Lompat ke isi

Abdulrahman Saleh (pahlawan): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
salah bendera
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 36.82.30.194 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Baris 2: Baris 2:
|image = AbdulrachmanSaleh.jpg
|image = AbdulrachmanSaleh.jpg
|birth_date = {{birth date|1909|7|1}}
|birth_date = {{birth date|1909|7|1}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
|death_date = {{death date and age|1947|7|29|1909|7|1}}
|death_date = {{death date and age|1947|7|29|1909|7|1}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwoharjo]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]]
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwoharjo]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]]

Revisi per 5 Maret 2019 04.01

Abdulrahman Saleh
Informasi pribadi
Lahir(1909-07-01)1 Juli 1909
Belanda Jakarta
Meninggal29 Juli 1947(1947-07-29) (umur 38)
Indonesia Maguwoharjo, Sleman
PekerjaanTentara
Dokter
Penghargaan sipilPahlawan Nasional Indonesia
JulukanKarbol
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas- 1947
Pangkat Marsekal Muda TNI (Anumerta)
SatuanKorps Penerbang (Angkut)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal Muda TNI (Anumerta) Prof. dr. Abdulrahman Saleh, Sp.F[1] (1 Juli 1909 – 29 Juli 1947) atau sering dikenal dengan nama julukan "Karbol"[2] adalah seorang pahlawan nasional Indonesia, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak fisiologi kedokteran Indonesia.[3]

Masa kecil

Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta. Pada masa mudanya, ia bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini SLTP, AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU, dan kemudian diteruskannya ke STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad Saleh, tak pernah memaksakannya untuk menjadi dokter, karena saat itu hanya ada STOVIA saja. Ketika ia masih menjadi mahasiswa, ia sempat giat berpartisipasi dalam berbagai organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.

Kegiatan kedokteran dan militer

Setelah ia memperoleh ijazah dokter, ia mendalami pengetahuan ilmu faal. Setelah itu ia mengembangkan ilmu faal ini di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia.

Ia juga aktif dalam perkumpulan olahraga terbang dan berhasil memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Selain itu, ia juga memimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep), sebuah perkumpulan dalam bidang radio. Maka sesudah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan Siaran Radio Indonesia Merdeka. Melalui pemancar tersebut, berita-berita mengenai Indonesia terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan Radio Republik Indonesia yang berdiri pada 11 September 1945.

Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia berpindah ke bidang militer dan memasuki dinas Angkatan Udara Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Ia turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melupakan profesinya sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

Akhir hidup

Pada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini, mendapat publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mengantongi izin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto.

Abulrachman Saleh dimakamkan di Yogyakarta dan ia diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, tanggal 9 November 1974.

Pada tanggal 14 Juli 2000,[1] atas prakarsa TNI-AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan para istri mereka dipindahkan dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Nama Ia diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia(FKUI) yaitu (National Medical and General Biology Competition) disebut Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.

Karbol

Mengharapkan semua lulusan Akademi Angkatan Udara dapat mencontoh keteladanan dan mampu mencapai kualitas seorang perwira seperti Abdulrachman Saleh, para taruna AAU dipanggil dengan nama Karbol. Hal ini pertama kali diusulkan oleh Letkol Saleh Basarah setelah dia mengunjungi United States Air Force Academy di Colorado Springs, Amerika Serikat. Para kadet di sana dipanggil dengan nama Dollies, nama kecil dari Jenderal USAF James H Doollitle, seorang penerbang andal yang serba bisa. Ia penerbang tempur Amerika Serikat yang banyak jasanya pada Perang Dunia I.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Koran Kompas Cyber Media, Sabtu 15 Juli 2000, Dipindah, Kerangka Jenazah Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh
  2. ^ "Karbol", SejarahKita Blogspot, diakses Juli 2007
  3. ^ Abdulrahman Saleh
  4. ^ Koran Media Indonesia, Rabu 19 Juli 2009, Prof Dr Abdulrachman Saleh dalam Kenangan (29 Juli, Hari Bakti Angkatan Udara)