Lompat ke isi

Wage Rudolf Soepratman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahman23 (bicara | kontrib)
k pranala
Rahman23 (bicara | kontrib)
k Karya: Oerip Kasansengari
Baris 68: Baris 68:


== Karya ==
== Karya ==

Karya dalam seni lagu:
* [[Indonesia Raya]]
* [[Indonesia Raya]]
* [[Bendera Kita]]
* [[Indonesia Ibuku]]
* [[Kartini#Lagu|Ibu Kita Kartini]]
* [[Kartini#Lagu|Ibu Kita Kartini]]
* [[Mars K.B.I]], [[Mars Surya Wirawan]], [[Mars Parindra]]
* [[Matahari Terbit]]
* [[Di Timur Matahari]]
* [[Bangunkah Hai Kawan]], [[Matahari Terbit]]

Karya dalam seni sastra:
* [[Perawan Desa]]
* [[Darah Muda]]
* [[Kaum Panatik]]

Karya dalam dunia kemasyarakatan:
* [[Kartu Indonesia]]<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=99 - 108 }}</ref>


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==

Revisi per 21 Agustus 2022 15.15

Wage Rudolf Soepratman
LahirWage Rudolf Soepratman
(1903-03-19)19 Maret 1903[1][2]
Purworejo, Jawa Tengah, Hindia Belanda[2][3]
Meninggal17 Agustus 1938(1938-08-17) (umur 35)
Surabaya, Hindia Belanda
KebangsaanHindia Belanda
Pekerjaan
Orang tuaDjoemeno Senen Sastrosoehardjo alias Abdoelmoein (ayah), Siti Senen (ibu)
Karier musik
Genre
InstrumenBiola
Artis terkait
Musicbrainz: 2f9f040c-7b18-4a77-8cdf-25f15e9ef190 Find a Grave: 103854126 Modifica els identificadors a Wikidata

Wage Rudolf Soepratman (19 Maret 1903 – 17 Agustus 1938)[1][2][3] adalah guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya", serta merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band.[4] Tanggal lahir versi pertamanya, 9 Maret, ditetapkan sebagai hari musik nasional. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia.[5]

Kehidupan pribadi

Wage Rudolf Soepratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen. Kakak sulungnya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, lalu melanjutkan ke Normaalschool di Makassar hingga selesai. Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.

Soepratman dipindahkan ke kota Sengkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik.

Indonesia Raya

Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.

Kuburan Supratman

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit.[6] Disebabkan lelahnya karena bekerja keras th. 1932 Soepratman sakit urat saraf. Setelah beristirahat 2 bulan di Cimahi, beliau kembali ke Jakarta untuk mengikuti aliran ACHMADIJAH.[7] [8][9][10][11] Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938, dimakamkan secara Islam[12] [13] [14] di kuburan Umum Kapas, sebelah Utara Kenjeran, Tambaksari Surabaya, dengan nisan yang indah. Kemudian oleh Panitia monumen dari Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran Perwakilan Jawa Timur, makamnya dipindahkan ke Tambak Segaran-Wetan, Selatan jalan Kenjeran Tambaksari, Surabaya, pada tanggal 31 Maret 1956.[15]

Penghargaan

Soepratman diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971.[16]

Kontroversi

Tempat dan tanggal lahir

Hari kelahiran versi pertama Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Walaupun kedua tanggal tersebut sama-sama berada pada pasaran Wage, pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.[3]

Karya

Karya dalam seni lagu:

Karya dalam seni sastra:

Karya dalam dunia kemasyarakatan:

Bibliografi

Referensi

  1. ^ a b "Mengenal Sang Pencipta Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman". Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017-02-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-09. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  2. ^ a b c Said, Julinar; Wulandari, Triana (1995). Sutjiatiningsih, Sri, ed. Ensiklopedi Pahlawan Nasional (PDF). Sub Direktorat Sejarah, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 28. 
  3. ^ a b c "Pelurusan Sejarah WR Supratman Harus Dilakukan". KOMPAS.com. 2008-12-31. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  4. ^ developer, medcom id (2016-03-10). "Jazz Indonesia, dari WR Supratman ke Joey Alexander". medcom.id. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  5. ^ "Die indonesische Nationalhymne – Indonesia Raya". laenderservice.de (dalam bahasa bahasa Jerman). Diakses tanggal 9 Maret 2017. 
  6. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 72 - 73. 
  7. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 97. 
  8. ^ *Bambang Soelarto; Moh. Kudus Sosrokusumo; et al. (1972). Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya [Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure] (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture. hlm. 117. 
  9. ^ "Pencipta Lagu Indonesia Raya Penganut Ahmadiyah". tribunnews.com. 16 Februari 2011. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  10. ^ "The cold war of faith between Hamadiyya and orthodox Muslims -". 17 February 2012. 
  11. ^ Al Makin (16 August 2012). "Fatherland: Soil and water". The Jakarta Post. Diakses tanggal 27 September 2017. 
  12. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 81 - 87. 
  13. ^ *Anthony C. Hutabarat. (2001). Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 3. ISBN 978-979-687-037-0. 
  14. ^ *Anthony C. Hutabarat. (2001). Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 41. ISBN 978-979-687-037-0. 
  15. ^ *Bambang Soelarto; Moh. Kudus Sosrokusumo; et al. (1972). Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya [Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure] (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture. hlm. 22. 
  16. ^ Sularto & Yunarti 2010, hlm. 176
  17. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 99 - 108.