip dengan Prabu Puntadewa, Dandungwacana yang mirip dengan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], Dananjaya yang mirip dengan [[Arjuna]], [[Nakula]] dan [[Sadewa]] yang mirip dengan si kembar Pinten dan Tansen. Kelima penguasa Wanamarta ini tidak sudi diganggu ketenangannya. [[Arjuna]] yang mempunyai minyak ''Jayengkaton'' mengoleskannya ke setiap mata Pandawa agar dapat melihat kelima makluk halus penguasa Wanamarta.


Akhirnya Pandawa dapat mengalahkan kelima penguasa hutan Wanamarta tersebut dan kelimanya menitis masuk kedalam tubuh para Pandawa sehingga Pandawa memiliki nama yang sama dengan para penguasa hutan Wanamarta tersebut serta seketika itu juga hutan Wanamarta berubah menjadi kerajaan yang megah luar biasa bernama '''Indraprastha''' atau '''Amarta'''.
Akhirnya Pandawa dapat mengalahkan kelima penguasa hutan Wanamarta tersebut dan kelimanya menitis masuk kedalam tubuh para Pandawa sehingga Pandawa memiliki nama yang sama dengan para penguasa hutan Wanamarta tersebut serta seketika itu juga hutan Wanamarta berubah menjadi kerajaan yang megah luar biasa bernama Indraprastha atau Amarta.


Sebagai bentuk syukur atas berdirinya kerajaan Indraprastha atau Amarta ini atas petunjuk Sri Batara [[Kresna]] maka dilakukan upacara yang disebut dengan Sesaji Raja Surya atau [[Rajasuya|Sesaji Rajasuya]].
Sebagai bentuk syukur atas berdirinya kerajaan Indraprastha atau Amarta ini atas petunjuk Sri Batara [[Kresna]] maka dilakukan upacara yang disebut dengan Sesaji Raja Surya atau [[Rajasuya|Sesaji Rajasuya]].


===Makna Filosofis Babad Alas Wanamarta===
=== Makna filosofis ''Babad Alas Wanamarta'' ===
* Lawan adalah diri kita sendiri (wujud yang sama dengan [[Pandawa]])
* Lawan adalah diri kita sendiri (wujud yang sama dengan [[Pandawa]])
* Untuk mengetahuinya digunakan cara atau sudut pandang yang lain (penggunaan minyak ''Jayengkaton'')
* Untuk mengetahuinya digunakan cara atau sudut pandang yang lain (penggunaan minyak ''Jayengkaton'')
* Jika mampu mengalahkan diri sendiri maka akan terjadi hal yang luar biasa (berubahnya hutan Wanamarta menjadi kerajaan yang megah)
* Jika mampu mengalahkan diri sendiri maka akan terjadi hal yang luar biasa (berubahnya hutan Wanamarta menjadi kerajaan yang megah)


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Rajasuya]]
* [[Rajasuya]]


{{Mahabharata}}

{{Tokoh Mahabharata}}


[[Kategori:Lokasi dalam Mahabharata]]
[[Kategori:Lokasi dalam Mahabharata]]

[[en:Indraprastha]]
[[ta:இந்திரப்பிரஸ்தம்]]

Revisi terkini sejak 10 September 2019 07.45

Suasana upacara Rajasuya yang diselenggarakan Raja Yudistira di Indraprastha

Indraprastha (Dewanagari: इन्द्रप्रस्थ; ,IASTIndrapraśtha, इन्द्रप्रस्थ) adalah sebuah kota besar/kerajaan di India utara pada zaman dahulu kala. Kota ini muncul dalam kisah wiracarita Mahābhārata dan diperintah oleh Panca Pandawa. Kota/kerajaan ini terletak di tepi sungai Yamuna, lokasinya dekat dengan ibu kota India zaman sekarang, Delhi. Sebelum dikenal sebagai Indraprastha, kota/kerajaan ini dikenal sebagai Kandawaprastha.

Catatan dari Mahabharata

[sunting | sunting sumber]

Menurut kitab Mahabharata, konon Kandawaprastha merupakan ibu kota kerajaan besar di India pada zaman dahulu kala, dan diperintah oleh para leluhur Pandawa dan Korawa, seperti misalnya Maharaja Pururawa, Nahusa, dan Yayati. Namun kota tersebut menjadi gersang akibat kutukan para resi, untuk menghukum putra Budha.

Saat diberikan kepada Pandawa, Kandawaprastha merupakan kota gersang. Melihat keadaan itu, Sri Kresna memanggil Indra, pemimpin para Dewa, untuk membantu Yudistira memperbaiki keadaan negeri tersebut. Dewa Indra memunculkan Wiswakarman, arsitek para Dewa yang merancang kota megah. Dengan suatu upacara, Wiswakarman berhasil mengusir segala penyakit di negeri tersebut dan menyuburkan kembali daerah yang gersang. Sesuai janji Kresna, Kandawaprastha akan diberi nama Indraprastha jika Indra mampu mengubah keadaan Kandawaprastha. Perlahan-lahan kota tersebut menjadi kota yang makmur dan berduyun-duyun orang-orang dari negeri tetangga bermigrasi ke negeri baru tersebut. Kota Indraprastha pun menjadi kota besar. Setelah Yudistira naik tahta, kota/kerajaan Indraprastha tetap mendapat pengawasan dari Hastinapura.

Catatan sejarah

[sunting | sunting sumber]

Konon Indraprastha berumur 50.000 tahun. Legenda mengatakan bahwa Indraprastha terletak di wilayah Purani Choot sekarang ini. Sebuah desa bernama Indraprat ada di Delhi sampai permulaan abad ke-20, kemudian digusur dan kota New Delhi dibangun di atasnya. Penggalian di wilayah perbukitan Indraprastha, ibu kota para Pandawa, seperti yang ditunjukkan Purana Qila menemukan bukti bahwa daerah itu pernah didiami selama hampir 2.500 tahun.

Semenjak catatan sejarah India banyak yang tak jelas, tidak diketahui apa yang terjadi setelah zaman Mahabharata. Indraprastha sempat menjadi kota besar selama berabad-abad, dari zaman Kerajaan Maurya sampai Kerajaan Gupta di India, tetapi kurang terkenal karena berdirinya kota-kota seperti Pataliputra, di sebelah tenggara daerah aliran sungai, yang menjadi sumber dua kerajaan terkuat di India. Indraprastha diserbu oleh bangsa Hun setelah jatuhnya Kerajaan Gupta.

Raja Hindu bernama Dhilon konon membangun kota Delhi Kuno, dekat dengan Indraprastha.

Sejarah Indraprastha versi Jawa

[sunting | sunting sumber]

Sejarah ini dikenal dengan kisah atau lakon Babad Alas Wanamarta. Korawa yang telah merasa berhasil membunuh Pandawa dalam cerita Bale Sigalagala terkejut ketika mengetahui ternyata Pandawa masih hidup. Prabu Duryudana yang tidak ingin kerajaan Astina atau Hastina diminta oleh Pandawa selaku penguasa yang sah mencari berbagai cara agar bisa membunuh kembali Pandawa. Untuk memperhalus niatan tersebut, Pandawa diberikan daerah yang masih berupa hutan yang bernama hutan Wanamarta (Wana berarti Hutan). Hutan tersebut terkenal keangkerannya, begitu angkernya sehingga digunakan istilah "Manusia Datang, Manusia Mati, Hewan Datang, Hewan Mati" (Jalma Mara, Jalma Mati, Sato Mara, Sato Mati) untuk menggambarkan keangkerannya.

Pandawa kesulitan dalam membuka hutan Wanamarta karena dikuasai oleh lima makhluk halus yang wajahnya mirip dengan para Pandawa. Kelima makhluk halus tersebut adalah Yudistira yang mirip dengan Prabu Puntadewa, Dandungwacana yang mirip dengan Bima, Dananjaya yang mirip dengan Arjuna, Nakula dan Sadewa yang mirip dengan si kembar Pinten dan Tansen. Kelima penguasa Wanamarta ini tidak sudi diganggu ketenangannya. Arjuna yang mempunyai minyak Jayengkaton mengoleskannya ke setiap mata Pandawa agar dapat melihat kelima makluk halus penguasa Wanamarta.

Akhirnya Pandawa dapat mengalahkan kelima penguasa hutan Wanamarta tersebut dan kelimanya menitis masuk kedalam tubuh para Pandawa sehingga Pandawa memiliki nama yang sama dengan para penguasa hutan Wanamarta tersebut serta seketika itu juga hutan Wanamarta berubah menjadi kerajaan yang megah luar biasa bernama Indraprastha atau Amarta.

Sebagai bentuk syukur atas berdirinya kerajaan Indraprastha atau Amarta ini atas petunjuk Sri Batara Kresna maka dilakukan upacara yang disebut dengan Sesaji Raja Surya atau Sesaji Rajasuya.

Makna filosofis Babad Alas Wanamarta

[sunting | sunting sumber]
  • Lawan adalah diri kita sendiri (wujud yang sama dengan Pandawa)
  • Untuk mengetahuinya digunakan cara atau sudut pandang yang lain (penggunaan minyak Jayengkaton)
  • Jika mampu mengalahkan diri sendiri maka akan terjadi hal yang luar biasa (berubahnya hutan Wanamarta menjadi kerajaan yang megah)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]