Pacar Ketinggalan Kereta: Perbedaan antara revisi
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
* '''Pemeran Pendukung Wanita Terbaik''' : [[Niniek L. Karim]] |
* '''Pemeran Pendukung Wanita Terbaik''' : [[Niniek L. Karim]] |
||
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Adji Mamat Borneo]] |
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Adji Mamat Borneo]] |
||
* '''Penyuntingan Terbaik''' :[[Karsono Hadi]] |
* '''Penyuntingan Terbaik''' : [[Karsono Hadi]] |
||
* '''Tata Suara Terbaik''' : [[Iwan Mauritz]] |
* '''Tata Suara Terbaik''' : [[Iwan Mauritz]] |
||
}} |
}} |
||
'''Pacar Ketinggalan Kereta''' adalah salah satu film Indonesia yang termasuk terbaik pada masa itu, |
'''Pacar Ketinggalan Kereta''' adalah salah satu film Indonesia yang termasuk terbaik pada masa itu. Meraih delapan penghargaan dari sebelas yang dinominasikan, film ini nyaris memenangkan Piala Citra di semua kategori utama. Film ini juga didukung oleh aktor dan aktris terkenal seperti [[Tuti Indra Malaon]], [[Didi Petet]], [[Alex Komang]], [[Nurul Arifin]], [[Ayu Azhari]], dan [[Onky Alexander]]. |
||
Film ini memenangkan [[Piala Citra]] 1989 untuk film terbaik, aktor terbaik ([[Rachmat Hidayat]]), aktris terbaik ([[Tuti Indra Malaon]]), aktris pendukung terbaik ([[Niniek L. Karim]]) dan sutradara terbaik ([[Teguh Karya]]). |
Film ini memenangkan [[Piala Citra]] 1989 untuk film terbaik, aktor terbaik ([[Rachmat Hidayat]]), aktris terbaik ([[Tuti Indra Malaon]]), aktris pendukung terbaik ([[Niniek L. Karim]]) dan sutradara terbaik ([[Teguh Karya]]). |
Revisi per 3 September 2019 10.05
Pacar Ketinggalan Kereta | |
---|---|
Poster Pacar Ketinggalan Kereta | |
Sutradara | Teguh Karya |
Produser | Irwan Usmar Ismail |
Ditulis oleh | Arswendo Atmowiloto |
Pemeran | Rachmat Hidayat Tuti Indra Malaon Niniek L. Karim Nurul Arifin Onky Alexander Alex Komang Didi Petet Ayu Azhari Camelia Malik Piet Pagau Rita Zahara Nani Vidia Iwen Darmansyah Nani Somanegara Rina Murni Dian Anggraeni |
Penata musik | Idris Sardi |
Sinematografer | Roy Julius Tobing |
Tanggal rilis | 1989 |
Durasi | 139 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1989 |
|
Pacar Ketinggalan Kereta adalah salah satu film Indonesia yang termasuk terbaik pada masa itu. Meraih delapan penghargaan dari sebelas yang dinominasikan, film ini nyaris memenangkan Piala Citra di semua kategori utama. Film ini juga didukung oleh aktor dan aktris terkenal seperti Tuti Indra Malaon, Didi Petet, Alex Komang, Nurul Arifin, Ayu Azhari, dan Onky Alexander.
Film ini memenangkan Piala Citra 1989 untuk film terbaik, aktor terbaik (Rachmat Hidayat), aktris terbaik (Tuti Indra Malaon), aktris pendukung terbaik (Niniek L. Karim) dan sutradara terbaik (Teguh Karya).
Skenario film drama ini diadaptasi oleh Arswendo Atmowiloto dari sebuah novel berjudul Kawinnya Juminten (1985).
Sinopsis
Kisah dimulai dengan pesta 25 tahun perkawinan Ibu dan Pak Padmo (Tuti Indra Malaon dan Rachmat Hidayat). Di sini muncul kecemburuan Bu Padmo terhadap sekretaris Pak Padmo, Tante Retno (Niniek L. Karim). Kecemburuan ini semakin menjadi, saat tahu Heru (Onky Alexander) pacaran dengan Ipah (Nurul Arifin), sedang sopirnya Martubi (Alex Komang) pacaran dengan Juminten (Nani Vidia), pembantu tante Retno. Kecemburuan itu juga mengganggu persahabatan Heru, Riri (Ayu Azhari), anak-anaknya dengan Arsal (Iwen Darmansyah), anak tante Retno. Kecemburuan ini membuat banyak salah paham, yang bisa diakhiri dengan gembira.
Pranala luar
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tjoet Nja' Dhien (1988) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) 1989 |
Diteruskan oleh: Taksi (1990) |