Lompat ke isi

Pengguna:Reindra/Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k minor
Reindra (bicara | kontrib)
k minor
Baris 149: Baris 149:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:AMH-6670-NA Map of the island of Formosa.jpg|jempol|350px|Peta Formosa sekitar tahun 1640, karya [[Johannes Vingboons]]]]
Taiwan kira-kira 4.000 SM sampai permulaan abad ke-17 hanya dihuni oleh populasi Austronesia. Pada tahun 1583, [[Portugis]] sebagai bangsa Eropa pertama, berhasil mencapai pulau ini, dan menyebutnya sebagai "Ilha Formosa" (pulau yang indah); sebelumnya disebut sebagai ''Tapanga'' oleh penduduk setempat. Setelah kekalahan [[Belanda]] dan [[Spanyol]], terdapat imigran dari daratan utama Tiongkok yang mewakili mayoritas penduduk.
Taiwan kira-kira 4.000 SM sampai permulaan abad ke-17 hanya dihuni oleh populasi Austronesia. Pada tahun 1583, [[Portugis]] sebagai bangsa Eropa pertama, berhasil mencapai pulau ini, dan menyebutnya sebagai "Ilha Formosa" (pulau yang indah); sebelumnya disebut sebagai ''Tapanga'' oleh penduduk setempat. Setelah kekalahan [[Belanda]] dan [[Spanyol]], terdapat imigran dari daratan utama Tiongkok yang mewakili mayoritas penduduk.


Baris 158: Baris 159:


Hingga akhir Perang Dunia Kedua, Taiwan secara internasional disebut sebagai Formosa dan merupakan jajahan Jepang. Pada tahun 1945, Taiwan diserahkan ke Republik Tiongkok. Taiwan tidak diakui sebagai negara merdeka oleh [[Partai Komunis Tiongkok]]/[[Republik Rakyat Tiongkok]] dan pemerintah komunis menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Di bawah tekanan diplomatik dan ekonomi yang berat dari Republik Rakyat Tiongkok, semakin banyak negara harus membatalkan hubungan diplomatik mereka dengan Republik Tiongkok. Di atas dasar prinsip satu Tiongkok, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok tidak mengizinkan negara lain untuk memelihara hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok sekaligus secara bersamaan. [[Belanda]] dan [[Belgia]] juga tidak mengakui pemerintah di [[Taipei]].
Hingga akhir Perang Dunia Kedua, Taiwan secara internasional disebut sebagai Formosa dan merupakan jajahan Jepang. Pada tahun 1945, Taiwan diserahkan ke Republik Tiongkok. Taiwan tidak diakui sebagai negara merdeka oleh [[Partai Komunis Tiongkok]]/[[Republik Rakyat Tiongkok]] dan pemerintah komunis menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Di bawah tekanan diplomatik dan ekonomi yang berat dari Republik Rakyat Tiongkok, semakin banyak negara harus membatalkan hubungan diplomatik mereka dengan Republik Tiongkok. Di atas dasar prinsip satu Tiongkok, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok tidak mengizinkan negara lain untuk memelihara hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok sekaligus secara bersamaan. [[Belanda]] dan [[Belgia]] juga tidak mengakui pemerintah di [[Taipei]].

Republik Tiongkok secara resmi tidak diakui oleh mayoritas masyarakat internasional, tetapi mayoritas negara di dunia mempertahankan hubungan ekonomi dan budaya yang terpisah dengan pulau itu, sering kali melalui apa yang disebut kedutaan. Namun, 17 negara (16 anggota PBB dan Kota Vatikan) telah secara resmi mengakui Republik Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintah yang sah di pulau itu. Akibatnya, negara-negara ini tidak memiliki hubungan resmi dengan Republik Rakyat Tiongkok (Komunis) yang berbasis di [[Beijing]]. [[Kota Vatikan]] adalah sekutu diplomatik Republik Tiongkok paling masyhur. Tujuh belas negara yang dimaksud adalah sebagai berikut:

* [[Solomons Islands]]
* [[Marshall Islands]]
* [[Tuvalu]]
* [[Palau]]
* [[Nauru]]
* [[Kiribati]]
* [[Swaziland]]
* [[Vatikan]]
* [[Belize]]
* [[Guatemala]]
* [[Haiti]]
* [[Honduras]]
* [[Paraguay]]
* [[Saint Kitts dan Nevis]]
* [[Saint Vincent dan Grenadines]]
* [[Nicaragua]]
* [[Saint Lucia]]

Secara formal, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok tidak memiliki hubungan selama beberapa dasawarsa. Konsultasi berjalan di jalur organisasi non-pemerintah dan kemudian di tingkat resmi. Pada hari Selasa, 11 Februari 2014, menteri Taiwan untuk daratan utama Tiongkok, [[Wang Yu-chi]] bertemu dengan [[Zhang Zhijun]], wakil menteri luar negeri Tiongkok dan bertanggung jawab untuk urusan Taiwan; pertemuan pertama antarperwakilan pemerintah dalam 65 tahun terakhir.<ref>{{nl}}[http://www.blogaap.nl/blog/799/Vijf-vragen-over-China-en-Taiwan Lima pertanyaan tentang Tiongkok dan Taiwan, Blogaap]</ref>


Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari [[Fujian]], diantaranya ada banyak pendukung [[Dinasti Ming]] yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru [[Dinasti Qing]]. Pada 1683, Dinasti Qing secara resmi mencaplok Taiwan, dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]], pada tahun 1895, Jepang menguasai Taiwan, dan menjadikannya koloni selama 50 tahun.
Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari [[Fujian]], diantaranya ada banyak pendukung [[Dinasti Ming]] yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru [[Dinasti Qing]]. Pada 1683, Dinasti Qing secara resmi mencaplok Taiwan, dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]], pada tahun 1895, Jepang menguasai Taiwan, dan menjadikannya koloni selama 50 tahun.

Revisi per 21 September 2018 01.53

Republik Tiongkok

中華民國
Zhōnghuá Mínguó (Mandarin)
Bendera Taiwan
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Lokasi Taiwan
Lokasi Taiwan
Ibu kotaTaipei
Kota terbesarNew Taipei
25°00′40″N 121°26′45″E / 25.01111°N 121.44583°E / 25.01111; 121.44583
Bahasa resmiMandarin
Kelompok etnik
>95% Suku Han[1]
  70% Orang Hokkian
  14% Orang Hakka
  14% Waishengren[a]
2.3% Pribumi[b]
PemerintahanRepublik semi-presidensial
• Presiden
Tsai Ing-wen
Chen Chien-jen
William Lai
Legislatif立法院
Lìfǎ Yuàn
Pembentukan
10 Oktober 1911
1 Januari 1912
• Konstitusi saat ini
25 Desember 1947
• Mengungsi ke Taipei akibat Perang Saudara Tiongkok
Desember 1949
Luas
 - Total
36,193 km2 (134)
 - Perairan (%)
10,3
Populasi
 - Perkiraan 2015
23.468.748 (53)
647/km2 (17)
PDB (KKB)2014
 - Total
$1.078 triliun[2] (20)
$46.036[2] (19)
PDB (nominal)2014
 - Total
$529.597 miliar[2] (26)
$22.083[2] (32)
Gini (2007)33,4 (sedang)[3]
Error: Invalid Gini value
IPM (2013)Steady 0,882[4]
Error: Invalid HDI value · 21
Mata uangDolar Baru Taiwan (NT$)
(TWD)
Zona waktuWaktu Taiwan (CST)
(UTC+8)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+886
Kode ISO 3166TW
Ranah Internet.tw dan .台灣
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peta Republik Taiwan

Republik Tiongkok adalah sebuah negara yang sekarang ini mengelola sekelompok kepulauan yang terdiri atas Pulau Taiwan, Pescadores, Kinmen, dan Lienchiang. Sejak tahun 1912 sampai 1945, Republik Tiongkok hanya menguasai daratan utama Tiongkok, sedangkan Taiwan diduduki oleh Jepang. Sejak tahun 1945 sampai 1949, Republik Tiongkok menguasai daratan utama Tiongkok dan Taiwan. Istilah "Taiwan" seringkali digunakan sebagai sinonim dengan "wilayah bebas Republik Tiongkok", sedangkan istilah "Tiongkok" digunakan untuk Republik Rakyat Tiongkok atau daratan utama Tiongkok.

Republik Tiongkok didirikan pada tahun 1912 untuk menggantikan dinasti Qing, sekaligus mengakhiri lebih dari 2.000 tahun kekuasaan imperium di Tiongkok. Keujudannya di daratan utama Tiongkok berada dalam bayang-bayang panglima perang, bala tentara Jepang, dan perang saudara, yang berakhir pada tahun 1949 dengan kalahnya Partai Nasionalis Tiongkok (bahasa Tionghoa: Kuo Min Tang, disingkat "KMT") oleh Partai Komunis Tiongkok (bahasa Tionghoa: Chung Kuo Kung Chan Tang) dan terbuangnya KMT ke Pulau Taiwan. Di Pulau Taiwan, KMT menyatakan bahwa Taipei adalah ibukota sementara Republik Tiongkok dan terus menerus mendaku dirinya sebagai satu-satunya pemerintah Tiongkok yang sah, termasuk wilayah yang kini menjadi Mongolia. Pada waktu yang bersamaan, Komunis memproklamasi Republik Rakyat Tiongkok dan mendaku bahwa mereka mewarisi Republik Tiongkok di seluruh wilayah Tiongkok dan bahwa pemerintah Republik Tiongkok di Taiwan tidaklah sah. Sejak didirikannya hingga permulaan dasawarsa 1990-an, pemerintah Republik Tiongkok senantiasa bersinonim dengan KMT, sebuah partai revolusioner pendiri Republik Tiongkok dan berkuasa atasnya sebagai partai penguasa otoriter Republik Tiongkok. Meskipun demikian, seiring bergulirnya liberalisasi pada penghujung dasawarsa 1980-an, sistem negara berubah menjadi demokrasi multipartai.

Status politik Taiwan terus menerus menjadi sumber kontroversi. Kendati Republik Tiongkok tidak lagi memaksakan kuasa militernya terhadap daratan utama Tiongkok dan Mongolia, Republik Tiongkok tidak pernah menyerahkan kedaulatan atasnya, dan batas-batas negara tidak pernah ditentukan secara resmi. Republik Taiwan adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB); tetapi pada tahun 1971, kedudukannya di PBB diambilalih oleh Republik Rakyat Tiongkok. Memahami bahwa Republik Rakyat Tiongkok berdaulat atas Taiwan, status diplomatik Republik Tiongkok sejak dasawarsa 1970-an tersisih oleh Kebijakan Satu Tiongkok dan para pejuang ulung diplomatik Republik Rakyat Tiongkok yang lebih besar dan lebih penting secara ekonomi. Sebagian besar negara-negara di dunia telah mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Republik Tiongkok kepada Republik Rakyat Tiongkok pada dasawarsa 1970-an; Republik Tiongkok kini secara resmi diakui oleh 25 negara, walaupun Republik Tiongkok memelihara hubungan tidak resmi dengan sebagian besar kuasa terkemuka.

Geografi

Di sekitaran Pulau Taiwan terdapat Laut Tiongkok Timur di utara, Laut Filipina di timur, dan Laut Tiongkok Selatan di selatan.

Pulau Taiwan membujur pada arah timurlaut-baratdaya, dan sejajar dengan garis bujur yang lebih panjang, terdapat gunung Chung-yang Shan-mo, yang melingkupi sebagian besar wilayah pedalaman (puncak tertingginya adalah Yü shan, 3.997 m). Di kemiringan bagian barat, berbeda dengan kemiringan bagian timur, cenderung lebih melandai ke arah laut, sehingga sebagian besar penduduk memusat di pesisir barat.

Wilayah

Pulau[5] Taiwan adalah pulau terbesar yang dikuasai oleh Republik Tiongkok. Sebagian besar tempat di Pulau Taiwan disebut "Provinsi Taiwan" oleh pemerintah Republik Tiongkok untuk urusan resmi, kecuali dua kota terbesar Taipei dan Kaohsiung. Di barat Pulau Taiwan, terdapat tiga kepulauan kecil yang juga dikuasai oleh Republik Tiongkok. Mereka adalah:

  • Pescadores (Penghu, 澎湖列島): Mereka juga bagian dari Provinsi Taiwan.
  • Quemoy (Kinmen, 金門): Bagian dari provinsi Fujian, disebut Kabupaten Kinmen (金門縣).
  • Matsu (馬祖列島): kabupaten terkecil, disebut Kabupaten Lienchiang (連江縣), juga bagian dari Provinsi Fujian
  • Kepulauan Diaoyutai: Kepulauan Diaoyutai (釣魚臺列嶼|Diàoyútái Lièyû) adalah sekelompok pulau yang tidak berpenghuni yang didaku oleh Republik Tiongkok, tetapi juga didaku oleh Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok. Dalam bahasa Jepang, kepulauan ini disebut Kepulauan Senkaku (尖閣諸島, Senkaku Shotō?). Kini kepulauan ini dikuasai oleh Jepang.
  • Kepulauan Pratas, disebut juga Kepulauan Dong-Sha (東沙羣島), terdiri dari tiga pulau di timurlaut Laut Tiongkok Selatan, 340 km tenggara Hong Kong.
  • Taiping (Tionghoa Tradisional: 太平島|Tàipíng), juga dikenal sebagai Itu Aba, adalah yang terbesar dari Kepulauan Nansha (Kepulauan Spratly) di Laut Tiongkok Selatan.

Republik Tiongkok sebelumnya pernah menguasai daratan utama Tiongkok. Kini daratan utama Tiongkok dikelola oleh Partai Komunis Tiongkok. Tetapi, Republik Tiongkok masih mendaku daratan utama Tiongkok sebagai wilayah resminya. Republik Tiongkok juga pernah menguasai Mongolia.

Republic_of_China_(orthographic_projection,_historical).svg
Ini adalah wilayah Republik Tiongkok antara tahun 1912 sampai tahun 1949.

Pembagian administratif

Terdapat pembagian administratif dengan jenis dan tingkatan yang berbeda.

157 kecamatan (區 qū), 17 kota-yang-dikelola-pusat (縣轄市 xiànxiáshì), 41 kawasan perkotaan (鎮 zhèn), dan 153 kawasan perdesaan (鄉 xiāng) menduduki tingkatan ketiga. Kecamatan berada di bawah kota istimewa atau kota provinsi; sedangkan kota-yang-dikelola-pusat, kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan berada di bawah kabupaten.

Desa (里 lǐ atau 村 cūn) menduduki tingkatan keempat; sedangkan lingkungan (鄰 lín) menduduki tingkatan kelima.

Sejarah

Peta Formosa sekitar tahun 1640, karya Johannes Vingboons

Taiwan kira-kira 4.000 SM sampai permulaan abad ke-17 hanya dihuni oleh populasi Austronesia. Pada tahun 1583, Portugis sebagai bangsa Eropa pertama, berhasil mencapai pulau ini, dan menyebutnya sebagai "Ilha Formosa" (pulau yang indah); sebelumnya disebut sebagai Tapanga oleh penduduk setempat. Setelah kekalahan Belanda dan Spanyol, terdapat imigran dari daratan utama Tiongkok yang mewakili mayoritas penduduk.

Pada tahun 1624 Perusahaan Hindia Timur Belanda, dalam bahasa Belanda: Vereenigde Oostindische Compagnie, disingkat VOC, berlabuh dan menempatkan dirinya di Taiwan, karena dilarang di daratan utama Tiongkok (ketika itu disebut Cathay). Dewan di Formosa Belanda diselenggarakan dari sebuah benteng yang disebut Benteng Zeelandia di kota Tainan. Pulau itu tidak diduduki, tetapi ada kerja sama dengan para kepala kampung setempat. VOC mengatur pendidikan, yang dengannya orang-orang pribumi dikristenkan. Perkebunan tebu ditata.

Masyarakat pribumi terkait dengan orang Filipina. Karena keberhasilan ekonomi VOC dalam perdagangan gula tebu, semakin banyak migran Cina menetap di sana sejak 1635 dan seterusnya. Pada kira-kira tahun 1645 perang saudara meletus di daratan utama Tiongkok, ketika itulah dinasti Ming diusir oleh dinasti Qing, sepasukan besar pemimpin pemberontak Zheng Chenggong alias Koxinga pergi ke pulau Taiwan dan bergabung dengan VOC. Sampai tahun 1683 keturunan Koxinga memerintah pulau itu sebagai Kerajaan Dongning. Pada tahun itu dinasti Qing menaklukkan pulau Taiwan dan menjadi bagian administratif dari provinsi Fujian di Tiongkok.

Pengelolaan Taiwan dipisahkan dari provinsi Fujian pada tahun 1885 dan sejak saat itu membentuk provinsi sendiri: provinsi Taiwan. Bagaimanapun, pada tahun 1895, Cina harus menyerahkan seluruh provinsi Taiwan kepada Kekaisaran Jepang berdasarkan perjanjian Shimonoseki. Di Taiwan, penentang perjanjian itu memproklamasi Republik Formosa, yang bertujuan untuk mengalahkan Jepang dan untuk berhubungan kembali dengan kekaisaran Tiongkok. Karena bantuan dari daratan utama Tiongkok gagal terwujud, pemberontakan gagal dan Taiwan dikuasai Jepang selama 50 (lima puluh) tahun, sampai Jepang harus mengembalikan pulau itu ke Tiongkok sebagai akibat kekalahannya pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

Hingga akhir Perang Dunia Kedua, Taiwan secara internasional disebut sebagai Formosa dan merupakan jajahan Jepang. Pada tahun 1945, Taiwan diserahkan ke Republik Tiongkok. Taiwan tidak diakui sebagai negara merdeka oleh Partai Komunis Tiongkok/Republik Rakyat Tiongkok dan pemerintah komunis menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Di bawah tekanan diplomatik dan ekonomi yang berat dari Republik Rakyat Tiongkok, semakin banyak negara harus membatalkan hubungan diplomatik mereka dengan Republik Tiongkok. Di atas dasar prinsip satu Tiongkok, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok tidak mengizinkan negara lain untuk memelihara hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok sekaligus secara bersamaan. Belanda dan Belgia juga tidak mengakui pemerintah di Taipei.

Republik Tiongkok secara resmi tidak diakui oleh mayoritas masyarakat internasional, tetapi mayoritas negara di dunia mempertahankan hubungan ekonomi dan budaya yang terpisah dengan pulau itu, sering kali melalui apa yang disebut kedutaan. Namun, 17 negara (16 anggota PBB dan Kota Vatikan) telah secara resmi mengakui Republik Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintah yang sah di pulau itu. Akibatnya, negara-negara ini tidak memiliki hubungan resmi dengan Republik Rakyat Tiongkok (Komunis) yang berbasis di Beijing. Kota Vatikan adalah sekutu diplomatik Republik Tiongkok paling masyhur. Tujuh belas negara yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Secara formal, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok tidak memiliki hubungan selama beberapa dasawarsa. Konsultasi berjalan di jalur organisasi non-pemerintah dan kemudian di tingkat resmi. Pada hari Selasa, 11 Februari 2014, menteri Taiwan untuk daratan utama Tiongkok, Wang Yu-chi bertemu dengan Zhang Zhijun, wakil menteri luar negeri Tiongkok dan bertanggung jawab untuk urusan Taiwan; pertemuan pertama antarperwakilan pemerintah dalam 65 tahun terakhir.[6]

Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari Fujian, diantaranya ada banyak pendukung Dinasti Ming yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru Dinasti Qing. Pada 1683, Dinasti Qing secara resmi mencaplok Taiwan, dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah Perang Tiongkok-Jepang Pertama, pada tahun 1895, Jepang menguasai Taiwan, dan menjadikannya koloni selama 50 tahun.

Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, yaitu pada akhir Perang Pasifik tahun 1945, Taiwan dikembalikan ke Tiongkok.

Kaum Nasionalis, yang dipimpin oleh Sun Yat-sen, menggulingkan Dinasti Qing yang dipegang oleh Suku Manchu, kemudian mereka mendirikan Republik Tiongkok dan mengakhiri Kekuasaan Dinasti yang bercorak kekaisaran pada akhir tahun 1911. Republik Tiongkok pada waktu itu memiliki daratan utama Tiongkok dan semua wilayah yang kini disebut Mongolia.

Kekuatan Partai Nasionalis Tiongkok, Kuomintang, dipimpin oleh Chiang Kai-Shek dan 1,5 juta orang pengikutnya berlindung di Pulau Taiwan pada tahun 1949, setelah kekalahannya dalam perang saudara dari pihak Komunis. Setelah pecahnya Perang Korea, di mana pemerintah komunis Republik Rakyat Tiongkok menyelamatkan diri dari jatuhnya Korea Utara, Amerika Serikat memberikan bantuan militer dan politik kepada Kuomintang. Sampai tahun 1971 pemerintah di Taiwan mewakili Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tumbuhnya ekonomi dan pengaruh politik Republik Rakyat Tiongkok, dan persyaratannya untuk membina hubungan diplomatik dengan cara mengakhiri segala hubungan resmi dengan Taiwan telah menaikkan posisi politik Republik Rakyat Tiongkok, tetapi tidak mampu mengucilkan ekonomi Taiwan yang menjadi salah satu negara termaju di Asia.

Provinsi Taiwan dan beberapa pulau kecil dibangun dengan sangat baik, dengan pusat pemerintahan di Taipei, berhadapan dengan Republik Rakyat Tiongkok di daratan utama. Kuomintang, partai negara, menguasai pulau itu secara otoriter selama empat dasawarsa. Baru pada tahun 1986-1987, Kuomintang menghentikan perang dan membolehkan kegiatan partai politik oposisi, dan setahun kemudian keadaan darurat diberlakukan setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1949.

Republik Tiongkok merasa memiliki hak untuk mewakili Tiongkok yang demokratis. Sementara itu, Komunis di Beijing juga menghimbau Tiongkok untuk tetap gigih, meskipun masih harus mengabaikan Taiwan dan penduduk pulau kecil lainnya.

Pada pemilihan presiden tahun 2000, calon dari pihak opisisi, Partai Progresif Demokratik, Chen Shui-bian terpilih, yang mengupayakan proklamasi kemerdekaan penuh Taiwan dari Tiongkok.

Politik

Setelah Republik Tiongkok memindahkan basis kekuasaannya ke Taiwan, Republik Tiongkok berharap bahwa suatu saat mereka akan menaklukkan daratan utama Tiongkok. Tetapi kaum Komunis Tiongkok semakin menguat, sehingga kaum Nasionalis Tiongkok tidak pernah pulang kembali. Kaum Komunis mendaku bahwa mereka telah menggantikan Republik Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintah Tiongkok dan juga menganggap Taiwan sebagai miliknya.

Terdapat orang di Taiwan yang tidak pernah mau menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok. Mereka percaya akan kemerdekaan Taiwan sepenuhnya dan ingin mengubah nama Republik Tiongkok menjadi "Republik Taiwan", sehingga Taiwan tidak lagi memiliki hubungan leluhur dengan Tiongkok ataupun kebudayaan Tiongkok. Beberapa orang lainnya ingin bergabung dengan Republik Rakyat Tiongkok; mereka ingin penyatuan kembali Tiongkok. Beberapa orang lagi ingin menyerang Republik Rakyat Tiongkok dan menggabungkan kembali Tiongkok di bawah naungan Republik Tiongkok. Beberapa orang lainnya ingin tetap berada dalam status quo, yang berarti membiarkan segala sesuatunya seperti sekarang ini.

Penduduk

Sebagian besar penduduk terdiri dari Suku Han, sebagian besar keturunan para pemukim pertama dari Fujian selatan dan utara Guangdong, yang berbicara dalam bahasa Tionghoa, dialek Hokkien dan Hakka. Sekitar 15% dari penduduk adalah pendukung Kuomintang dari seluruh bagian Tiongkok yang tiba setelah tahun 1945, dan yang terutama berbahasa Mandarin. Orang-orang tua yang tinggal di Taiwan sebelum pendudukan Tiongkok mencapai sekitar 2% dan hidup terutama di wilayah pegunungan.

Bahasa

Sebagian besar orang Taiwan berbicara dalam bahasa Mandarin Baku, singkatnya bahasa Mandarin, dan dialek lokal lainnya seperti bahasa Min Selatan (bahasa Taiwan) atau bahasa Hakka. Bahasa Kanton atau lebih umumnya bahasa Yue yang dipertuturkan di beberapa bagian Tiongkok selatan (misalnya, Provinsi Guangdong, Hong Kong dan Makau), tidaklah dipertuturkan di Taiwan. Sebagian kecil pribumi Taiwan berbicara dalam bahasa-bahasa pribumi, tetapi Tionghoa lainnya memperlakukan mereka secara buruk, dan banyak pribumi dan bahasa-bahasanya berjuang untuk tetap bertahan. Beberapa orang Taiwan yang tua-tua yang bersekola ketika negara ini dijajah Jepang mampu berbicara dalam bahasa Jepang.

Setelah pemerintah Nasionalis mengungsi dari daratan utama Tiongkok pada tahun 1949, mereka membawa serta bahasa mereka, yaitu bahasa Mandarin, dan menjadikannya sebagai satu-satunya bahasa resmi. Kemudian setiap orang di Republik Tiongkok harus belajar bahasa Mandarin. Tetapi, berbeda dengan orang di daratan utama Tiongkok, orang Taiwan tidak pernah menggunakan aksara Han sederhana, sehingga mereka selalu menggunakan aksara Han tradisional. Pada masa lalu, para siswa dilarang menggunakan bahasa ibu di sekolah dan mereka diperintahkan untuk hanya menggunakan bahasa Mandarin. Bahasa Taiwan, Hakka, dan bahasa-bahasa daerah dipandang buruk sampai dasawarsa 1990-an, ketikah pendidikan dalam bahasa-bahasa tersebut mulai diajarkan di beberapa sistem sekolah. Bahasa-bahasa itu digalakkan, tetapi ketika itu banyak orang muda hanya mampu berbicara dalam bahasa Mandarin.

Ekonomi

Pada abad ke-20, ekonomi Taiwan mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada awal abad ke-21, dua per tiga dari pendapatan domestik bruto (PDB) bersumber dari sektor jasa, dan cabang utama industri adalah produksi alat-alat teknologi informasi dan produk-produk canggih lainnya. PDB pada tahun 2004 adalah sebesar 25.300 dollar Amerika Serikat per kapita, diukur menurut keseimbangan daya beli.

Kepustakaan

  • Y. Demeer dan A. Gamblin, Taiwan (Formose), République de Chine, Paräis (Presses universitaires de France), 1979 (Edisi 1). 128 halaman.
  • Xing-hu Kuo, Freies China - Asiatisches Wirtschaftswunder, Stuttgart (Seewald Verlag), 1982. 223 halaman.
  • Jules Nadeau, Vingt millions de Chinois "made in Taiwan" , Montréal (Éditions Québec/Amérique), 1988. 410 halaman.
  • André Gamblin, Taiwan République de Chine - La victoire du dragon (économie, tourisme, civilisation, diplomatie, politique), Paräis (Sedes), 1993.

Catatan

  1. ^ Waishengren biasanya merujuk kepada orang yang berimigrasi dari daratan utama Tiongkok ke Taiwan setelah tahun 1945, juga Tionghoa pengungsi yang tiba di Taiwan setelah Perang Saudara Tiongkok, dan seluruh keturunannya yang dilahirkan di Taiwan. Waishengren tidak termasuk warga negara Republik Rakyat Tiongkok yang belum lama ini pindah ke Taiwan.
  2. ^ Pribumi Taiwan secara resmi dikategorikan ke dalam 16 kelompok etnis terpisah oleh Republik Tiongkok. Exec. Yuan (2014), hlm. 49

Referensi

  1. ^ Exec. Yuan (2014), hlm. 36.
  2. ^ a b c d "Republic of China (Taiwan)". International Monetary Fund. Diakses tanggal 28 Oktober 2013. 
  3. ^ "GINI index". World Bank. Diakses tanggal 26 Juli 2013. 
  4. ^ "2014 Human Development Report Summary" (PDF). United Nations Development Programme. 2014. hlm. 21–25. Diakses tanggal 27 Juli 2014. 
  5. ^ http://geofon.gfz-potsdam.de/eqinfo/list.php?page=2
  6. ^ (Belanda)Lima pertanyaan tentang Tiongkok dan Taiwan, Blogaap

Pranala luar

Pemerintahan

Lainnya