Lompat ke isi

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 64: Baris 64:
# [[Bandar Udara Hasanuddin|Lanud Hasanuddin]] (HND), [[Makassar]]
# [[Bandar Udara Hasanuddin|Lanud Hasanuddin]] (HND), [[Makassar]]
# [[Bandar Udara Wolter Monginsidi|Lanud Wolter Monginsidi]] (WMI), [[Kendari]]
# [[Bandar Udara Wolter Monginsidi|Lanud Wolter Monginsidi]] (WMI), [[Kendari]]
# [[Bandara Juanda|Lanud Juanda]] (SBY), [[Surabaya]]
# [[Bandara Juanda|Lanud Surabaya]] (SBY), [[Surabaya]]
# [[Bandar Udara Sam Ratulangi|Lanud Sam Ratulangi]] (SRI), [[Manado]]
# [[Bandar Udara Sam Ratulangi|Lanud Sam Ratulangi]] (SRI), [[Manado]]
# [[Bandar Udara El Tari|Lanud Eltari]] (ELI), [[Kupang]]
# [[Bandar Udara El Tari|Lanud Eltari]] (ELI), [[Kupang]]
Baris 75: Baris 75:
# Timika (TMK), [[Timika]]
# Timika (TMK), [[Timika]]
# [[Bandar Udara Juwata]] (TAK), [[Tarakan]]
# [[Bandar Udara Juwata]] (TAK), [[Tarakan]]
# Palu (PAL), [[Palu]]


== Inventori Pesawat Tempur ==
== Inventori Pesawat Tempur ==

Revisi per 28 April 2009 09.49

Logo TNI-AU
Logo TNI-AU

Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang disingkat KASAU yang pada saat ini dijabat oleh Marsekal TNI Subandrio. Saat ini TNI-AU memiliki dua komando operasi yaitu Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) yang bermarkas di Halim Perdanakusumah, Jakarta dan Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II) yang bermarkas di Makassar.

Tugas TNI-AU

Sesuai dengan UU TNI pasal 10, Angkatan Udara bertugas:

  • melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan;
  • menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
  • melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara; serta
  • melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Sejarah

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.


Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.


Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Churen, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU. Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberap aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depo logistik lainnya. Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.

Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA). Saat itu TNI AU memiliki pesawat dari Uni Sovyet dan Eropa Timur, berupa MiG-17, pembom TUPOLEV TU-2, dan pemburu LAVOCKHIN LA-11. Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora.

TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi dibawah dipimpin oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

Daftar Pangkalan

Koopsau I

  1. Maimun Saleh (MUS), Sabang
  2. Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
  3. Medan (MDN), Medan
  4. Padang (PDA), Padang
  5. Pekanbaru (PBR), Pekanbaru
  6. Tanjung Pinang (TPI), Tj. Pinang
  7. Palembang (PLG), Palembang
  8. Tanjung Pandan (TDN), Tj. Pandan
  9. Astra Kestra (ATK), Lampung
  10. Ranai (RNI), Natuna
  11. Supadio (SPO), Pontianak
  12. Singkawang II (SWII), Singkawang
  13. Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
  14. Halim Perdanakusuma (HLP}, Jakarta
  15. S. Suryadarma (SDM), Subang
  16. Husein Sastranegara (HSN), Bandung
  17. Atang Sendjaja (ATS), Bogor
  18. Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya
  19. Sulaiman (SLM), Bandung
  20. Penggung (PGG), Cirebon
  21. Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
  22. Gorda (GDA), Serang

Koopsau II

  1. Lanud Adi Sutjipto (ADI), Jogjakarta
  2. Lanud Adisumarmo (SMO), Solo
  3. Lanud Iswahyudi (IWJ), Madiun
  4. Lanud Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
  5. Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
  6. Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin
  7. Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
  8. Lanud Ngurah Rai (RAI), Denpasar
  9. Lanud Rembiga (RBA), Mataram
  10. Lanud Hasanuddin (HND), Makassar
  11. Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
  12. Lanud Surabaya (SBY), Surabaya
  13. Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
  14. Lanud Eltari (ELI), Kupang
  15. Lanud Pattimura (PTM), Ambon
  16. Lanud Morotai (MRT), Halmahera Utara
  17. Lanud Manuhua (MNA), Biak
  18. Lanud Dumatubun (DMN), Tual
  19. Lanud Jayapura (JAP), Jayapura
  20. Lanud Merauke (MRE), Merauke
  21. Timika (TMK), Timika
  22. Bandar Udara Juwata (TAK), Tarakan

Inventori Pesawat Tempur

Sukhoi Su-30MK2 Flanker TNI-AU
Berkas:Blue Falcon.jpg
Genaral Dynamics F-16A Fighting Falcon TNI-AU
Pesawat Jumlah Operasional
Sukhoi Su27SK/Su30MK 7 7
Hawk Mk109/209 32 22
Hawk Mk53 16 8
F16A/B block 15 OCU 10 8
F5E/F 16 10
A4E/F Skyhawk 32 -

Lihat pula

Pranala luar