Lompat ke isi

Dakwah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 19678821 oleh 114.124.195.13 (bicara): Gaya iklan oleh pengguna anonim dengan IP 114.142.170.24 (TW)
Tag: Pembatalan
k Fiqhud-dakwah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 6: Baris 6:
Dalam bahasa Arab, kata dakwah merupakan kata benda dari kata kerja ''da'a yad'u'' yang berarti panggilan, seruan, ajakan atau jamuan.{{Sfn|Syukur|2017|p=2}}
Dalam bahasa Arab, kata dakwah merupakan kata benda dari kata kerja ''da'a yad'u'' yang berarti panggilan, seruan, ajakan atau jamuan.{{Sfn|Syukur|2017|p=2}}


Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''"Ilmu"'' dan kata ''"Islam"'', sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ''ad-dakwah al-Islamiyah''.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''"Ilmu"'' dan kata ''"Islam"'', sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ''ad-dakwah al-Islamiyah''.{{Butuh rujukan}}


== Ilmu dakwah ==
== Ilmu dakwah ==
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu [[ideologi]], [[agama]], pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u". Setiap [[Muslim]] yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "da'i".
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu [[ideologi]], [[agama]], pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u". Setiap [[Muslim]] yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "da'i".{{Butuh rujukan}}


== Tujuan utama dakwah ==
== Tujuan ==
{{Utama|As-Sabiqun al-Awwalun}}
{{Utama|As-Sabiqun al-Awwalun}}
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh [[Allah]]. Nabi [[Muhammad]] {{saw}} mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau ''risalah'' nabi {{saw}} adalah kaisar [[Heraklius]] dari [[Byzantium]], [[Mukaukis]] dari [[Mesir]], [[Kisra]] dari [[Persia]] ([[Iran]]) dan Raja [[Najasyi]] dari [[Habasyah]] ([[Ethiopia]]).
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh [[Allah]]. Nabi [[Muhammad]] {{saw}} mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau ''risalah'' nabi {{saw}} adalah kaisar [[Heraklius]] dari [[Byzantium]], [[Mukaukis]] dari [[Mesir]], [[Kisra]] dari [[Persia]] ([[Iran]]) dan Raja [[Najasyi]] dari [[Habasyah]] ([[Ethiopia]]).{{Butuh rujukan}}


== Fiqhud-dakwah ==
== Metode ==
Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran [[Islam]] akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan ''Risalah al Islamiyah''.


=== Dakwah fardiah ===
=== Dakwah fardiah ===
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiarjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara ''[[tahniah]]'' (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (''tasmiyah'').
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiarjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara ''[[tahniah]]'' (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (''tasmiyah'').{{Butuh rujukan}}


=== Dakwah ammah ===
=== Dakwah ammah ===
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk ''khotbah'' ([[pidato]]). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subjeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk ''khotbah'' ([[pidato]]). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subjeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.{{Butuh rujukan}}


=== Dakwah bil-lisan ===
=== Dakwah bil-lisan ===
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.{{Butuh rujukan}}


=== Dakwah bil-Haal ===
=== Dakwah melalui amal ===
Dakwah melalui amal atau dakwah melalui perbuatan adalah metode dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata. Tujuan berdakwah melalui amal adalah peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan hidup [[masyarakat]].<ref>{{Cite book|last=Abdullah|first=Muhammad Qadaruddin|date=2019|url=http://repository.iainpare.ac.id/1165/1/Pengantar%20Ilmu%20Dakwah.pdf|title=Pengantar Ilmu Dakwah|publisher=CV. Penerbit Qiara Media|isbn=978-623-7365-65-5|editor-first=Qiara Media|pages=62|url-status=live}}</ref> Dakwah melalui amal dapat membuat penerima dakwah dapat mengikuti contoh amal yang dilakukan oleh pemberi dakwah. Dakwah melalui amal mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.{{Butuh rujukan}}
Dakwah bil al-hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (''al-Mad'ulah'') mengikuti jejak dan


Pada saat pertama kali [[Muhammad|rasulullah]] {{saw}} tiba di kota [[Madinah]], dia mencontohkan dakwah melalui amal ini dengan mendirikan [[Masjid Quba]], dan mempersatukan [[kaum Anshar]] dan [[kaum Muhajirin]] dalam ikatan persaudaraan Islam.{{Butuh rujukan}}
hal ihwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.

Pada saat pertama kali [[Muhammad|rasulullah]] {{saw}} tiba di kota [[Madinah]], dia mencontohkan ''dakwah bil-haal'' ini dengan mendirikan [[Masjid Quba]], dan mempersatukan kaum [[Anshor]] dan kaum [[Muhajirin]] dalam ikatan ''ukhuwah Islamiyah''.


=== Dakwah bit-tadwin ===
=== Dakwah bit-tadwin ===
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola ''dakwah bit at-tadwin'' (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola ''dakwah bit at-tadwin'' (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.{{Butuh rujukan}}


Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini rasulullah {{saw}} bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini rasulullah {{saw}} bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".{{Butuh rujukan}}


=== Dakwah bil hikmah ===
=== Dakwah bil hikmah ===
Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain ''dakwah bi al-hikmah'' merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain ''dakwah bi al-hikmah'' merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.{{Butuh rujukan}}


Dalam kitab ''al-Hikmah fi ad-Dakwah Ilallah Ta'ala'' oleh Said bin Ali bin Wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian ''al-Hikmah'', antara lain
Dalam kitab ''al-Hikmah fi ad-Dakwah Ilallah Ta'ala'' oleh Said bin Ali bin Wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian ''al-Hikmah'', antara lain
Menurut bahasa:
Menurut bahasa:{{Butuh rujukan}}
* Adil, ilmu, sabar, kenabian, [[Al-Qur'an]] dan [[Injil]]
* Adil, ilmu, sabar, kenabian, [[Al-Qur'an]] dan [[Injil]]
* Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
* Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
Baris 49: Baris 46:
* Objek kebenaran (''al-haq'') yang didapat melalui ilmu dan akal
* Objek kebenaran (''al-haq'') yang didapat melalui ilmu dan akal
* Pengetahuan atau ma'rifat.
* Pengetahuan atau ma'rifat.
Menurut istilah Syar'i:
Menurut istilah Syar'i:{{Butuh rujukan}}
* Valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam ''dinullah'', meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.
* Valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam ''dinullah'', meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

== Fikih ==
Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran [[Islam]] akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan ''Risalah al Islamiyah''.{{Butuh rujukan}}


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 28 Mei 2022 16.00

Dakwah (Arab: دعوة‎, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil manusia untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan akidah, akhlak dan syariat Islam secara sadar dan terencana. Tujuan utama dari dakwah adalah mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.[1]

Terminologi

Dalam bahasa Arab, kata dakwah merupakan kata benda dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan, ajakan atau jamuan.[2]

Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.[butuh rujukan]

Ilmu dakwah

Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "da'i".[butuh rujukan]

Tujuan

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah nabi ﷺ adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).[butuh rujukan]

Metode

Dakwah fardiah

Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiarjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).[butuh rujukan]

Dakwah ammah

Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subjeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.[butuh rujukan]

Dakwah bil-lisan

Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.[butuh rujukan]

Dakwah melalui amal

Dakwah melalui amal atau dakwah melalui perbuatan adalah metode dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata. Tujuan berdakwah melalui amal adalah peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan hidup masyarakat.[3] Dakwah melalui amal dapat membuat penerima dakwah dapat mengikuti contoh amal yang dilakukan oleh pemberi dakwah. Dakwah melalui amal mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.[butuh rujukan]

Pada saat pertama kali rasulullah ﷺ tiba di kota Madinah, dia mencontohkan dakwah melalui amal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshar dan kaum Muhajirin dalam ikatan persaudaraan Islam.[butuh rujukan]

Dakwah bit-tadwin

Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.[butuh rujukan]

Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".[butuh rujukan]

Dakwah bil hikmah

Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.[butuh rujukan]

Dalam kitab al-Hikmah fi ad-Dakwah Ilallah Ta'ala oleh Said bin Ali bin Wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah, antara lain Menurut bahasa:[butuh rujukan]

  • Adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur'an dan Injil
  • Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
  • Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
  • Objek kebenaran (al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
  • Pengetahuan atau ma'rifat.

Menurut istilah Syar'i:[butuh rujukan]

  • Valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam dinullah, meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

Fikih

Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran Islam akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan Risalah al Islamiyah.[butuh rujukan]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Syukur 2017, hlm. 3.
  2. ^ Syukur 2017, hlm. 2.
  3. ^ Abdullah, Muhammad Qadaruddin (2019). Pengantar Ilmu Dakwah (PDF). CV. Penerbit Qiara Media. hlm. 62. ISBN 978-623-7365-65-5. 

Daftar pustaka

  • Syukur, Yanuardi (2017). Menulis di Jalan Tuhan. Sleman: Deepublish. ISBN 978-602-401-711-8.