Lompat ke isi

Situs Sumberbeji: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:


Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga sebelum [[Majapahit]].<ref name="faktualnews" />
Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga sebelum [[Majapahit]].<ref name="faktualnews" />

Bersama dengan Candi Rimbi dan beberapa objek kepurbakalaan lainnya, Petirtaan Sumberbeji telah dimasukkan dalam daftar cagar budaya yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020<ref>{{Cite news|last=Supriyatno|first=Helmi|date=|title=Situs Sumberbeji Sudah Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Kabupaten|url=https://www.harianbhirawa.co.id/situs-sumberbeji-sudah-ditetapkan-menjadi-cagar-budaya-peringkat-kabupaten/|work=Bhirawa online|access-date=31 Desember 2020}}</ref>


== Riwayat penemuan ==
== Riwayat penemuan ==

Revisi per 31 Desember 2020 00.26

Situs Sumberbeji
Situs Sumberbeji (2019)
Situs sumberbeji saat pertama kali ditemukan
Lua error in Modul:Location_map at line 437: Tidak ada nilai yang diberikan untuk garis bujur.
Informasi umum
Gaya arsitekturSitus Jawa Timuran
KotaKabupaten Jombang, Jawa Timur.
NegaraIndonesia
Rampungabad ke11-13[1]
Data teknis
Ukuran400 m2

Situs Sumberbeji adalah situs petirtaan kuno yang berlokasi di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tapaknya berada pada sebuah sendang (kolam mata air) yang sejak lama digunakan oleh penduduk setempat untuk beraktivitas. Penemuan terjadi pada tahun 2019 secara tidak sengaja di saat warga setempat melakukan kerjabakti membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal, dengan maksud menjadikan sendang tersebut sebagai objek wisata desa.

Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga sebelum Majapahit.[1]

Bersama dengan Candi Rimbi dan beberapa objek kepurbakalaan lainnya, Petirtaan Sumberbeji telah dimasukkan dalam daftar cagar budaya yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020[2]

Riwayat penemuan

Selama proses penyelamatan dan penggalian (ekskavasi) situs Sumberbeji banyak benda purbakala yang ditemukan, terdapat 12 arca pancuran (jaladwara) yang ditemukan. Jaladwara tersebut memiliki motif ukiran bermacam-macam seperti padma (bunga teratai), makara, dewa atau tokoh, binatang, dan lain-lain. Sekilas, bangunan situs tersebut mirip dengan Candi Tikus yang berada di Trowulan, Mojokerto.[3]

Situs Sumberbeji digali dan diteliti Juli hingga Oktober 2019 diduga dibangun zaman raja Airlangga pendiri kerajaan Jenggolo dan Kadiri abad 11 sebelum Singhasari dan Majapahit.[1]

Temuan pecahan benda terbuat dari porselen diduga pecahan mangkuk atau guci khas Tiongkok zaman Dinasti Song menjadi salah satu bukti yang mengindikasikan situs petirtaan Sumberbeji sudah ada sebelum zaman Majapahit. Dinasti Song berkuasa sejak abad 10 hingga 13 masehi yang berarti sudah ada sebelum Majapahit yang berkuasa di abad 12 hingga 15 masehi.[4]

Fungsi

Sebagian pakar berpendapat bahwa situs Sumberbeji merupakan petirtaan (tempat pemandian keluarga raja), tetapi sebagian pakar yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk setempat di zaman dulu.

Situs petirtaan Sumberbeji ditemukan di lahan tanah seluas kurang lebih 5000 meter persegi. Di lahan tersebut terdapat sendang atau kolam air yang dipergunakan untuk keperluan irigasi pertanian.

Setelah dilakukan penggalian, luas areal petirtaan yang sementara tampak dan tergali mencapai sekitar 400 meter persegi atau 18m x 20m. Lokasi situs ini terpendam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah atau bibir kolam. Ketinggian struktur bangunan situs bervariasi antara 1,2 hingga 1,5 meter.[5]

Area petirtaan Sumberbeji terdiri dari parit saluran air sebagai hulu atau tempat air masuk sepanjang 14,1 meter dan tinggi 0,69 meter; dinding pembatas petirtaan berbentuk kotak ukuran 19,7 x 17,1 meter; pancuran utama berbentuk kotak ukuran 6 x 6 meter; dan parit saluran air sebagai hilir berbentuk melengkung mengarah timur laut dengan panjang sementara 11,95 meter. Di Pancuran utama berbentuk bujur sangkar tersebut terdapat beberapa lubang atau lorong kecil vertikal, horisontal, dan diagonal sebagai saluran pembagi air.[4]

Lokasi

Situs Sumberbeji terletak sekitar 13 km di sebelah selatan kabupaten Jombang. Melalui jalan raya Jombang-Ngoro, tepat di perempatan Gerdu Laut, lurus ke jalan raya Gajah sejauh 1 km, lalu belok kanan ke jalan Masjid sekitar 500m situs sumberbeji berada.

Rujukan

  1. ^ a b c "Situs Kuno Sumberbeji Akan Jadi Cagar Budaya, Bupati Mundjidah: Ini Potensi!". FaktualNews.co. 2019-07-16. Diakses tanggal 2020-02-01. 
  2. ^ Supriyatno, Helmi. "Situs Sumberbeji Sudah Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Kabupaten". Bhirawa online. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  3. ^ "Struktur Bata Kuno Sumberbeji di Jombang Diduga Pemandian Kaum Bangsawan Zaman Majapahit". FaktualNews.co. 2019-08-16. Diakses tanggal 2020-02-02. 
  4. ^ a b "Temuan Situs Petirtaan Jombang, Diduga Dibangun Sebelum Majapahit". Tempo. 2019-09-29. Diakses tanggal 2020-02-01. 
  5. ^ "Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, Arca Jaladwara dan Tengkorak Manusia Ditemukan". KabarJombang.com. 2019-10-08. Diakses tanggal 2020-02-02.