Madri: Perbedaan antara revisi
+info, ref |
k →Kematian: reflist |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
Pada suatu hari, ketika [[Kunti]] dan putera-puteranya yang lain berada jauh, [[Pandu]] mencoba untuk [[hubungan seksual|bercinta]] dengan Madri. Karena kutukan yang diberikan kepadanya, ia meninggal saat menjalin [[hubungan seksual|hubungan asmara]] dengan Madri. Kemudian Madri berpesan kepada Kunti, agar ia merawat [[Nakula]] dan [[Sadewa]] seperti anak kandungnya sendiri. Setelah itu, Madri menceburkan dirinya sendiri ke dalam api kremasi untuk menyusul suaminya. |
Pada suatu hari, ketika [[Kunti]] dan putera-puteranya yang lain berada jauh, [[Pandu]] mencoba untuk [[hubungan seksual|bercinta]] dengan Madri. Karena kutukan yang diberikan kepadanya, ia meninggal saat menjalin [[hubungan seksual|hubungan asmara]] dengan Madri. Kemudian Madri berpesan kepada Kunti, agar ia merawat [[Nakula]] dan [[Sadewa]] seperti anak kandungnya sendiri. Setelah itu, Madri menceburkan dirinya sendiri ke dalam api kremasi untuk menyusul suaminya. |
||
== Catatan kaki == |
|||
{{reflist}} |
|||
Revisi per 19 Januari 2020 16.06
माद्री | |
---|---|
Tokoh dalam mitologi Hindu | |
Nama | Madri |
Ejaan Dewanagari | माद्री |
Ejaan IAST | Mādrī |
Kitab referensi | Mahabharata, Purana |
Asal | Kerajaan Madra |
Kediaman | Hastinapura |
Kasta | Ksatria |
Dinasti | Kuru, Candrawangsa |
Suami | Pandu |
Anak | Nakula dan Sadewa (kembar) |
Madri (Sanskerta: माद्री; Mādrī) adalah salah satu tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Dia merupakan seorang puteri dari Kerajaan Madra, adik dari Salya yang diberikan kepada Pandu, setelah Salya kalah tanding dengan Pandu. Dalam cerita pewayangan Jawa, tokoh ini dikenal sebagai Dewi Madrim dari Kerajaan Mandaraka.[1]
Dalam kisah Mahabharata, Prabu Pandu berhasil memenangkan sayembara untuk mendapatkan Kunti putri dari Prabu Kuntiboja. Prabu Salya yang terlambat datang menantang Pandu untuk mendapatkan Dewi Kunti dengan taruhannya adalah Dewi Madri adiknya. Pandu kemudian mendapatkan Madri dan menikahinya. Dari Madri, Pandu memiliki dua orang anak kembar, yaitu Nakula dan Sadewa.
Riwayat
Madri adalah istri kedua Pandu. Ia dinikahkan dengan Pandu untuk mempererat hubungan antara Hastinapura dengan Kerajaan Madra. Namun karena Pandu menanggung kutukan bahwa ia akan meninggal apabila bersenggama, maka ia tidak bisa memiliki keturunan. Akhirnya Pandu dan istrinya mengembara di hutan sebagai pertapa dan meninggalkan Hastinapura. Di sana, Kunti mengeluarkan mantra rahasianya untuk memangil para Dewa. Ia menggunakan mantra tersebut tiga kali untuk memanggil Dewa Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga Dewa tersebut ia memperoleh tiga putera, yaitu Yudistira, Bima, dan Arjuna. Kunti juga memberikan kesempatan bagi Madri untuk memanggil Dewa. Madri memanggil Dewa Aswin, dan mendapatkan putera kembar bernama Nakula dan Sadewa.
Kematian
Pada suatu hari, ketika Kunti dan putera-puteranya yang lain berada jauh, Pandu mencoba untuk bercinta dengan Madri. Karena kutukan yang diberikan kepadanya, ia meninggal saat menjalin hubungan asmara dengan Madri. Kemudian Madri berpesan kepada Kunti, agar ia merawat Nakula dan Sadewa seperti anak kandungnya sendiri. Setelah itu, Madri menceburkan dirinya sendiri ke dalam api kremasi untuk menyusul suaminya.
Catatan kaki
- ^ Hardjowirogo. (1968). Sedjarah wajang purwa. Cet. ke-V, hlm. 118. Jakarta: Balai Pustaka.