Lompat ke isi

Sepat siam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Asparagusuchus (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox spesies}}
{{Taxobox
| name = Sepat Siam
| image = Tricho pecto 060702 2555 jtgno ed resize.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Ikan sepat siam, ''Trichogaster pectoralis''<br />dari [[Jatigono, Kunir, Lumajang|Jatigono]], [[Kunir, Lumajang|Kunir]], [[Lumajang]]
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Actinopterygii]]
| ordo = [[Anabantiformes]]
| familia = [[Osphronemidae]]
| genus = Trichogaster
| species = '''''T. pectoralis''''
| binomial = ''Trichogaster pectoralis''
| binomial_authority = (Regan, 1910)
}}


'''Sepat siam''' (''Trichogaster pectoralis'') adalah sejenis [[ikan]] [[air tawar]] anggota [[familia|suku]] [[gurami]] ([[Osphronemidae]]). Di [[Jawa Timur]] ia juga dikenal dengan nama ''sliper''. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''Siamese gourami'' (Siam adalah nama lama [[Thailand]]) atau ''snake-skin gouramy'', merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.
'''Sepat siam''' (''Trichogaster pectoralis'') adalah sejenis [[ikan]] [[air tawar]] anggota [[familia|suku]] [[gurami]] ([[Osphronemidae]]). Di [[Jawa Timur]] ia juga dikenal dengan nama ''sliper''. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''Siamese gourami'' (Siam adalah nama lama [[Thailand]]) atau ''snake-skin gouramy'', merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.
Baris 23: Baris 9:
Sirip-sirip punggung (''dorsal''), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai [[cambuk]] atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek<ref>[[Max Weber (biolog)|Weber, M.]] and L.F. de Beaufort. 1922. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust04weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''IV''':365. E.J. Brill. Leiden. (sebagai ''Trichopodus'')</ref>. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip [[anus|anal]] IX-XI, 36–38<ref name=kottelat228>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.</ref>.
Sirip-sirip punggung (''dorsal''), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai [[cambuk]] atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek<ref>[[Max Weber (biolog)|Weber, M.]] and L.F. de Beaufort. 1922. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust04weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''IV''':365. E.J. Brill. Leiden. (sebagai ''Trichopodus'')</ref>. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip [[anus|anal]] IX-XI, 36–38<ref name=kottelat228>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.</ref>.


Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang tampak agak terang berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata hingga ke pangkal ekor.<ref name=FishBase/>
Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang tampak agak terang berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata hingga ke pangkal ekor.<ref name=FishBase />


== Kebiasaan dan Penyebaran ==
== Kebiasaan dan penyebaran ==
[[Berkas:Tricho pecto 060702 2557 jtgno ed resize.jpg|jmpl|kiri|180px]]
Seperti umumnya [[sepat]], ikan ini menyukai [[rawa|rawa-rawa]], [[danau]], [[sungai]] dan [[parit|parit-parit]] yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi [[tumbuhan]] air<ref name=FishBase/>. Juga kerap terbawa oleh [[banjir]] dan masuk ke [[kolam|kolam-kolam]] serta saluran-saluran air hingga ke [[sawah|sawah-sawah]].


Seperti umumnya [[sepat]], ikan ini menyukai [[rawa]]-rawa, [[danau]], [[sungai]] dan [[parit]]-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi [[tumbuhan]] air<ref name=FishBase />. Juga kerap terbawa oleh [[banjir]] dan masuk ke [[kolam]]-kolam serta saluran-saluran air hingga ke [[sawah]]-sawah.
Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air<ref name=FishBase/> dan [[lumut]]. Namun ikan ini juga mau memangsa hewan-hewan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang kelindungan oleh [[vegetasi]] atau sampah-sampah yang menyangkut di tepi air.

Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air<ref name=FishBase /> dan [[lumut]]. Namun ikan ini juga mau memangsa hewan-hewan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang kelindungan oleh [[vegetasi]] atau sampah-sampah yang menyangkut di tepi air.


Ikan sepat siam menyimpan telur-telurnya dalam sebuah sarang [[busa]] yang dijagai oleh si jantan. Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh bapaknya itu hingga dapat mencari makanan sendiri.
Ikan sepat siam menyimpan telur-telurnya dalam sebuah sarang [[busa]] yang dijagai oleh si jantan. Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh bapaknya itu hingga dapat mencari makanan sendiri.
Baris 35: Baris 21:
Sebagaimana kerabat dekatnya yakni [[tambakan]], [[gurami]], [[betok]] dan [[cupang]], sepat siam tergolong ke dalam anak bangsa [[Anabantoidei]]. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ [[labirin]] (''labyrinth'') di ruang [[insang]]nya, yang amat berguna untuk membantu menghirup [[oksigen]] langsung dari [[udara]]. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.<ref>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.</ref> Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya [[ikan gabus]], betok, atau [[lele]]), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini justru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap.
Sebagaimana kerabat dekatnya yakni [[tambakan]], [[gurami]], [[betok]] dan [[cupang]], sepat siam tergolong ke dalam anak bangsa [[Anabantoidei]]. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ [[labirin]] (''labyrinth'') di ruang [[insang]]nya, yang amat berguna untuk membantu menghirup [[oksigen]] langsung dari [[udara]]. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.<ref>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.</ref> Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya [[ikan gabus]], betok, atau [[lele]]), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini justru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap.


Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah [[Asia Tenggara]], terutama di lembah [[Sungai Mekong]] di [[Laos]], [[Thailand]], [[Kamboja]] dan [[Vietnam]]; juga dari lembah [[Sungai Chao Phraya]]<ref name=FishBase>{{FishBase species|genus=Trichogaster|species=pectoralis|year=2007|month=May}}</ref>. Ikan ini [[introduksi|diintroduksi]] ke [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Singapura]], [[Papua Nugini]], [[Sri Lanka]], dan [[Kaledonia Baru]].<ref>{{citeweb|url=http://filaman.ifm-geomar.de/Introductions/IntroductionsList.cfm?ID=499&GenusName=Trichogaster&SpeciesName=pectoralis&fc=429&StockCode=515|title=Introductions of ''Trichogaster pectoralis''|date=2006-12-01|last=Agbayani|first=Eli|accessdate=2007-05-19}}</ref>. Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah<ref name=kottelat228/>. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke [[Danau Tempe]] di [[Sulawesi]] dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe<ref>Whitten, A.J., M. Mustafa, dan G.S. Henderson. 1987. ''Ekologi Sulawesi''. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Hal 351-353</ref>. Saat ini sepat siam telah meliar dan berbiak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di [[Jawa]].
Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah [[Asia Tenggara]], terutama di lembah [[Sungai Mekong]] di [[Laos]], [[Thailand]], [[Kamboja]] dan [[Vietnam]]; juga dari lembah [[Sungai Chao Phraya]]<ref name=FishBase>{{FishBase species|genus=Trichogaster|species=pectoralis|year=2007|month=May}}</ref>. Ikan ini [[introduksi|diintroduksi]] ke [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Singapura]], [[Papua Nugini]], [[Sri Lanka]], dan [[Kaledonia Baru]].<ref>{{citeweb|url=http://filaman.ifm-geomar.de/Introductions/IntroductionsList.cfm?ID=499&GenusName=Trichogaster&SpeciesName=pectoralis&fc=429&StockCode=515|title=Introductions of ''Trichogaster pectoralis''|date=2006-12-01|last=Agbayani|first=Eli|accessdate=2007-05-19}}</ref> Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah<ref name=kottelat228 />. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke [[Danau Tempe]] di [[Sulawesi]] dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe<ref>Whitten, A.J., M. Mustafa, dan G.S. Henderson. 1987. ''Ekologi Sulawesi''. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Hal 351-353</ref>. Saat ini sepat siam telah meliar dan berbiak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di [[Jawa]].


== Nilai ekonomi ==
== Nilai ekonomi ==
Sepat siam merupakan ikan konsumsi yang penting, terutama sebagai sumber [[protein]] di daerah [[desa|pedesaan]]. Selain dijual dalam keadaan segar di [[pasar]], sepat siam kerap diawetkan dalam bentuk [[ikan asin]] dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia.
Sepat siam merupakan ikan konsumsi yang penting, terutama sebagai sumber [[protein]] di daerah [[desa|pedesaan]]. Selain dijual dalam keadaan segar di [[pasar]], sepat siam kerap diawetkan dalam bentuk [[ikan asin]] dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia.


Tidak seperti jenis sepat yang lain, sepat siam kurang populer sebagai ikan [[akuarium]]. Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Di Thailand, sepat siam merupakan salah satu dari lima ikan air tawar terpenting yang dibudidayakan untuk konsumsi maupun untuk akuarium<ref>{{cite web|url=http://www.fao.org/fi/website/FIRetrieveAction.do?dom=countrysector&xml=naso_thailand.xml|title=National Aquaculture Sector Overview - Thailand|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations}}</ref>.
Tidak seperti jenis sepat yang lain, sepat siam kurang populer sebagai ikan [[akuarium]]. Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Di Thailand, sepat siam merupakan salah satu dari lima ikan air tawar terpenting yang dibudidayakan untuk konsumsi maupun untuk akuarium.<ref>{{cite web|url=http://www.fao.org/fi/website/FIRetrieveAction.do?dom=countrysector&xml=naso_thailand.xml|title=National Aquaculture Sector Overview Thailand|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations}}</ref>
<!--
==In the aquarium==
''Trichogaster pectoralis'' are a hardy species recommended for a beginner in the [[fishkeeping]] hobby because, despite growing to a relatively large size, they are peaceful fish that can be kept in a [[community tank]].<ref name=Axelrod>{{cite book|title=Exotic Tropical Fishes|last=Axelrod|first=Herbert R.|authorlink=Herbert R. Axelrod|coauthors=Emmens, C.; Burgess, W.;Pronek, N.|publisher=T.F.H. Publications|year=1996|isbn=0-87666-543-1}}</ref> They can be mixed with [[barb (fish)|barb]]s, [[danio]]s, [[tetra]]s, ''[[Corydoras]]'', [[Pterophyllum|angelfish]], [[loach]]es, [[Loricariidae|Loricariids]] and other [[gourami]].

A snakeskin gourami is a bottom and middle tank level dweller. It requires a 24-inch (61 cm) length aquarium. A 10 or 20 gallon (38 to 76 liter) tank is sufficient for a fish of 4 inches (10 cm) length. A larger specimen should be kept in a 32-inch (81 cm) or 30 gallon (114 liter) tank. The recommended [[pH]] is 5.8 to 8.5 with a [[water hardness]] of 2 to 30 [[dH]] and a temperature of 72 to 86°F (22-30°C). A snakeskin gourami can grow up to 8 inches (20 cm) in captivity and its spawns are also unusually large.

Snakeskin gouramies, being [[omnivore]]s, eat live food such as ''[[Tubifex]]'' worms, [[insect]]s, [[insect]] [[larvae]] and [[crustacean]]s. They also consume [[fish food|flake]]s, [[fish food|pellets]], chopped [[spinach]] and [[lettuce]]. They are not picky and will accept any food offered.<ref name=Axelrod/>

Breeding snakeskin gourami is not difficult. They will breed when they reach 5 inches (12.5 cm) length. It is the most prolific among all the gourami species. There can be as many as 5,000 fry from a single spawning period. The males are relatively nonaggressive, even at spawning times, which is unlike other labyrinth fishes.<ref name=Axelrod/> The parents will also not eat the fry.<ref name=Axelrod/> Fry can be raised by feeding progressively larger [[fish food|flake food]]s, in accordance with the size of the fry; occasionally feeding of live foods such as newly hatched [[brine shrimp]] is a welcome change in their diet.<ref name=Axelrod/> During breeding, like some of other [[Anabantoidei|labyrinth]] species, snakeskin gouramies are observed to vocalize sounds described as croaking, growling or cracking tones, to demonstrate territorial behavior.
-->


== Jenis yang serupa ==
== Jenis yang serupa ==
Baris 62: Baris 38:
* {{cite web|url=http://www.oceansatlas.org/unatlas_gifs/offsiteframe.jsp?url=http%3A%2F%2Fwww.fao.org%2Ffigis%2Fservlet%2FFiRefServlet%3Fds%3Dspecies%26fid%3D3321&ctn=figis3441&kot=web-sites|title=Species Fact Sheet|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations}}
* {{cite web|url=http://www.oceansatlas.org/unatlas_gifs/offsiteframe.jsp?url=http%3A%2F%2Fwww.fao.org%2Ffigis%2Fservlet%2FFiRefServlet%3Fds%3Dspecies%26fid%3D3321&ctn=figis3441&kot=web-sites|title=Species Fact Sheet|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations}}
* {{citation|url=http://wwwlib.umi.com/dissertations/preview/7221979|title=An Ethological Study of the Snakeskin Gourami, ''Trichogaster pectoralis'', with Comments on Phylogenetic Relationships Among Species of ''Trichogaster'' (Pisces, Belontiidae)|first=Henry Welborn|last=Robison|year=1971}}
* {{citation|url=http://wwwlib.umi.com/dissertations/preview/7221979|title=An Ethological Study of the Snakeskin Gourami, ''Trichogaster pectoralis'', with Comments on Phylogenetic Relationships Among Species of ''Trichogaster'' (Pisces, Belontiidae)|first=Henry Welborn|last=Robison|year=1971}}
* {{cite web|url=http://www.pesticideinfo.org/List_AquireAll.jsp?Species=2243&Effect=|title=Snake-skinned gourami (''Trichogaster pectoralis'') Chemical Toxicity|first=S.|last=Kegley|coauthors=Hill, B.; Orme, S.}}[http://www.pesticideinfo.org PAN Pesticide Database], Pesticide Action Network, North America (San Francisco, CA. 2007).
* {{cite web|url=http://www.pesticideinfo.org/List_AquireAll.jsp?Species=2243&Effect=|title=Snake-skinned gourami (''Trichogaster pectoralis'') Chemical Toxicity|first=S.|last=Kegley|coauthors=Hill, B.; Orme, S.}}[http://www.pesticideinfo.org/ PAN Pesticide Database], Pesticide Action Network, North America (San Francisco, CA. 2007).
* {{cite journal|url=http://journals.cambridge.org/download.php?file=%2FAGS%2FAGS138_01%2FS0021859601001642a.pdf&code=ff7133e71d2f5703d990e75cf703ee45|title=Effect of fish on the yield and yield components of rice in integrated concurrent rice–fish systems|journal=Journal of Agricultural Science|year=2002|volume=138|pages=63–71|first=N.|last=Vromant|coauthors=Duong, L. T.; Ollevier, F.|format=[[PDF]]}}
* {{cite journal|url=http://journals.cambridge.org/download.php?file=%2FAGS%2FAGS138_01%2FS0021859601001642a.pdf&code=ff7133e71d2f5703d990e75cf703ee45|title=Effect of fish on the yield and yield components of rice in integrated concurrent rice–fish systems|journal=Journal of Agricultural Science|year=2002|volume=138|pages=63–71|first=N.|last=Vromant|coauthors=Duong, L. T.; Ollevier, F.|format=[[PDF]]}}



Revisi per 27 September 2020 04.08

Sepat siam
Trichogaster pectoralis Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasActinopteri
OrdoAnabantiformes
FamiliOsphronemidae
GenusTrichogaster
SpesiesTrichogaster pectoralis Edit nilai pada Wikidata
(Regan, 1910)
Tata nama
ProtonimTrichopodus pectoralis Edit nilai pada Wikidata

Sepat siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Jawa Timur ia juga dikenal dengan nama sliper. Dalam bahasa Inggris disebut Siamese gourami (Siam adalah nama lama Thailand) atau snake-skin gouramy, merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhnya.

Pemerian

Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm; namun umumnya kurang dari 20 cm[1]. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing.

Sirip-sirip punggung (dorsal), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek[2]. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip anal IX-XI, 36–38[3].

Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang tampak agak terang berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata hingga ke pangkal ekor.[4]

Kebiasaan dan penyebaran

Seperti umumnya sepat, ikan ini menyukai rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air[4]. Juga kerap terbawa oleh banjir dan masuk ke kolam-kolam serta saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah.

Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air[4] dan lumut. Namun ikan ini juga mau memangsa hewan-hewan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang kelindungan oleh vegetasi atau sampah-sampah yang menyangkut di tepi air.

Ikan sepat siam menyimpan telur-telurnya dalam sebuah sarang busa yang dijagai oleh si jantan. Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh bapaknya itu hingga dapat mencari makanan sendiri.

Sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok dan cupang, sepat siam tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.[5] Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya ikan gabus, betok, atau lele), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini justru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap.

Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah Asia Tenggara, terutama di lembah Sungai Mekong di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam; juga dari lembah Sungai Chao Phraya[4]. Ikan ini diintroduksi ke Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Papua Nugini, Sri Lanka, dan Kaledonia Baru.[6] Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah[3]. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke Danau Tempe di Sulawesi dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe[7]. Saat ini sepat siam telah meliar dan berbiak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di Jawa.

Nilai ekonomi

Sepat siam merupakan ikan konsumsi yang penting, terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan. Selain dijual dalam keadaan segar di pasar, sepat siam kerap diawetkan dalam bentuk ikan asin dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia.

Tidak seperti jenis sepat yang lain, sepat siam kurang populer sebagai ikan akuarium. Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Di Thailand, sepat siam merupakan salah satu dari lima ikan air tawar terpenting yang dibudidayakan untuk konsumsi maupun untuk akuarium.[8]

Jenis yang serupa

Rujukan

  1. ^ Butler, Rhett Ayers, Tropical Freshwater Aquarium Fish (TFAF), 1995 and Mongabay.com Website, 2002
  2. ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1922. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago IV:365. E.J. Brill. Leiden. (sebagai Trichopodus)
  3. ^ a b Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.
  4. ^ a b c d "Trichogaster pectoralis". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. May 2007 version. N.p.: FishBase, 2007.
  5. ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.
  6. ^ Agbayani, Eli (2006-12-01). "Introductions of Trichogaster pectoralis". Diakses tanggal 2007-05-19. 
  7. ^ Whitten, A.J., M. Mustafa, dan G.S. Henderson. 1987. Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Hal 351-353
  8. ^ "National Aquaculture Sector Overview – Thailand". Food and Agriculture Organization of the United Nations. 

Pranala luar dan bacaan lanjut