Lompat ke isi

Hajar Aswad: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 21°25′21.02″N 39°49′34.58″E / 21.4225056°N 39.8262722°E / 21.4225056; 39.8262722
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaskia Zahra (bicara | kontrib)
top: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 4: Baris 4:


== Peletakkan Hajar Aswad oleh Rasulullah SAW ==
== Peletakkan Hajar Aswad oleh Rasulullah SAW ==
Pada masa [[Rasulullah]] berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat [[banjir]] yang melanda Kota [[Mekkah]] pada saat itu. Ketika sampai pada peletakan Hajar Aswad, [[Suku Quraisy]] berselisih, siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang pengadil [[hakim]] yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad Saw.
Pada masa [[Rasulullah]] berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat [[banjir]] yang melanda

Rasulullah Saw dengan bijak berkata pada mereka, “Berikan padaku sebuah kain”. Lalu didatangkanlah kain kepadanya, kemudian beliau mengambil hajar Aswad dan menaruhnya dalam kain itu dengan tangannya. Lalu beliau berkata, ” Hendaklah setiap qabilah memegang sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan ketika telah sampai di tempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya kemudian dibangunlah.


== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==

Revisi per 15 Desember 2021 15.56

Hajar Aswad (bahasa Arab: ٱلْحَجَرُ ٱلْأَسْوَد, al-Ḥajaru al-Aswad) merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya, dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Orang-orang berebut mencium Hajar Aswad.

Peletakkan Hajar Aswad oleh Rasulullah SAW

Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda

Daftar pustaka

21°25′21.02″N 39°49′34.58″E / 21.4225056°N 39.8262722°E / 21.4225056; 39.8262722

Pranala luar