Lompat ke isi

Perumpamaan perjamuan kawin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k penjelasan
k +gambar
Baris 1: Baris 1:
'''Perumpamaan perjamuan kawin''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=22|ayat=1|sampaiayat=14}}. Perumpamaan ini hampir sama dengan perumpamaan yang ditulis Lukas yang bertajuk [[perumpamaan orang-orang yang berdalih]].
{{Yesus}}
'''Perumpamaan perjamuan kawin''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya.
Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=22|ayat=1|sampaiayat=14}}. Perumpamaan ini hampir sama dengan perumpamaan yang ditulis Lukas yang bertajuk [[perumpamaan orang-orang yang berdalih]].


==Perjamuan kawin==
==Perjamuan kawin==
[[Berkas:Perjamuan.jpg|thumb|right|300px|"Tamu yang tidak diundang", karya [[Matthaeus Merian]], 1625-30]]
{{cquote2|Hal [[Kerajaan Sorga]] seumpama seorang [[raja]], yang mengadakan [[perjamuan kawin]] untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, [[lembu]]-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke [[ladang]]nya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
{{cquote2|Hal [[Kerajaan Sorga]] seumpama seorang [[raja]], yang mengadakan [[perjamuan kawin]] untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, [[lembu]]-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke [[ladang]]nya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.


Baris 19: Baris 18:
==Lihat pula==
==Lihat pula==
*[[Perumpamaan orang-orang yang berdalih]]
*[[Perumpamaan orang-orang yang berdalih]]

==Pranala luar==
*{{en}} [http://www.thebricktestament.com/the_parables_of_jesus/parable_of_the_unpopular_banquet/mt22_01-02.html Animasi Lego tentang perumpamaan ini]
*{{en}} [http://www.thebricktestament.com/the_parables_of_jesus/parable_of_the_unpopular_banquet/mt22_01-02.html Animasi Lego tentang perumpamaan ini]



Revisi per 5 Januari 2008 06.40

Perumpamaan perjamuan kawin adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 22:1-14. Perumpamaan ini hampir sama dengan perumpamaan yang ditulis Lukas yang bertajuk perumpamaan orang-orang yang berdalih.

Perjamuan kawin

"Tamu yang tidak diundang", karya Matthaeus Merian, 1625-30

Penjelasan

Raja tersebut melambangkan Allah, dan perjamuan kawin tersebut melambangkan Surga. Para undangan melambangkan umat pilihan Allah, yakni bangsa Israel. Allah mengundang umat pilihannya, namun mereka tidak mau datang. Allah lalu mengutus Yesus kepada orang Israel, namun orang Israel tetap tidak mau percaya, dan bahkan menangkap, menyiksa dan membunuh Yesus. Maka Allah lalu menghukum mereka dengan menghancurkan Israel oleh bangsa Romawi dan bangsa-bangsa lainnya sehingga bangsa Israel tercerai-berai hingga abad ke-20.

Lalu Allah berpaling kepada bangsa-bangsa lain dan memberikan anugerah keselamatan kepada segala bangsa. Ia mengutus hamba-hambanya yang lain, yaitu para misionaris-misionaris ke seluruh dunia untuk mengundang orang-orang masuk ke dalam kerajaan Surga. Banyak orang jahat maupun baik yang mendengar undangan tersebut dan mau datang, namun orang-orang yang jahat datang tanpa mempersiapkan diri, yang dilambangkan dengan tidak berpakaian pesta. Allah akan menghukum mereka dengan melemparkan mereka ke neraka (kegelapan yang paling gelap). Di akhir perumpamaan itu Yesus memberi konklusi:

Lihat pula