Lompat ke isi

Wresasena: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari)
And -> dan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
| Ibu = [[Supriya]]
| Ibu = [[Supriya]]
}}
}}
'''Wresasena''' {{Sanskerta|वृषसेन|Vṛṣaséna}} adalah putra [[Karna]] and [[Supriya]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Kitab ''[[Wisnupurana]]'' menyebutnya sebagai putra sulung Karna.<ref>{{cite web|title=The Vishnu Purana: Book IV: Chapter XVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Dalam ''Mahabharata'', ia merupakan salah satu pemanah hebat di pihak [[Korawa]] dan disebut oleh [[Bisma]] sebagai salah satu ''maharathi'' (perwira yang mampu bertempur dengan 720.000 prajurit sekaligus).<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Sebelum perang berlangsung, Bisma menyebutnya sebagai salah satu kesatria ber[[kereta perang]] terbaik.<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |publisher=Sacred-texts.com }}</ref>
'''Wresasena''' {{Sanskerta|वृषसेन|Vṛṣaséna}} adalah putra [[Karna]] dan [[Supriya]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Kitab ''[[Wisnupurana]]'' menyebutnya sebagai putra sulung Karna.<ref>{{cite web|title=The Vishnu Purana: Book IV: Chapter XVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Dalam ''Mahabharata'', ia merupakan salah satu pemanah hebat di pihak [[Korawa]] dan disebut oleh [[Bisma]] sebagai salah satu ''maharathi'' (perwira yang mampu bertempur dengan 720.000 prajurit sekaligus).<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Sebelum perang berlangsung, Bisma menyebutnya sebagai salah satu kesatria ber[[kereta perang]] terbaik.<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |publisher=Sacred-texts.com }}</ref>


Bersama ayahnya, ia mulai ikut serta dalam [[perang di Kurukshetra]] pada hari kesebelas, setelah gugurnya panglima [[Bisma]]. Wresasena merupakan kesatria termuda yang bertempur di pihak Korawa selama perang di Kurukshetra. Ia menyandang gelar ''maharathi'' saat berusia 14 tahun. Bakatnya dipuji oleh [[Kresna]], penasihat para [[Pandawa]]. Namun, pada akhirnya—sama seperti ayahnya—Wresasena gugur di tangan [[Arjuna]] pada pertempuran pada hari ke-17.
Bersama ayahnya, ia mulai ikut serta dalam [[perang di Kurukshetra]] pada hari kesebelas, setelah gugurnya panglima [[Bisma]]. Wresasena merupakan kesatria termuda yang bertempur di pihak Korawa selama perang di Kurukshetra. Ia menyandang gelar ''maharathi'' saat berusia 14 tahun. Bakatnya dipuji oleh [[Kresna]], penasihat para [[Pandawa]]. Namun, pada akhirnya—sama seperti ayahnya—Wresasena gugur di tangan [[Arjuna]] pada pertempuran pada hari ke-17.

Revisi per 17 November 2020 22.01

Wresasena
वृषसेन
Tokoh Mahabharata
NamaWresasena
Ejaan Dewanagariवृषसेन
Ejaan IASTVṛṣaséna
Gelarmaharathi
Kitab referensiMahabharata
AsalKerajaan Anga
Kastakesatria
Senjatapanah
Wahanakereta perang
AyahKarna
IbuSupriya

Wresasena (Dewanagari: वृषसेन; ,IASTVṛṣaséna, वृषसेन) adalah putra Karna dan Supriya dalam wiracarita Mahabharata. Kitab Wisnupurana menyebutnya sebagai putra sulung Karna.[1] Dalam Mahabharata, ia merupakan salah satu pemanah hebat di pihak Korawa dan disebut oleh Bisma sebagai salah satu maharathi (perwira yang mampu bertempur dengan 720.000 prajurit sekaligus).[2] Sebelum perang berlangsung, Bisma menyebutnya sebagai salah satu kesatria berkereta perang terbaik.[3]

Bersama ayahnya, ia mulai ikut serta dalam perang di Kurukshetra pada hari kesebelas, setelah gugurnya panglima Bisma. Wresasena merupakan kesatria termuda yang bertempur di pihak Korawa selama perang di Kurukshetra. Ia menyandang gelar maharathi saat berusia 14 tahun. Bakatnya dipuji oleh Kresna, penasihat para Pandawa. Namun, pada akhirnya—sama seperti ayahnya—Wresasena gugur di tangan Arjuna pada pertempuran pada hari ke-17.

Perang di Kurukshetra

Saat perang di Kurukshetra berkecamuk, Karna tidak ikut serta selama 10 hari karena terlibat perselisihan dengan Bisma. Setelah Bisma gugur pada hari kesepuluh, barulah Karna dan Wresasena turut membela laskar Korawa melawan laskar Pandawa sejak hari kesebelas. Dengan kemampuan memanah di atas kereta perang, Wresasena mampu menumbangkan banyak prajurit Pandawa.

Atas saran dari Kresna, Arjuna menyerang Wresasena dengan panah bermata pisau. Pertama-tama ia memotong busur kesatria tersebut, kemudian jarinya, lengannya, dan diakhiri dengan kepalanya. Ia melakukannya di hadapan Karna, sebagai pembalasan dendam setelah Karna ambil bagian saat pembunuhan Abimanyu, putra Arjuna.[4]

Referensi

  1. ^ "The Vishnu Purana: Book IV: Chapter XVIII". Sacred-texts.com. 
  2. ^ "The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII". Sacred-texts.com. 
  3. ^ "The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII". Sacred-texts.com. 
  4. ^ "The Mahabharata, Book 8: Karna Parva: Section 85". Sacred-texts.com.