Lompat ke isi

Mazhab Hanafi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
# [[Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy]] (110 H-158 H)
# [[Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy]] (110 H-158 H)
# [[Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy]] (204 H)
# [[Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy]] (204 H)
Menurut ahli tafsir Al-Qur'an dan hukum Islam asal Aceh, [[Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy|Muhammad Hasbi Ash' Shiddieqy]], murid-murid Abu Hanifah memiliki kemampuan [[ijtihad]] yang hampir menyamai Abu Hanifah sendiri. Terutama Abu Yusuf dan Muhammad ibn Al-Hasan, keduanya bahkan dikenal sebagai " dua sahabat Imam".{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=62}}


== Hubungan dengan Mazhab yang Lain ==
== Hubungan dengan Mazhab yang Lain ==

Revisi per 25 September 2020 13.07

Mazhab Hanafi (bahasa Arab: الحنفية, translit. al-ḥanafīyah) ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah yang bernama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi.[1]

Mazhab ini diamalkan dan berkembang di kalangan orang Islam Sunni di kawasan Afganistan, Irak, Persia, Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok, Rusia, dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Hanafi juga sempat berkembang di Maroko, namun kemudian mulai tergeser oleh Mazhab Maliki.[2]

Metodologi Fiqih Abu Hanifah

Dasar-dasar Abu Hanifah dalam Menetapkan suatu hukum fiqh bisa dilihat dari urutan berikut:

  1. Al-Qur'an
  2. Sunnah, di mana dia selalu mengambil sunnah yang mutawatir/masyhur. Dia mengambil sunnah yang diriwayatkan secara ahad hanya bila rawi darinya tsiqah.
  3. Pendapat para Sahabat Nabi (Atsar)
  4. Qiyas
  5. Istihsan
  6. Ijma' para ulama
  7. Urf masyarakat muslim

Perkembangan

Sebagai mazhab tertua diantara mazhab-mazhab lainnya, Abu Hanifah memiliki banyak murid. Murid-murid Abu Hanifah yang tersohor antara lain:[1]

  1. Abu Yusuf Yakub Ibrahim Al-Anshâry (113 H-183 H)
  2. Muhammad Ibn Al-Hasan Asj Sjaibâni (132 H-189 H)
  3. Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy (110 H-158 H)
  4. Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy (204 H)

Menurut ahli tafsir Al-Qur'an dan hukum Islam asal Aceh, Muhammad Hasbi Ash' Shiddieqy, murid-murid Abu Hanifah memiliki kemampuan ijtihad yang hampir menyamai Abu Hanifah sendiri. Terutama Abu Yusuf dan Muhammad ibn Al-Hasan, keduanya bahkan dikenal sebagai " dua sahabat Imam".[1]

Hubungan dengan Mazhab yang Lain

Kehadiran mazhab-mazhab ini mungkin tidak bisa dilihat sebagai perbedaan mutlak seperti dalam agama Kristen (Protestan dan Katolik) dan beberapa agama lain. Sebaliknya ini merupakan perbedaan melalui pendapat logika dan ide dalam memahami Islam. Perkara pokok seperti akidah atau tauhid masih sama dan tidak berubah.

Referensi

  1. ^ a b c Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 62.
  2. ^ Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 63.

Daftar Pustaka

  • Ash' Shiddieqy. M. Hasbi. Hukum Islam. Jakarta: Pustaka Islam. 1962.