Zainab binti Muhammad: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 72: | Baris 72: | ||
Ia kawin dengan seorang laki-laki bernama [[Abu al-Ash bin ar-Rabi'|AbuI 'Ash bin Al-Rabi']].<ref name="Hassan"/> Lelaki ini adalah sepupu dari ibunya sendiri.<ref name="Hassan"/> Suami Zainab awalnya bukan pemeluk agama Islam.<ref name="Hassan"/> Suaminya beberapa kali dipenjarakan dan Zainablah yang berusaha untuk membebaskan suaminya.<ref name="Hassan"/> Salah satu usaha Zainab membebaskan suaminya adalah dengan menjual seuntai kalung milik ibunya, [[Khadijah binti Khuwailid]] dan menebus suaminya dari [[Muhammad]].<ref name="Hassan"/> Muhammad mengajukan syarat kepada Zainab agar suaminya dapat dibebaskan.<ref name="Islam">{{citeweb|url=http://i-cias.com/e.o/zainabmu.htm|title=zainab bint muhammad|accessdate=26 Mei 2013|archive-date=2014-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20140528005957/http://i-cias.com/e.o/zainabmu.htm|dead-url=yes}}</ref> |
Ia kawin dengan seorang laki-laki bernama [[Abu al-Ash bin ar-Rabi'|AbuI 'Ash bin Al-Rabi']].<ref name="Hassan"/> Lelaki ini adalah sepupu dari ibunya sendiri.<ref name="Hassan"/> Suami Zainab awalnya bukan pemeluk agama Islam.<ref name="Hassan"/> Suaminya beberapa kali dipenjarakan dan Zainablah yang berusaha untuk membebaskan suaminya.<ref name="Hassan"/> Salah satu usaha Zainab membebaskan suaminya adalah dengan menjual seuntai kalung milik ibunya, [[Khadijah binti Khuwailid]] dan menebus suaminya dari [[Muhammad]].<ref name="Hassan"/> Muhammad mengajukan syarat kepada Zainab agar suaminya dapat dibebaskan.<ref name="Islam">{{citeweb|url=http://i-cias.com/e.o/zainabmu.htm|title=zainab bint muhammad|accessdate=26 Mei 2013|archive-date=2014-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20140528005957/http://i-cias.com/e.o/zainabmu.htm|dead-url=yes}}</ref> |
||
Syaratnya adalah Zainab harus pergi ke Madinah apabila ingin suaminya dibebaskan.<ref name="Islam"/> Zainab pun menyetujui syarat tersebut.<ref name="Islam"/> Suaminya sempat dibebaskan tetapi kemudian dimasukkan lagi ke [[penjara]] sampai akhirnya dibebaskan kembali karena Zainab turut campur tangan dalam proses pembebasan.<ref name="Hassan"/> Setelah suaminya Zainab memeluk agama Islam maka Zainab menikah untuk kedua kalinya secara Islam.<ref name="Hassan"/> Zainab mempunyai dua orang anak yang bernama ''Ali'' dan ''[[Umamah binti Abi al-Ash bin ar-Rabi'|Umamah binti Abul 'Ash ar-Rabi']]''.<ref name="Hassan"/> Akan tetapi, Ali meninggal saat masih bayi.<ref name="Hassan"/> Umamah menikah dengan [[Ali bin Abi Thalib]] setelah wafatnya [[Fatimah binti Muhammad]] serta dinikahi al-Mughirah bin Naufal setelah 'Ali meninggal. Memiliki seorang anak.<ref name="Hassan"/> atau menurut pendapat lain, 2 orang anak, yaitu Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin '[[Ali bin Abi Thalib]].<ref> |
Syaratnya adalah Zainab harus pergi ke Madinah apabila ingin suaminya dibebaskan.<ref name="Islam"/> Zainab pun menyetujui syarat tersebut.<ref name="Islam"/> Suaminya sempat dibebaskan tetapi kemudian dimasukkan lagi ke [[penjara]] sampai akhirnya dibebaskan kembali karena Zainab turut campur tangan dalam proses pembebasan.<ref name="Hassan"/> Setelah suaminya Zainab memeluk agama Islam maka Zainab menikah untuk kedua kalinya secara Islam.<ref name="Hassan"/> Zainab mempunyai dua orang anak yang bernama ''Ali'' dan ''[[Umamah binti Abi al-Ash bin ar-Rabi'|Umamah binti Abul 'Ash ar-Rabi']]''.<ref name="Hassan"/> Akan tetapi, Ali meninggal saat masih bayi.<ref name="Hassan"/> Umamah menikah dengan [[Ali bin Abi Thalib]] setelah wafatnya [[Fatimah binti Muhammad]] serta dinikahi al-Mughirah bin Naufal setelah 'Ali meninggal. Memiliki seorang anak.<ref name="Hassan"/> atau menurut pendapat lain, 2 orang anak, yaitu Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin '[[Ali bin Abi Thalib]].<ref>Ibnu Jarir, ''Tarikh ath-Thabari'', Juz 5, hal. 154, Libanon.</ref> |
||
== Meninggal == |
== Meninggal == |
Revisi per 30 September 2022 06.34
Nabi Muhammad | |
---|---|
Kun-yah | Ummu Umamah |
Nama | Zainab |
Lahir | Zainab binti Muhammad 10 tahun sebelum diutusnya kenabian, 23 tahun sebelum H / tahun 600 |
Kebangsaan | Islam (sebagai kerajaan Teokrasi). |
Etnis | Arab, suku Quraisy, bani Hasyimiyah |
Zaman | Pra Hijriah - Abad pertama Hijriah |
Wilayah aktif | Jazirah Arab |
Dipengaruhi oleh | |
Keturunan | 'Ali bin Abul 'Ash bin Ar-Rabi' Umamah binti Abul 'Ash bin Ar-Rabi' |
Orang tua | Muhammad Khadijah binti Khuwailid |
Zainab Binti Muhammad adalah putri sulung Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam.[1] Ia adalah anak perempuan dari istri Muhammad yang bernama Khadijah binti Khuwailid.[1] Lahir 23 tahun sebelum Hijrah/600 M di Kota Mekah dan wafat 8 H/ 629 M dalam usia 29 tahun di Kota Madinah.
Perkawinan
Ia kawin dengan seorang laki-laki bernama AbuI 'Ash bin Al-Rabi'.[1] Lelaki ini adalah sepupu dari ibunya sendiri.[1] Suami Zainab awalnya bukan pemeluk agama Islam.[1] Suaminya beberapa kali dipenjarakan dan Zainablah yang berusaha untuk membebaskan suaminya.[1] Salah satu usaha Zainab membebaskan suaminya adalah dengan menjual seuntai kalung milik ibunya, Khadijah binti Khuwailid dan menebus suaminya dari Muhammad.[1] Muhammad mengajukan syarat kepada Zainab agar suaminya dapat dibebaskan.[2]
Syaratnya adalah Zainab harus pergi ke Madinah apabila ingin suaminya dibebaskan.[2] Zainab pun menyetujui syarat tersebut.[2] Suaminya sempat dibebaskan tetapi kemudian dimasukkan lagi ke penjara sampai akhirnya dibebaskan kembali karena Zainab turut campur tangan dalam proses pembebasan.[1] Setelah suaminya Zainab memeluk agama Islam maka Zainab menikah untuk kedua kalinya secara Islam.[1] Zainab mempunyai dua orang anak yang bernama Ali dan Umamah binti Abul 'Ash ar-Rabi'.[1] Akan tetapi, Ali meninggal saat masih bayi.[1] Umamah menikah dengan Ali bin Abi Thalib setelah wafatnya Fatimah binti Muhammad serta dinikahi al-Mughirah bin Naufal setelah 'Ali meninggal. Memiliki seorang anak.[1] atau menurut pendapat lain, 2 orang anak, yaitu Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin 'Ali bin Abi Thalib.[3]
Meninggal
Zainab binti Muhammad Muhammad, dia meninggal tahun 8 H/ 629 M di Madinah pada usia 29 tahun dalam keadaan sakit dan dikuburkan di pemakaman Jannatul Baqi, kota Madinah, Saudi Arabia.[4]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve
- ^ a b c "zainab bint muhammad". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-28. Diakses tanggal 26 Mei 2013.
- ^ Ibnu Jarir, Tarikh ath-Thabari, Juz 5, hal. 154, Libanon.
- ^ Ibnu Abdil Barr, al-Isti'ab fi Ma'rifati Ashab, Juz 4, hal. 1853-1854.