Kabupaten Sleman: Perbedaan antara revisi
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
Rassya LN22 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten |
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten |
||
|nama = Kabupaten Sleman |
|nama = Kabupaten Sleman |
||
|translit_lang1_type1=[[Hanacaraka]] |
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]] |
||
|translit_lang1_info1=ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀ |
|translit_lang1_info1 = ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀ |
||
|lambang = Seal of Sleman Regency.svg |
|lambang = Seal of Sleman Regency.svg |
||
|peta = Lokasi DIY Kabupaten Sleman.svg |
|peta = Lokasi DIY Kabupaten Sleman.svg |
||
|foto = File:Candi Ratu Boko (6897488228).jpg |
|foto = File:Candi Ratu Boko (6897488228).jpg |
||
|caption = Situs Ratu Baka |
|caption = [[Situs Ratu Baka]] |
||
|koordinat = {{Coord|-7.716796|110.355784|display=inline, title}} |
|koordinat = {{Coord|-7.716796|110.355784|display=inline, title}} |
||
|motto = Catur Rasa Trus Manunggal<br/>{{small|(tanggal kepindahan ibu kota kabupaten dari Ambarrukmo ke Beran, 1964)}} |
|motto = Catur Rasa Trus Manunggal<br/>{{small|(tanggal kepindahan ibu kota kabupaten dari Ambarrukmo ke Beran, 1964)}} |
||
|semboyan = Sleman SEMBADA<br/>(Sehat, Elok, Makmur dan merata, Bersih dan berbudaya, Aman dan adil, Damai dan dinamis, Agamis) |
|semboyan = Sleman SEMBADA<br/>(Sehat, Elok, Makmur dan merata, Bersih dan berbudaya, Aman dan adil, Damai dan dinamis, Agamis) |
||
|julukan = Kota Salak Pondoh |
|julukan = {{hlist|Kota Salak Pondoh|Kota Seribu Candi}} |
||
|pulau = Jawa |
|pulau = Jawa |
||
|propinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] |
|propinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
}} |
}} |
||
'''Sleman''' ({{lang-jv|ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀|Sléman}}) |
'''Sleman''' ({{lang-jv|ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀|Sléman}}; {{IPA-id|səˈleman}}) merupakan salah satu [[kabupaten]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten ini berada di [[Kapanewon dan kemantren (Yogyakarta)|kapanewon]] [[Sleman, Sleman|Sleman]]. Sleman dikenal sebagai asal buah [[salak]] pondoh. |
||
Berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sebenarnya secara administratif terletak di wilayah kabupaten ini, antara lain [[Universitas Gadjah Mada]], [[Universitas Negeri Yogyakarta]] dan [[Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta]] ([[Universitas negeri|perguruan tinggi negeri]]) serta [[Universitas Atma Jaya Yogyakarta]], [[Universitas Sanata Dharma]], [[Universitas Muhammadiyah Yogyakarta]], [[Universitas Kristen Immanuel|Universitas Kristen Immanuel (Ukrim)]] ([[Universitas swasta|perguruan tinggi swasta]]). |
|||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
=== Batas |
=== Batas wilayah === |
||
Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Magelang]], [[Kabupaten Boyolali]], dan [[Kabupaten Klaten]]) di utara dan timur, [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Kabupaten Bantul]], dan [[Kota Yogyakarta]] di selatan, serta [[Kabupaten Kulon Progo]] di barat. Pusat pemerintahan di Kapanewon [[Sleman, Sleman|Sleman]], yang berada di jalur utama antara [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] |
Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Magelang]], [[Kabupaten Boyolali]], dan [[Kabupaten Klaten]]) di utara dan timur, [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Kabupaten Bantul]], dan [[Kota Yogyakarta]] di selatan, serta [[Kabupaten Kulon Progo]] di barat. Pusat pemerintahan di Kapanewon [[Sleman, Sleman|Sleman]], yang berada di jalur utama antara [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Kota Semarang|Semarang]]. |
||
=== Topografi === |
=== Topografi === |
||
Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya [[Gunung Merapi]] di perbatasan dengan [[Jawa Tengah]], salah satu [[gunung berapi]] aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah [[Kali Progo]] (membatasi |
Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya [[Gunung Merapi]] di perbatasan dengan [[Jawa Tengah]], salah satu [[gunung berapi]] aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah [[Kali Progo]] (membatasi Kabupaten Sleman dengan [[Kabupaten Kulon Progo]]), [[kali Code]], [[kali Kuning]], [[kali Opak]] dan [[Kali Tapus]]. |
||
Dengan Pendapatan Asli Daerah Rp. 52.978.731.000,- (2005) Kabupaten Sleman |
Dengan [[Pendapatan Asli Daerah]] Rp. 52.978.731.000,- (2005), Kabupaten Sleman menjadi kabupaten terkaya di provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada ''Rijksblad'' no. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari 4 distrik yakni: Distrik Mlati (terdiri 5 onderdistrik dan 46 kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan), Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), Distrik Godean (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan) |
Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada ''Rijksblad'' no. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah [[Kasultanan Yogyakarta]] dalam 3 Kabupaten, yakni [[Kalasan]], [[Kabupaten Bantul|Bantul]], dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari 4 distrik yakni: [[Mlati, Sleman|Distrik Mlati]] (terdiri 5 onderdistrik dan 46 kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan), Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), [[Godean, Sleman|Distrik Godean]] (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan). |
||
Berdasarkan Peraturan Daerah no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang. |
|||
⚫ | Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan [[surya sengkala]] "Rasa Manunggal Hanggatra Negara" yang memiliki sifat bilangan Rasa= |
||
⚫ | Berdasar pada perhitungan [[tahun Masehi]], Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan [[surya sengkala]] "Rasa Manunggal Hanggatra Negara" yang memiliki sifat bilangan Rasa=6, Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1, sehingga terbaca tahun 1916. Sengkalan tersebut, walaupun melambangkan tahun, memiliki makna yang jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk negara. Sedangkan dari perhitungan [[tahun Jawa]] diperoleh [[candra sengkala]] "Anggana Catur Salira Tunggal". Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1. Dengan demikian dari candra sengkala tersebut terbaca tahun 1846. |
||
⚫ | Beberapa tahun kemudian Kabupaten Sleman sempat diturunkan statusnya menjadi distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta. Dan baru pada tanggal 8 April 1945, [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden T umenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan (Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan, maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/ |
||
⚫ | Beberapa tahun kemudian Kabupaten Sleman sempat diturunkan statusnya menjadi distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta. Dan baru pada tanggal 8 April 1945, [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] melakukan penataan kembali wilayah [[Kasultanan Yogyakarta]] melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden T umenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan (Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan, maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/desa tersebut membawahi 1.212 padukuhan. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
==== Kyai Turunsih ==== |
==== Kyai Turunsih ==== |
||
Kabupaten Sleman memiliki tombak "Kyai Turunsih Tangguh Ngayogyakarto", pemberian dari Raja Yogyakarta, Sri Sultan |
Kabupaten Sleman memiliki tombak "Kyai Turunsih Tangguh Ngayogyakarto", pemberian dari [[Raja Yogyakarta]], [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan Hamengkubuwono X]] pada Sabtu Kliwon 15 Mei 1999 (Tanggal Jawa, 29 Sapar 1932 Ehe). Penyerahan Pusaka tersebut kepada Bupati Sleman, dikawal 2 bergada [[prajurit]] [[Kraton Yogyakarta]] yakni Bregada Ketanggung berbendera Cakraswandana dan Bregada Mantrijero berbendera Purnamasidi. Pusaka itu dibawa seorang [[abdi dalem|abdi]] [[Keraton Yogyakarta]], KRT Pringgohadi Seputra. |
||
Tombak Kyai Turunsih memiliki dhapur (pangkal) cekel beluluk Ngayogyakarta dan pamor beras wutah (wos wutah) wengkon. Pamor pusaka itu sesuai kondisi Sleman sebagai gudang berasnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Tombak tersebut memiliki panjang sepanjang kurang lebih 270 cm dan pangkal sepanjang 49 cm. |
Tombak Kyai Turunsih memiliki dhapur (pangkal) cekel beluluk Ngayogyakarta dan pamor beras wutah (wos wutah) wengkon. Pamor pusaka itu sesuai kondisi Sleman sebagai gudang berasnya [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Tombak tersebut memiliki panjang sepanjang kurang lebih 270 cm dan pangkal sepanjang 49 cm. |
||
Menurut Sri Sultan |
Menurut [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan Hamengkubuwono X]], Tombak Kyai Turunsih mengisyaratkan ''laku ambeg paramarta'', dijiwai olah rasa kasih sayang, yang mencakup wilayah se-Kabupaten Sleman sebagaimana sebuah keluarga besar yang harmonis, ''mulat sarira'' sesuai hari jadinya 'Anggana Catur Sarira Tunggal' yang terbaca tahun 1846 Jawa. Candra Sengkala tersebut mengemukakan sikap kearifan tradisional di empat penjuru yang manunggal pada jiwa kesatuan, yang menjadi unsur kasepuhannya. |
||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
== Pariwisata == |
== Pariwisata == |
||
=== Tempat |
=== Tempat wisata === |
||
⚫ | |||
Berikut ini daftar [https://www.yanacircle.com/2021/05/tempat-wisata-sleman.html wisata sleman], baik wisata, museum, hingga candi: |
|||
⚫ | |||
* [[Candi Prambanan]] (berbatasan dengan [[kabupaten Klaten]], [[Jawa Tengah]]) |
|||
* [[Candi Ratu Boko]] |
* [[Candi Ratu Boko]] |
||
* [[ |
* [[Candi Ijo]] |
||
* [[Candi Banyunibo]] |
|||
* [[Candi Gebang]] |
|||
* [[Candi Barong]] |
|||
* [[Candi Sambisari]] |
|||
* [[Candi Bubrah]] |
|||
* [[Monumen Yogya Kembali]] |
* [[Monumen Yogya Kembali]] |
||
* [[Museum Affandi]] |
* [[Museum Affandi]] |
||
Baris 104: | Baris 109: | ||
* [[Museum Gunung Merapi]] |
* [[Museum Gunung Merapi]] |
||
* [[Museum Ullen Sentalu]] |
* [[Museum Ullen Sentalu]] |
||
* [[ |
* [[Kaliurang]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Flora dan Fauna == |
== Flora dan Fauna == |
||
=== Salak |
=== Salak pondoh === |
||
Tanaman ini dipilih menjadi flora identitas Kabupaten Sleman karena merupakan jenis tanaman Salak khas di wilayah Sleman dan telah menjadi kebanggaan masyarakat Sleman. Awalnya, Partodiredjo, seorang Jogoboyo desa pada [[Tempel, Sleman|Kapanewon Tempel]], pada tahun 1917 menerima kenang-kenangan empat butir biji salak dari seorang [[orang Belanda|warga negara Belanda]] yang akan kembali ke negerinya karena masa tugasnya telah berakhir. |
|||
[[Salak pondoh]] (''Sallaca edulis Reinw'' cv Pondoh) dalam kajian ilmiah termasuk divisi ''Spermatophyta'' (tumbuhan berbiji) dengan sub divisi ''Angiospermae'' (berbiji tertutup). Sedangkan klasifikasi kelasnya adalah Monocotyledoneae (biji berkeping satu), yang termasuk bangsa Arecales, suku Arecaceae Palmae (keluarga Palem) dan marga Salacca jenis Salacca edulis Reinw dengan anak jenis Salacca edulis Reinw cv Pondoh. |
|||
Biji salak yang kemudian ditanam dan dibudidayakannya dengan baik ternyata menghasilkan buah yang manis dan tidak sepat, tidak seperti buah Salak yang selama itu dikenalnya. Pada tahun 1948-an tanaman Salak tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Muhadiwinarto (putra Partodiredjo) warga [[Sokobinangun, Merdikorejo, Tempel]]. Karena kelebihannya dalam hal rasa, tanaman salak tersebut cepat berkembang pesat penyebarannya. |
|||
=== Burung punglor === |
=== Burung punglor === |
||
⚫ | Di wilayah Sleman, burung yang bersuara merdu ini berhabitat kebun Salak Jawa. Dengan makanan utama cacing tanah dan kumbang (uret). Punglor merupakan predator bagi hama tanaman Salak Jawa. Namun, keberadaannya semakin berkurang seiring berkurangnya habitat kebun Salak Jawa. Masyarakat lebih banyak memilih menanam salak pondoh.<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/720859/burung-punglor-sleman-makin-langka-terancam-punah|title=Burung Punglor Sleman Makin Langka, Terancam Punah|work=Bisnis Tempo|website=bisnis.tempo.co|access-date=24 Desember 2021}}</ref> |
||
[[Burung Punglor]] (''Zootheria Citrina'') yang tergolong Vertebrata marga Zootheria, bangsa passeriformes, suku Turdidae, dan kelas Aves ini memiliki bulu yang indah. Habitat Punglor adalah hutan sekunder dataran rendah dan dataran yang memiliki ketinggian hingga 900 M di atas permukaan air laut. |
|||
⚫ | Di wilayah Sleman, burung yang bersuara merdu ini berhabitat kebun Salak Jawa. Dengan makanan utama cacing tanah dan kumbang (uret) |
||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
[[File:Gedung pusat1.jpg|thumb|250px|[[Universitas Gadjah Mada]], yang terletak di Kabupaten Sleman.]] |
|||
=== Pendidikan |
=== Pendidikan tinggi === |
||
==== Universitas ==== |
==== Universitas ==== |
||
* [[Universitas Gajah Mada]] |
|||
* [[Universitas Negeri Yogyakarta]] |
|||
* [[Universitas Atma Jaya Yogyakarta]] |
|||
* [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta]] |
|||
* [[Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta]] |
|||
* [[Universitas Islam Indonesia]] |
|||
* [[Universitas Sanata Dharma]] |
|||
* [[Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta]] |
|||
* Universitas Proklamasi 45 |
|||
* Universitas Kristen Immanuel |
|||
* Universitas Respati Yogyakarta |
|||
* [[Universitas Teknologi Yogyakarta]] |
|||
* [[Universitas AMIKOM Yogyakarta]] |
|||
** [[Universitas AMIKOM Yogyakarta]] |
|||
==== Institut ==== |
==== Institut ==== |
||
* [[Institut Pertanian Stiper|Institut Pertanian STIPER]] |
|||
* [[Institut Pertanian Yogyakarta]] |
|||
* [[Institut Teknologi Nasional Yogyakarta]] |
|||
==== Sekolah |
==== Sekolah tinggi ==== |
||
* Sekolah Tinggi Bahasa Asing Lembaga Indonesia-Amerika |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (Akademi Administrasi Notokusumo) |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata API (Akademi Pariwisata Indonesia) |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Solusi Bisnis Indonesia |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Yayasan Keluarga Pahlawan Negara) |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada |
|||
* Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN |
|||
* Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA |
|||
* Sekolah Tinggi MultiMedia "MMTC" |
|||
== Bahasa == |
== Bahasa == |
||
Baris 159: | Baris 161: | ||
== Tokoh terkenal == |
== Tokoh terkenal == |
||
* [[Seto Nurdiantoro]], |
* [[Seto Nurdiantoro]], pesepak bola Nasional |
||
* [[Mbah Maridjan]], Juru Kunci Merapi |
* [[Mbah Maridjan]], Juru Kunci Merapi |
||
* [[Mubyarto]], |
* [[Mubyarto]], ekonom Indonesia |
||
* [[Doni Tata Pradita]], |
* [[Doni Tata Pradita]], pembalap Indonesia |
||
* [[Muchdi Purwoprandjono]], Komandan Jendral [[Kopassus]] |
* [[Muchdi Purwoprandjono]], Komandan Jendral [[Kopassus]] |
||
* [[Wifqi Windarto]], |
* [[Wifqi Windarto]], pebulu tangkis Nasional |
||
* [[Wahidin Soedirohoesodo]], Pahlawan Nasional Indonesia |
* [[Wahidin Soedirohoesodo]], Pahlawan Nasional Indonesia |
||
* [[M. Arief Budiman]], Ilmuwan |
* [[M. Arief Budiman]], Ilmuwan |
||
* [[Sayuti Melik]], |
* [[Sayuti Melik]], pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI |
||
* [[Eross Candra]], |
* [[Eross Candra]], musisi, personil [[Sheila On 7]] |
||
* [[Akhdiyat Duta Modjo]], |
* [[Akhdiyat Duta Modjo]], musisi, personil [[Sheila On 7]] |
||
* [[Muhammad Awal Purbani]], |
* [[Muhammad Awal Purbani]], musisi, personil [[Seventeen (grup musik Indonesia)|Seventeen]] |
||
* [[Affandi]], Maestro Seni Lukis [[Indonesia]] |
* [[Affandi]], Maestro Seni Lukis [[Indonesia]] |
||
* [[Amien Rais]], |
* [[Amien Rais]], politikus senior |
||
* [[Shani Indira Natio]], |
* [[Shani Indira Natio]], musisi, personil [[JKT48]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 24 Desember 2021 00.46
Kabupaten Sleman | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀ |
Julukan:
| |
Motto: Catur Rasa Trus Manunggal (tanggal kepindahan ibu kota kabupaten dari Ambarrukmo ke Beran, 1964) | |
Koordinat: 7°40′54″S 110°19′24″E / 7.68167°S 110.32333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Tanggal berdiri | 15 Mei 1916 |
Dasar hukum | UU No. 15 Tahun 1950 |
Ibu kota | Kota Sleman |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo |
• Wakil Bupati | Danang Maharsa |
Luas | |
• Total | 574,82 km2 (221,94 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.125.804 |
• Kepadatan | 2.076,32/km2 (5,377,6/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 88,87% Kristen 10,36% - Katolik 6,80% - Protestan 3,56% Hindu 0,20% Buddha 0,09% Konghucu 0,01% Lain-lain 0,47%[2] |
• IPM | 84,00 (2021) sangat tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0274 |
Kode Kemendagri | 34.04 |
DAU | Rp 1.026.081.409.000,00- (2019) |
Semboyan daerah | Sleman SEMBADA (Sehat, Elok, Makmur dan merata, Bersih dan berbudaya, Aman dan adil, Damai dan dinamis, Agamis) |
Flora resmi | Salak pondoh |
Fauna resmi | Punglor merah |
Situs web | slemankab |
Sleman (bahasa Jawa: ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀, translit. Sléman; pelafalan dalam bahasa Indonesia: [səˈleman]) merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di kapanewon Sleman. Sleman dikenal sebagai asal buah salak pondoh.
Geografi
Batas wilayah
Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten) di utara dan timur, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Pusat pemerintahan di Kapanewon Sleman, yang berada di jalur utama antara Yogyakarta–Semarang.
Topografi
Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi di perbatasan dengan Jawa Tengah, salah satu gunung berapi aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah Kali Progo (membatasi Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo), kali Code, kali Kuning, kali Opak dan Kali Tapus.
Dengan Pendapatan Asli Daerah Rp. 52.978.731.000,- (2005), Kabupaten Sleman menjadi kabupaten terkaya di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejarah
Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada Rijksblad no. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari 4 distrik yakni: Distrik Mlati (terdiri 5 onderdistrik dan 46 kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan), Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), Distrik Godean (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan).
Berdasarkan Peraturan Daerah no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.
Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan surya sengkala "Rasa Manunggal Hanggatra Negara" yang memiliki sifat bilangan Rasa=6, Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1, sehingga terbaca tahun 1916. Sengkalan tersebut, walaupun melambangkan tahun, memiliki makna yang jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk negara. Sedangkan dari perhitungan tahun Jawa diperoleh candra sengkala "Anggana Catur Salira Tunggal". Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1. Dengan demikian dari candra sengkala tersebut terbaca tahun 1846.
Beberapa tahun kemudian Kabupaten Sleman sempat diturunkan statusnya menjadi distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta. Dan baru pada tanggal 8 April 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden T umenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan (Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan, maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/desa tersebut membawahi 1.212 padukuhan.
Pusaka dan identitas daerah
Kyai Turunsih
Kabupaten Sleman memiliki tombak "Kyai Turunsih Tangguh Ngayogyakarto", pemberian dari Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Sabtu Kliwon 15 Mei 1999 (Tanggal Jawa, 29 Sapar 1932 Ehe). Penyerahan Pusaka tersebut kepada Bupati Sleman, dikawal 2 bergada prajurit Kraton Yogyakarta yakni Bregada Ketanggung berbendera Cakraswandana dan Bregada Mantrijero berbendera Purnamasidi. Pusaka itu dibawa seorang abdi Keraton Yogyakarta, KRT Pringgohadi Seputra.
Tombak Kyai Turunsih memiliki dhapur (pangkal) cekel beluluk Ngayogyakarta dan pamor beras wutah (wos wutah) wengkon. Pamor pusaka itu sesuai kondisi Sleman sebagai gudang berasnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Tombak tersebut memiliki panjang sepanjang kurang lebih 270 cm dan pangkal sepanjang 49 cm.
Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, Tombak Kyai Turunsih mengisyaratkan laku ambeg paramarta, dijiwai olah rasa kasih sayang, yang mencakup wilayah se-Kabupaten Sleman sebagaimana sebuah keluarga besar yang harmonis, mulat sarira sesuai hari jadinya 'Anggana Catur Sarira Tunggal' yang terbaca tahun 1846 Jawa. Candra Sengkala tersebut mengemukakan sikap kearifan tradisional di empat penjuru yang manunggal pada jiwa kesatuan, yang menjadi unsur kasepuhannya.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No. | Wali kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Wakil | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Pringgodiningrat | 1945 | 1947 | 2 tahun | ||||
2 | Prodjodiningrat |
1947 | 1950 | 3 tahun | ||||
3 | Dipodiningrat | 1950 | 1955 | 5 tahun | ||||
4 | Prawirodiningrat | 1955 | 1957 | 3 tahun | ||||
5 | Buchori S. Pranotohadi | 1957 | 1959 | 2 tahun | ||||
6 | Murdodiningrat | 1959 | 1974 | 5 tahun | ||||
7 | Tedjo Hadiningrat | 1974 | 1974 | 3 bulan | ||||
8 | Prodjosuyoto | 1974 | 1985 | 11 tahun | ||||
9 | Samirin | 1985 | 1990 | 5 tahun | ||||
10 | Arifin Ilyas | 1990 | 2000 | 10 tahun | ||||
11 | Ibnu Subiyanto (lahir 1950) |
PDI-P | 2000 | 2005 | 5 tahun | Zaelani 2000-2005 | ||
20 Desember 2006 | 20 Desember 2011 | 5 tahun | Sri Purnomo 2005-2009 | |||||
Sri Purnomo (Pelaksana Tugas) |
2009 | 2010 | 1 tahun | Jabatan kosong | ||||
12 | Sri Purnomo (lahir 1961) |
PAN | 2010 | 10 Agustus 2015 | 5 tahun | Yuni Satia Rahayu 2010-2015 | ||
Gatot Saptadi (Penjabat) |
10 Agustus 2015 | 17 Februari 2016 | 160 hari | Jabatan kosong | ||||
(12) | Sri Purnomo (lahir 1961) |
PAN | 17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | 5 tahun, 0 hari | Sri Muslimatun 2016-2021 | ||
Harda Kiswaya (Pelaksana Harian) |
17 Februari 2021 | 26 Februari 2021 | 9 hari | Jabatan kosong | ||||
13 | Kustini Sri Purnomo (lahir 1961) |
PAN | 26 Februari 2021 | 24 September 2024 | 3 tahun, 220 hari | Danang Maharsa 2021-sekarang | ||
Kusno Wibowo (Penjabat sementara) |
17 Februari 2021 | 24 September 2024 | 16 hari | Jabatan kosong |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sleman dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[4] | 2014–2019[5] | 2019–2024[6] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 5 | 6 | 7 | |
Gerindra | (baru) 1 | 7 | 6 | 6 | |
PDI-P | 10 | 12 | 15 | 13 | |
Golkar | 6 | 4 | 5 | 6 | |
NasDem | (baru) 5 | 3 | 3 | ||
PKS | 6 | 6 | 6 | 6 | |
Hanura | (baru) 1 | 0 | 0 | 0 | |
PAN | 6 | 6 | 6 | 6 | |
Demokrat | 8 | 1 | 0 | 0 | |
PPP | 4 | 4 | 3 | 3 | |
PDP | (baru) 1 | ||||
PKNU | (baru) 1 | ||||
PKPB | 1 | ||||
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 12 | 9 | 8 | 8 |
Kapanéwon
Kabupaten Sleman memiliki 17 kapanewon dan 86 kalurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 1.062.861 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 574,82 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 1.849 jiwa/km².[7][8]
Daftar kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Sleman, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kapanewon | Hanacaraka | Transliterasi | Kodepos[9] | Jumlah Kalurahan |
Daftar Kalurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
34.04.08 | Berbah | ꦧꦼꦂꦧꦃ | Běrbah | 55573 | 4 | |
34.04.17 | Cangkringan | ꦕꦁꦏꦿꦶꦔꦤ꧀ | Cangkringan | 55583 | 5 | |
34.04.07 | Depok | ꦝꦺꦥꦺꦴꦏ꧀ | Dhépok | 55598 | 3 | |
34.04.01 | Gamping | ꦒꦩ꧀ꦥꦶꦁ | Gamping | 55599 | 5 | |
34.04.02 | Godean | ꦒꦺꦴꦝꦺꦪꦤ꧀ | Godhéan | 55564 | 7 | |
34.04.10 | Kalasan | ꦏꦭꦱꦤ꧀ | Kalasan | 55571 | 4 | |
34.04.04 | Minggir | ꦩꦶꦁꦒꦶꦂ | Minggir | 55562 | 5 | |
34.04.06 | Mlati | ꦩ꧀ꦭꦜꦶ | Mlaṭhi | 55597 | 5 | |
34.04.03 | Moyudan | ꦩꦪꦸꦢꦤ꧀ | Måyudan | 55563 | 4 | |
34.04.12 | Ngaglik | ꦔꦒ꧀ꦭꦶꦏ꧀ | Ngaglík | 55581 | 6 | |
34.04.11 | Ngemplak | ꦔꦼꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦏ꧀ | Ngěmplak | 55584 | 5 | |
34.04.16 | Pakem | ꦥꦏꦼꦩ꧀ | Pakĕm | 55582 | 5 | |
34.04.09 | Prambanan | ꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀ | Prambanan | 55572 | 6 | |
34.04.05 | Seyegan | ꦱꦺꦪꦺꦒꦤ꧀ | Séyégan | 55561 | 5 | |
34.04.13 | Sleman | ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀ | Sléman | 55511-55515 | 5 | |
34.04.14 | Tempel | ꦠꦺꦩ꧀ꦥꦺꦭ꧀ | Tèmpèl | 55552 | 8 | |
34.04.15 | Turi | ꦠꦸꦫꦶ | Turi | 55551 | 4 | |
TOTAL | 86 |
Pariwisata
Tempat wisata
- Candi Prambanan
- Candi Kalasan
- Candi Ratu Boko
- Candi Ijo
- Candi Banyunibo
- Candi Gebang
- Candi Barong
- Candi Sambisari
- Candi Bubrah
- Monumen Yogya Kembali
- Museum Affandi
- Museum Dapur Tradisional
- Museum Gunung Merapi
- Museum Ullen Sentalu
- Kaliurang
Flora dan Fauna
Salak pondoh
Tanaman ini dipilih menjadi flora identitas Kabupaten Sleman karena merupakan jenis tanaman Salak khas di wilayah Sleman dan telah menjadi kebanggaan masyarakat Sleman. Awalnya, Partodiredjo, seorang Jogoboyo desa pada Kapanewon Tempel, pada tahun 1917 menerima kenang-kenangan empat butir biji salak dari seorang warga negara Belanda yang akan kembali ke negerinya karena masa tugasnya telah berakhir.
Biji salak yang kemudian ditanam dan dibudidayakannya dengan baik ternyata menghasilkan buah yang manis dan tidak sepat, tidak seperti buah Salak yang selama itu dikenalnya. Pada tahun 1948-an tanaman Salak tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Muhadiwinarto (putra Partodiredjo) warga Sokobinangun, Merdikorejo, Tempel. Karena kelebihannya dalam hal rasa, tanaman salak tersebut cepat berkembang pesat penyebarannya.
Burung punglor
Di wilayah Sleman, burung yang bersuara merdu ini berhabitat kebun Salak Jawa. Dengan makanan utama cacing tanah dan kumbang (uret). Punglor merupakan predator bagi hama tanaman Salak Jawa. Namun, keberadaannya semakin berkurang seiring berkurangnya habitat kebun Salak Jawa. Masyarakat lebih banyak memilih menanam salak pondoh.[10]
Pendidikan
Pendidikan tinggi
Universitas
- Universitas Gajah Mada
- Universitas Negeri Yogyakarta
- Universitas Atma Jaya Yogyakarta
- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
- Universitas Islam Indonesia
- Universitas Sanata Dharma
- Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
- Universitas Proklamasi 45
- Universitas Kristen Immanuel
- Universitas Respati Yogyakarta
- Universitas Teknologi Yogyakarta
- Universitas AMIKOM Yogyakarta
Institut
Sekolah tinggi
- Sekolah Tinggi Bahasa Asing Lembaga Indonesia-Amerika
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (Akademi Administrasi Notokusumo)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata API (Akademi Pariwisata Indonesia)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Solusi Bisnis Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Yayasan Keluarga Pahlawan Negara)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
- Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA
- Sekolah Tinggi MultiMedia "MMTC"
Bahasa
Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Sleman.[11] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Sleman.[12] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Sleman adalah bahasa Indonesia.
Tokoh terkenal
- Seto Nurdiantoro, pesepak bola Nasional
- Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi
- Mubyarto, ekonom Indonesia
- Doni Tata Pradita, pembalap Indonesia
- Muchdi Purwoprandjono, Komandan Jendral Kopassus
- Wifqi Windarto, pebulu tangkis Nasional
- Wahidin Soedirohoesodo, Pahlawan Nasional Indonesia
- M. Arief Budiman, Ilmuwan
- Sayuti Melik, pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI
- Eross Candra, musisi, personil Sheila On 7
- Akhdiyat Duta Modjo, musisi, personil Sheila On 7
- Muhammad Awal Purbani, musisi, personil Seventeen
- Affandi, Maestro Seni Lukis Indonesia
- Amien Rais, politikus senior
- Shani Indira Natio, musisi, personil JKT48
Referensi
- ^ "Kabupaten Sleman Dalam Angka 2021" (pdf). slemankab.bps.go.id. hlm. 114. Diakses tanggal 4 Desember 2021.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Sleman". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Desember 2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sleman 2009-2014
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sleman 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sleman 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Sleman
- ^ "Burung Punglor Sleman Makin Langka, Terancam Punah". Bisnis Tempo. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ "Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN 9786028449182.