Lompat ke isi

Kereta api Harina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47: Baris 47:
[[Berkas:KA Harina.jpg|jmpl|Kereta api Harina semasa ditarik [[CC201]].]]
[[Berkas:KA Harina.jpg|jmpl|Kereta api Harina semasa ditarik [[CC201]].]]


'''Kereta api Harina (MCCCNFA)''' adalah Merupakan Kereta api Kelas Campuran yaitu Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC (PSO/Plus) yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta api Indonesia (Persero)]] di Pulau [[Jawa]] wilayah [[Jawa Barat]] Serta Melayani Rute [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] Lewat [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] dan Sebaliknya. Kereta api ini Merupakan Satu-Satunya Kereta api Rute Bandung-Surabaya Melalui Lintas [[Pantura]] (Utara) dan beroperasi sepanjang malam di Bandung.
'''Kereta api Harina (MCCCNFA)''' adalah Merupakan Kereta api Kelas Campuran yaitu Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC (PSO/Plus) yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta api Indonesia (Persero)]] di Pulau [[Jawa]] wilayah [[Jawa Barat]] Serta Melayani Rute [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]] Lewat [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] dan Sebaliknya. Kereta api ini Merupakan Satu-Satunya Kereta api Rute Bandung-Surabaya Melalui Lintas [[Pantura]] (Utara) dan Beroperasi Sepanjang Malam Hari. Nama Harina diambil dari [[bahasa Sanskerta]] yang artinya adalah "kijang".


== Pengoperasian ==
== Pengoperasian ==
Beroperasi sejak 20 Mei 2003, KA ini menjadi primadona untuk jalur Bandung - Semarang. Apalagi, pada zaman itu, kereta yang digunakan oleh Harina masih baru dari [[PT Inka]] (K1 025''xx'', sekarang K1 0 02 ''xx''). Rangkaian ini "satu angkatan" dengan rangkaian [[KA Argo Muria]] yang diproduksi tahun [[2002]] juga. KA Harina awalnya dioperasikan oleh Daop IV Semarang. (sekarang Daop II Bandung)
Beroperasi sejak 20 Mei 2003, KA ini menjadi primadona untuk jalur Bandung - Semarang. Apalagi, pada zaman itu, kereta yang digunakan oleh Harina masih baru dari [[PT Inka]] (K1 025''xx'', sekarang K1 0 02 ''xx''). Rangkaian ini "satu angkatan" dengan rangkaian [[KA Argo Muria]] yang diproduksi tahun [[2002]] juga. KA Harina awalnya dioperasikan oleh Daop IV Semarang dan sekarang kepemilikan Daop II Bandung.

Nama Harina diambil dari [[bahasa Sanskerta]] yang artinya adalah "kijang".


Harina berangkat dari [[Stasiun Bandung|Bandung]] malam hari (pukul 21.25) dan berangkat dari [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Pasarturi]] sore hari (pukul 16.30). Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur (tidak seperti [[Kereta api Argo Wilis]], [[Kereta api Turangga]], dan [[Kereta api Mutiara Selatan]] yang melewati [[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Stasiun Banjar|Banjar]], [[Stasiun Kroya|Kroya]], [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], [[Stasiun Jombang|Jombang]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], dan tiba di [[Stasiun Surabaya Gubeng|Gubeng]]), tetapi ke arah barat menuju [[Stasiun Cikampek|Cikampek]], sampai [[Cikampek]] kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati [[Stasiun Cirebon|Cirebon]], [[Stasiun Tegal|Tegal]], [[Stasiun Pekalongan|Pekalongan]], [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], [[Stasiun Ngrombo|Ngrombo]], [[Stasiun Cepu|Cepu]], [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Stasiun Lamongan|Lamongan]], dan berakhir di [[Stasiun Surabaya Pasarturi]]. Hal ini lah yang menyebabkan KA Harina "berjalan mundur" di petak antara [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] - [[Stasiun Bandung|Bandung]], layaknya kereta api [[Kereta api Ciremai Ekspres|Ciremai Ekspres]].
Harina berangkat dari [[Stasiun Bandung|Bandung]] malam hari (pukul 21.25) dan berangkat dari [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Pasarturi]] sore hari (pukul 16.30). Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur (tidak seperti [[Kereta api Argo Wilis]], [[Kereta api Turangga]], dan [[Kereta api Mutiara Selatan]] yang melewati [[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Stasiun Banjar|Banjar]], [[Stasiun Kroya|Kroya]], [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], [[Stasiun Jombang|Jombang]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], dan tiba di [[Stasiun Surabaya Gubeng|Gubeng]]), tetapi ke arah barat menuju [[Stasiun Cikampek|Cikampek]], sampai [[Cikampek]] kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati [[Stasiun Cirebon|Cirebon]], [[Stasiun Tegal|Tegal]], [[Stasiun Pekalongan|Pekalongan]], [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], [[Stasiun Ngrombo|Ngrombo]], [[Stasiun Cepu|Cepu]], [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Stasiun Lamongan|Lamongan]], dan berakhir di [[Stasiun Surabaya Pasarturi]]. Hal ini lah yang menyebabkan KA Harina "berjalan mundur" di petak antara [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] - [[Stasiun Bandung|Bandung]], layaknya kereta api [[Kereta api Ciremai Ekspres|Ciremai Ekspres]].

Revisi per 29 April 2018 06.05

Kereta api Harina
Berkas:Papan nama KA Harina.png
Berkas:Harina 97.jpg
KA Harina dihela CC 206
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
Kereta api berbasis MCCCNFA
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluKereta api Mahesa (BD-SMT)
Kereta api Rajawali (SMT-SBI)
Mulai beroperasi20 Mei 2003
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.144 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Pasar Turi
Jarak tempuh732 km
Waktu tempuh rerata10 Jam 35 Menit hingga 10 Jam 59 Menit
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC (PSO/Plus)
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (eksekutif)
64 tempat duduk disusun 2-2, reclining seat (bisnis)
106 tempat duduk disusun 3-2, saling berhadapan (ekonomi)
Pengaturan tempat tidurKemungkinan Ada atau Tidak
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda (kereta eksekutif)
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional55 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal73-76
Berkas:KA Harina.jpg
Kereta api Harina semasa ditarik CC201.

Kereta api Harina (MCCCNFA) adalah Merupakan Kereta api Kelas Campuran yaitu Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC (PSO/Plus) yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa wilayah Jawa Barat Serta Melayani Rute Bandung-Surabaya Pasarturi Lewat Cikampek dan Sebaliknya. Kereta api ini Merupakan Satu-Satunya Kereta api Rute Bandung-Surabaya Melalui Lintas Pantura (Utara) dan Beroperasi Sepanjang Malam Hari. Nama Harina diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya adalah "kijang".

Pengoperasian

Beroperasi sejak 20 Mei 2003, KA ini menjadi primadona untuk jalur Bandung - Semarang. Apalagi, pada zaman itu, kereta yang digunakan oleh Harina masih baru dari PT Inka (K1 025xx, sekarang K1 0 02 xx). Rangkaian ini "satu angkatan" dengan rangkaian KA Argo Muria yang diproduksi tahun 2002 juga. KA Harina awalnya dioperasikan oleh Daop IV Semarang dan sekarang kepemilikan Daop II Bandung.

Harina berangkat dari Bandung malam hari (pukul 21.25) dan berangkat dari Pasarturi sore hari (pukul 16.30). Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur (tidak seperti Kereta api Argo Wilis, Kereta api Turangga, dan Kereta api Mutiara Selatan yang melewati Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Madiun, Kertosono, Jombang, Mojokerto, dan tiba di Gubeng), tetapi ke arah barat menuju Cikampek, sampai Cikampek kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Ngrombo, Cepu, Bojonegoro, Lamongan, dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasarturi. Hal ini lah yang menyebabkan KA Harina "berjalan mundur" di petak antara Cikampek - Bandung, layaknya kereta api Ciremai Ekspres.

Harina sesungguhnya merupakan penerus dari kereta api yang pernah melayani rute Bandung - Semarang sebelumnya, yaitu Kereta api Mahesa. Namun rute Mahesa berbeda dengan Harina, yaitu dari Bandung ke arah timur menuju Tasikmalaya, Banjar, kemudian Kroya. Di Kroya, lokomotifnya diputar dan kereta melanjutkan perjalanan melalui Purwokerto, Prupuk, dan dari sini mengambil jalur ke arah utara menuju Tegal lewat Slawi. Rangkaian Mahesa terdiri dari campuran kereta api bisnis dan eksekutif.

Mahesa rupanya tidak berumur panjang, penyebabnya antara lain inefisiensi jarak (jarak melewati Kroya sampai Tegal ini terlalu panjang) dan respon penumpang (demand) yang tidak terlalu menggembirakan. Kereta api ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Setelah melalui evaluasi, kemudian diluncurkan kereta api Harina yang rutenya diubah melewati utara (Cikampek - Cirebon) sehingga lebih efisien.

Sejak bulan Agustus 2010, KA Harina menambah beberapa gerbong kelas bisnis dalam setiap perjalanannya. Melihat tingkat okupansi yang cukup tinggi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah jadwal perjalanan KA ini per tanggal 12 Februari 2011 dengan jadwal 07.30 WIB dari kedua Stasiun Keberangkatan KA Harina dengan bernama Harina pagi dengan jadwal reguler pagi.

Ternyata KA Harina Pagi memiliki okupansi penumpang yang jauh lebih rendah. Yakni hanya 40-60% saja kursi yang terisi. Akhirnya per 1 Oktober 2011 KA Harina pagi dihapus dari Gapeka.

Mulai tanggal 1 Maret 2013, KA Harina & Harina Pagi dilebur menjadi satu sehingga disebut dengan KA Harina saja. Rutenya pun diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi, pasca-dinonaktifkannya Kereta api Rajawali jurusan Semarang Tawang - Surabaya Pasarturi. Kepemilikan kereta ini pun sekarang berubah dari Daop IV Semarang menjadi Daop II Bandung, dan dengan dimutasinya KA Harina, beberapa KA eksekutif milik dipo Semarang Poncol dimutasi ke dipo Bandung, tetapi KA Harina yang asli (buatan 2002) justru kini digunakan untuk KA Argo Muria/Sindoro.

Sejak menjadi KA milik Daop II, KA ini menjadi jarang membawa KA eksekutif yang aslinya yaitu batch 2002, namun menjadi sering membawa KA eksekutif yang sudah tua, karena seringnya menggunakan rangkaian "sisa" di Dipo. Tetapi, dalam rangkaian KA Harina saat ini, terdapat keunikan, yakni pada 2 kereta eksekutif yang biasa dipakai di KA ini memiliki posisi toilet yang terbalik, meskipun gerbong eksekutif tersebut menjadi sering dialokasikan di kereta lain.

Stanformasi

Berikut ini Rangkaian KA Harina

(Bandung - Surabaya Pasar Turi)

  • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk BD atau Dipo Induk SDT
  • 1 Kereta Bagasi (B BD)
  • 1 Kereta Ekonomi AC PSO (K3 BD)
  • 2 Kereta Bisnis AC (K2 BD)
  • 1 Kereta Makan (M1/KM1)
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 BD)
  • 1 Kereta Pembangkit (P)

(Surabaya Pasar Turi - Bandung)

  • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk BD atau Dipo Induk SDT
  • 1 Kereta Bagasi (B BD)
  • 1 Kereta Ekonomi AC PSO (K3 BD)
  • 2 Kereta Bisnis AC (K2 BD)
  • 1 Kereta Makan (M1/KM1)
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 BD)
  • 1 Kereta Pembangkit (P)

Jadwal Perjalanan

Jadwal Kereta api Harina sesuai GAPEKA 2017

KA 73/76 Harina (Surabaya Pasar Turi - Bandung)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Surabaya Pasar Turi - 16.30
Lamongan 17.06 17.09
Babat 17.32 17.35
Bojonegoro 18.04 18.07
Cepu 18.37 18.43
Ngrombo 19.47 19.50
Semarang Tawang 20.38 20.57
Pekalongan 22.10 22.14
Tegal 23.01 23.07
Cirebon 00.06 00.16
Cikampek 01.55 02.15
Purwakarta 02.34 02.36
Cimahi 03.59 04.01
Bandung 04.11 -
KA 75/74 Harina (Bandung - Surabaya Pasar Turi)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Bandung - 21.25
Cimahi 21.35 21.37
Purwakarta 23.10 23.14
Cikampek 23.33 23.58
Cirebon 01.37 01.46
Tegal 02.44 02.53
Pekalongan 03.38 03.42
Semarang Tawang 04.56 05.25
Ngrombo 06.13 06.17
Cepu 07.22 07.28
Bojonegoro 07.59 08.02
Babat 08.32 08.35
Lamongan 08.58 09.01
Surabaya Pasar Turi 09.37 -

Insiden

Referensi

Pranala luar