Lompat ke isi

Pemilihan umum Wali Kota Depok 2005: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k LogoPemilu
k LogoPemilu
Baris 149: Baris 149:
;Koalisi Politik Masyarakat Depok
;Koalisi Politik Masyarakat Depok
* {{Parpolicon|PAN}}
* {{Parpolicon|PAN}}
* {{Parpolicon|PBB}}
* [[Berkas:Bulan Bintang.jpg|20px]] [[Partai Bulan Bintang]]
* {{Parpolicon|PBR}}
* {{Parpolicon|PBR}}
* [[Berkas:PKPB.gif|20px]] [[Partai Karya Peduli Bangsa]]
* [[Berkas:PKPB.gif|20px]] [[Partai Karya Peduli Bangsa]]

Revisi per 1 September 2021 11.40

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2005
Sebelum
1999
Pemilih terdaftar899.419 jiwa
Kandidat
 
Calon Nur Mahmudi Ismail Badrul Kamal Yus Ruswandi
Partai PKS Golkar PDI-P
Wakil Yuyun Wirasaputra Syihabuddin Ahmad Soetadi Dipowongso
Suara rakyat 232,207 206,078 34,212
Persentase 43.9% 38.9% 6.5%
 
Calon Abdul Wahab Abidin Harun Heryana
Partai Demokrat PAN
Wakil Ilham Wijaya Farkhan AR
Suara rakyat 33,487 23,868
Persentase 6.2% 4.5%
Peta persebaran suara
(Dari atas ke bawah)
Peta Pulau Jawa yang menyoroti Jawa Barat
Peta Jawa Barat yang menyoroti Depok, Jawa Barat
Wali Kota petahana
Warma Sutarman (Plt.)

Independen

Wali Kota terpilih

Nur Mahmudi Ismail
PKS

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2005 (selanjutnya disebut Pilkada Depok 2005) adalah pemilihan umum untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 20062011. Pemilihan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok yang dilaksanakan pada 25 Juni 2005.[1] Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra dengan perolehan suara 43,90%, diikuti oleh Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad dengan perolehan suara 38,90%, Yus Ruswandi-Soetadi Dipowongso dengan perolehan suara 6,5%, Abdul Wahab Abidin-Ilham Wijaya dengan perolehan suara 6,2% dan Harun Heryana-Farkhan AR dengan perolehan suara 4,5%.

Pemilihan ini ditinjau secara langsung oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, B. Lynn Pascoe.[2] Pascoe meninjau terlebih dahulu KPUD Kota Depok, kemudian ia meninjau tempat pemungutan suara (TPS) tempat Nur Mahmudi Ismail memilih. Selain Pascoe, ketua dan sejumlah anggota Komisi II DPR RI, yaitu Ferry Mursyidan Baldan, Chozin Chumaedy dan Sudarman juga meninjau pelaksanaan pemilihan ini.[3]

Calon

Berikut adalah pasangan calon atau kandidat yang telah ditetapkan sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok.

Nomor urut[4] Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota Partai pendukung Kursi DPRD
1
8 / 45
2
Koalisi Kebersamaan
10 / 45
3
Koalisi Rakyat Bersatu
10 / 45
4
12 / 45
5
Koalisi Politik Masyarakat Depok
5 / 45

Pasangan nomor urut satu, yaitu Abdul Wahab Abidin dan Ilham Wijaya[5] merupakan tokoh masyarakat yang dicalonkan oleh Partai Demokrat.[6] Padahal sebelumnya, Partai Demokrat berkomitmen mendukung mantan Wali Kota Depok Badrul Kamal dengan bergabung di Koalisi Kebersamaan.

Koalisi Kebersamaan adalah koalisi atau gabungan partai politik yang mendukung Badrul Kamal sebagai Wali Kota. Namun, Badrul ditinggal oleh keempat partai pendukungnya, yaitu Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).[7] Pada akhirnya, Badrul didukung oleh Partai Golongan Karya dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menjadi calon Wali Kota berdampingan dengan Syihabuddin Ahmad, serta mendapat nomor urut dua.

Setelah keluar dari Koalisi Kebersamaan pada 13 April 2005, PDI-P, PPP dan PDS membentuk koalisi baru bernama Koalisi Rakyat Bersatu dengan mendukung mantan Wakil Wali Kota Depok Yus Ruswandi dan anggota DPRD Kota Depok Soetadi Dipowongso menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Pasangan calon ini mendapatkan nomor urut tiga.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendukung usungannya yang memiliki latar belakang di pemerintahan sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan dibawah Presiden Abdurrahman Wahid, yaitu Nur Mahmudi Ismail dan seorang tokoh Nahdlatul Ulama dan Persikad Depok, Yuyun Wirasaputra. Pasangan calon ini mendapatkan nomor urut empat.

Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk gabungan partai politik bersama partai politik non-representatif di DPRD Kota Depok, yaitu Koalisi Politik Masyarakat Depok. Koalisi tersebut mengusung seorang birokrat yang menjabat Kepala Dinas Kependudukan Kabupaten Bogor, Harun Heryana dan tokoh Muhammadiyah Farkhan AR. Mereka mendapatkan nomor urut lima.

Peta politik

Kursi Parlemen

Hasil pemilihan umum legislatif 2004 di Kota Depok terdapat 8 Partai Politik dengan jumlah 45 Kursi di DPRD Kota Depok, yaitu:

Partai politik Jumlah
Kursi % Kenaikan Penurunan (1999)
Partai Keadilan Sejahtera Partai Keadilan Sejahtera
12 / 45
26,67%
Kenaikan 3
Golkar
8 / 45
17,78%
Kenaikan 6
Demokrat
8 / 45
17,78%
(baru)
PDI-P
5 / 45
11,11%
Penurunan 1
PAN
5 / 45
11,11%
Penurunan 7
PPP
4 / 45
8,89%
Penurunan 7
PKB
2 / 45
4,44%
Steady 2
Partai Damai Sejahtera Partai Damai Sejahtera
1 / 45
2,22%
(baru)

Aliansi

Koalisi partai politik untuk menghadapi Pilkada Depok 2005
Partai politik Aliansi Komposisi
Partai Golongan Karya
Koalisi Kebersamaan
10 / 45
22,22%
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Koalisi Rakyat Bersatu
(15 April 2005)
10 / 45
22,22%
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Damai Sejahtera

Koalisi Rakyat Bersatu

Setelah keluar dari Koalisi Kebersamaan yang mengusung Badrul Kamal, ketiga partai seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Damai Sejahtera mencalonkan pasangan lain, yaitu Yus Ruswandi sebagai calon Wali Kota Depok.[8] Koalisi tiga partai ini mendeklarasi Yus Ruswandi sebagai calon Wali Kota Depok dan Soetadi Dipowongso sebagai calon Wakil Wali Kota Depok pada 17 April 2005.

Pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok
Partai politik Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota Komposisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Damai Sejahtera
10 / 45
22,22%

Partai Demokrat

Partai Demokrat resmi mengusung Abdul Wahab Abidin dan Ilham Wijaya sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.[9] Pada 6 Juni 2005, Juru Bicara Tim Kampanye Abdul-Ilham Benny Berungan mengatakan DPP Partai Demokrat itu mengirimkan surat resmi yang menyatakan kedua nama itu sebagai pasangan sah untuk maju. Surat yang ditandatangani Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso itu sekaligus meralat pasangan lain yang sebelumnya mendaftar atas nama Partai Demokrat yakni Gagah Sunu Sumantri dan Agung Wicaksono.

Pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok
Partai politik Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota Komposisi
Partai Demokrat
8 / 45
17,78%

Hasil

s • b Ringkasan hasil pemilihan umum Wali Kota Depok 25 Juni 2005
Calon Pasangan Koalisi Suara %
Abdul Wahab Abidin Ilham Wijaya TBA 33.487 6,2
Badrul Kamal Syihabuddin Ahmad Koalisi Kebersamaan 206.078 38,9
Yus Ruswandi Soetadi Dipowongso Koalisi Rakyat Bersatu 34.212 6,5
Nur Mahmudi Ismail Yuyun Wirasaputra TBA 232.207 43,9
Harun Heryana Farkhan AR Koalisi Politik Masyarakat Depok 23.868 4,5
Total 529.852 100,00
Suara sah 529.852 58,91
Suara tidak sah TBA TBA
Pemilih pengguna hak pilih TBA TBA
Pemilih golput TBA TBA
Pemilih terdaftar 899.419
Sumber: KPU

Penerimaan hasil

Kemenangan Nur Mahmudi Ismail membuat pendukung Badrul Kamal kecewa dan melakukan aksi demonstrasi didepan Balai Kota Depok, hingga kantor Departemen Dalam Negeri (Depdagri).[10][11]

Badrul mengajukan gugatannya kepada Pengadilan Tinggi Jawa Barat hingga pada akhirnya Mahkamah Agung. Nasib yang tidak beruntung, kemenangan Badrul oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Tetapi Badrul bersama pendukungnya bersikukuh akan mengajukan gugatannya terhadap Mahkamah Konstitusi sebagai jalur hukum yang terakhir.[12] Namun takdir berkata lain, Badrul tetap dikalahkan oleh Mahkamah Konstitusi yang menyatakan kemenangan untuk Nur Mahmudi.[13]

Referensi

  1. ^ "Hari Ini, Pilkada Pertama Kota Depok". Liputan6. 26 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  2. ^ "Pilkada Depok Masih Sepi Pemilih, Dubes AS Meninjau". Detik News. 26 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  3. ^ "Dubes AS Lynn Pascoe Akan Tinjau Pilkada Depok". Detik News. 25 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  4. ^ "Lima Pasang Calon Walikota Depok dan Wakil Siap Tarung". Tempo.co. 22 Mei 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  5. ^ "Mantan Calon Wakil Walikota Depok Meninggal". Tempo.co. 22 Agustus 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  6. ^ "Partai Demokrat Dukung Abdul Wahab-Ilham Wijaya". Tempo.co. 6 Mei 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  7. ^ "Badrul Kamal Tinggal Didukung Dua Partai?". Koran Tempo. 13 April 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  8. ^ "Calon Lain Walikota Depok Muncul Lagi". Tempo.co.id. 15 April 2005. Diakses tanggal 9 Juli 2020. 
  9. ^ "Abdul Wahab Calon Resmi Partai Demokrat". Tempo.co.id. 6 Mei 2005. Diakses tanggal 13 Juli 2020. 
  10. ^ "Massa Badrul Menduduki Kantor Wali Kota Depok". Liputan6. 19 Desember 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  11. ^ "Massa Pendukung Badrul Kamal demo Depdagri". Antara News. 12 Januari 2006. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  12. ^ "Badrul Kamal Belum Menyerah". Liputan6. 18 Desember 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  13. ^ "Bersalaman dengan Nurmahmudi, Badrul Kamal Ikhlas Kalah". Detik News. 25 Januari 2006. Diakses tanggal 1 Februari 2021.