Batalyon Infanteri 411/Raider: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
'''Batalyon Infanteri 411/Raider''' atau sebelumnya dikenal juga sebagai '''Batalyon Infanteri 411/Pendawa''' adalah salah satu kesatuan dalam [[TNI-AD]]. Yonif 411/Raider didirikan pada [[1 Juni]] [[1967]] dengan markas di [[Kota Salatiga|Salatiga]] setelah sebelumnya bermarkas di [[Klaten]]. Satuan ini merupakan organik [[Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya]], [[Divisi Infanteri 2/Kostrad]]. |
'''Batalyon Infanteri 411/Raider''' atau sebelumnya dikenal juga sebagai '''Batalyon Infanteri 411/Pendawa''' adalah salah satu kesatuan dalam [[TNI-AD]]. Yonif 411/Raider didirikan pada [[1 Juni]] [[1967]] dengan markas di [[Kota Salatiga|Salatiga]] setelah sebelumnya bermarkas di [[Klaten]]. Satuan ini merupakan organik [[Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya]], [[Divisi Infanteri 2/Kostrad]]. |
||
==Sejarah== |
|||
Sejarah pembentukan Yonif 411 mulanya berawal dari penggabungan Batalyon 444 dan Batalyon 446, yang berada di bawah Brigade Panembahan Senopati di Solo, menjadi batalton K. Tahun 1952, Brigade Panembahan Senopati diubah menjadi Resimen Infanteri 15. Sembilan tahun kemudian resimen tersebut dilikuidasi menjadi Korem 072 untuk satuan territorial, dan Brigade Infanteri (Brigif) 6 untuk satuan tempur. |
|||
Begitulah, hingga akhirnya Yonif 411 berada di bawah Brigif 6 yang bermarkas di Solo. Brigif 6 sendiri pada tahun 1977 secara resmi bergabung ke Kostrad, tidak lagi di bawah Kodam IV/Diponegoro. |
|||
Batalyon K, yang merupakan cikal bakal Yonif 411 mulanya berkedudukan di Kleco Solo, dipimpin Mayor Kaderi. Penggunaan nama Yonif 411 secara resmi dilakukan tahun 1966. Pada Mei 1967, seusai Operasi Dwikora di Kalsel, pasukan Yonif 411 dipulangkan ke Jawa, kemudian markas mereka dipindahkan dari Kleco ke Klaten. Jabatan batalyon lalu diserahterimakan kepada Letkol Soegiri. |
|||
Sebagai komandan baru, Soegiri mempunyai tugas utama membersihkan pasukannya dari sisa-sisa pengaruh PKI. Prajurit yang dicurigai sebagian dipindahtugaskan ke Irian Jaya, sebagian lainnya dibebastugaskan, hingga tinggal 61 orang yang tersisa. Untuk mengisi kekosongan prajurit, Soegiri menerima 104 bintara, 399 tamtama, dan beberapa perwira lulusan Akabri. Momen peremajaan personil yang bebas dari pengaruh PKI itulah, kemudian dijadikan hari lahir Yonif 411/Pandawa, tanggal 1 Juni 1967. |
|||
Tahun 1974, markas Yonif 411 dipindahkan dari Klaten ke Salatiga, kecuali satu kompi senapan. Baru tahun 1986 pasukan Yonif 411 seluruhnya bermarkas di Salatiga. |
|||
==Batalyon Raider== |
==Batalyon Raider== |
Revisi per 21 Januari 2016 15.49
Batalyon Infanteri 411/Raider | |
---|---|
Berkas:Logo Raider.jpg | |
Dibentuk | 1 Juni 1967 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Pasukan Elit Infanteri |
Markas | Jl. Veteran 1, Salatiga |
Moto | Raider |
Situs web | www.kostrad.mil.id |
Batalyon Infanteri 411/Raider atau sebelumnya dikenal juga sebagai Batalyon Infanteri 411/Pendawa adalah salah satu kesatuan dalam TNI-AD. Yonif 411/Raider didirikan pada 1 Juni 1967 dengan markas di Salatiga setelah sebelumnya bermarkas di Klaten. Satuan ini merupakan organik Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya, Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Sejarah
Sejarah pembentukan Yonif 411 mulanya berawal dari penggabungan Batalyon 444 dan Batalyon 446, yang berada di bawah Brigade Panembahan Senopati di Solo, menjadi batalton K. Tahun 1952, Brigade Panembahan Senopati diubah menjadi Resimen Infanteri 15. Sembilan tahun kemudian resimen tersebut dilikuidasi menjadi Korem 072 untuk satuan territorial, dan Brigade Infanteri (Brigif) 6 untuk satuan tempur.
Begitulah, hingga akhirnya Yonif 411 berada di bawah Brigif 6 yang bermarkas di Solo. Brigif 6 sendiri pada tahun 1977 secara resmi bergabung ke Kostrad, tidak lagi di bawah Kodam IV/Diponegoro.
Batalyon K, yang merupakan cikal bakal Yonif 411 mulanya berkedudukan di Kleco Solo, dipimpin Mayor Kaderi. Penggunaan nama Yonif 411 secara resmi dilakukan tahun 1966. Pada Mei 1967, seusai Operasi Dwikora di Kalsel, pasukan Yonif 411 dipulangkan ke Jawa, kemudian markas mereka dipindahkan dari Kleco ke Klaten. Jabatan batalyon lalu diserahterimakan kepada Letkol Soegiri.
Sebagai komandan baru, Soegiri mempunyai tugas utama membersihkan pasukannya dari sisa-sisa pengaruh PKI. Prajurit yang dicurigai sebagian dipindahtugaskan ke Irian Jaya, sebagian lainnya dibebastugaskan, hingga tinggal 61 orang yang tersisa. Untuk mengisi kekosongan prajurit, Soegiri menerima 104 bintara, 399 tamtama, dan beberapa perwira lulusan Akabri. Momen peremajaan personil yang bebas dari pengaruh PKI itulah, kemudian dijadikan hari lahir Yonif 411/Pandawa, tanggal 1 Juni 1967.
Tahun 1974, markas Yonif 411 dipindahkan dari Klaten ke Salatiga, kecuali satu kompi senapan. Baru tahun 1986 pasukan Yonif 411 seluruhnya bermarkas di Salatiga.
Batalyon Raider
Pada tanggal 22 Agustus 2013,[1] Kasad Jenderal TNI Moeldoko secara resmi membuka Pendidikan Raider[2] TNI AD untuk meningkatkan kualifikasi 3 Yonif menjadi Yonif Raider dan meningkatkan kualitas TNI AD. Ketiga batalyon infanteri tersebut adalah Yonif 641/Beruang Hitam Kodam XII/Tanjungpura, Yonif 411/Pendawa Divisi Infanteri 2/Kostrad dan Yonif 111/Karma Bakti Kodam Iskandar Muda. Untuk meningkatkan kualifikasi ketiga Yonif tersebut, Kasad Jenderal TNI Moeldoko membuka latihan di lapangan gunung Bohong, Cimahi, Jawa Barat. Pelatihan akan dilakukan selama tiga bulan dengan instruktur dari Kopassus.