Lompat ke isi

Betok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 26: Baris 26:
|puyu|ref4=<ref name="KBBID puyu">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: puyu|WIKI}}|title=Arti kata puyu|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=7 Agustus 2020}}</ref>
|puyu|ref4=<ref name="KBBID puyu">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: puyu|WIKI}}|title=Arti kata puyu|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=7 Agustus 2020}}</ref>


|puyo-puyo|ref5=<ref name="KBBID puyo-puyo">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: puyo-puyo|WIKI}}|title=Arti kata puyo-puyo|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=7 Agustus 2020}}</ref>
}} adalah nama sejenis [[ikan]] air tawar dan payau, seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai hijau pucat, panjang mencapai 25 cm, hidup di dasar perairan tropis, tersebar di perairan Asia (India sampai garis Wallace termasuk Cina).{{r|KBBID betik}} Ikan ini umumnya hidup liar di [[air tawar|perairan tawar]]. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti ''bethok'' atau ''bethik'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''puyu'' ([[bahasa Melayu|Mly.]]) atau ''pepuyu'' ([[bahasa Banjar]]). Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''climbing gouramy'' atau ''climbing perch'', merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya adalah ''Anabas testudineus'' ([[Marcus Elieser Bloch|Bloch]], 1792).
}} adalah nama sejenis [[ikan]] air tawar dan payau, seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai hijau pucat, panjang mencapai 25 cm, hidup di dasar perairan tropis, tersebar di perairan Asia (India sampai garis Wallace termasuk Cina).{{r|KBBID betik}} Ikan ini umumnya hidup liar di [[air tawar|perairan tawar]]. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti ''bethok'' atau ''bethik'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''puyu'' ([[bahasa Melayu|Mly.]]) atau ''pepuyu'' ([[bahasa Banjar]]). Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''climbing gouramy'' atau ''climbing perch'', merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya adalah ''Anabas testudineus'' ([[Marcus Elieser Bloch|Bloch]], 1792).



Revisi per 7 Agustus 2020 10.10

Betok
Anabas testudineus Edit nilai pada Wikidata

Ikan betik, Anabas testudineus
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN166543 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesAnabas testudineus Edit nilai pada Wikidata
Bloch, 1792

Betik,[1] puyo-puyo,[2] puyu,[3] bato,[4] harfan[5] atau betok[6] (Anabas testudineus) adalah nama sejenis ikan air tawar dan payau, seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai hijau pucat, panjang mencapai 25 cm, hidup di dasar perairan tropis, tersebar di perairan Asia (India sampai garis Wallace termasuk Cina).[1] Ikan ini umumnya hidup liar di perairan tawar. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti bethok atau bethik (Jw.), puyu (Mly.) atau pepuyu (bahasa Banjar). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai climbing gouramy atau climbing perch, merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792).

Pemerian

Ikan yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, tetapi kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.

Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang.

Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri.

Kebiasaan dan penyebaran

Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka.

Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar.

Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernapas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimekarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati.

Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace.

Cara mendapatkan ikan ini pada kebanyakan daerah dengan dipancing berumpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik, cilung (ulat bambu). Di Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, penduduk setempat mempunya cara tersendiri, yakni dengan mencampur telur semut (kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus. Selain untuk ikan betok, umpan ini juga dapat sebagai umpan ikan seluang.

Masakan

Masyarakat Banjar dan pesisir Kalimantan Tengah memiliki menu khas dari ikan betok (papuyu dalam bahasa setempat). Papuyu bakar terkenal sebagai masakan yang enak dari daerah Banjarmasin. Dikenal pula wadi papuyu, ikan betok yang dibuang sisik, jerohan, dan insangnya dan difermentasi dengan bantuan garam dalam wadah beling, stoples plastik, ember plastik yang ada tutup, dan lain-lain. Wadi papuyu dimasak sesuai selera, digoreng atau disayur.

Referensi

  1. ^ a b "Arti kata betik". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  2. ^ "Arti kata puyo-puyo". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  3. ^ "Arti kata puyu". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  4. ^ "Arti kata bato". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  5. ^ "Arti kata harfan". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  6. ^ "Arti kata betok". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 

Pranala luar