Tanah Surga... Katanya: Perbedaan antara revisi
k clean up, replaced: rubuh → roboh using AWB |
|||
Baris 58: | Baris 58: | ||
| before = '''[[Sang Penari]]'''<br />([[Festival Film Indonesia 2011|2011]]) |
| before = '''[[Sang Penari]]'''<br />([[Festival Film Indonesia 2011|2011]]) |
||
| years = Produksi: '''Citra Sinema'''<br />Sutradara: [[Herwin Novianto]]<br />Pemeran: [[Osa Aji Santoso]], [[Fuad Idris]], [[Ringgo Agus Rahman]]<br />([[Festival Film Indonesia 2012|2012]]) |
| years = Produksi: '''Citra Sinema'''<br />Sutradara: [[Herwin Novianto]]<br />Pemeran: [[Osa Aji Santoso]], [[Fuad Idris]], [[Ringgo Agus Rahman]]<br />([[Festival Film Indonesia 2012|2012]]) |
||
| after = '''[[Sang Kiai]]'''<br />([[Festival Film Indonesia 2013|2013]]) |
|||
| after = belum ada |
|||
}} |
}} |
||
{{end box}} |
{{end box}} |
Revisi per 21 Desember 2014 05.43
Tanah Surga... Katanya | |
---|---|
Berkas:TANAHSURGAKATANYA.jpg | |
Sutradara | Herwin Novianto |
Produser | Deddy Mizwar Gatot Brajamusti Bustal Nawawi |
Ditulis oleh | Danial Rifki |
Pemeran | Osa Aji Santoso Fuad Idris Ence Bagus Astri Nurdin Tissa Biani Azzahra Ringgo Agus Rahman Andre Dimas Apri |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Citra Sinema |
Tanggal rilis | 15 Agustus 2012 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2012 |
|
Tanah Surga... Katanya adalah film drama Indonesia yang akan dirilis pada 15 Agustus 2012. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini dibintangi oleh Osa Aji Santoso dan Fuad Idris.
Sinopsis
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda Haris dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan Negara membuat Hasyim bertahan tinggal.
Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya dan dokter intel mengharapkan Hasyim di bawa pengobatan yang lebih layak .Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya 400 ringgit adalah uang yang diperlukan. Suatu hari ketika Salina bersama Ayah kandungnya berada di Malaysia,Sakit yang di diderita Hasyim kambuh, Salmanpun bingung dan memanggil dokter intel. Salman dan dr. Intel membawa Hasyim kerumah sakit ketika di perjalanan bensin yang ada pada deasel perahu yang ditumpangi habis. ketika dipertengahan Hasyim meninggal.[1]
Referensi
- ^ Tanah Surga... Katanya, diakses pada 9 Agustus 2012.
Pranala luar
- Tanah Surga... Katanya di 21 Cineplex
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sang Penari (2011) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) Produksi: Citra Sinema Sutradara: Herwin Novianto Pemeran: Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ringgo Agus Rahman (2012) |
Diteruskan oleh: Sang Kiai (2013) |