3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta: Perbedaan antara revisi
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32: | Baris 32: | ||
* '''Film Terbaik''' |
* '''Film Terbaik''' |
||
* '''Sutradara Terbaik''' : [[Benni Setiawan]] |
* '''Sutradara Terbaik''' : [[Benni Setiawan]] |
||
* ''' |
* '''Aktor Utama Terbaik''' : [[Reza Rahardian]] |
||
* ''' |
* '''Aktris Utama Terbaik''' : [[Laura Basuki]] |
||
* ''' |
* '''Aktor Pendukung Terbaik''' : [[Rasyid Karim]] |
||
* '''Skenario Adaptasi Terbaik''' : Benni Setiawan |
* '''Skenario Adaptasi Terbaik''' : Benni Setiawan |
||
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Oscart Firdaus]] |
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Oscart Firdaus]] |
Revisi per 23 Juli 2019 19.18
3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta | |
---|---|
Sutradara | Benni Setiawan |
Produser | Putut Widjanarko |
Ditulis oleh | Benni Setiawan |
Pemeran | Reza Rahadian Laura Basuki Arumi Bachsin Ira Wibowo Robby Tumewu Henidar Amroe Rasyid Karim Zainal Abidin Domba M. Assegaf Jay Wijayanto Gesi Selvia |
Distributor | Mizan Production |
Tanggal rilis | 1 Juli 2010 |
Durasi | 100 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2010 |
|
3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Juli 2010 dengan disutradarai oleh Benni Setiawan yang dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Laura Basuki, dan Arumi Bachsin.
Film ini diadaptasi dari dua novel karangan Ben Sohib yang berjudul Da Peci Code dan Rosid dan Delia, dan lebih mengangkat tema mengenai perbedaan agama dan bagaimana setiap tokohnya dapat menyikapi perbedaan ini.[1]
Sinopsis
Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?
Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan.
Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya.
Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tetapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Berhasilkah mereka bersatu dalam ikatan perkawinan? Memang nasib cinta tak ada seorang pun yang tahu.[2]
Pemeran
- Rosid - Reza Rahardian
- Delia - Laura Basuki
- Nabila - Arumi Bachsin
- Ayah Rosid (Mansur) - Rasyid Karim
- Ibu Rosid (Muzna) - Henidar Amroe
- Ayah Delia (Frans) - Robby Tumewu
- Ibu Delia (Martha) - Ira Wibowo
- Ayah Nabila - Muhammad Assegaf
- Ibu Nabila - Gesi Selvia
Penghargaan
- Festival Film Indonesia 2010: Film Terbaik
- Festival Film Indonesia 2010: Penyutradaan (Benni Setiawan)
- Festival Film Indonesia 2010: Pemeran Utama Pria (Reza Rahardian)
- Festival Film Indonesia 2010: Pemeran Utama Wanita (Laura Basuki)
- Festival Film Indonesia 2010: Pemeran Pendukung Pria (Rasyid Karim)
- Festival Film Indonesia 2010: Skenario Adaptasi (Benni Setiawan)
- Festival Film Indonesia 2010: Tata Artistik (Oscart Firdaus)
Referensi
- ^ Tiga Hati: Dua Dunia, Satu Cinta Dalam Satu Problema, diakses pada 24 Juni 2010
- ^ Laman 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta, diakses pada 19 Juni 2010
Pranala luar
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Identitas (2009) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) Produksi: Mizan Production Sutradara: Benni Setiawan Pemeran: Reza Rahardian, Laura Basuki, Arumi Bachsin, Henidar Amroe (2010) |
Diteruskan oleh: Sang Penari (2011) |