Lompat ke isi

Bulog: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(38 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = Perum Bulog
| name = Perusahaan Umum Bulog
| predecessor = Badan Urusan Logistik
| logo = Berkas:Bulog.png
| logo = Bulog 2024.svg
| logo_size = 150px
| logo_size = 250px
| logo_alt =
| image =
| logo_caption = Logo Bulog
| logo_padding =
| image_caption =
| image_size =
| image = Berkas:Bulog.jpg
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| image_size = 200px
| image_alt =
| traded_as =
| industry = [[Pangan]]
| image_caption = Gedung Bulog di Jakarta
| foundation = {{Start date and age|df=yes|2003|01|20}}
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perusahaan Umum
| fate =
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| industry =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| location = [[Jakarta Selatan]], [[DKI Jakarta]]
| fate =
| locations =
| predecessor = [[LPND]] Bulog
| key_people = [[Bayu Krisnamurthi]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/kepemilikan-dan-saham/|title=Dewan Direksi|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Arief Prasetyo Adi]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/tentang-kami/manajemen/dewan-pengawas/|title=Dewan Pengawas|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref><br/>(Ketua [[Dewan Pengawas]])
| successor =
| brands = {{hlist|Fortivit|Befood|Besita|Sago Mee}}
| foundation = <!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[country]] -->
| products = {{hlist|[[Beras]]|[[Gula]]}}
| founder =
| services = {{hlist|Pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah|[[Ekspedisi muatan]]}}
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| revenue = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 21,963 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| locations =
| operating_income = {{decrease}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 659,642 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| location_city = [[Jakarta]], [[Jakarta]]
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 330,778 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/wp-content/uploads/2023/02/ANNUAL-REPORT.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
| location_country = Indonesia
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| coordinates =
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 23,036 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| area_served =
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,573 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| key_people =
| num_employees = {{decrease}} 4.412 <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| products =
| subsid = PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]<br/>PT [[Gendhis Multi Manis]]
| brands =
| homepage = {{URL|https://www.bulog.co.id}}
| production =
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|bulog.co.id}}
| footnotes =
}}
}}
'''Perum Bulog''' (awalnya merupakan singkatan dari '''Badan Urusan Logistik''') adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[pangan]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki 26 kantor divisi regional dan 101 kantor cabang yang tersebar di seantero [[Indonesia]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>

'''Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik''' atau disingkat '''Perum Bulog''' adalah sebuah lembaga pangan di [[Indonesia]] yang mengurusi tata niaga beras. Bulog dibentuk pada tanggal [[10 Mei]] [[1967]] berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/Kep/1967. Sejak tahun [[2003]], status Bulog menjadi [[BUMN]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Gedung Bulog di Jakarta (2024).png|thumb|Kantor Pusat Perum Bulog di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.]]
Secara formal pemerintah [[Indonesia]] mulai ikut menangani pangan pada zaman penjajahan [[Belanda]], ketika didirikannya ''Voedings Middelen Fonds'' (VMF) yang bertugas membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Dalam masa penjajahan [[Jepang]], VMF dibekukan dan muncul lembaga baru bernama ''Nanyo Kohatsu Kaisha'' atau {{nihongo|'''Nanyō Kōhatsu K.K.'''|南洋興発株式会社|Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha, disingkat Nankō}}. Pada masa peralihan sesudah kemerdekaan RI terdapat dualisme penanganan masalah pangan. Di daerah Kekuasaan Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh Kementrian Pengawasan Makanan Rakyat (PMR) - Jawatan Persediaan dan Pembagian Bahan Makanan (PPBM), sedangkan daerah-daerah yang diduduki [[Belanda]], VMF dihidupkan kembali. Keadaan ini berjalan terus sampai VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama).
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada masa pendudukan Belanda di Indonesia saat '''''Voedings Middelen Fonds''''' (VMF) didirikan untuk membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Pada masa pendudukan [[Jepang]] di Indonesia, VMF dibekukan dan digantikan oleh lembaga baru yang diberi nama {{nihongo|'''Nanyō Kōhatsu K.K.'''|南洋興発株式会社|Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha}} atau biasa disingkat menjadi ''Nankō''. Setelah Indonesia merdeka, sempat terjadi dualisme dalam penanganan masalah pangan. Di wilayah yang dikuasai oleh Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh [[Jawatan Persediaan & Pembagian Bahan Makanan]] (PPBM) dari [[Kementerian Pengawasan Makanan Rakyat]] (PMR), sementara di wilayah yang diduduki oleh [[Belanda]], VMF dihidupkan kembali. Dualisme tersebut pun terus terjadi hingga VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama) di bawah [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]].

Dalam perkembangan selanjutnya terjadi perubahan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah. Bama yang berada di bawah Kementrian Pertanian masuk kedalam Kementrian Perekonomian dan diubah menjadi Yayasan Urusan Bahan Makanan (YUBM). Sedangkan pelaksanaan pembelian padi dilakukan oleh Yayasan Badan Pembelian Padi (YBPP) yang dibentuk di daerah-daerah dan diketuai oleh [[Gubernur]].

Berdasarkan Peraturan Presiden No.3 Tahun [[1964]], dibentuklah Dewan Bahan Makanan (DBM). Sejalan dengan itu dibentuklah Badan Pelaksana Urusan Pangan (BPUP) peleburan dari YUBM dan YBPP-YBPP.

Yayasan BPUP ini bertujuan antara lain:
* Mengurus bahan pangan
* Mengurus pengangkutan dan pengolahannya
* Menyimpan dan menyalurkannya menurut ketentuan dari Dewan Bahan Makanan (DBM).
Dengan terbentuknya BPUP, maka penanganan bahan pangan kembali berada dalam satu tangan.

Memasuki Era [[Orde Baru]] setelah ditumpasnya pemberontakan [[Gerakan 30 September|G30S]], penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh Komando Logistik Nasional (Kolognas) yang dibentuk dengan Keputusan Presidium Kabinet Ampera Nomor 87 Tahun 1966. Namun peranannya tidak berjalan lama karena pada tanggal [[10 Mei]] [[1967]], lembaga tersebut dibubarkan dan dibentuk Badan Urusan Logistik (Bulog) berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/Kep/1967.

Kehadiran Bulog sebagai lembaga stabilisasi harga pangan memiliki arti khusus dalam menunjang keberhasilan Orde Baru sampai tercapainya swasembada beras tahun [[1984]]. Menjelang Repelita I (1 April 1969), struktur organisasi Bulog diubah dengan Keppres RI No.11/1969 tanggal [[22 Januari]] [[1969]], sesuai dengan misi barunya yang berubah dari penunjang peningkatan produksi pangan menjadi ''buffer stock holder'' dan distribusi untuk golongan anggaran. Kemudian dengan Keppres No.39/1978 tanggal 5 Nopember 1978 Bulog mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijaksanaan umum Pemerintah.

Dalam [[Kabinet Pembangunan VI]] Bulog sempat disatukan dengan lembaga baru yaitu Menteri Negara Urusan Pangan. Organisasinyapun disesuaikan dengan keluarnya Keppres RI No.103/1993. Namun tidak terlalu lama, karena dengan Keppres No.61/M tahun 1995, Kantor Menteri Negara Urusan Pangan dipisahkan dengan Bulog dan Wakabulog pada saat itu diangkat menjadi Kabulog.

Pemisahan Menteri Negara Urusan Pangan dan Bulog mengharuskan Bulog menyesuaikan organisasinya dengan Keppres No.50 tahun 1995 tanggal 12 Juli 1995. Status pegawainyapun terhitung mulai tanggal 1 April 1995 berubah menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Keppres No.51 tahun 1995 tanggal 12 Juli 1995.

Memasuki Era Reformasi, beberapa lembaga Pemerintah mengalami revitalisasi serta reformasi termasuk Bulog. Melalui Keppres RI No.45 tahun 1997 tugas pokok Bulog hanya dibatasi untuk komoditi beras dan gula pasir. Tugas ini lebih diciutkan lagi dengan Keppres RI No.19 tahun 1998 dimana peran Bulog hanya mengelola komoditi beras saja.

Mengawali Milenium III, sesuai Keppres No.29 tahun 2000 tanggal 26 Februari 2000, Bulog diharapkan lebih mandiri dalam usahanya. Bulog baru dengan fungsi utama manajemen logistik ini diharapkan lebih berhasil dalam mengelola persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras serta usaha jasa logistik.


Bama kemudian dipindah di bawah Kementerian Perekonomian dan namanya diubah menjadi [[Yayasan Urusan Bahan Makanan]] (YUBM), sementara pembelian padi dilakukan oleh [[Yayasan Badan Pembelian Padi]] (YBPP) yang dibentuk di daerah dan diketuai oleh [[gubernur]]. Pada tahun 1958, pemerintah membentuk [[Dewan Bahan Makanan]] (DBM),<ref name="dbm">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1958|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/1940/PP0071958.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> serta menggabungkan YUBM dan YBPP di seluruh Indonesia untuk membentuk [[Badan Pelaksana Urusan Pangan]] (BPUP). Tugas BPUP antara lain mengurus bahan pangan, mengurus pengangkutan dan pengolahan bahan pangan, serta menyimpan dan menyalurkan bahan pangan sesuai kebijakan dari DBM.
Setelah sempat diberlakukan Keppres RI No.106 tahun 2000 dan Keppres RI No.178/2000, Bulog saat ini beroperasi berdasarkan Keppres No.103/2001 tanggal 13 September 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah diubah dengan Keppres RI No.3/2002 tanggal 7 Januari 2002 serta Keppres RI No.110/2001 tanggal 10 Oktober 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I LPND sebagaimana telah diubah dengan Keppres RI No.5 /2002 tanggal 7 Januari 2002.


Pada awal [[Orde Baru]], tepatnya pada tahun 1966, penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh [[Komando Logistik Nasional]] (Kolognas).<ref name="kolognas">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 1966|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14914/kp0871966.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada tanggal 10 Mei 1967, Kolognas dibubarkan dan digantikan oleh '''Badan Urusan Logistik''' (Bulog). Tugas Bulog antara lain mengadakan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan.
Kemudian pada Rakortas Kabinet tanggal 13 Januari 2003, [[Presiden Indonesia|Presiden]] memutuskan menyetujui penetapan RPP menjadi PP dan ditetapkanlah PP No. 7 Tahun 2003 Tentang Pendirian Perum Bulog tanggal [[20 Januari]] [[2003]] (Lembaran Negara Nomor 8 tahun 2003)<ref>[http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/62/987.bpkp PP No 7 Tahun 2003]</ref>.


Pada bulan Januari 1969, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengadakan dan menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk golongan masyarakat yang memerlukan.<ref name="buffer">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14447/kp0111969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pemerintah kemudian juga mewajibkan tunjangan beras bagi PNS, prajurit ABRI, serta pegawai BUMN dan BUMD agar dibeli melalui Bulog.<ref name="beras">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 12 tahun 1969|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/14448/kp0121969.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan November 1978, tugas Bulog diubah menjadi melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijakan umum pemerintah.
Tugas BULOG
Sesuai dengan Keppres No. 103 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi LPND, Pasal 40: BULOG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Pada tahun 1993, Bulog sempat disatukan dengan lembaga yang baru dibentuk, yakni [[Kementerian Negara Urusan Pangan]], tetapi pada tahun 1995, Kementerian Negara Urusan Pangan resmi dipisah dengan Bulog. Pada tahun 1997, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi beras dan gula saja.<ref name="gula">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 45 tahun 1997|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/4825/Keppres0451997.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 1998, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi hanya beras,<ref name="kp1998">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 19 tahun 1998|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5005/kp0191998.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> seiring dengan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan [[IMF]]. Pada tahun 2000, tugas Bulog diubah menjadi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta penyediaan jasa logistik.<ref name="kp2000">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 29 tahun 2000|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/5394/KP%20NO%2029%20TH%202000.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref>
==Fungsi==
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bulog menyelenggarakan fungsi:
# Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik, pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras;
# Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BULOG;
# Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang manajemen logistik pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras serta pengendalian harga beras;
# Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga


[[Berkas:Logo Bulog.svg|jmpl|Logo Bulog yang dipakai dari 2003 hingga 2024]]
==Kewenangan==
Pada bulan September 2001, Bulog diletakkan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Pada bulan Januari 2003, pemerintah resmi mengubah status Bulog menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2003|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6966/PP0072003.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Januari 2013, Bulog menjadikan unit bisnis jasa angkutannya sebagai modal untuk mendirikan PT [[Jasa Prima Logistik Bulog]]. Pada bulan Mei 2016, tugas Bulog diubah menjadi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, jagung, dan kedelai pada tingkat konsumen dan produsen.<ref name="kp2016">{{Cite web|title=Keputusan Presiden nomor 48 tahun 2016|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/174877/penyampaian%20salinan%20perpres%20no%2048%20tahun%202016.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Oktober 2023}}</ref> Pada bulan Oktober 2016, Bulog resmi mengakuisisi PT [[Gendhis Multi Manis]] (GMM) yang mengelola [[Pabrik Gula Blora]]. Pada bulan April 2017, Bulog ikut mendirikan PT [[Mitra BUMDes Nusantara]] agar dapat menjalin kerja sama bisnis dengan [[badan usaha milik desa]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.bulog.co.id/jejak-langkah-perusahaan/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=Perusahaan Umum Bulog|language=id|access-date=26 September 2023}}</ref>
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Bulog mempunyai kewenangan:
# Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
# Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
# Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
## Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang manajemen logistik, pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras, serta pengendalian harga beras.
## Perumusan norma dan pengadaan, pengelolaan dan distribusi beras.


== Kepala Bulog ==
== Direktur Utama Bulog ==
Berikut ini daftar orang yang pernah menjabat Direktur Utama Bulog:<ref name="ketuabulog">{{cite web |last = |first = |authorlink = |coauthors = |year = |url =http://www.bulog.co.id/tokoh_detail.php?url=2008/11/81382617/13/16/berita_15.xml |title =Tokoh Bulog: Bustanil Arifin |format = |work = |publisher =Bulog |accessdate =22 November 2008 |accessyear = |quote = }}{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite news|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/w/widjanarko-puspoyo/ |title=Profil: Widjanarko Puspoyo|last=Wardhani |first=Meidita Kusuma |date= |work=[[Merdeka.com]] |publisher= |access-date=5 Februari 2017 |quote=|language=id }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/2757663/sutarto-alimoeso-tak-lagi-jadi-dirut-perum-bulog |title=Sutarto Alimoeso Tak Lagi Jadi Dirut Perum Bulog |date=24 November 2014 |access-date=5 Februari 2017 |work=[[Detik.com|detikcom]]|last=HEN|last2=HDS |editor-first= |editor-last=}}</ref><ref>{{Cite news|url= http://www.antaranews.com/berita/471670/menteri-bumn-tunjuk-lenny-sugihat-pimpin-bulog|title=Menteri BUMN tunjuk Lenny Sugihat pimpin Bulog |date=31 Desember 2014 |access-date=5 Februari 2017 |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]| first= |last= |editor-last=Suryanto}}</ref><ref>{{cite news|url= http://www.gatra.com/ekonomi-1/119505-pemerintah-tunjuk-lenny-sugihat-jadi-dirut-bulog%E2%80%8F.html|title=Pemerintah Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut ulog |date=31 Desember 2014 |access-date=5 Februari 2017 |newspaper=GatraNews| first= Januar |last= Rizki|editor-first=Nur|editor-last=Hidayat}}</ref>
Berikut ini daftar orang yang pernah menjabat Kepala Bulog:
{{main|Direktur Utama Badan Urusan Logistik}}
{| class="wikitable"
|-
! No
! Nama
! Awal Jabatan
! Akhir Jabatan
! Keterangan
|-
| rowspan=3|1
| rowspan=3|Letjen (Purn.) TNI [[Bustanil Arifin]] <ref name="ketuabulog">{{id}} {{cite web|last = |first = |authorlink = |coauthors = |year = |url =http://www.bulog.co.id/tokoh_detail.php?url=2008/11/81382617/13/16/berita_15.xml |title =Tokoh |format = |work = |publisher =Bulog |accessdate ={{Tanggal|2008|11|22}} |accessyear = |quote =}}</ref>
| [[1978]]
| [[1983]]
|rowspan=3|
|-
| [[1983]]
| [[1988]]
|-
| [[1988]]
| [[1993]]
|-
| 2
| Prof. Dr. [[Ibrahim Hassan]], MBA.
| [[1993]]
| [[1995]]
|
|-
| 3
| Dr. [[Beddu Amang]], M.Sc.
| [[1995]]
| [[26 Agustus]] [[1998]]
|
|-
| 4
| Prof. Ir. [[Rahardi Ramelan]]
| [[27 Agustus]] [[1998]]
| [[Oktober]] [[1999]]
|
|-
| 5
| Drs. [[Jusuf Kalla]]
| [[Oktober]] [[1999]]
| [[Maret]] [[2000]]
|
|-
| 6
| Dr. [[Rizal Ramli]], S.T.
| [[Maret]] [[2000]]
| [[19 Februari]] [[2001]]
|
|-
| 7
| [[Widjanarko Puspoyo]], M.A.
| [[19 Februari]] [[2001]]
| [[21 Maret]] [[2007]]
| diberhentikan setelah ditahan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus impor sapi fiktif
|-
| 8
| [[Mustafa Abubakar]]
| [[21 Maret]] [[2007]]
| [[22 November]] [[2009]]
|
|-
| 9
| Ir. [[Sutarto Alimoeso]], MM.
| [[23 November]] [[2009]]
| [[31 Desember]] [[2014]]
|
|-
| 10
| [[Lenny Sugihat]]<ref>[http://www.antaranews.com/berita/471670/menteri-bumn-tunjuk-lenny-sugihat-pimpin-bulog Artikel:"Menteri BUMN tunjuk Lenny Sugihat pimpin Bulog" di antaranews.com]</ref><ref>[http://www.gatra.com/ekonomi-1/119505-pemerintah-tunjuk-lenny-sugihat-jadi-dirut-bulog%E2%80%8F.html Artikel:"Pemerintah Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut Bulog" di Gatra.com]</ref>
| [[31 Desember]] [[2014]]
| sekarang
|
|}


== Catatan kaki ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


Baris 183: Baris 60:
* {{id}} [http://www.bulog.co.id/ Situs resmi Badan Urusan Logistik]
* {{id}} [http://www.bulog.co.id/ Situs resmi Badan Urusan Logistik]


{{template:BUMN}}
{{BUMN}}


[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 07.04

Perusahaan Umum Bulog
Badan usaha milik negara
IndustriPangan
PendahuluBadan Urusan Logistik
Didirikan20 Januari 2003; 21 tahun lalu (2003-01-20)
Kantor
pusat
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Bayu Krisnamurthi[1]
(Direktur Utama)
Arief Prasetyo Adi[2]
(Ketua Dewan Pengawas)
Produk
Merek
  • Fortivit
  • Befood
  • Besita
  • Sago Mee
Jasa
  • Pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah
  • Ekspedisi muatan
PendapatanPenurunan Rp 21,963 triliun (2021)[3]
Penurunan Rp 659,642 milyar (2021)[3]
Kenaikan Rp 330,778 milyar (2021)[3]
Total asetKenaikan Rp 23,036 triliun (2021)[3]
Total ekuitasKenaikan Rp 8,573 triliun (2021)[3]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
Penurunan 4.412 (2021)[3]
Anak
usaha
PT Jasa Prima Logistik Bulog
PT Gendhis Multi Manis
Situs webwww.bulog.co.id

Perum Bulog (awalnya merupakan singkatan dari Badan Urusan Logistik) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang pangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki 26 kantor divisi regional dan 101 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia.[3][4]

Kantor Pusat Perum Bulog di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada masa pendudukan Belanda di Indonesia saat Voedings Middelen Fonds (VMF) didirikan untuk membeli, menjual, dan menyediakan bahan makanan. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, VMF dibekukan dan digantikan oleh lembaga baru yang diberi nama Nanyō Kōhatsu K.K. (南洋興発株式会社, Nan'yō Kōhatsu Kabushiki Kaisha) atau biasa disingkat menjadi Nankō. Setelah Indonesia merdeka, sempat terjadi dualisme dalam penanganan masalah pangan. Di wilayah yang dikuasai oleh Republik Indonesia, pemasaran beras dilakukan oleh Jawatan Persediaan & Pembagian Bahan Makanan (PPBM) dari Kementerian Pengawasan Makanan Rakyat (PMR), sementara di wilayah yang diduduki oleh Belanda, VMF dihidupkan kembali. Dualisme tersebut pun terus terjadi hingga VMF dibubarkan dan dibentuk Yayasan Bahan Makanan (Bama) di bawah Kementerian Pertanian.

Bama kemudian dipindah di bawah Kementerian Perekonomian dan namanya diubah menjadi Yayasan Urusan Bahan Makanan (YUBM), sementara pembelian padi dilakukan oleh Yayasan Badan Pembelian Padi (YBPP) yang dibentuk di daerah dan diketuai oleh gubernur. Pada tahun 1958, pemerintah membentuk Dewan Bahan Makanan (DBM),[5] serta menggabungkan YUBM dan YBPP di seluruh Indonesia untuk membentuk Badan Pelaksana Urusan Pangan (BPUP). Tugas BPUP antara lain mengurus bahan pangan, mengurus pengangkutan dan pengolahan bahan pangan, serta menyimpan dan menyalurkan bahan pangan sesuai kebijakan dari DBM.

Pada awal Orde Baru, tepatnya pada tahun 1966, penanganan pengendalian operasional bahan pokok kebutuhan hidup dilaksanakan oleh Komando Logistik Nasional (Kolognas).[6] Pada tanggal 10 Mei 1967, Kolognas dibubarkan dan digantikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Tugas Bulog antara lain mengadakan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan.

Pada bulan Januari 1969, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengadakan dan menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk golongan masyarakat yang memerlukan.[7] Pemerintah kemudian juga mewajibkan tunjangan beras bagi PNS, prajurit ABRI, serta pegawai BUMN dan BUMD agar dibeli melalui Bulog.[8] Pada bulan November 1978, tugas Bulog diubah menjadi melaksanakan pengendalian harga beras, gabah, gandum dan bahan pokok lainnya guna menjaga kestabilan harga, baik bagi produsen maupun konsumen sesuai dengan kebijakan umum pemerintah.

Pada tahun 1993, Bulog sempat disatukan dengan lembaga yang baru dibentuk, yakni Kementerian Negara Urusan Pangan, tetapi pada tahun 1995, Kementerian Negara Urusan Pangan resmi dipisah dengan Bulog. Pada tahun 1997, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi beras dan gula saja.[9] Pada bulan Januari 1998, komoditas yang dikelola oleh Bulog dikurangi menjadi hanya beras,[10] seiring dengan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan IMF. Pada tahun 2000, tugas Bulog diubah menjadi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, serta penyediaan jasa logistik.[11]

Logo Bulog yang dipakai dari 2003 hingga 2024

Pada bulan September 2001, Bulog diletakkan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Pada bulan Januari 2003, pemerintah resmi mengubah status Bulog menjadi perusahaan umum (Perum).[12] Pada bulan Januari 2013, Bulog menjadikan unit bisnis jasa angkutannya sebagai modal untuk mendirikan PT Jasa Prima Logistik Bulog. Pada bulan Mei 2016, tugas Bulog diubah menjadi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, jagung, dan kedelai pada tingkat konsumen dan produsen.[13] Pada bulan Oktober 2016, Bulog resmi mengakuisisi PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang mengelola Pabrik Gula Blora. Pada bulan April 2017, Bulog ikut mendirikan PT Mitra BUMDes Nusantara agar dapat menjalin kerja sama bisnis dengan badan usaha milik desa.[3][4]

Direktur Utama Bulog

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini daftar orang yang pernah menjabat Direktur Utama Bulog:[14][15][16][17][18]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". Perusahaan Umum Bulog. Diakses tanggal 26 September 2023. 
  2. ^ "Dewan Pengawas". Perusahaan Umum Bulog. Diakses tanggal 26 September 2023. 
  3. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2021" (PDF). Perusahaan Umum Bulog. Diakses tanggal 26 September 2023. 
  4. ^ a b "Sekilas Perusahaan". Perusahaan Umum Bulog. Diakses tanggal 26 September 2023. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1958" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 1966" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  7. ^ "Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1969" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  8. ^ "Keputusan Presiden nomor 12 tahun 1969" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  9. ^ "Keputusan Presiden nomor 45 tahun 1997" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  10. ^ "Keputusan Presiden nomor 19 tahun 1998" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  11. ^ "Keputusan Presiden nomor 29 tahun 2000" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  12. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2003" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  13. ^ "Keputusan Presiden nomor 48 tahun 2016" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Oktober 2023. 
  14. ^ "Tokoh Bulog: Bustanil Arifin". Bulog. Diakses tanggal 22 November 2008. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ Wardhani, Meidita Kusuma. "Profil: Widjanarko Puspoyo". Merdeka.com. Diakses tanggal 5 Februari 2017. 
  16. ^ HEN; HDS (24 November 2014). "Sutarto Alimoeso Tak Lagi Jadi Dirut Perum Bulog". detikcom. Diakses tanggal 5 Februari 2017. 
  17. ^ Suryanto, ed. (31 Desember 2014). "Menteri BUMN tunjuk Lenny Sugihat pimpin Bulog". ANTARA News. Diakses tanggal 5 Februari 2017. 
  18. ^ Rizki, Januar (31 Desember 2014). Hidayat, Nur, ed. "Pemerintah Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut ulog". GatraNews. Diakses tanggal 5 Februari 2017. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]