Lompat ke isi

Tari Cendrawasih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 110.168.232.28 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Lotje
Yan29ti (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12: Baris 12:
| alt2 = Tari Cendrawasih
| alt2 = Tari Cendrawasih
| caption2 = Penari tunggal Cendrawasih, sedang merentangkan "sayap"
| caption2 = Penari tunggal Cendrawasih, sedang merentangkan "sayap"
I

| image3 = 17 Years of Sekar Jepun 2014-11-01 05.jpg
| image3 = 17 Years of Sekar Jepun 2014-11-01 05.jpg
| alt3 = Tari Cendrawasih
| alt3 = Tari Cendrawasih
Baris 19: Baris 19:
'''Tari Cendrawasih''' adalah sebuah [[tari Bali]] yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan [[Paradisaea|burung cendrawasih]].
'''Tari Cendrawasih''' adalah sebuah [[tari Bali]] yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan [[Paradisaea|burung cendrawasih]].


==Sejarah==
== Sejarah ==
Sebuah tarian yang dikenal sebagai cendrawasih tersebut berasal dari I Gde Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di [[Kabupaten Buleleng]] pada 1920an; wilayah tersebut adalah tempat asal dari sejumlah tarian, meliputi Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya. Bamun, versi ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tarian yang sekarang umumnya ditampilkan.{{sfn|Bali Post 2012}}
Sebuah tarian yang dikenal sebagai cendrawasih tersebut berasal dari I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di [[Kabupaten Buleleng]] pada 1956, wilayah tersebut adalah tempat asal dari sejumlah tarian, meliputi Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya. Namun, versi ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tarian yang sekarang umumnya ditampilkan.{{sfn|Bali Post 2012}}


Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh {{nowrap|N. L. N. Swasthi}} Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.{{Sfn|Ayu|2013|p=3}} Tari Cendrawasih terinspirasi oleh [[Paradisaea|burung cendrawasih]], yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai ''manuk dewata''.{{sfn|Pikiran Rakyat 2014}}{{sfn|Smithsonian Institution}} Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.{{sfn|Dibia|Ballinger|2004|loc=[http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ&lpg=PP1&dq=A%20Guide%20to%20the%20Performing%20Arts%20of%20Bali%3A%20Balinese%20Dance%2C%20Drama%20%26%20Music&pg=PT362#v=onepage&q=cenderawasih&f=false n.p]}}
Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh {{nowrap|N. L. N. Swasthi}} Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.{{Sfn|Ayu|2013|p=3}} Tari Cendrawasih terinspirasi oleh [[Paradisaea|burung cendrawasih]], yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai ''manuk dewata''.{{sfn|Pikiran Rakyat 2014}}{{sfn|Smithsonian Institution}} Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.{{sfn|Dibia|Ballinger|2004|loc=[http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ&lpg=PP1&dq=A%20Guide%20to%20the%20Performing%20Arts%20of%20Bali%3A%20Balinese%20Dance%2C%20Drama%20%26%20Music&pg=PT362#v=onepage&q=cenderawasih&f=false n.p]}}


Koreografer dari penampilan individual diijinkan untuk menginterpretasikan karya mereka sendiri.{{Sfn|Ayu|2013|p=3}} Tari cendrawasih dance sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002,{{sfn|The Jakarta Post 2002}} di [[Galeri Seni Freer]] di Washington, D.C., pada 2008,{{sfn|Smithsonian Institution}} Jepang pada 2008,{{sfn|Wardany 2008}} dan Belanda pada 2008.{{sfn|The Jakarta Post 2008}}
Koreografer dari penampilan individual diizinkan untuk menginterpretasikan karya mereka sendiri.{{Sfn|Ayu|2013|p=3}} Tari cendrawasih sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002,{{sfn|The Jakarta Post 2002}} di [[Galeri Seni Freer]] di Washington, D.C., pada 2008,{{sfn|Smithsonian Institution}} Jepang pada 2008,{{sfn|Wardany 2008}} dan Belanda pada 2008.{{sfn|The Jakarta Post 2008}}


Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.{{sfn|Adiartha Griadhi|Dwi Primayanti|2014|pp=2, 5}}
Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.{{sfn|Adiartha Griadhi|Dwi Primayanti|2014|pp=2, 5}}


==Penampilan==
== Penampilan ==
Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita,{{Sfn|Pikiran Rakyat 2014}} satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina; tarian tersebut mengambil bentuk dari ritual perkawinan.{{sfn|Kompas}} Para penari dipakaikan dengan hiasan kepala bergaya [[Pandji]].{{sfn|Dibia|Ballinger|2004|loc=[http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ&lpg=PP1&dq=A%20Guide%20to%20the%20Performing%20Arts%20of%20Bali%3A%20Balinese%20Dance%2C%20Drama%20%26%20Music&pg=PT362#v=onepage&q=cenderawasih&f=false n.p]}}
Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita,{{Sfn|Pikiran Rakyat 2014}} satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina; tarian tersebut mengambil bentuk dari ritual perkawinan.{{sfn|Kompas}} Para penari dipakaikan dengan hiasan kepala bergaya [[Pandji]].{{sfn|Dibia|Ballinger|2004|loc=[http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ&lpg=PP1&dq=A%20Guide%20to%20the%20Performing%20Arts%20of%20Bali%3A%20Balinese%20Dance%2C%20Drama%20%26%20Music&pg=PT362#v=onepage&q=cenderawasih&f=false n.p]}}


Beberapa gerakan tidak ditampilkan dalam bentuk tarian Bali lainnya.
Beberapa gerakan tidak ditampilkan dalam bentuk tarian Bali lainnya.


==Referensi==
== Referensi ==
{{refs|25em}}
{{refs|25em}}


==Kutipan karya==
== Kutipan karya ==
{{commonscat|Cendrawasih dance}}
{{commonscat|Cendrawasih dance}}
{{refbegin|40em}}
{{refbegin|40em}}
*{{Cite journal
* {{Cite journal
|publisher= Universitas Udayana
|publisher= Universitas Udayana
|location=Denpasar
|location=Denpasar
Baris 58: Baris 58:
|pages=1–8
|pages=1–8
}}
}}
*{{Cite journal
* {{Cite journal
|publisher= ISI Denpasar
|publisher= ISI Denpasar
|location=Denpasar
|location=Denpasar
Baris 69: Baris 69:
|url=http://core.kmi.open.ac.uk/display/19488366
|url=http://core.kmi.open.ac.uk/display/19488366
}}
}}
*{{Cite book
* {{Cite book
|title=Balinese Dance, Drama & Music: A Guide to the Performing Arts of Bali
|title=Balinese Dance, Drama & Music: A Guide to the Performing Arts of Bali
|last1=Dibia
|last1=Dibia
|first1=I
|first1=I
|last2=Ballinger
|last2=Ballinger
|first2=Rucina
|first2=Rucina
|publisher=Tuttle
|publisher=Tuttle
|url=http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ
|url=http://books.google.co.id/books?id=jkDRAgAAQBAJ
|year=2004
|year=2004
|ref=harv
|ref=harv
|isbn=978-962-593-195-1
|isbn=978-962-593-195-1
}}
}}
*{{Cite web
* {{Cite web
|title=Balinese Music and Dance: Gamelan Mitra Kusuma
|title=Balinese Music and Dance: Gamelan Mitra Kusuma
|publisher=Smithsonian Institution
|publisher=Smithsonian Institution
|url=http://www.asia.si.edu/podcasts/bali_perfNote.htm
|url=http://www.asia.si.edu/podcasts/bali_perfNote.htm
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=7 November 2014
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6TtbbECZa
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6TtbbECZa?url=http://www.asia.si.edu/podcasts/bali_perfNote.htm
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-07
|date=2008
|date=2008
|ref={{sfnRef|Smithsonian Institution}}
|ref={{sfnRef|Smithsonian Institution}}
|dead-url=no
}}
* {{Cite news
|title=Dewi promotes RI culture abroad
|work=The Jakarta Post
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/06/02/dewi-promotes-ri-culture-abroad.html
|date=2 June 2008
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6TtcTEy5M?url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/06/02/dewi-promotes-ri-culture-abroad.html
|archivedate=2014-11-07
|accessdate=7 November 2014
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2008}}
|dead-url=no
}}
}}
*{{Cite news
* {{Cite news
|title=Ni Made Darmi, former palace dancer, stays active
|title=Dewi promotes RI culture abroad
|work=The Jakarta Post
|work=The Jakarta Post
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/06/02/dewi-promotes-ri-culture-abroad.html
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/11/02/ni-made-darmi-former-palace-dancer-stays-active.html-0
|date=2 June 2008
|date=2 November 2007
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6TtcTEy5M
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6TtcnW4yp?url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/11/02/ni-made-darmi-former-palace-dancer-stays-active.html-0
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-07
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=7 November 2014
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2008}}
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2007}}
|dead-url=no
}}
}}
*{{Cite news
* {{Cite news|title=Para Penari Jepang Ramaikan PKB
|language=Indonesian
|title=Ni Made Darmi, former palace dancer, stays active
|work=The Jakarta Post
|work=[[Kompas.com]]
|url=http://entertainment.kompas.com/read/2008/07/11/20164645/para.penari.jepang.ramaikan.pkb
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/11/02/ni-made-darmi-former-palace-dancer-stays-active.html-0
|date=2 November 2007
|date=11 July 2008
|ref={{SfnRef|Kompas}}
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6TtcnW4yp
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6U6Ubwjoc?url=http://entertainment.kompas.com/read/2008/07/11/20164645/para.penari.jepang.ramaikan.pkb
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-15
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=15 November 2014
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2007}}
|dead-url=no
}}
}}
*{{Cite news
* {{Cite news
|title=Para Penari Jepang Ramaikan PKB
|title=Renovasi Tari Cendrawasih
|language=Indonesian
|language=Indonesian
|work=Kompas
|work=Bali Post
|url=http://balipost.realviewdigital.com/?iid=67746&startpage=page0000012#folio=12
|url=http://entertainment.kompas.com/read/2008/07/11/20164645/para.penari.jepang.ramaikan.pkb
|ref={{sfnRef|Bali Post 2012}}
|date=11 July 2008
|date=10 September 2012
|ref={{SfnRef|Kompas}}
|accessdate=7 November 2014
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6U6Ubwjoc
|archivedate=15 November 2014
|accessdate=15 November 2014
}}
*{{Cite news
|title=Renovasi Tari Cendrawasih
|language=Indonesian
|work=Bali Post
|url=http://balipost.realviewdigital.com/?iid=67746&startpage=page0000012#folio=12
|ref={{sfnRef|Bali Post 2012}}
|date=10 September 2012
|accessdate=7 November 2014
}} {{registration required}}
}} {{registration required}}
*{{Cite news
* {{Cite news
|title=RI, Peru in cultural diplomacy
|title=RI, Peru in cultural diplomacy
|work=The Jakarta Post
|work=The Jakarta Post
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/09/05/ri-peru-cultural-diplomacy.html
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/09/05/ri-peru-cultural-diplomacy.html
|date=5 September 2002
|date=5 September 2002
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6Ttbu4a1W
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6Ttbu4a1W?url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/09/05/ri-peru-cultural-diplomacy.html
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-07
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=7 November 2014
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2002}}
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2002}}
|dead-url=no
}}
}}
*{{Cite news
* {{Cite news
|title=Tari Cendrawasih Keelokan Gerak dan Busana
|title=Tari Cendrawasih Keelokan Gerak dan Busana
|language=Indonesian
|language=Indonesian
|work=Pikiran Rakyat
|work=Pikiran Rakyat
|url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/269737
|url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/269737
|ref={{sfnRef|Pikiran Rakyat 2014}}
|ref={{sfnRef|Pikiran Rakyat 2014}}
|date=12 February 2014
|date=12 February 2014
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=7 November 2014
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6TtXit61n
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6TtXit61n?url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/269737
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-07
|dead-url=no
}}
}}
*{{Cite news
* {{Cite news
|title=Japanese perform Balinese dances
|title=Japanese perform Balinese dances
|work=The Jakarta Post
|work=The Jakarta Post
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/07/14/japanese-perform-balinese-dances.html
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/07/14/japanese-perform-balinese-dances.html
|date=14 July 2008
|date=14 July 2008
|archiveurl=http://www.webcitation.org/6Ttc7vRfe
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6Ttc7vRfe?url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/07/14/japanese-perform-balinese-dances.html
|archivedate=7 November 2014
|archivedate=2014-11-07
|last=Wardany
|last=Wardany
|first=Irawaty
|first=Irawaty
|accessdate=7 November 2014
|accessdate=7 November 2014
|ref={{SfnRef|Wardany 2008}}
|ref={{SfnRef|Wardany 2008}}
|dead-url=no
}}
}}
{{refend}}
{{refend}}
{{Portal bar|Tari|Indonesia}}
{{Portal bar|Tari|Indonesia}}
{{Tarian di wilayah pulau Bali dan Nusa Tenggara|state=autocollapse}}

[[Kategori:Burung dalam budaya populer]]
[[Category:Tari di Bali]]
[[Kategori:Tarian dari Bali]]
[[Category:Burung dalam budaya populer]]

Revisi terkini sejak 19 Maret 2024 10.21

Gerakan tari Cendrawasih
Tari Cendrawasih
Penari tunggal Cendrawasih, dengan selendang yang digantungkan
Tari Cendrawasih
Penari tunggal Cendrawasih, sedang merentangkan "sayap" I
Tari Cendrawasih
Dua penari Cendrawasih

Tari Cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.

Sebuah tarian yang dikenal sebagai cendrawasih tersebut berasal dari I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1956, wilayah tersebut adalah tempat asal dari sejumlah tarian, meliputi Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya. Namun, versi ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tarian yang sekarang umumnya ditampilkan.[1]

Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.[2] Tari Cendrawasih terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai manuk dewata.[3][4] Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.[5]

Koreografer dari penampilan individual diizinkan untuk menginterpretasikan karya mereka sendiri.[2] Tari cendrawasih sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002,[6] di Galeri Seni Freer di Washington, D.C., pada 2008,[4] Jepang pada 2008,[7] dan Belanda pada 2008.[8]

Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.[9]

Penampilan

[sunting | sunting sumber]

Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita,[3] satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina; tarian tersebut mengambil bentuk dari ritual perkawinan.[10] Para penari dipakaikan dengan hiasan kepala bergaya Pandji.[5]

Beberapa gerakan tidak ditampilkan dalam bentuk tarian Bali lainnya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Kutipan karya

[sunting | sunting sumber]