Luhut Binsar Pandjaitan: Perbedaan antara revisi
Menteri Koordinator bidang kemaritiman Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Membatalkan 1 suntingan oleh 101.255.118.206 (bicara) ke revisi terakhir oleh Johan ardi (🗿 yoww) Tag: Pembatalan |
||
Baris 80: | Baris 80: | ||
Sebelum masuk dalam [[Kabinet Kerja]], Luhut pernah menjabat sebagai [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]] Tahun 2000–2001 saat [[Abdurrahman Wahid]] menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001. Sebelum menjadi [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]], ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura. |
Sebelum masuk dalam [[Kabinet Kerja]], Luhut pernah menjabat sebagai [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]] Tahun 2000–2001 saat [[Abdurrahman Wahid]] menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001. Sebelum menjadi [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]], ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura. |
||
Yang Ada Lagunya kepala Pundak Luhut Kaki Luhut Kaki |
|||
Terus Video Sini Saya Lempar Mukanya Pake Data |
|||
== Kehidupan pribadi == |
== Kehidupan pribadi == |
Revisi per 27 Mei 2023 08.48
Luhut Binsar Pandjaitan | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ke-5 | |
Mulai menjabat 27 Juli 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pengganti Petahana | |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-13 | |
Masa jabatan 12 Agustus 2015 – 27 Juli 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (Pelakasana Tugas) | |
Masa jabatan 15 Agustus 2016 – 14 Oktober 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 31 Desember 2014 – 2 September 2015 | |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia ke-19 | |
Masa jabatan 24 Agustus 2000 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Duta Besar Indonesia untuk Singapura ke-15 | |
Masa jabatan 1999–2000 | |
Pengganti Johan S. Syahperi | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 28 September 1947 Simargala, Silaen, Tapanuli Utara, Sumatra Utara |
Partai politik | Partai Golongan Karya |
Suami/istri | Devi Simatupang |
Anak |
|
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Almamater | AKABRI Universitas George Washington Universitas Pertahanan Nasional (AS) |
Pekerjaan | TNI Politisi |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1970–1999 |
Pangkat | Jenderal TNI (Kehormatan) |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Komando | Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) |
Pertempuran/perang | Pemberontakan Komunis di Sarawak Operasi Seroja Pemberontakan di Timor Timur |
Penghargaan | Adhi Makayasa |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (EYD: Luhut Binsar Panjaitan; lahir 28 September 1947) adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Kabinet Kerja pada Juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.[3] Pada 12 Agustus 2015, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.[4] Pada 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, sehingga Presiden memberhentikan Archandra secara terhormat dari Menteri ESDM dan menunjuk Luhut yang juga menjadi Menko Maritim untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000–2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
Kehidupan pribadi
Luhut merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu. Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 anak, yaitu Paulina, David, Paulus dan Kerri Pandjaitan.
Pendidikan
Luhut menyelesaikan pendidikan SMA di SMAK 1 PENABUR Bandung. Semasa SMA, Ia menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa untuk menentang Orde Lama dan PKI.
Pada tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karir militernya banyak dihabiskan di Kopassandha TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya—Komandan Grup 3 Kopassandha, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Pendidikan yang diikutinya:
- Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.
- National Defense University, Amerika Serikat.
- Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).
- Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).
- Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).
- Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).
- Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
- Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
- Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Pada Tahun 2001 Luhut Pandjaitan mendirikan Institut Teknologi Del di Desa Sitoluama, Laguboti, Kabupaten Toba.
Pelatihan
- Royal Army Special Air Service (SAS), Britania Raya (1981).
- Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981).
- Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).
- US Army Airborne, Pathfinder, And Ranger Course, Fort Bragg And Fort Benning, Amerika Serikat (1976).
- Free Fall Instructor Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1976).
- Mobile Trainning Team (MTT) Instructor Course Golden Knight, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
- HALO/HAHO Jumpmaster Instructor Course, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980).
- US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
- Bomb Disposal Instructor Training, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1977).
- Jungle Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1979).
- Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Amerika Serikat (1978).
Kepangkatan
- Letnan Dua Inf (1970)
- Letnan Satu Inf (1973)
- Kapten Inf (1975)
- Mayor Inf (1980)
- Letnan Kolonel Inf (1983)
- Kolonel Inf (1990)
- Brigadir Jenderal TNI (1995)
- Mayor Jenderal TNI (1996)
- Letnan Jenderal TNI (1997)
- Jenderal TNI (HOR) (01-11-2000)
Jabatan militer
- Letnan Dua s/d Kapten
- Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).
- Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).
- Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).
- Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).
- Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S. Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).
- Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).
- Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.
- Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.
- Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
- Danden 81 Anti Teroris Kopassus Pendiri dan Komandan Pertama (1981)
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
- Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).
- Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).
- Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur.
- Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987-1989).
- Asops Danjen Kopassus (1989-1990)
- Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus, (1990-1992)
- Danpusdikpassus), (1992-1993)
- Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1993-1995)
- Wadan Pussenif (1995-1996)
- Danpussenif (1996–1997)
- Dankodiklatad (1997–1998).
Jabatan Pemerintahan
- Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999–2000)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)
- Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015–2016)
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–Sekarang)
- Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (2018-Sekarang)
- Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (2020-Sekarang)
- Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional (2021-Sekarang)
- Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (2021-Sekarang)
- Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung (2021-Sekarang)
- Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional (2022- )
- Koordinator PPKM Wilayah Jawa-Bali (2021-Sekarang)
Karier di pemerintahan
Pada tahun 1999, Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura pada awal era Reformasi. Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto. Dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia. Presiden pada era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Pada 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.[5]
Pada 12 Agustus 2015, Luhut ditetapkan oleh Presiden menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 27 Juli 2016.[6][7]
Ia juga dikenal dengan beberapa komentarnya yang kontroversial dan terkesan partisan seperti pada Desember 2022 saat mengkritik terlalu banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK dan kemudian diklarifikasi bahwa yang perlu dilakukan perbaikan adalah sistem pencegahan korupsi yang dilakukan oleh KPK.[8]
Pengembangan masyarakat
Pada tahun 2001, Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial, Yayasan Del, yang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, dan kemanusiaan dengan membangun panti asuhan. Selain itu, Yayasan Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan. Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba. Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Saat ini, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Teknik Bioproses, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.
Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia. Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.
Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi. Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.
Kewirausahaan
Pada tahun 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi. Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia. Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa. Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.
PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap—dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.
Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya diekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.
Penghargaan dan tanda kehormatan
- Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).
- Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).
- Komandan Resor Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).
- Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
- Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).
- Bintang Mahaputera Adipradana (2020)[9]
- Bintang Yudha Dharma Nararya.
- Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.
- Satyalancana Nararya III.
- Satyalancana Kesetiaan XXV Tahun.
- Satyalancana G.O.M. VIII/Dharma Phala.
- Satyalancana Penegak.
- Satyalancana Seroja.
- Satyalancana Garuda VIII.
- Satyalancana Dwidya Sistha.
- Satyalancana PBB.
Afiliasi
- Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya (2008–2014)
- Diusulkan Menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar (2016–2019)[10]
- Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar (2019-2024)
Aktvitas Sosial
- Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (2001–2010)
- Pendiri Yayasan DEL
- Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi
- Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa
- Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014)
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
2019 | Sang Prawira | Kameo | Mabes Polri MRG Films |
Catatan
Referensi
- ^ Nafisa, Lusi (17 Oktober 2020). "Istri Luhut Binsar Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Devi Simatupang, Bapaknya Menteri Era Soekarno". Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-17. Diakses tanggal 17 Agustus 2021.
"Sebagai anak seorang Menteri pada zaman Presiden Soekarno...Devi Pandjaitan Br Simatupang" — satu-satunya menteri bermarga Simatupang dalam kabinet Soekarno adalah S.H. Simatupang
- ^ "Luhut Binsar Pandjaitan". LHKPN.
- ^ Artikel:"Luhut Pandjaitan Dilantik Menjadi Kepala Staf Kepresidenan" di Kompas.com
- ^ Ini Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, diakses 27 Juli 2016
- ^ Luhut Pandjaitan Jadi Kepala Staf Kepresidenan, Laksdya Adi Supandi Jadi KSAL
- ^ Prabowo, Dani. Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Luhut Pandjaitan Resmi Jabat Menko Polhukam". Kompas.com. Diakses tanggal 2016-11-02.
- ^ Ant. "Luhut Serah Terima Jabatan Menko Polhukam ke Wiranto". Okezone.com. Diakses tanggal 2016-11-02.
- ^ "Jubir Luhut Klarifikasi soal OTT KPK Bikin RI Jelek: Sistemnya Diperbaiki, Orang Tidak Terjerumus". Serambinews.com. Diakses tanggal 2022-12-22.
- ^ "Inilah 71 Nama Penerima Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2020-11-11. Diakses tanggal 2022-10-17.
- ^ Golkar Tunjuk Luhut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Diarsipkan 2016-09-20 di Wayback Machine. Arah.com tanggal 30 Mei 2016. Diakses tanggal 30 Mei 2016
Pranala luar
- www.luhutpandjaitan.id'
- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com Diarsipkan 2006-06-16 di Wayback Machine.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Rizal Ramli |
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 2016–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Tedjo Edhy Purdijatno |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia 2015–2016 |
Diteruskan oleh: Wiranto |
Didahului oleh: Kuntoro Mangkusubroto sebagai Kepala UKP4 |
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia 2014–2015 |
Diteruskan oleh: Teten Masduki |
Didahului oleh: Jusuf Kalla |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia 2000–2001 |
Diteruskan oleh: Rini Soemarno |
Jabatan olahraga | ||
Didahului oleh: Wiranto |
Ketua Umum PB FORKI 2001–2009 |
Diteruskan oleh: Hendardji Soepandji |
Jabatan diplomatik | ||
Didahului oleh: Herman Bernhard Leopold Mantiri |
Duta Besar Indonesia untuk Singapura 1999–2000 |
Diteruskan oleh: Johan S. Syahperi |
- Orang hidup berusia 77
- Kelahiran 1947
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Tokoh Kopassus
- Tokoh Batak
- Tokoh Batak Toba
- Marga Panjaitan
- Tokoh Sumatra Utara
- Tokoh dari Tapanuli Utara
- Tokoh dari Toba
- Tokoh Angkatan 66
- Tokoh Kristen Indonesia
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Golongan Karya
- Duta Besar Indonesia untuk Singapura
- Menteri Indonesia
- Menteri Kabinet Indonesia Maju
- Menteri Kabinet Kerja
- Menteri Kabinet Persatuan Nasional
- Menteri Koordinator Indonesia
- Menteri Perindustrian Indonesia
- Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
- Penerima Bintang Yudha Dharma
- Penerima Bintang Kartika Eka Paksi