Lompat ke isi

Liputan 6: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
TheriusO94 (bicara | kontrib)
TheriusO94 (bicara | kontrib)
Baris 43: Baris 43:
Berbeda dengan RCTI dengan PT Sindo Citra Media-nya, Liputan 6 langsung ditangani oleh ''newsroom'' SCTV. Kehadiran Liputan 6 Petang merupakan titik baru [[SCTV]] untuk bersaing dengan program berita sejenis di televisi swasta lain yang pada saat itu cukup menarik perhatian pemirsa dan meraih iklan signifikan. Meskipun demikian, menurut beberapa pihak, seperti mantan wakil pemimpin redaksi acara ini, [[Don Bosco Selamun]], Liputan 6 juga dikonsepkan sebagai acara berita yang lebih kritis dan segar, meskipun di tengah tantangan minimnya [[kebebasan pers]] yang ada pada saat itu. Karena itulah, slogannya adalah "Aktual, Tajam, Terpercaya". Demi membangun acara ini, pemilik SCTV, [[Henry Pribadi]] bersama [[Peter F. Gontha]], langsung merekrut berbagai personil yang kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman kerja sebagai [[wartawan]]. Selain Riza yang merupakan eks wartawan [[BBC]] [[London]], juga ada [[Sumita Tobing]] (Pemimpin Redaksi), Don Bosco Selamun (Wakil Pemimpin Redaksi), Sabar Hutapea dan Ari Batubara. Sumita berperan penting sebagai pelatih bagi orang-orang yang baru bergerak di pemberitaan televisi itu agar bisa bekerja dan menyesuaikan diri.<ref name="ishadi"/>
Berbeda dengan RCTI dengan PT Sindo Citra Media-nya, Liputan 6 langsung ditangani oleh ''newsroom'' SCTV. Kehadiran Liputan 6 Petang merupakan titik baru [[SCTV]] untuk bersaing dengan program berita sejenis di televisi swasta lain yang pada saat itu cukup menarik perhatian pemirsa dan meraih iklan signifikan. Meskipun demikian, menurut beberapa pihak, seperti mantan wakil pemimpin redaksi acara ini, [[Don Bosco Selamun]], Liputan 6 juga dikonsepkan sebagai acara berita yang lebih kritis dan segar, meskipun di tengah tantangan minimnya [[kebebasan pers]] yang ada pada saat itu. Karena itulah, slogannya adalah "Aktual, Tajam, Terpercaya". Demi membangun acara ini, pemilik SCTV, [[Henry Pribadi]] bersama [[Peter F. Gontha]], langsung merekrut berbagai personil yang kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman kerja sebagai [[wartawan]]. Selain Riza yang merupakan eks wartawan [[BBC]] [[London]], juga ada [[Sumita Tobing]] (Pemimpin Redaksi), Don Bosco Selamun (Wakil Pemimpin Redaksi), Sabar Hutapea dan Ari Batubara. Sumita berperan penting sebagai pelatih bagi orang-orang yang baru bergerak di pemberitaan televisi itu agar bisa bekerja dan menyesuaikan diri.<ref name="ishadi"/>


Pada [[24 Agustus]] [[1996]], Liputan 6 kemudian juga memunculkan program berita pagi bernama '''Liputan 6 Pagi''' yang disiarkan pada pukul 05:30-07:00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], awalnya dibawakan oleh Ira Koesno dan [[Jeremy Teti]] sebagai penyiar utama dan terbagi saat itu dalam 3 segmen.<ref>[https://detikforum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p369.html SURYA Citra Televisi (SCTV) mulai 24 Agustus 1996, menghadirkan...]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Adapun program tersebut lahir demi melengkapi Liputan 6 Petang dalam memberikan informasi ke masyarakat, khususnya berita dan informasi penting di pagi hari.<ref name=jurnalis/> Selanjutnya, pada [[10 Maret]] [[1997]], sebuah [[program berita]] [[bahasa Inggris]] dengan nama '''News Watch''' mulai mengudara. Sehari kemudian (11 Maret 1997), juga muncul program berita siang bernama '''Liputan 6 Siang''', dengan fokus awalnya berupa berita ringan untuk pemirsa perempuan, namun kemudian berubah menjadi berformat dialog tentang isu aktual di masyarakat.<ref name=jurnalis/><ref name=":0">{{Cite web|title=Liputan 6 Indonesia|url=http://www.sctv.co.id/indonesia/liputan_6_indonesia.htm|access-date=2022-11-20|archive-date=1999-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/19991128101947/http://www.sctv.co.id/indonesia/liputan_6_indonesia.htm|dead-url=unfit}}</ref> Mulanya Liputan 6 Siang ditayangkan selama 30 menit, yang kemudian ditingkatkan menjadi 1 jam sejak [[4 Februari]] [[1998]] hingga 25 April 2002.
Pada [[24 Agustus]] [[1996]], Liputan 6 kemudian juga memunculkan program berita pagi bernama '''Liputan 6 Pagi''' yang disiarkan pada pukul 05:30-07:00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], awalnya dibawakan oleh Ira Koesno dan [[Jeremy Teti]] sebagai penyiar utama + 1 penyiar Bisnis & Ekonomi + 1 penyiar olahraga dan terbagi saat itu dalam 3 segmen.<ref>[https://detikforum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p369.html SURYA Citra Televisi (SCTV) mulai 24 Agustus 1996, menghadirkan...]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Adapun program tersebut lahir demi melengkapi Liputan 6 Petang dalam memberikan informasi ke masyarakat, khususnya berita dan informasi penting di pagi hari.<ref name=jurnalis/> Selanjutnya, pada [[10 Maret]] [[1997]], sebuah [[program berita]] [[bahasa Inggris]] dengan nama '''News Watch''' mulai mengudara. Sehari kemudian (11 Maret 1997), juga muncul program berita siang bernama '''Liputan 6 Siang''', dengan fokus awalnya berupa berita ringan untuk pemirsa perempuan, namun kemudian berubah menjadi berformat dialog tentang isu aktual di masyarakat.<ref name=jurnalis/><ref name=":0">{{Cite web|title=Liputan 6 Indonesia|url=http://www.sctv.co.id/indonesia/liputan_6_indonesia.htm|access-date=2022-11-20|archive-date=1999-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/19991128101947/http://www.sctv.co.id/indonesia/liputan_6_indonesia.htm|dead-url=unfit}}</ref> Mulanya Liputan 6 Siang ditayangkan selama 30 menit, yang kemudian ditingkatkan menjadi 1 jam sejak [[4 Februari]] [[1998]] hingga 25 April 2002.


Pada tanggal [[16 Februari]] hingga [[5 April]] [[1998]], [[SCTV]] sempat menghentikan penayangan Liputan 6 Pagi dikarenakan pengurangan jam tayang [[SCTV]] di pagi hari sebagai akibat dampak dari [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter 1997-1998]]. Namun, penghentian ini tidak berlangsung lama, karena acara tersebut kembali ditayangkan mulai [[6 April]] [[1998]], mulanya hanya 1 jam (06:00-07:00 WIB) yang kemudian kembali seperti semula (1,5 jam, 05:30-07:00 WIB) per 1 Oktober 1998.
Pada tanggal [[16 Februari]] hingga [[5 April]] [[1998]], [[SCTV]] sempat menghentikan penayangan Liputan 6 Pagi dikarenakan pengurangan jam tayang [[SCTV]] di pagi hari sebagai akibat dampak dari [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter 1997-1998]]. Namun, penghentian ini tidak berlangsung lama, karena acara tersebut kembali ditayangkan mulai [[6 April]] [[1998]], mulanya hanya 1 jam (06:00-07:00 WIB) yang kemudian kembali seperti semula (1,5 jam, 05:30-07:00 WIB) per 1 Oktober 1998.

Revisi per 13 Januari 2023 03.00

Liputan 6
Liputan 6 Pagi
Liputan 6 Siang
Liputan 6 Malam
Liputan 6 Terkini
GenreAcara berita
Negara asalIndonesia
Bahasa asliIndonesia
Produksi
Lokasi produksiSCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Durasi30 menit (Liputan 6 Siang, Liputan 6 Malam)
1 jam 30 menit (Liputan 6 Pagi)
Rumah produksiSurya Citra Televisi
Rilis asli
JaringanSCTV
Format gambar1080i HDTV 16:9
(menggunakan area aman 16:9 576i untuk umpan SDTV)
Rilis20 Mei 1996; 28 tahun lalu (1996-05-20) –
sekarang
Acara terkait
Buser
Fokus (Indosiar)
Today's Update (Moji)

Liputan 6 adalah acara berita televisi induk yang disiarkan di SCTV. Acara ini memiliki slogan Aktual, Tajam, Terpercaya.

Sejarah

Pra-Perdana

Program Liputan 6 awalnya lahir sebagai upaya SCTV dalam menangkap kondisi pasar pada saat itu yang mulai menyukai program berita di televisi swasta. Sejak pendiriannya, SCTV sudah menyiarkan program berita RCTI: Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia dan Buletin Malam. Walaupun demikian, acara tersebut kurang populer di SCTV dibandingkan ketika ia ditayangkan di TV asalnya. Selain itu, pada saat itu ada ketidakpuasan dengan produksi program berita-berita di atas, karena walaupun baik RCTI maupun SCTV sudah mendapat porsi masing-masing (RCTI khusus berita Jakarta dan sekitarnya sedangkan SCTV Surabaya dan sekitarnya), tetapi berita-berita yang dibuat tim SCTV seringkali tidak dimasukkan dalam program-program berita tersebut. Kombinasi inilah yang melahirkan niat SCTV membangun program berita-nya sendiri. Program berita terawal SCTV bernama Jurnal SCTV yang merupakan berita lokal Surabaya dan sekitarnya. Acara ini ditayangkan seminggu sekali (kemudian menjadi dua kali), pada hari Rabu pada jam 18:00 WIB pada tahun 1993.[1][2][3]

Pasca mulai bersiaran nasional, tampaknya niat untuk melanjutkan proyek acara berita sendiri sudah juga muncul, meskipun SCTV masih merelai program-program acara berita RCTI dan memasok berita-berita ke rumah produksinya, PT Sindo Citra Media. Pada Juni 1994, dipersiapkanlah panitia kecil (beranggotakan 12 orang) di internal SCTV untuk mempersiapkan program beritanya. Hasil kerja tim ini kemudian berbuah lewat penayangan acara bernama Liputan 6 sejak 7 November 1994, mulanya berupa majalah berita[4] berisi liputan tentang kegiatan dan aspirasi dari pejabat dan wakil rakyat.[1] Lama-kelamaan, acara yang hanya disiarkan seminggu sekali ini diperluas menjadi 3 hari perminggu, dengan dua hari lain membahas tentang hukum dan kriminalitas. Pada waktu-waktu selanjutnya, topik dari program Liputan 6 pra-perdana dikembangkan menjadi acara tersendiri. Berita tentang wakil rakyat dihimpun dalam satu program bernama Wakil Kita dan kemudian program kriminal dan hukum menjadi Derap Hukum (sejak 4 Januari 1995). Selain program Liputan 6 dan dua program acara (Derap Hukum dan Wakil Kita), kemudian juga muncul acara-acara berita khusus lain: Usaha Anda (sejak 3 Maret 1995), Visi Warta (sejak 6 Juni 1995) dan dialog interaktif bernama Di Balik Berita (sejak 3 Juli 1995 – saat itu disiarkan secara langsung). Liputan 6 sendiri, kemudian menjadi acara spesifik berita. Waktu tayangnya tercatat berubah-ubah, menjadi 22:30-23:00, 23:00-23:30, 23:30-00:00 dan 00:00-00:30 WIB di Agustus 1995, dan kemudian menjadi 18:30-19:00 WIB pada Oktober 1995.

Berita Nasional

Setelah melewati sejumlah perencanaan sejak Januari 1996,[4] Liputan 6 secara resmi diluncurkan sebagai acara berita utama SCTV pada 20 Mei 1996, dengan nama Liputan 6 Petang. Pada saat itu, acara ini ditayangkan pada 18:30 WIB dan pertama kali dibawakan oleh Riza Primadi. Tanggal inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Liputan 6. Seiring waktu, waktu acara ini kemudian digeser ke pukul 18:00-18:30 WIB mulai 1 Juni 1997 hingga 29 Desember 1997, kemudian selama bulan Ramadhan 1418 Hijriyah, Liputan 6 Petang kembali ke slot jam tayang lama pada pukul 18:30-19:00 WIB yang berlaku mulai 30 Desember 1997 hingga 29 Januari 1998 dan kemudian diperpanjang selama satu jam (18:00-19:00) mulai 30 Januari 1998 yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1418 Hijriyah, sehingga namanya pas (6 Petang). Perpanjangan jam tayang ini dilakukan agar penyampaian informasi bisa lebih menyeluruh dan komprehensif, terutama yang menyangkut bidang politik dan ekonomi.[5] Pada masanya, program Liputan 6 juga disiarkan di radio ARH Jakarta dan SCFM Surabaya.[6]

Berbeda dengan RCTI dengan PT Sindo Citra Media-nya, Liputan 6 langsung ditangani oleh newsroom SCTV. Kehadiran Liputan 6 Petang merupakan titik baru SCTV untuk bersaing dengan program berita sejenis di televisi swasta lain yang pada saat itu cukup menarik perhatian pemirsa dan meraih iklan signifikan. Meskipun demikian, menurut beberapa pihak, seperti mantan wakil pemimpin redaksi acara ini, Don Bosco Selamun, Liputan 6 juga dikonsepkan sebagai acara berita yang lebih kritis dan segar, meskipun di tengah tantangan minimnya kebebasan pers yang ada pada saat itu. Karena itulah, slogannya adalah "Aktual, Tajam, Terpercaya". Demi membangun acara ini, pemilik SCTV, Henry Pribadi bersama Peter F. Gontha, langsung merekrut berbagai personil yang kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman kerja sebagai wartawan. Selain Riza yang merupakan eks wartawan BBC London, juga ada Sumita Tobing (Pemimpin Redaksi), Don Bosco Selamun (Wakil Pemimpin Redaksi), Sabar Hutapea dan Ari Batubara. Sumita berperan penting sebagai pelatih bagi orang-orang yang baru bergerak di pemberitaan televisi itu agar bisa bekerja dan menyesuaikan diri.[1]

Pada 24 Agustus 1996, Liputan 6 kemudian juga memunculkan program berita pagi bernama Liputan 6 Pagi yang disiarkan pada pukul 05:30-07:00 WIB, awalnya dibawakan oleh Ira Koesno dan Jeremy Teti sebagai penyiar utama + 1 penyiar Bisnis & Ekonomi + 1 penyiar olahraga dan terbagi saat itu dalam 3 segmen.[7] Adapun program tersebut lahir demi melengkapi Liputan 6 Petang dalam memberikan informasi ke masyarakat, khususnya berita dan informasi penting di pagi hari.[4] Selanjutnya, pada 10 Maret 1997, sebuah program berita bahasa Inggris dengan nama News Watch mulai mengudara. Sehari kemudian (11 Maret 1997), juga muncul program berita siang bernama Liputan 6 Siang, dengan fokus awalnya berupa berita ringan untuk pemirsa perempuan, namun kemudian berubah menjadi berformat dialog tentang isu aktual di masyarakat.[4][8] Mulanya Liputan 6 Siang ditayangkan selama 30 menit, yang kemudian ditingkatkan menjadi 1 jam sejak 4 Februari 1998 hingga 25 April 2002.

Pada tanggal 16 Februari hingga 5 April 1998, SCTV sempat menghentikan penayangan Liputan 6 Pagi dikarenakan pengurangan jam tayang SCTV di pagi hari sebagai akibat dampak dari krisis moneter 1997-1998. Namun, penghentian ini tidak berlangsung lama, karena acara tersebut kembali ditayangkan mulai 6 April 1998, mulanya hanya 1 jam (06:00-07:00 WIB) yang kemudian kembali seperti semula (1,5 jam, 05:30-07:00 WIB) per 1 Oktober 1998.

Menjelang kejatuhan rezim Orde Baru, popularitas acara yang baru berusia lebih dari setahun ini langsung meroket, karena dianggap berani dan kritis dalam memberitakan arus gerakan Reformasi. Misalnya, dalam huru-hara massal pada 13-15 Mei 1998, dibanding TVRI maupun beberapa siaran berita lain, Liputan 6-lah yang berani menyiarkan situasi lawless pada saat itu: orang-orang menjarah tanpa adanya tindakan apapun dari aparat keamanan.[9] Dan puncaknya, dalam suatu peristiwa fenomenal pada 17 Mei 1998, penyiar SCTV Ira Koesno dengan berani menghadapi wawancara bersama Sarwono Kusumaatmadja (mantan Menteri Lingkungan Hidup) yang meminta "cabut gigi" agar "gigi" baru bisa tumbuh kembali dan sehat (artinya agar Presiden Soeharto mundur pasca huru-hara massal yang terjadi beberapa hari sebelumnya). Akibat peristiwa tersebut, Sumita yang merupakan PemRed SCTV dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya, dan Gontha mendapat teguran keras dari Menteri Penerangan serta Panglima ABRI Wiranto. Hampir saja Gontha mengancam akan menutup SCTV karena insiden itu, tetapi ia kemudian sadar bahwa Soeharto sudah benar-benar tidak disenangi pada saat itu dan tindakannya itu hanya akan merugikan SCTV.[1]

Bertepatan dengan ulang tahun SCTV ke-10 tepatnya pada 24 Agustus 2000, Liputan 6 meluncurkan website Liputan6.com. Awalnya, website ini hanya berisi berita yang sudah ditayangkan di acara-acara Liputan 6 saja, tetapi beberapa tahun kemudian juga mulai mengambil berita dari sumber lain.

Pada awal 2000-an, Liputan 6 juga meluncurkan beberapa program baru sebagai pelengkap program yang sudah ada. Di tanggal 29 April 2002, diluncurkan program berita kriminal bernama BUSER (singkatan dari BUru dan SERgap). Program ini ditayangkan pada pukul 11:30-12:00 WIB sebelum acara berita Liputan 6 Siang untuk bersaing dengan program berita kriminal sejenis, seperti Sergap (RCTI) dan Patroli (Indosiar). Lalu, pada 3 Februari 2003, hadir program berita tengah malam dengan nama Liputan 6 Malam, dan pada 5 Januari 2004, mulai disiarkan program berita mancanegara dengan nama Liputan 6 Mancanegara. Dari ketiga program ini, hanya Liputan 6 Mancanegara yang berumur pendek karena dihentikan pada 4 November 2005 dan dileburkan ke Liputan 6 Pagi.

Sejak tanggal 28 Januari 2008 hingga sekarang, redaksi Liputan 6 memusatkan operasionalnya di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang merupakan kantor pusat SCTV. Mulanya, studio Liputan 6 berpindah-pindah, dari awalnya berada di Gedung Jamz, Blok M, Jakarta Selatan dan sebagian masih ada di Surabaya.[4] Pada tahun 1996, Redaksi dipindahkan ke sebuah gedung perkantoran di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, yang kemudian di tahun selanjutnya berpindah kembali ke Wisma IWI, Jakarta. Dan pada tahun 1999, redaksi dipindahkan ke Wisma Indovision, Kedoya, Jakarta Barat, yang diiringi pemusatan siaran dari Jakarta.[4] Sampai pada tanggal 24 Agustus 2000 hingga 27 Januari 2008, redaksi Liputan 6 berkantor di Graha SCTV di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta.

Pada tanggal 30 Oktober 2017, Liputan 6 Petang secara resmi dihentikan dan digantikan Liputan 6 Petang Terkini. Lalu, di tanggal 7 Agustus 2021, jam tayang Liputan 6 Siang bergeser kembali ke pukul 11:30-12:00 WIB untuk pertama kalinya sejak edisi 3 Februari 1998.

Program berita reguler

Liputan 6 SCTV disiarkan tiga kali sehari: pkl. 04:30 WIB pagi, pkl. 11:30 WIB siang, dan pkl. 01:00 WIB dini hari. Awalnya, program ini juga pernah disiarkan pada sore/petang hari pukul 18:00 WIB, sehingga diberi nama Liputan "6". Penamaan dan penempatan waktu tersebut terinsiprasi dari sejumlah program berita di Amerika Serikat atau Inggris, seperti Six O'Clock Reports.[4] Saat ini, meskipun sudah tidak ditayangkan di jam "6" (06:00 maupun 18:00 WIB), tetapi angka "6" ini terus melekat pada nama Liputan 6 SCTV.

Program khusus

Selain menyiarkan program berita reguler, Liputan 6 juga memiliki program–program khusus, sebagai berikut:[4][8]

  • Barometer disiarkan setiap hari Rabu mulai pada pukul 23:00 sampai dengan pada pukul 00:00 WIB.
  • Eksis disiarkan setiap hari Kamis mulai pada pukul 01:30 sampai dengan pada pukul 02:00 WIB.
  • BUSER, sebuah program berita kriminal.
  • BUSER Investigasi (dahulu Sigi 30 Menit, Sigi dan Sigi Investigasi), sebuah program investigasi kriminal.
  • Point of View, sebuah dialog bersama para pejabat pemerintah, figur publik dan tokoh politik Indonesia tentang berbagai topik terhangat serta sisi lain kehidupan dan karir mereka.
  • Klinika, sebuah dialog interaktif, tayang setiap Selasa hingga Kamis pukul 10:30
    • Klinika MEDIKA: membahas kesehatan keluarga, setiap Selasa.
    • Klinika YUSTISIA: membahas aspek hukum, setiap Rabu.
    • Klinika FAMILIA, tentang masalah keluarga, setiap Kamis.
  • Wakil Kita, acara yang membahas tentang wakil rakyat.
  • Kisah di Antara Kita, sebuah acara features.
  • Melancong Yuk, sebuah acara wisata.
  • Potret Menembus Batas, sebuah acara berita dokumenter. Dahulu bernama Visi Warta.
  • News Watch disiarkan setiap hari Senin hingga Jumat mulai pada pukul 07:00 sampai dengan pada pukul 07:30 WIB. Merupakan program berita berbahasa Inggris dengan menyasar pemirsa asing, mengudara sejak 10 Maret 1997 hingga 28 April 2000.
  • Di Balik Berita/Debat Minggu Ini/Topik Minggu Ini, sebuah acara gelar wicara (talkshow) yang disiarkan secara langsung termasuk telepon interaktif.
  • Derap Hukum, sebuah program investigasi hukum dan kriminal sebelum meleburkan diri ke Sigi 30 menit. Ditayangkan mulai 4 Januari 1995 hingga 28 Desember 1997 dan kemudian ditayangkan kembali mulai 15 Maret 1998 hingga 27 Juli 2007.

Seiring dengan perubahan SCTV menjadi lebih berbasis hiburan murni dan kepentingan ekonomis, acara-acara diatas banyak yang dihentikan maupun waktu penayangannya diubah sampai tengah malam.[10] Dari semua program tersebut, saat ini hanya BUSER yang masih ditayangkan, yaitu pada jam 01:30 WIB setiap Rabu hingga Sabtu.

Berita Daerah

Liputan 6 juga menayangkan program berita daerah yang dapat disaksikan di kota-kota lain di luar Jakarta. Jam tayangnya adalah setengah jam sebagai segmen di program Liputan 6 Pagi.

  • Berita Surabaya, dapat dilihat untuk wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.
  • Berita Bandung, dapat dilihat untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya.
  • Berita Banten, dapat dilihat untik wilayah Kota Serang dan sekitarnya.
  • Berita Aceh, dapat dilihat untuk wilayah Kota Banda Aceh dan sekitarnya.
  • Berita Semarang, dapat dilihat untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
  • Berita Yogyakarta, dapat dilihat untuk wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
  • Berita Banjarmasin, dapat dilihat untuk wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
  • Berita Kalimantan Timur, dapat dilihat untuk wilayah Kota Samarinda dan sekitarnya.
  • Berita Makassar, dapat dilihat untuk wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.
  • Berita Palembang, dapat dilihat untuk wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
  • Berita Medan, dapat dilihat untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya.
  • Berita Manado, dapat dilihat untuk wilayah Kota Manado dan sekitarnya.

Penyiar

Penghargaan

Tahun Penghargaan Nominasi Keterangan
2001 SCTV Awards Program Berita Televisi Ngetop Menang
2002 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2003 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2004 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2005 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2006 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang

Referensi

  1. ^ a b c d Ishadi S.K. 2014. Media dan Kekuasaan - Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
  2. ^ Menjadi Jurnalis Televisi – Wartawan televisi sering diistimewakan termasuk soal amplop
  3. ^ JADWAL SCTV JUNI 1993
  4. ^ a b c d e f g h Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik
  5. ^ LIPUTAN 6 PETANG (SCTV) JADI SATU JAM
  6. ^ "Liputan 6". Archived from the original on 1999-04-24. Diakses tanggal 2022-11-20. 
  7. ^ SURYA Citra Televisi (SCTV) mulai 24 Agustus 1996, menghadirkan...[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ a b "Liputan 6 Indonesia". Archived from the original on 1999-11-28. Diakses tanggal 2022-11-20. 
  9. ^ Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi
  10. ^ MEDIA: Perayaan Varian-varian Baru Komodifikasi di Media ...

Pranala luar