Lompat ke isi

Sunnatullah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Islam}}
{{Islam}}
'''Sunnatullah''' berarti ''tradisi'' Allah dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai [[Rabb]] yang terlaksana di alam semesta. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
'''Sunnatullah''' berarti ''tradisi'' Allah dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai [[Rabb]] yang terlaksana di alam semesta. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
# Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
# Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
# Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
# Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling ekstrim (siang dan malam , kehidupan dan kematian).
# Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling.
# Perubahan , penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
# Perubahan , penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
# Alam diciptakan dengan keteraturan.
# Alam diciptakan dengan keteraturan.
# Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
# Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
# Alam diciptakan terus berkembang.
# Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.


{{Stub}}
{{Stub}}

Revisi per 16 Juni 2005 10.45

Sunnatullah berarti tradisi Allah dalam melaksanakan ketetapanNya sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:

  1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
  2. Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
  3. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling.
  4. Perubahan , penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
  5. Alam diciptakan dengan keteraturan.
  6. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
  7. Alam diciptakan terus berkembang.
  8. Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.