Ida Anak Agung Gde Agung: Perbedaan antara revisi
k menambahkan Kategori:Perdana Menteri Negara Indonesia Timur menggunakan HotCat |
k Cleanup |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
|succeeding1 = |
|succeeding1 = |
||
|president1 = [[Tjokorda Gde Raka Soekawati]] |
|president1 = [[Tjokorda Gde Raka Soekawati]] |
||
⚫ | |||
|primeminister1 = |
|||
⚫ | |||
|successor1 = [[Jan Engelbert Tatengkeng]] |
|successor1 = [[Jan Engelbert Tatengkeng]] |
||
|birth_date = {{Birth date|1921|7|24}} |
|birth_date = {{Birth date|1921|7|24}} |
||
Baris 66: | Baris 65: | ||
|jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]] |
|jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]] |
||
|tahun = [[1947]] - [[1949]] |
|tahun = [[1947]] - [[1949]] |
||
|pendahulu =Warouw |
|pendahulu =[[Semuel Jusof Warouw]] |
||
|pengganti =[[Jan Engelbert Tatengkeng]]}} |
|pengganti =[[Jan Engelbert Tatengkeng]]}} |
||
{{kotak selesai}} |
{{kotak selesai}} |
Revisi per 11 Januari 2017 19.51
Ida Anak Agung Gde Agung | |
---|---|
Berkas:I a gde agung.jpg | |
[[Menteri Luar Negeri Indonesia]] 8 | |
Masa jabatan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Burhanuddin Harahap |
[[Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]] 3 | |
Masa jabatan 15 Desember 1947 – 27 Desember 1949 | |
Presiden | Tjokorda Gde Raka Soekawati |
Informasi pribadi | |
Lahir | Gianyar, Bali, Hindia Belanda | 24 Juli 1921
Meninggal | 22 April 1999[1] |
Kebangsaan | Indonesia |
Profesi | Diplomat |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. Ida Anak Agung Gde Agung (24 Juli 1921 – 22 April 1999) adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja Gianyar, menggantikan ayahnya Anak Agung Ngurah Agung. Anaknya, Anak Agung Gde Agung, adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan pada Kabinet Persatuan Nasional.
Sarjana hukum (Mr.) diraihnya di Jakarta dan gelar doktor diperolehnya di Universitas Utrecht, Belanda, di bidang sejarah. Ide Anak Agung Gde Agung tahun 1947 menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia ingin bekerja sama dengan Partai Republik , yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, Indonesia Timur, bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di Belgia (1951), Portugal, Perancis (1953), dan Austria.
Pada tanggal 9 November 2007, almarhum dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono[2]
Pranala luar
- (Indonesia) Biodata pada Kepustakaan Presiden RI
Catatan
- ^ Dr. Ida anak Agung Gde Agung
- ^ Luhur Hertanto 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan. DetikNews 9 November 2007.
Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Laili Roesad |
Duta Besar Indonesia untuk Austria 1970 - 1977 |
Diteruskan oleh: Abdullah Kamil |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Sunarjo |
Menteri Luar Negeri Indonesia 1955 - 1956 |
Diteruskan oleh: Roeslan Abdulgani |
Didahului oleh: Semuel Jusof Warouw |
Perdana Menteri Negara Indonesia Timur 1947 - 1949 |
Diteruskan oleh: Jan Engelbert Tatengkeng |