Lompat ke isi

Prabowo Subianto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Serpicozaure (bicara | kontrib)
→‎Pemilu 2009: rapikan referensi
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:
| religion = Islam
| religion = Islam
| children = Didit Prabowo
| children = Didit Prabowo
| parents = Prof. Sumitro Djojohadikusumo
| parents = Prof. [[Sumitro Djojohadikusumo]]
| relatives = [[Hashim Djojohadikusumo]], saudara
| relatives = [[Hashim Djojohadikusumo]] (saudara)
| signature =
| signature =
| website = [http://www.prabowosubianto.info Website Pribadi]{{br}}[http://www.megaprabowo.com Website Kampanye Presiden 2009]{{br}}[http://www.facebook.com/pages/Prabowo-Subianto/23383061178 Facebook Page Resmi]{{br}}[http://www.twitter.com/megabowo Twitter Resmi]| footnotes =
| website = [http://www.prabowosubianto.info Website Pribadi]{{br}}[http://www.megaprabowo.com Website Kampanye Presiden 2009]{{br}}[http://www.facebook.com/pages/Prabowo-Subianto/23383061178 Facebook Page Resmi]{{br}}[http://www.twitter.com/megabowo Twitter Resmi]| footnotes =
}}
}}

Letnan Jenderal (Purn) '''Prabowo Subianto Djojohadikusumo''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|17|10|1951}}) adalah mantan Danjen [[Kopassus]] dan menantu dari mantan Presiden Indonesia [[Soeharto]]. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari [[Partai Gerakan Indonesia Raya]] (GERINDRA). Karena sejumlah kendala politik, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden [[Megawati Soekarnoputri]]. Pasangan Mega-Prabowo resmi diumumkan 15 Mei 2009<ref>http://kompas.co.id/read/xml/2009/05/15/23493488/pdip-gerindra.resmi.usung.mega-prabowo</ref>
Letnan Jenderal (Purn) '''Prabowo Subianto Djojohadikusumo''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|17|10|1951}}) adalah mantan Danjen [[Kopassus]] dan menantu dari mantan Presiden Indonesia [[Soeharto]]. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari [[Partai Gerakan Indonesia Raya]] (GERINDRA). Karena sejumlah kendala politik, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden [[Megawati Soekarnoputri]]. Pasangan Mega-Prabowo resmi diumumkan 15 Mei 2009<ref>http://kompas.co.id/read/xml/2009/05/15/23493488/pdip-gerindra.resmi.usung.mega-prabowo</ref>



Revisi per 3 April 2010 14.09

Prabowo Subianto
Berkas:Prabowo wapres.jpeg
LahirPrabowo Subianto Djojohadikusumo
(1951-10-17)17 Oktober 1951
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasPolitikus
Militer
Partai politikPartai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)
AnakDidit Prabowo
Orang tuaProf. Sumitro Djojohadikusumo
KerabatHashim Djojohadikusumo (saudara)
Situs webWebsite Pribadi
Website Kampanye Presiden 2009
Facebook Page Resmi
Twitter Resmi
IMDB: nm14197592 Facebook: PrabowoSubianto Twitter: prabowo Instagram: prabowo Edit nilai pada Wikidata

Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir 17 Oktober 1951) adalah mantan Danjen Kopassus dan menantu dari mantan Presiden Indonesia Soeharto. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Karena sejumlah kendala politik, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Pasangan Mega-Prabowo resmi diumumkan 15 Mei 2009[1]

Kehidupan pribadi

Anak dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, ini menikah dengan Titiek Prabowo, anak Presiden Soeharto, akan tetapi bercerai setelah dicopot jabatannya oleh Presiden Habibie melalui mantan Pangab Wiranto karena keterlibatan oknum Kopassus dalam kasus penculikan sejumlah aktivis LSM dan pelanggaran HAM.[2]

Kontroversi dan Dugaan Pelanggaran HAM

Prabowo termasuk tokoh kontroversial di Indonesia[3].Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani[4], namun upaya ini digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror[5]. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu.

Pada tahun 1990-an, Prabowo terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada tahun 1995, ia sempat menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil[6]. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Adang Ruchiatna. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan[7]. Menurut pakar Adnan Buyung Nasution, kasus ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan menurut hukum pidana[8].

Pada tahun 1997, Prabowo diduga kuat mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi[9]. Setidaknya 14 orang, termasuk seniman 'Teater Rakyat' Widji Thukul, aktivis Herman Hendrawan, dan Petrus Bima masih hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal.[10]. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk mengeksekusi operasi tersebut[11]. Namun demikian, Prabowo belum diadili atas kasus tersebut hingga sekarang walau anggota Tim Mawar sudah dijebloskan ke penjara. Para korban dan keluarga korban juga sama sekali belum memaafkannya dan masih terus melanjutkan upaya hukum. Sebagian berupaya menuntut keadilan dengan mengadakan aksi 'diam hitam kamisan', aksi demonstrasi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis[12]. Prabowo dan koleganya, Sjafrie Syamsuddin, juga tidak pernah memenuhi Panggilan Komnas HAM yang berusaha untuk mengusut kasus tersebut[13].

Di samping itu, Prabowo juga diduga kuat mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta.[14][15]. Dugaan motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, untuk menyerang etnis minoritas, dan untuk mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak ia mampu memadamkan Kerusuhan, yang mana ternyata ia gagal[16]. Dia juga masih belum diadili atas kasus tersebut.

Juga pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan[17], Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie. Terkait masa-masa tersebut, Prabowo kemudian hari juga berpolemik dengan purnawirawan Jendral Wiranto.

Setelah Mei 1998, untuk menghindari tekanan dari Habibie terkait insubordinasi tersebut dan menghindari pengusutan hukum terkait kerusuhan Mei dan penculikan para aktivis, ia melarikan diri ke Yordania[18]. Ia mendapat suaka politik dan status kewarganegaraan dari Abdullah II. Pangeran Abdullah II yang kemudian pada 1999 menjadi Raja Yordania adalah kawan Prabowo di sekolah militer. Prabowo kembali ke Indonesia pada 2001 setelah kekuatan Poros Tengah menggulingkan Presiden BJ Habibie dan momentum untuk mengusut kasus-kasus pelanggaran HAM Orde Baru mulai surut[19].

Di masa sekarang, partai yang menjadi mesin politiknya, Partai Gerindra, juga tak lepas dari kontroversi, di mana Wakil Ketua Umum partai itu yang juga rekan dekat Prabowo, Muchdi PR, sempat ditetapkan sebagai tersangka, dan diduga sebagai otak pembunuhan aktivis HAM Munir[20][21].

Pemilu 2004

Setelah meninggalkan karir militernya ia menjadi pengusaha, mengikuti karir adiknya Hashim Djojohadikusumo, antara lain dia memiliki saham dalam PT Kertas Nusantara[22]. Ia juga mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Untuk pencalonan ini, tim suksesnya khusus menyewa Alex Castinallos, konsultan kampanye Partai Republik Amerika Serikat yang berhasil mendudukkan George W Bush di Gedung Putih dan konsultan media iklan TV, David Axelrod[23]. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto.

Tanggal 5 Desember 2004 dia terpilih sebagai ketua umum HKTI mengalahkan Setiawan Jodi dan Ja'far Hafsah[24][25].

Pemilu 2009

Pada bulan Mei 2008 Prabowo gencar tampil di televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang disponsori oleh HKTI, sebuah kelompok tani Indonesia yang digunakannya sebagai mesin politik untuk Pilpres 2009, sebagai ketua umum organisasi tersebut dengan pesan untuk menggunakan produk dalam negeri. Pada 9 Mei 2008 Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU [26]. Namun belakangan, setelah proses tawarmenawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Keduanya mengambil motto 'Mega-Pro'. Keduanya juga telah menyelesaikan persyaratan administratif KPU dan berkas laporan kekayaan ke KPK.

Pada Pilpres 2009 ini, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total asset sebesar Rp 1,579 Triliun dan US$ 7,57 juta[27], termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 Milyar per ekor serta sejumlah mobil mewah seperti BMW 750Li dan Mercedes Benz E300[28]. Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan 6 tahun lalu, tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 Milyar[29]

Deklarasi Mega-Prabowo dilaksanakan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat[30]. Sekalipun diset "merakyat", deklarasi ini menghabiskan ongkos Rp 962 juta.[31] . Deklarasi ini juga mendapat resistensi sejumlah organisasi pembela Hak Asasi Manusia yang berencana akan berunjuk rasa di sejumlah tempat.[31]

Dalam berbagai iklan dan kampanyenya, pasangan Mega-Pro mengusung 'Ekonomi Kerakyatan'. Walau terdengar manis, sejumlah kritik pun dilayangkan pada konsep ekonomi ini. Sebagian menganggapnya sebagai Ekonomi Komando yang selain otoriter juga sudah pernah dicoba di era Soekarno dan gagal, terbukti kenaikan harga dan inflasi 650% per tahun dan kelaparan terjadi di sejumlah tempat[32][33]. Sebagian lagi menganggap konsep ini sekedar 'Kerakyat-rakyatan', karena 'Ekonomi Kerakyatan' sudah pernah dicoba dua kali, pertama tahun 1993-1998 melalui Bappenas, dan kedua tahun 1998 melalui Kementrian Koperasi dan UKM. Dua-duanya dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan justru menyebabkan kredit macet. Dalam Pemilu 1999 PDIP dan Megawati juga berjanji 'membela wong cilik' [34][35]. Kritik lain datang karena walau mengusung kemandirian ekonomi, salah satu konsultan politik Mega-Pro, Rob Allyn, adalah konsultan asing dan bekas konsultan George W Bush yang berperan baik dalam pencalonan Bush sebagai gubernur Texas tahun 1994 maupun dalam Pemilu AS tahun 2000[36][37]

Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, yakni LSI(Lembaga), LSI(Lingkaran), LP3ES, Puskaptis, CIRUS, LRI, dan Quick Count Metro TV, memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan SBY-Boediono, dan Pemilu Presiden 2009 berakhir dalam satu putaran. Hasil Perhitungan Manual KPU yang diumumkan 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat. Megawati dan Prabowo tidak hadir dalam acara penetapan hasil tersebut meski UU No.42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan bagi tiap pasangan calon untuk hadir dalam penetapan hasil Pilpres[38]. Dua pasangan lainnya, JK-Wiranto dan SBY-Boediono hadir dalam acara ini. Pasangan Megawati-Prabowo menolak hasil Pemilu ini dan masih melakukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi.

Jabatan militer
Didahului oleh:
Subagyo H.S.
Danjen Kopassus
Desember 1995 - Maret 1998
Diteruskan oleh:
Muchdi PR
Didahului oleh:
Soegijono
Pangkostrad
20 Maret 1998 - 22 Mei 1998
Diteruskan oleh:
Johny J. Lumintang
Didahului oleh:
Siswono Yudohusodo
Ketua Umum
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia

5 Desember 2004 - sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
Eddie M. Nalapraya
Ketua Umum
Ikatan Pencak Silat Indonesia

24 Agustus 2007 - sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
Aries Muftie
Ketua Umum
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia

6 Agustus 2008 - sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat
Didahului oleh:
-
Ketua Dewan Pembina
Partai Gerakan Indonesia Raya

12 Juli 2008 - sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ http://kompas.co.id/read/xml/2009/05/15/23493488/pdip-gerindra.resmi.usung.mega-prabowo
  2. ^ (Indonesia) "Letjen Prabowo Dicopot". Banjarmasin Post. Diakses tanggal 8 Mei 2008. 
  3. ^ Jarot, Eros. PRABOWO SANG KONTROVERSI - KISAH PENCULIKAN, ISU KUDETA, DAN TUMBANGNYA SEORANG BINTANG. 2007. ISBN: 979-794-036-5. Media Kita, Jakarta Selatan
  4. ^ Subroto, Hendro. PERJALANAN SEORANG PRAJURIT PARA KOMANDO. 2009. Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.
  5. ^ http://hariansib.com/2009/03/gagalkan-penculikan-jenderal-luhut-layak-dapat-bintang/
  6. ^ http://laleristana.dagdigdug.com/2009/02/09/siar-xpos-prabowo-come-back/
  7. ^ http://www.etan.org/et/1998/november/1-7/04prosec.htm
  8. ^ http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/buyung-nasution-kasus-ham-prabowo-belum-selesai
  9. ^ (Indonesia) Agus Supriyanto (3 juni 2005). "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM". tempointeraktif. Diakses tanggal 7 oktober 2008. 
  10. ^ http://www.detiknews.com/read/2005/06/14/145425/381113/10/14-korban-penculikan-yang-diyakini-sudah-meninggal
  11. ^ (Indonesia) Komunitas Informasi Terbuka (11 April 1999). "TIM MAWAR AKAN MENUNTUT BALAS". siarlist. Diakses tanggal 7 oktober 2008. 
  12. ^ http://www.kontras.org/index.php?hal=kamisan
  13. ^ (Indonesia) KAMMI (13 Maret 2004). "Aktivis Korban Penculikan Tolak Prabowo-Wiranto". KAMMI.or.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2008. []
  14. ^ (Indonesia) Agus Supriyanto (3 juni 2005). "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM". tempointeraktif. Diakses tanggal 7 oktober 2008. 
  15. ^ Ester Indahyani Jusuf, dkk. KERUSUHAN MEI 1998 – FAKTA, DATA&ANALISA. 2005. Jakarta. Kerjasama Solidaritas Nusa Bangda, APHI, dan TIFA.
  16. ^ Femi Adi Soempeno& AA Kunto A. PERANG PANGLIMA – SIAPA MENGKHIANATI SIAPA?. 2009. GALANG PRESS, Yogyakarta.
  17. ^ Subroto, Hendro. Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.2009. Jakarta: KPG
  18. ^ Hadad, Toriq (29 desember 1998). "Koneksi Prabowo di Negeri Gurun". Majalah Tempo. Tempo. Diakses tanggal 27 januari 2010. 
  19. ^ http://m.politikana.com/baca/2009/06/23/arsip-apa-kabar-di-ohio-university-i-e-prabowo
  20. ^ http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir
  21. ^ http://ihza-ihza.com/2008/08/21/dakwaan-jaksa-muchdi-membunuh-munir-karena-sakit-hati/
  22. ^ (Indonesia) Firman Hidayat (26 Januari 2010). "900 Karyawan kertas tagih gaji". Koran Tempo. Diakses tanggal 27 Januari 2010. 
  23. ^ http://nasional.vivanews.com/news/read/1916-setelah_semedi_di_yordania
  24. ^ (Indonesia) Tempointeraktif (3 Desember 2004). "Prabowo Ikut Bursa Calon Ketua HKTI". Tempointeraktif. Diakses tanggal 7 Oktober 2008. 
  25. ^ (Indonesia) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. "Ketua Umum Prabowo Subianto". HKTI. Diakses tanggal 7 October. 
  26. ^ (Indonesia) M. Rizal Maslan (9 Mei 2008). "Datangi KPU, Partai Gerindra Usung Prabowo Sebagai Capres". Detik.com. Diakses tanggal 7 Oktober 2008. 
  27. ^ http://mediacenter.kpu.go.id/berita/635-kpu-umumkan-harta-kekayaan-dan-dana-awal-kampanye-caprescawapres.html
  28. ^ http://indonesiamemilih.kompas.com/read/xml/2009/05/20/05460516/Alamak.Kuda.Prabowo.Harganya.Rp.3.Miliar
  29. ^ Syavira, Famega (19 mei 2009). "Kekayaan Prabowo 1,7 Triliun". Tempo Interaktif. Diakses tanggal 27 januari 2010. 
  30. ^ http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/13471323/deklarasi.mega-pro.24.mei.di.bantar.gebang
  31. ^ a b "Deklarasi Megawati-Prabowo Mengundang Demo". Tempo Interaktif. 23 mei 2009. Diakses tanggal 27 januari 2010. 
  32. ^ http://id.news.yahoo.com/dtik/20090608/tpl-kubu-sby-program-ekonomi-mega-prabow-b28636a.html
  33. ^ http://bisnis.vivanews.com/news/read/62629-_capres_jangan_eksperiman_sistem_ekonomi_
  34. ^ F Rahardi. Ekonomi Kerakyat-rakyatan. Opini. KOMPAS 28 Mei 2009.
  35. ^ http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2009/06/ekonomi-kerakyat-rakyatan.html
  36. ^ Sunudyantoro (1 juni 2009). "Sahabat Petani, Konsultan Amerika". Majalah Tempo. Diakses tanggal 27 januari 2010. 
  37. ^ http://www.sourcewatch.org/index.php?title=Rob_Allyn
  38. ^ Pramono (25 juli 2009). "Tak Ada Sanksi Untuk Mega-Prabowo". Tempo Interaktif. Diakses tanggal 27 januari 2010.