Lompat ke isi

Gamelan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Rafaelsantino (bicara | kontrib)
Baris 20: Baris 20:
Berkas:Traditional indonesian instruments.jpg| [[Saron]] koleksi [[KBRI]] [[Canberra]], [[Australia]]
Berkas:Traditional indonesian instruments.jpg| [[Saron]] koleksi [[KBRI]] [[Canberra]], [[Australia]]
Berkas:Traditional indonesian drums.jpg| [[Kendang]] koleksi KBRI Canberra, Australia
Berkas:Traditional indonesian drums.jpg| [[Kendang]] koleksi KBRI Canberra, Australia
Berkas:Indra A (1).png| Gamelan Asep Mangsa Grup [[Indra Swara]], Meksiko
Berkas:Gamelan indra swara.jpg| Gamelan Barudak Grup [[Indra Swara]], Meksiko
Berkas:Traditional indonesian instruments02.jpg
Berkas:Traditional indonesian instruments02.jpg
Berkas:Reynan-Mande_Karesmen_-_BrianSteeger_-_wiyaga.jpg | Bangunan ''Mande Karesmen'' pada kompleks [[keraton Kasepuhan]] terlihat para ''Wiyaga'' (penabuh gamelan) sedang berdiskusi disela-sela prosesi penabuhan ''gong Sekati'' di [[keraton kasepuhan]],[[kesultanan Kasepuhan]],[[kota Cirebon]], pada Idul Fitri 2014, dari jajaran ''Wiyaga'' terlihat ''Ki'' Waryo (anak dari ''Ki'' Empek) duduk paling kanan, ''Ki'' Adnani dan kemudian ''Ki'' Encu.
Berkas:Reynan-Mande_Karesmen_-_BrianSteeger_-_wiyaga.jpg | Bangunan ''Mande Karesmen'' pada kompleks [[keraton Kasepuhan]] terlihat para ''Wiyaga'' (penabuh gamelan) sedang berdiskusi disela-sela prosesi penabuhan ''gong Sekati'' di [[keraton kasepuhan]],[[kesultanan Kasepuhan]],[[kota Cirebon]], pada Idul Fitri 2014, dari jajaran ''Wiyaga'' terlihat ''Ki'' Waryo (anak dari ''Ki'' Empek) duduk paling kanan, ''Ki'' Adnani dan kemudian ''Ki'' Encu.

Revisi per 17 Februari 2018 17.01

Pemain Gamelan

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.[butuh rujukan]

Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.

Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, degung (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan madenda (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.

Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.

Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun saat ini gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain. tetapi pada saat ini, gamelan hanya digunakan mayoritas masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan D. I. Yogyakarta.

Galeri

Pranala luar