Lompat ke isi

Bouraq Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Imam Widodo (bicara | kontrib)
Baris 45: Baris 45:
* Kode maskapai [[ICAO]] : <b>BOU</b>
* Kode maskapai [[ICAO]] : <b>BOU</b>
* Tanda panggil (<i>callsign</i>) : Bouraq
* Tanda panggil (<i>callsign</i>) : Bouraq

Pada penghujung 2004 Bouraq Airlines telah berhenti beroperasi karena kalah bersaing dengan operator penerbangan yang baru yang bermunculan diawal reformasi.Sampai saat ini (Mei 2008) belum ada tanda-tanda kejelasan mengenai penyelesaian dengan para karyawannya baik mengenai pesangon maupun sisa gaji yang belum dibayarkan. Saat ini masih menunggu putusan pengadilan mengenai upaya karyawan dan salah seorang kreditur untuk mempailitkan Bouraq Airlines.


== Armada ==
== Armada ==

Revisi per 24 Mei 2008 14.43

Bouraq Indonesia Airline
Penerbangan Bouraq Indonesia
Berkas:Logo bouraq indonesia.jpg
IATA ICAO Kode panggil
BO BOU Indonesia
Didirikan1970
Kota fokus-
Program penumpang setia-
Lounge bandaraBouraq Lounge
Aliansi-
Armada7
Tujuan19
Kantor pusat-
Tokoh utamaJ.A. Sumendap, pendiri.
Situs webwww.bouraq.com


Bouraq Indonesia adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Buraq dalam agama Islam adalah nama seekor kuda bersayap.

Sejarah

Pada akhir tahun 1960-an, prasarana perhubungan dan transportasi di pulau Kalimantan dapat dikatakan terbelakang. Tak ada satupun maskapai penerbangan yang bersedia mendaratkan armada pesawatnya disana. Bahkan minyak dan kayu hasil alam kedua daerah tersebut harus segera terangkut keluar, karena dapat membantu menambah cadangan devisa Negara yang sedang giat membangun.

Berkat keprihatinan sekaligus keinginan mengatasi persoalan diatas, J.A. Sumendap, putra asli Manado, bertekad mendirikan dan mengelola perusahaan penerbangan yang dapat menjangkau sekaligus menghubungkan Kalimantan dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Selama tiga dasawarsa beroperasi, banyak suka duka yang telah dialami Bouraq berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pasca dasawarsa 80-an, Bouraq makin melaju. Saat itu Bouraq memiliki 4 (empat) pesawat Vicker Viscount (VC-843), 3 (tiga) buah Casa NC-212 dan 16 (enambelas) BAE-748 seri 2A dan 2B. Bali Air sendiri mengoperasikan 2 (dua) buah Britten Norman (BN) Islander dan 4 (empat) buah Britten Norman (BN) Trislander untuk jarak pendek atau penerbangan perintis. Pada tahun 1997 Bouraq bahkan memiliki 10 (sepuluh) buah Hawker Siddeley 748 dan 8 (delapan) B-737-200.

Langit Nusantara pun menghijau dengan makin bertambahnya armada Bouraq yang terbang melintasi berbagai tujuan Nusantara. Bouraq pun memenuhi permintaan penerbangan carter dan lainnya.

Sayang badai krisis menerpa Indonesia. Bouraq akhirnya mengambil berbagai langkah strategis agar mempu tetap bertahan, seperti penciutan armada, menutup beberapa operasi jalur penerbangan yang dinilai kurang menguntungkan.

Krisis ekonomi tidak berarti seluruh kegiatan operasional Bouraq terhenti sama sekali. Segala upaya terus dilakukan oleh jajaran manajemen Bouraq yang sekarang dibawah kepemimpinan Danny Sumendap, putra dari J.A. Sumendap agar Bouraq tetap bisa bertahan dan makin maju di masa mendatang.

Berbagai langkah yang strategis, menguntungkan, efektif dan efisien terus dijalankan. Salah satunya adalah kemitraan dengan berbagai perusahaan penerbangan yang ada seperti Silk Air dan Royal Brunei Airlines (joint venture agreement) yang terbukti mampu menjadikan Bouraq tetap bisa terbang.

Jelas sudah selama tiga dasawarsa perjalanannya, Bouraq telah ikut menyemarakkan dan mewarnai dunia penerbangan di Tanah Air. Kini dengan semangat membaja diiringi dengan sikap profesionalisme yang tinggi, seluruh karyawan Bouraq bertekad menjadikan Bouraq sebagai maskapai penerbangan terbaik dan terpercaya di kawasan Asia Pasifik.

Kode

  • Kode maskapai IATA : BO
  • Kode maskapai ICAO : BOU
  • Tanda panggil (callsign) : Bouraq

Pada penghujung 2004 Bouraq Airlines telah berhenti beroperasi karena kalah bersaing dengan operator penerbangan yang baru yang bermunculan diawal reformasi.Sampai saat ini (Mei 2008) belum ada tanda-tanda kejelasan mengenai penyelesaian dengan para karyawannya baik mengenai pesangon maupun sisa gaji yang belum dibayarkan. Saat ini masih menunggu putusan pengadilan mengenai upaya karyawan dan salah seorang kreditur untuk mempailitkan Bouraq Airlines.

Armada

Per September 2005, armada Bouraq Indonesia terdiri dari :

Pranala luar