Lompat ke isi

Partai Demokrat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ozak66 (bicara | kontrib)
→‎#ShameOnYouSBY: Mengahapus paragraf #shameOnYouSBY karena bersifat tendesius kepada SBY
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ozak66 (bicara | kontrib)
Menghapus paragraf #ShameOnYouSBY karena berisfat tendensius kepada SBY
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 73: Baris 73:
=== Kader bermasalah ===
=== Kader bermasalah ===
Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, [[Muhammad Nazaruddin|M. Nazaruddin]] dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima ''fee'' suap dari proyek [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|SEA Games 2011]]<ref>{{cite news|url=http://skalanews.com/baca/news/8/0/92528/politik/siapakah_muhammad_nazaruddin_itu_.html|title=Siapa Muhammad Nazaruddin?|date=26 Desember 2011|accessdate=26 Desember 2011|publisher=SkalaNews.com|author=KGI}}</ref> yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, [[Andi Malarangeng]] pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/12/07/10113896|title=Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora|date=7 Desember 2012|accessdate=7 Desember 2012|publisher=Kompas.com|author=}}</ref> sementara [[Anas Urbaningrum]] mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/14/1515491/Anas.Tanda.Tangani.Pakta.Integritas|title=Anas Tanda Tangani Pakta Integritas|date=14 Februari 2013|accessdate=14 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Aditya Revianur}}</ref> yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/22/mimh97-anas-tersangka-ini-pernyataan-majelis-tinggi-partai-demokrat|title=Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai|date=22 Februari 2013|accessdate=22 Februari 2013|publisher=Republika Online|author= Ira Sasmita}}</ref> Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/23/14090477/Anas.Mundur.sebagai.Ketua.Umum.Partai.Demokrat|title=Anas Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat|date=23 Februari 2013|accessdate=23 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Sandro Gatra}}</ref> [[Angelina Sondakh]] juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.
Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, [[Muhammad Nazaruddin|M. Nazaruddin]] dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima ''fee'' suap dari proyek [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|SEA Games 2011]]<ref>{{cite news|url=http://skalanews.com/baca/news/8/0/92528/politik/siapakah_muhammad_nazaruddin_itu_.html|title=Siapa Muhammad Nazaruddin?|date=26 Desember 2011|accessdate=26 Desember 2011|publisher=SkalaNews.com|author=KGI}}</ref> yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, [[Andi Malarangeng]] pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/12/07/10113896|title=Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora|date=7 Desember 2012|accessdate=7 Desember 2012|publisher=Kompas.com|author=}}</ref> sementara [[Anas Urbaningrum]] mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/14/1515491/Anas.Tanda.Tangani.Pakta.Integritas|title=Anas Tanda Tangani Pakta Integritas|date=14 Februari 2013|accessdate=14 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Aditya Revianur}}</ref> yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/22/mimh97-anas-tersangka-ini-pernyataan-majelis-tinggi-partai-demokrat|title=Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai|date=22 Februari 2013|accessdate=22 Februari 2013|publisher=Republika Online|author= Ira Sasmita}}</ref> Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/02/23/14090477/Anas.Mundur.sebagai.Ketua.Umum.Partai.Demokrat|title=Anas Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat|date=23 Februari 2013|accessdate=23 Februari 2013|publisher=Kompas.com|author=Sandro Gatra}}</ref> [[Angelina Sondakh]] juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.

=== #ShameOnYouSBY ===
Kemunculan [[tagar]] [[ShameOnYouSBY]] dan beberapa tagar lainnya di [[Twitter]] yang menyerang Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 21 Februari 2017 01.30

Partai Demokrat
Ketua umumSusilo Bambang Yudhoyono
Sekretaris JenderalHinca Panjaitan
Dibentuk9 September 2001; 22 tahun lalu (2001-09-09)
Kantor pusatJakarta
IdeologiPancasila
Kursi di DPR
61 / 560
Situs web
demokrat.or.id

Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono.

Pada Kongres IV Partai Demokrat yang diadakan di Hotel Shangri-La, Surabaya, 12 Mei 2015, Susilo Bambang Yudhoyono kembali terpilih menjadi Ketua Umum untuk periode 2015-2020[1].

Perolehan suara

Pemilu Anggota Legislatif 2004

Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah bekas Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.

Pemilu Anggota Legislatif 2009

Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Pemilu Anggota Legislatif 2014

Pada Pemilu 2014, jumlah perolehan suara dan perolehan kursi di DPR untuk Partai Demokrat merosot drastis dari posisi pertama pada 2009, menjadi posisi keempat dari 10 partai di DPR, dengan perolehan suara sebanyak 10,19% suara nasional (12.728.913). Perolehan itu disebut-sebut karena kasus beberapa kader partai yang terkait masalah hukum yang membuat citra Partai Demokrat menurun di mata publik.

Ketua Umum

No. Ketua Umum Mulai Menjabat Akhir Jabatan Periode
1
Berkas:Subur-Budhisantoso.jpg Subur Budhisantoso
10 September 2001
23 Mei 2005
1
2
Berkas:Hadi utomo.jpg Hadi Utomo
23 Mei 2005
23 Mei 2010
2
3
Anas Urbaningrum
23 Mei 2010
23 Februari 2013
3
4
Berkas:S B Yudhoyono Demokrat.png Susilo Bambang Yudhoyono
30 Maret 2013[2]
12 Mei 2015
12 Mei 2015[3]
12 Mei 2020
4

SBY terpilih sebagai Ketua Umum

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang diadakan di Bali tanggal 30 Maret 2013, Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum[4]. Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di Kabinet Indonesia Bersatu II juga menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM [5]. Sementara, Marzuki Alie ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh E.E. Mangindaan (Menteri Perhubungan)[6].

Kontroversi

Kader bermasalah

Hal ini mengemuka setelah Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin dijadikan tersangka korupsi pembangunan wisma Atlet di Palembang. M. Nazaruddin bahkan sempat diburu interpol, kepolisian, dan KPK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menerima fee suap dari proyek SEA Games 2011[7] yang akhirnya menghasilkan banyak keterangan yang melibatkan beberapa anggota partai. Tak ayal, Andi Malarangeng pun mengundurkan diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 7 Desember 2012 karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang,[8] sementara Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menandatangani pakta integritas pada 14 Februari 2013 yang menyatakan siap mundur jika ditetapkan sebagai tersangka korupsi[9] yang kemudian diikuti penetapan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 22 Februari 2013 atas kasus gratifikasi mobil.[10] Pada tanggal 23 Februari 2013 Anas mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekosongan kursi ketua umum. Namun, ia menjelaskan bahwa tanpa pakta integritas pun, ia punya kesadaran untuk mundur.[11] Angelina Sondakh juga ikut terseret sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi.

Rujukan

  1. ^ Rinaldy Sofwan Fakhrana (12 Mei 2015). "Sah, SBY Nakhodai Partai Demokrat Periode 2015-2020". CNNIndonesia.com. Diakses tanggal 12 Mei 2015. 
  2. ^ (Indonesia) Sabrina Asril (30 Maret 2013). Aklamasi! "SBY Ketua Umum Partai Demokrat" Periksa nilai |url= (bantuan). Kompas.com. Diakses tanggal 30 Maret 2013. 
  3. ^ Elvan Dany Sutrisno - (13 Mei 2015). "SBY Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PD, PAN Ucapkan Selamat". detik.com. Diakses tanggal 13 Mei 2015. 
  4. ^ Ahmad Toriq (30 Maret 2013). "Jadi Ketum PD, SBY: Badai Pasti Berlalu". Detik.com. Diakses tanggal 30 Maret 2013. 
  5. ^ Sabrina Asril (31 Maret 2013). "SBY Tunjuk Syarief Hasan Jadi Ketua Harian Demokrat". Kompas.com. Diakses tanggal 31 Maret 2013. 
  6. ^ Sabrina Asril (31 Maret 2013). "Rangkap Jabatan, EE Mangindaan Yakin Bisa Bagi Waktu". Kompas.com. Diakses tanggal 31 Maret 2013. 
  7. ^ KGI (26 Desember 2011). "Siapa Muhammad Nazaruddin?". SkalaNews.com. Diakses tanggal 26 Desember 2011. 
  8. ^ "Tersangka, Andi Mallarangeng Mundur dari Jabatan Menpora". Kompas.com. 7 Desember 2012. Diakses tanggal 7 Desember 2012. 
  9. ^ Aditya Revianur (14 Februari 2013). "Anas Tanda Tangani Pakta Integritas". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Februari 2013. 
  10. ^ Ira Sasmita (22 Februari 2013). "Anas Tersangka, Ini Pernyataan Majelis Tinggi Partai". Republika Online. Diakses tanggal 22 Februari 2013. 
  11. ^ Sandro Gatra (23 Februari 2013). "Anas Mundur Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat". Kompas.com. Diakses tanggal 23 Februari 2013. 

Pranala luar