Lompat ke isi

Alergi ikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)|name=Fish allergy|differential=|deaths=|frequency=~1,5% (pernyataan diri, negara maju)<ref name=Nwaru2014>{{cite journal |vauthors=Nwaru BI, Hickstein L, Panesar SS, Roberts G, Muraro A, Sheikh A |title=Prevalence of common food allergies in Europe: a systematic review and meta-analysis |journal=Allergy |volume=69 |issue=8 |pages=992–1007 |date=August 2014 |pmid=24816523 |doi=10.1111/all.12423 |s2cid=28692645 }}</ref><ref name=Sharp2014>{{cite journal |vauthors=Sharp MF, Lopata AL |title=Fish allergy: in review |journal=Clin Rev Allergy Immunol |volume=46 |issue=3 |pages=258–71 |date=June 2014 |pmid=23440653 |doi=10.1007/s12016-013-8363-1 |s2cid=26248686 }}</ref><ref name=Rona2007>{{cite journal |vauthors=Rona RJ, Keil T, Summers C, Gislason D, Zuidmeer L, Sodergren E, Sigurdardottir ST, Lindner T, Goldhahn K, Dahlstrom J, McBride D, Madsen C |title=The prevalence of food allergy: a meta-analysis |journal=J. Allergy Clin. Immunol. |volume=120 |issue=3 |pages=638–46 |date=September 2007 |pmid=17628647 |doi=10.1016/j.jaci.2007.05.026 }}</ref>|prognosis=|medication=|treatment=|prevention=|diagnosis=|image=Raw salmon fillets.jpg|risks=|causes=|duration=|onset=|symptoms=|pronounce=|caption=Salmon mentah|alt=}}'''Alergi ikan''' adalah [[Alergi|hipersensitivitas sistem imun]] terhadap [[protein]] yang dapat ditemui pada [[Ikan (makanan)|ikan]]. Gejala bisa muncul dengan cepat atau secara bertahap, dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Bila gejala muncul dengan cepat, dapat terjadi [[anafilaksis]], yaitu kondisi yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan obat epinefrin. Gejala lain yang dapat muncul meliputidermatitis atopik atau radang esofagus.<ref>National Report of the Expert Panel on Food Allergy Research, NIH-NIAID 2003 {{Cite web|title=June 30 2003.pdf|url=http://www3.niaid.nih.gov/about/organization/dait/PDF/june30_2003.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20061004001123/http://www3.niaid.nih.gov/about/organization/dait/PDF/june30_2003.pdf|archive-date=2006-10-04|access-date=2006-08-07|url-status=dead}}</ref> Ikan adalah salah satu dari delapan alergen makanan yang umum ditemui dan mencakup sekitar 90% reaksi alergi terhadap makanan; tujuh alergen lainnya meliputi [[Susu|susu sapi]], [[Telur (makanan)|telur]], [[gandum]], [[Krustasea|kerang]], [[kacang tanah]], [[Kacang tanah|kacang]] [[Buah geluk|pohon]], dan [[Kedelai|kacang kedelai]].
{{Infobox medical condition (new)|name=Alergi ikan|differential=|deaths=|frequency=~1,5% (pernyataan diri, negara maju)<ref name=Nwaru2014>{{cite journal |vauthors=Nwaru BI, Hickstein L, Panesar SS, Roberts G, Muraro A, Sheikh A |title=Prevalence of common food allergies in Europe: a systematic review and meta-analysis |journal=Allergy |volume=69 |issue=8 |pages=992–1007 |date=August 2014 |pmid=24816523 |doi=10.1111/all.12423 |s2cid=28692645 }}</ref><ref name=Sharp2014>{{cite journal |vauthors=Sharp MF, Lopata AL |title=Fish allergy: in review |journal=Clin Rev Allergy Immunol |volume=46 |issue=3 |pages=258–71 |date=June 2014 |pmid=23440653 |doi=10.1007/s12016-013-8363-1 |s2cid=26248686 }}</ref><ref name=Rona2007>{{cite journal |vauthors=Rona RJ, Keil T, Summers C, Gislason D, Zuidmeer L, Sodergren E, Sigurdardottir ST, Lindner T, Goldhahn K, Dahlstrom J, McBride D, Madsen C |title=The prevalence of food allergy: a meta-analysis |journal=J. Allergy Clin. Immunol. |volume=120 |issue=3 |pages=638–46 |date=September 2007 |pmid=17628647 |doi=10.1016/j.jaci.2007.05.026 }}</ref>|prognosis=|medication=|treatment=|prevention=|diagnosis=|image=Raw salmon fillets.jpg|risks=|causes=|duration=|onset=|symptoms=|pronounce=|caption=Salmon mentah|alt=}}'''Alergi ikan''' adalah [[Alergi|hipersensitivitas sistem imun]] terhadap [[protein]] yang dapat ditemui pada [[Ikan (makanan)|ikan]]. Gejala bisa muncul dengan cepat atau secara bertahap, dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Bila gejala muncul dengan cepat, dapat terjadi [[anafilaksis]], yaitu kondisi yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan obat epinefrin. Gejala lain yang dapat muncul meliputidermatitis atopik atau radang esofagus.<ref>National Report of the Expert Panel on Food Allergy Research, NIH-NIAID 2003 {{Cite web|title=June 30 2003.pdf|url=http://www3.niaid.nih.gov/about/organization/dait/PDF/june30_2003.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20061004001123/http://www3.niaid.nih.gov/about/organization/dait/PDF/june30_2003.pdf|archive-date=2006-10-04|access-date=2006-08-07|url-status=dead}}</ref> Ikan adalah salah satu dari delapan alergen makanan yang umum ditemui dan mencakup sekitar 90% reaksi alergi terhadap makanan; tujuh alergen lainnya meliputi [[Susu|susu sapi]], [[Telur (makanan)|telur]], [[gandum]], [[Krustasea|kerang]], [[kacang tanah]], [[Kacang tanah|kacang]] [[Buah geluk|pohon]], dan [[Kedelai|kacang kedelai]].


Tidak seperti alergi susu dan telur pada anak-anak yang sering kali membaik seiring dengan bertambahnya usia,<ref name="Urisu2014">{{Cite journal|year=2014|title=Japanese Guideline for Food Allergy 2014|journal=Allergol Int|volume=63|issue=3|pages=399–419|doi=10.2332/allergolint.14-RAI-0770|pmid=25178179|vauthors=Urisu A, Ebisawa M, Ito K, Aihara Y, Ito S, Mayumi M, Kohno Y, Kondo N}}</ref> alergi ikan cenderung muncul untuk pertama kalinya pada usia sekolah dan kemudian terus berlanjut hingga dewasa.<ref name="Prester2016">{{Cite journal|date=2016|title=Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review|journal=J Am Coll Nutr|volume=35|issue=3|pages=271–83|doi=10.1080/07315724.2015.1014120|pmid=26252073|vauthors=Prester L}}</ref> Hal-hal yang disinyalir menjadi tanda-tanda bahwa alergi ikan akan berlanjut hingga dewasa adalah anafilaksis, serum [[Antibodi E|imunoglobulin E]] (IgE) yang tinggi, dan respons yang kuat terhadap uji kulit. Tidak diketahui secara pasti apakah pemberian ikan kepada bayi berusia 4–6 bulan dapat menurunkan risiko alergi ikan pada kemudian hari. Alergi ikan pada orang dewasa umum ditemui pada pekerja di industri penangkapan dan pengolahan ikan.<ref name="Lopata2013">{{Cite journal|date=June 2013|title=Airborne seafood allergens as a cause of occupational allergy and asthma|journal=Curr Allergy Asthma Rep|volume=13|issue=3|pages=288–97|doi=10.1007/s11882-013-0347-y|pmid=23575656|vauthors=Lopata AL, Jeebhay MF}}</ref><ref name="Jeebhay2001">{{Cite journal|date=September 2001|title=Occupational seafood allergy: a review|journal=Occup Environ Med|volume=58|issue=9|pages=553–62|doi=10.1136/oem.58.9.553|pmc=1740192|pmid=11511741|vauthors=Jeebhay MF, Robins TG, Lehrer SB, Lopata AL}}</ref>
Tidak seperti alergi susu dan telur pada anak-anak yang sering kali membaik seiring dengan bertambahnya usia,<ref name="Urisu2014">{{Cite journal|year=2014|title=Japanese Guideline for Food Allergy 2014|journal=Allergol Int|volume=63|issue=3|pages=399–419|doi=10.2332/allergolint.14-RAI-0770|pmid=25178179|vauthors=Urisu A, Ebisawa M, Ito K, Aihara Y, Ito S, Mayumi M, Kohno Y, Kondo N}}</ref> alergi ikan cenderung muncul untuk pertama kalinya pada usia sekolah dan kemudian terus berlanjut hingga dewasa.<ref name="Prester2016">{{Cite journal|date=2016|title=Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review|journal=J Am Coll Nutr|volume=35|issue=3|pages=271–83|doi=10.1080/07315724.2015.1014120|pmid=26252073|vauthors=Prester L}}</ref> Hal-hal yang disinyalir menjadi tanda-tanda bahwa alergi ikan akan berlanjut hingga dewasa adalah anafilaksis, serum [[Antibodi E|imunoglobulin E]] (IgE) yang tinggi, dan respons yang kuat terhadap uji kulit. Tidak diketahui secara pasti apakah pemberian ikan kepada bayi berusia 4–6 bulan dapat menurunkan risiko alergi ikan pada kemudian hari. Alergi ikan pada orang dewasa umum ditemui pada pekerja di industri penangkapan dan pengolahan ikan.<ref name="Lopata2013">{{Cite journal|date=June 2013|title=Airborne seafood allergens as a cause of occupational allergy and asthma|journal=Curr Allergy Asthma Rep|volume=13|issue=3|pages=288–97|doi=10.1007/s11882-013-0347-y|pmid=23575656|vauthors=Lopata AL, Jeebhay MF}}</ref><ref name="Jeebhay2001">{{Cite journal|date=September 2001|title=Occupational seafood allergy: a review|journal=Occup Environ Med|volume=58|issue=9|pages=553–62|doi=10.1136/oem.58.9.553|pmc=1740192|pmid=11511741|vauthors=Jeebhay MF, Robins TG, Lehrer SB, Lopata AL}}</ref>
Baris 5: Baris 5:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}

{{makanan laut}}


[[Kategori:Alergi]]
[[Kategori:Alergi]]

Revisi per 29 Desember 2021 07.23

Alergi ikan
Salmon mentah
Informasi umum
Prevalensi~1,5% (pernyataan diri, negara maju)[1][2][3]

Alergi ikan adalah hipersensitivitas sistem imun terhadap protein yang dapat ditemui pada ikan. Gejala bisa muncul dengan cepat atau secara bertahap, dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Bila gejala muncul dengan cepat, dapat terjadi anafilaksis, yaitu kondisi yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan obat epinefrin. Gejala lain yang dapat muncul meliputidermatitis atopik atau radang esofagus.[4] Ikan adalah salah satu dari delapan alergen makanan yang umum ditemui dan mencakup sekitar 90% reaksi alergi terhadap makanan; tujuh alergen lainnya meliputi susu sapi, telur, gandum, kerang, kacang tanah, kacang pohon, dan kacang kedelai.

Tidak seperti alergi susu dan telur pada anak-anak yang sering kali membaik seiring dengan bertambahnya usia,[5] alergi ikan cenderung muncul untuk pertama kalinya pada usia sekolah dan kemudian terus berlanjut hingga dewasa.[6] Hal-hal yang disinyalir menjadi tanda-tanda bahwa alergi ikan akan berlanjut hingga dewasa adalah anafilaksis, serum imunoglobulin E (IgE) yang tinggi, dan respons yang kuat terhadap uji kulit. Tidak diketahui secara pasti apakah pemberian ikan kepada bayi berusia 4–6 bulan dapat menurunkan risiko alergi ikan pada kemudian hari. Alergi ikan pada orang dewasa umum ditemui pada pekerja di industri penangkapan dan pengolahan ikan.[7][8]

Referensi

  1. ^ Nwaru BI, Hickstein L, Panesar SS, Roberts G, Muraro A, Sheikh A (August 2014). "Prevalence of common food allergies in Europe: a systematic review and meta-analysis". Allergy. 69 (8): 992–1007. doi:10.1111/all.12423. PMID 24816523. 
  2. ^ Sharp MF, Lopata AL (June 2014). "Fish allergy: in review". Clin Rev Allergy Immunol. 46 (3): 258–71. doi:10.1007/s12016-013-8363-1. PMID 23440653. 
  3. ^ Rona RJ, Keil T, Summers C, Gislason D, Zuidmeer L, Sodergren E, Sigurdardottir ST, Lindner T, Goldhahn K, Dahlstrom J, McBride D, Madsen C (September 2007). "The prevalence of food allergy: a meta-analysis". J. Allergy Clin. Immunol. 120 (3): 638–46. doi:10.1016/j.jaci.2007.05.026. PMID 17628647. 
  4. ^ National Report of the Expert Panel on Food Allergy Research, NIH-NIAID 2003 "June 30 2003.pdf" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-10-04. Diakses tanggal 2006-08-07. 
  5. ^ Urisu A, Ebisawa M, Ito K, Aihara Y, Ito S, Mayumi M, Kohno Y, Kondo N (2014). "Japanese Guideline for Food Allergy 2014". Allergol Int. 63 (3): 399–419. doi:10.2332/allergolint.14-RAI-0770. PMID 25178179. 
  6. ^ Prester L (2016). "Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review". J Am Coll Nutr. 35 (3): 271–83. doi:10.1080/07315724.2015.1014120. PMID 26252073. 
  7. ^ Lopata AL, Jeebhay MF (June 2013). "Airborne seafood allergens as a cause of occupational allergy and asthma". Curr Allergy Asthma Rep. 13 (3): 288–97. doi:10.1007/s11882-013-0347-y. PMID 23575656. 
  8. ^ Jeebhay MF, Robins TG, Lehrer SB, Lopata AL (September 2001). "Occupational seafood allergy: a review". Occup Environ Med. 58 (9): 553–62. doi:10.1136/oem.58.9.553. PMC 1740192alt=Dapat diakses gratis. PMID 11511741.