Lompat ke isi

Ikan kembung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi using AWB
Ceefour (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
{{untuk|pengertian yang lain|Kembung}}
{{untuk|pengertian yang lain|Kembung}}


'''Kembung''' adalah nama sekelompok ikan yang tergolong ke dalam [[genus|marga]] ''Rastrelliger'', [[familia|suku]] [[Scombridae]]. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan [[tenggiri]], [[tongkol]], [[tuna]], [[madidihang]], dan [[makerel]]. Di [[Ambon]], ikan ini dikenal dengan nama ''lema'' atau ''tatare'', di [[Makassar]] disebut ''banyar'' atau ''banyara''. Dari sini didapat sebutan ''kembung banjar''.
'''Kembung''' adalah nama sekelompok [[Kategori:Ikan laut|ikan laut]] yang tergolong ke dalam [[genus|marga]] ''Rastrelliger'', [[familia|suku]] [[Scombridae]]. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan [[tenggiri]], [[tongkol]], [[tuna]], [[madidihang]], dan [[makerel]]. Di [[Ambon]], ikan ini dikenal dengan nama ''lema'' atau ''tatare'', di [[Makassar]] disebut ''banyar'' atau ''banyara''. Dari sini didapat sebutan ''kembung banjar''.


Kembung termasuk ikan [[pelagis]] kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi [[nelayan]] lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi [[ikan pindang]] dan [[ikan asin]] yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing [[cakalang]].
Kembung termasuk ikan [[pelagis]] kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi [[nelayan]] lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi [[ikan pindang]] dan [[ikan asin]] yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing [[cakalang]].

Revisi per 25 Mei 2015 16.11

Kembung
Kembung lelaki Rastrelliger kanagurta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Rastrelliger
Spesies

Lihat pada teks.

Kembung adalah nama sekelompok yang tergolong ke dalam marga Rastrelliger, suku Scombridae. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang, dan makerel. Di Ambon, ikan ini dikenal dengan nama lema atau tatare, di Makassar disebut banyar atau banyara. Dari sini didapat sebutan kembung banjar.

Kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang.

Pemerian

Tubuh ramping memanjang, memipih dan agak tinggi, 1 : 3,7–6 dibandingkan dengan panjang tubuh FL (fork length). Sisi dorsal gelap, biru kehijauan hingga kecoklatan, dengan 1–2 deret bintik gelap membujur di dekat pangkal sirip punggung; sisik ventral keperakan.[1]

Sisik-sisik yang menutupi tubuh kembung berukuran kecil dan seragam. Sirip punggung dalam dua berkas, diikuti oleh 5 sirip kecil tambahan (finlet). Jumlah finlet yang sama juga terdapat di belakang sirip anal, duri pertama sirip anal tipis dan kecil (rudimenter). Sepasang lunas ekor berukuran kecil terdapat di masing-masing sisi batang ekor. Di depan dan belakang mata terdapat pelupuk mata berlemak (adipose).[2]

Jenis-jenisnya

Pindang kembung perempuan dari Chiang Mai

Di perairan Nusantara dikenal tiga spesies kembung, yakni[1]:

  • Rastrelliger brachysoma (Bleeker, 1851), kembung perempuan
  • Rastrelliger faughni Matsui, 1967, kembung
  • Rastrelliger kanagurta (Cuvier, 1817), kembung lelaki

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Carpenter, Kent E. & Volker H. Niem. 2001. FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 6 : 3737-3739. Food and Agriculture Organization, Rome.
  2. ^ Carpenter & Niem. op cit. p. 3721-3722.