Lompat ke isi

Seleksi Nasional Berdasarkan Tes: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Baris 8: Baris 8:


Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (''higher order thinking''), yang meliputi potensi [[akademik]], penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang sosial dan [[humaniora]]. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan/atau keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.<ref name=SBMPTN/>
Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (''higher order thinking''), yang meliputi potensi [[akademik]], penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang sosial dan [[humaniora]]. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan/atau keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.<ref name=SBMPTN/>

==Ketentuan umum dan persyaratan==
===Ketentuan umum===
SBMPTN merupakan seleksi yang dilakukan oleh PTN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Agama secara bersama di bawah koordinasi Panitia Pusat dengan seleksi berdasarkan hasil UTBC atau UTBK, atau kombinasi hasil ujian tulis dan/atau ujian keterampilan.
===Persyaratan===
*Pendaftaran<br>
#Warga Negara Indonesia<br>
#Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C tahun 2016 dan 2017 harus memiliki ijazah.<br>
#Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C tahun 2018 minimal harus memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) yang sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan foto terbaru yang dibubuhi cap/stempel yang sah. Pada proses pendaftaran online, SKL belum diperlukan; tetapi pada saat mengikuti ujian tulis, peserta wajib membawa SKL.<br>
#Peserta seleksi memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran pembelajaran di program studinya.<br>
*Penerimaan<br>
Peserta seleksi lulus pendidikan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C,lulus SBMPTN,sehat,dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.


== Perguruan tinggi negeri peserta SBMPTN ==
== Perguruan tinggi negeri peserta SBMPTN ==

Revisi per 16 September 2018 08.22

logo resmi sbmptn

Seleksi Bersama perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi calon mahasiswa, perguruan tinggi negeri, maupun kepentingan nasional. Bagi calon mahasiswa, ujian tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien, murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah.[1]

Sejarah

Berdasarkan sejarahnya, awal mula penyelenggaraan SBMPTN dimulai dari penyelenggaraan SNMPTN melalui ujian tertulis (SNMPTN Tulis) yang diselenggarakan pada tahun 2008. Pada saat itu, SNMPTN diselenggarakan oleh Dirjen Dikti Kemendikbud. Namun sejak 2013 diserahkan kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Berdasarkan pengalaman yang sangat panjang dalam melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, pada tahun 2013, MRPTNI tetap menyelenggarakan ujian tertulis sebagai salah satu bentuk seleksi masuk PTN selain SNMPTN. Seleksi yang mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking), yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang sosial dan humaniora. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu seni dan/atau keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.[1]

Ketentuan umum dan persyaratan

Ketentuan umum

SBMPTN merupakan seleksi yang dilakukan oleh PTN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Agama secara bersama di bawah koordinasi Panitia Pusat dengan seleksi berdasarkan hasil UTBC atau UTBK, atau kombinasi hasil ujian tulis dan/atau ujian keterampilan.

Persyaratan

  • Pendaftaran
  1. Warga Negara Indonesia
  2. Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C tahun 2016 dan 2017 harus memiliki ijazah.
  3. Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C tahun 2018 minimal harus memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) yang sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan foto terbaru yang dibubuhi cap/stempel yang sah. Pada proses pendaftaran online, SKL belum diperlukan; tetapi pada saat mengikuti ujian tulis, peserta wajib membawa SKL.
  4. Peserta seleksi memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran pembelajaran di program studinya.
  • Penerimaan

Peserta seleksi lulus pendidikan SMA/SMK/MA atau sederajat atau Paket C,lulus SBMPTN,sehat,dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

Perguruan tinggi negeri peserta SBMPTN

Jumlah PTN yang tergabung ke dalam SBMPTN pertama kali pada tahun 2013 adalah sebanyak 62 PTN dan pada tahun 2015 diperkirakan bertambah menjadi 77 PTN. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya perguruan tinggi baru maupun perguruan tinggi Islam yang sebelumnya berada di Kementerian Agama kemudian pengelolaannya dilimpahkan kepada Kementerian Ristek dan Dikti.

No Nama Perguruan Tinggi Negeri/ Badan Hukum Singkatan Provinsi 2013 2014 2015*
1 Universitas Syiah Kuala UNSYIAH Aceh v v v
2 Universitas Malikussaleh UNIMAL v v v
3 Universitas Islam Negeri Ar-Raniry UIN Aceh x x v
4 Universitas Teuku Umar UTU x x **
5 Universitas Samudra UNSAM x x **
6 Universitas Sumatera Utara USU Sumatera Utara v v v
7 Universitas Negeri Medan UNIMED v v v
8 Universitas Riau UNRI Riau v v v
9 Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau UIN Riau v v v
10 Universitas Andalas UNAND Sumatera Barat v v v
11 Universitas Negeri Padang UNP v v v
12 Universitas Jambi UNJA Jambi v v v
13 Universitas Maritim Raja Ali Haji UNMRAH Kepulauan Riau v v v
14 Universitas Bengkulu UNIB Bengkulu v v v
15 Universitas Sriwijaya UNSRI Sumatera Selatan v v v
16 Universitas Islam Negeri Raden Fatah UIN Palembang x v v
17 Universitas Lampung UNILA Lampung v v v
18 Institut Teknologi Sumatera ITERA x x v
19 Universitas Bangka Belitung UBB Kepulauan Bangka Belitung v v v
20 Universitas Indonesia UI DKI Jakarta v v v
21 Universitas Negeri Jakarta UNJ v v v
22 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah UIN Jakarta v v v
23 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta UPN Veteran Jakarta x x **
24 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa UNTIRTA Banten v v v
25 Institut Pertanian Bogor IPB Jawa Barat v v v
26 Universitas Padjadjaran UNPAD v v v
27 Universitas Pendidikan Indonesia UPI v v v
28 Institut Teknologi Bandung ITB v v v
29 Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati UIN Bandung v v v
30 Universitas Singaperbangsa Karawang UNSIKA x x **
31 Universitas Siliwangi UNSIL x x **
32 Universitas Diponegoro UNDIP Jawa Tengah v v v
33 Universitas Negeri Semarang UNNES v v v
34 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang UIN Semarang v v v
35 Universitas Jenderal Soedirman UNSOED v v v
36 Universitas Sebelas Maret UNS v v v
37 Universitas Tidar UNTIDAR x x **
38 Universitas Gadjah Mada UGM Daerah Istimewa Yogyakarta v v v
39 Universitas Negeri Yogyakarta UNY v v v
40 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN Yogyakarta v v v
41 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta UPN Veteran Yogyakarta x x **
42 Universitas Airlangga UNAIR Jawa Timur v v v
43 Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS v v v
44 Universitas Negeri Surabaya UNESA v v v
45 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya UIN Surabaya v v v
46 Universitas Trunojoyo Madura UTM v v v
47 Universitas Brawijaya UB v v v
48 Universitas Negeri Malang UM v v v
49 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang UIN Malang v v v
50 Universitas Jember UNEJ v v v
51 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur UPN Veteran Jatim x x **
52 Universitas Udayana UNUD Bali v v v
53 Universitas Pendidikan Ganesha UNDIKSHA v v v
54 Universitas Mataram UNRAM Nusa Tenggara Barat v v v
55 Universitas Nusa Cendana UNDANA Nusa Tenggara Timur v v v
56 Universitas Timor UNIMOR x x **
57 Universitas Tanjungpura UNTAN Kalimantan Barat v v v
58 Universitas Palangka Raya UPR Kalimantan Tengah v v v
59 Universitas Lambung Mangkurat UNLAM Kalimantan Selatan v v v
60 Universitas Mulawarman UNMUL Kalimantan Timur v v v
61 Institut Teknologi Kalimantan ITK x x v
62 Universitas Borneo Tarakan UBT Kalimantan Utara v v v
63 Universitas Sam Ratulangi UNSRAT Sulawesi Utara v v v
64 Universitas Negeri Manado UNIMA v v v
65 Universitas Negeri Gorontalo UNG Gorontalo v v v
66 Universitas Sulawesi Barat UNSULBAR Sulawesi Barat x x v
67 Universitas Tadulako UNTAD Sulawesi Tengah v v v
68 Universitas Halu Oleo UNHALU Sulawesi Tenggara v v v
69 Universitas 19 November Kolaka USN x x **
70 Universitas Hasanuddin UNHAS Sulawesi Selatan v v v
71 Universitas Negeri Makassar UNM v v v
72 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar UIN Makassar v v v
73 Universitas Sam Ratulangi UNSRAT v v v
74 Universitas Khairun UNKHAIR Maluku Utara v v v
75 Universitas Pattimura UNPATTI Maluku v v v
76 Universitas Negeri Papua UNIPA Papua Barat v v v
77 Universitas Cenderawasih UNCEN Papua v v v
78 Universitas Musamus Merauke UNMUS v v v
Total Perguruan Tinggi 63 64 78

Keterangan: v = PTN ikut serta dalam SBMPTN pada tahun tersebut; x = PTN belum ikut serta dalam SBMPTN pada tahun tersebut; '*' = Perkiraan jumlah PTN yang ikut serta SBMPTN pada tahun tersebut; '**' = Perkiraan PTN akan ikut serta dalam SBMPTN pada tahun tersebut

Tahun 2016

Jenis ujian

Ujian tertulis

  • Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) terdiri atas kemampuan Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
  • Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek) terdiri atas kemampuan Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
  • Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas kemampuan Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

Ujian keterampilan

  • Ujian keterampilan diperuntukkan bagi peminat Program Studi bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan.
  • Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Seni terdiri atas tes pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu seni.
  • Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Keolahragaan terdiri atas tes kesehatan dan kesegaran jasmani.
  • Ujian Keterampilan dapat diikuti di PTN terdekat yang memiliki program studi yang dipilih. Daftar PTN penyelenggara ujian keterampilan secara lengkap dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id.

Pengumuman Hasil SBMPTN Tahun Sebelumnya

  • Tahun 2013 - Senin, 8 Juli 2013 - Pukul 17.00
  • Tahun 2014 - Rabu, 16 Juli 2014 - Pukul 17.00
  • Tahun 2015 - Kamis, 9 Juli 2015 - Pukul 17.00
  • Tahun 2016 - Selasa, 28 Juni 2016 - Pukul 14.00
  • Tahun 2017 - Selasa, 13 Juni 2017 - Pukul 14.00
  • Tahun 2018 - Selasa, 3 Juli 2018 - Pukul 15.00

Sitem Penilaian Baru

Metode penilaian SBMPTN pada tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan menggunakan skor total dari jawaban peserta tes terhadap soal-soal tes yang diberikan. Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapatkan skor 4, jawaban salah mendapatkan skor negatif (- 1) dan tidak menjawab akan mendapatkan skor nol. Teori yang mendasari prosedur penyekoran ini adalah Teori Tes Klasik. Pada tahun 2018 metode penilaian tes dilakukan dengan prosedur yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).

Metode penilaian ujian tertulis pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode penilaian oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Tahap I, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap jawaban yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab/kosong.
  • Tahap II, dengan menggunakan pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response jawaban seluruh peserta tes tahun 2018. Dengan menggunakan model matematika, maka akan dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan relatif mudah, sedang, maupun sulit.

Tahap III, karakteristik setiap soal yang diperoleh pada Tahap II digunakan untuk menghitung Skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang relatif lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.

Dengan metode penilaian baru ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah SOAL yang SAMA dengan BENAR, akan dapat memperoleh nilai yang SAMA atau BERBEDA tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar. Contoh: peserta A dapat menjawab dengan benar 5 soal yaitu nomor 1,5,7, 11 dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab 5 soal dengan benar yaitu nomor 1, 5, 9, 12 dan 15, kedua peserta tersebut kemungkinan akan mendapatkan skor akhir yang berbeda karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A kemungkinan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh peserta B.

Metode penilaian ini sudah lama digunakan secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa karena dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, skor yang diperoleh akan lebih “fair” dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik.[2]

Referensi

Pranala luar