Partai Demokrasi Indonesia: Perbedaan antara revisi
→top: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Dikembalikan ke revisi oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian manual VisualEditor |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
| logo = Logo of Indonesian Democratic Party.svg |
| logo = Logo of Indonesian Democratic Party.svg |
||
|country = Indonesia |
|country = Indonesia |
||
|foundation = {{start date|1973|01| |
|foundation = {{start date|1973|01|11|df=y}} |
||
|dissolution= 10 Januari 2003 |
|||
|predecessor = [[Partai Nasional Indonesia]]<br>[[Partai Murba]]<br>[[IPKI]]<br>[[Parkindo]]<br>[[Partai Katolik]] |
|predecessor = [[Partai Nasional Indonesia]]<br>[[Partai Murba]]<br>[[IPKI]]<br>[[Parkindo]]<br>[[Partai Katolik]] |
||
| ideology = [[Pancasila]] |
| ideology = [[Pancasila]] |
||
|successor = [[ |
|successor = [[PDIP]]<br>[[PPDI]] |
||
}} |
}} |
||
'''Partai Demokrasi Indonesia''' ('''PDI''') adalah salah satu partai politik di Indonesia yang pernah menjadi kontestan [[Pemilu]]. PDI didirikan pada tanggal [[10 Januari]] [[1973]], merupakan fusi (penggabungan) dari beberapa partai yaitu [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai [[Murba]]), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia ([[IPKI]]) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia ([[Parkindo]]) dan [[Partai Katolik]]. |
'''Partai Demokrasi Indonesia''' ('''PDI''') adalah salah satu partai politik di Indonesia yang pernah menjadi kontestan [[Pemilu]]. PDI didirikan pada tanggal [[10 Januari]] [[1973]], merupakan fusi (penggabungan) dari beberapa partai yaitu [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai [[Murba]]), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia ([[IPKI]]) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia ([[Parkindo]]) dan [[Partai Katolik]]. |
||
Baris 20: | Baris 21: | ||
== Perpecahan == |
== Perpecahan == |
||
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di [[Surabaya|Asrama Haji Sukolilo, Surabaya]] 2-6 Desember 1993, Megawati terpilih dengan suara terbanyak (meraih 256 dari 305 suara cabang) sebagai Ketua Umum PDI mengalahkan Budi Hardjono. Namun, pemerintahan [[Soeharto]] tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres |
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di [[Surabaya|Asrama Haji Sukolilo, Surabaya]] 2-6 Desember 1993, Megawati terpilih dengan suara terbanyak (meraih 256 dari 305 suara cabang) sebagai Ketua Umum PDI mengalahkan Budi Hardjono. Namun, pemerintahan [[Soeharto]] tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di [[Medan]] pada tahun 1996, yang memilih [[Soerjadi (politisi)|Soerjadi]] sebagai Ketua Umum PDI. |
||
Pada tanggal [[27 Juli]] [[1996]], [[Peristiwa 27 Juli]], kelompok Soerjadi melakukan perebutan kantor DPP PDI dari pendukung Megawati, sehingga pada pemilu 1997 pemilih PDI menjadi kecil karena sebagian besar massanya berpindah pada [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) yang lebih dikenal sebagai "[[Mega Bintang]]". |
Pada tanggal [[27 Juli]] [[1996]], [[Peristiwa 27 Juli]], kelompok Soerjadi melakukan perebutan kantor DPP PDI dari pendukung Megawati, sehingga pada pemilu 1997 pemilih PDI menjadi kecil karena sebagian besar massanya berpindah pada [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) yang lebih dikenal sebagai "[[Mega Bintang]]". |
||
Baris 26: | Baris 27: | ||
== Pemilu 1999 == |
== Pemilu 1999 == |
||
Pada pemilu 1999 PDI |
Pada pemilu 1999 PDI di bawah Budi Hardjono dan PDI di bawah kepemimpinan Megawati [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-Perjuangan]] (PDI-P) ikut dalam pemilihan umum dengan hasil akhir PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDI-P memenangkan cukup banyak suara, meskipun tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu. Karena aturan ''electoral treshold'' 3% dari jumlah pemilih, maka PDI di bawah [[Budi Hardjono]] mengubah nama menjadi [[Partai Penegak Demokrasi Indonesia]] ([[PPDI]]) <ref>{{Cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/pemilu2004/190204/partai.htm |title=Salinan arsip |access-date=2007-10-28 |archive-date=2007-11-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071123213923/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/pemilu2004/190204/partai.htm |dead-url=yes }}</ref> di bawah pimpinan [[Dimmy Haryanto]]. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 2 Agustus 2021 04.01
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Partai Demokrasi Indonesia | |
---|---|
Dibentuk | 11 Januari 1973 |
Dibubarkan | 10 Januari 2003 |
Didahului oleh | Partai Nasional Indonesia Partai Murba IPKI Parkindo Partai Katolik |
Diteruskan oleh | PDIP PPDI |
Ideologi | Pancasila |
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) adalah salah satu partai politik di Indonesia yang pernah menjadi kontestan Pemilu. PDI didirikan pada tanggal 10 Januari 1973, merupakan fusi (penggabungan) dari beberapa partai yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.
Latar belakang
Dalam tubuh PDI, massa terbesar adalah berasal dari PNI, partai yang didirikan oleh Soekarno dengan basis massa di Jawa Timur dan Jawa Tengah. IPKI adalah partai yang sangat anti-PKI pada zaman Orde Lama dalam hal ini posisinya adalah berseberangan dengan Partai Murba yang dibubarkan oleh Keputusan Presiden pada tanggal 21 September 1965. PDI mempunyai komitmen ideologi Pancasila sebagai prinsip dasar perjuangannya. Pada awal berdirinya, pada tahun 1973, PDI dipimpin oleh Mohammad Isnaeni.
Perkembangan
Dengan berkembangya semangat rehabilitasi nama Soekarno yang merupakan "Proklamator dan juga pencetus Pancasila" maka pada masa kepemimpinan Soerjadi pada tahun 1986 mulailah diadakan pendekatan terhadap keluarga Sukarno yaitu Megawati Soekarnoputri dan juga Guruh Soekarnoputra untuk bergabung dalam PDI. Dalam pemilu 1987 PDI mendapatkan sambutan positif baik dari kaum Sukarnois (PNI) dan terutama juga golongan pemilih muda pemula.
Perpecahan
Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya 2-6 Desember 1993, Megawati terpilih dengan suara terbanyak (meraih 256 dari 305 suara cabang) sebagai Ketua Umum PDI mengalahkan Budi Hardjono. Namun, pemerintahan Soeharto tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.
Pada tanggal 27 Juli 1996, Peristiwa 27 Juli, kelompok Soerjadi melakukan perebutan kantor DPP PDI dari pendukung Megawati, sehingga pada pemilu 1997 pemilih PDI menjadi kecil karena sebagian besar massanya berpindah pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lebih dikenal sebagai "Mega Bintang".
Pemilu 1999
Pada pemilu 1999 PDI di bawah Budi Hardjono dan PDI di bawah kepemimpinan Megawati PDI-Perjuangan (PDI-P) ikut dalam pemilihan umum dengan hasil akhir PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDI-P memenangkan cukup banyak suara, meskipun tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu. Karena aturan electoral treshold 3% dari jumlah pemilih, maka PDI di bawah Budi Hardjono mengubah nama menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) [1] di bawah pimpinan Dimmy Haryanto.
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-23. Diakses tanggal 2007-10-28.