Kamerun: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: ha:Kamero, ug:Kamérun |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 201: | Baris 201: | ||
[[gl:Camerún - Cameroun]] |
[[gl:Camerún - Cameroun]] |
||
[[gv:Cameroon]] |
[[gv:Cameroon]] |
||
[[ha: |
[[ha:Kameru]] |
||
[[he:קמרון]] |
[[he:קמרון]] |
||
[[hr:Kamerun]] |
[[hr:Kamerun]] |
Revisi per 28 Januari 2009 20.19
République du Cameroun Republic of Cameroon | |
---|---|
Ibu kota | Yaounde |
Kota terbesar | Douala |
Bahasa resmi | Perancis, Inggris |
Pemerintahan | Republik |
Kemerdekaan | |
1,3% | |
Populasi | |
- Perkiraan 2006 | 17.090.077 (59) |
- Sensus Penduduk - | - |
PDB (KKB) | 2005 |
- Total | US$37,77 miliar (81) |
US$2.176 (140) | |
Mata uang | Franc CFA ( XAF ) |
Zona waktu | (UTC+1) |
- Musim panas (DST) | UTC+1 |
Kode telepon | 237 |
Kode ISO 3166 | CM |
Ranah Internet | .cm |
Republik Kamerun adalah sebuah republik kesatuan di Afrika tengah dan barat. Ia berbatasan dengan Nigeria di barat, Chad di timur laut, Republik Afrika Tengah di timur, dan Republik Kongo, Gabon, dan Guinea Khatulistiwa di selatan. Pantai Kamerun terletak di Teluk Bonny, bagian dari Teluk Guinea dan Samudera Atlantik. Negara ini disebut "Afrika dalam miniatur" karena banyaknya ragam geologi dan budayanya. Daerahnya memiliki pantai, gurun, gunung, hutan hujan, dan savana. Titik tertinggi adalah Gunung Kamerun di barat daya, dan kota-kota terbesar adalah Douala, Yaoundé, dan Garoua. Kamerun memiliki lebih dari 200 kelompok etnis dan bahasa. Negara ini juga dikenal dengan gaya musiknya yang khas, terutama makossa dan bikutsi, dan dengan tim nasional sepak bolanya. Bahasa Inggris dan Perancis adalah bahasa resmi.
Penduduk awal daerah ini adalah kebudayaan Sao di sekitar danau Chad dan suku Baka di tenggara. Penjelajah Portugis mencapai pantainya pada abad ke-15 dan menamai daerah ini Rio dos Camarões ("Sungai Udang"), dan dari sini muncul nama "Kamerun". Tentara suku Fula mendirikan Emirat Adamawa di utara pada abad ke-19, dan berbagai kelompok etnis di barat dan barat laut mendirikan chiefdom dan fondom. Kamerun menjadi koloni Kekaisaran Jerman pada 1884. Setelah Perang Dunia I, daerah ini dibagi antara Perancis dan Britania sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Partai politik Union des Populations du Cameroun memperjuangkan kemerdekaan namun dilarang pada tahun 1950-an. Partai ini memerangi Perancis sampai 1971. Pada 1960, Kamerun Perancis merdeka sebagai Republik Kamerun dengan presiden Ahmadou Ahidjo. Bagian selatan dari Kamerun Britania bergabung pada 1961 untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Negara ini kemudian dinamai Republik Kesatuan Kamerun pada 1972 dan Republik Kamerun pada 1984.
Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lain, Kamerun relatif stabil. Hal ini memungkinkan perkembangan cocok tanam, jalan, kereta api, dan industri minyak bumi dan kayu. Namun banyak warga Kamerun tinggal dalam kemiskinan sebagai petani. Kekuasaan dipegang oleh presiden Paul Biya dan partainya Cameroon People's Democratic Movement, dan korupsi membudaya. Komunitas Anglophone merasa semakin terasing dari pemerintah, dan politisi Anglophone menyerukan desentralisasi atau bahkan pemisahan diri.
Sejarah
Daerah yang sekarang dikenal sebagai Kamerun pertama dihuni dalam jaman Neolitikum. Penduduk terlama adalah kelompok-kelompok Pygmy seperti suku Baka.[1] Kebudayaan Sao muncul di dekat danau Chad sekitar 500 M dan digantikan oleh kerajaan Kanem dan kemudian kerajaan Bornu. Berbagai kerajaan, fondom, dan chiefdom juga muncul di barat.
Pelaut dari Portugal mencapai pantai Kamerun pada 1472. Mereka melihat kelimpahan udang dan kepiting di sungai Wouri dan menamainya Rio dos Camarões (sungai udang), dan dari kata ini kemudian diturunkan "Kamerun". Setelah itu, pedagang dan misionaris Eropa datang ke Kamerun dan masuk ke pedalaman. Pada awal abad ke-19, Modibo Adama memimpin tentara suku Fula dalam jihad di utara melawan orang-orang non-Muslim dan mendirikan Emirat Adamawa. Orang-orang yang melarikan diri dari tentara Fulani ini kemudian menetap di berbagai daerah.[2]
Kekaisaran Jerman menjajah Kamerun mulai 1884 dan masuk ke pedalaman. Mereka memulai proyek untuk memperbaiki infrastruktur dengan sistem perbudakan.[3] Dengan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, Kamerun menjadi daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa dan dibagi menjadi daerah Perancis Cameroun dan daerah Britania Cameroons pada 1919. Perancis kemudian menggabungkan ekonomi Cameroun dengan ekonomi Perancis[4] dan memperbaiki infrastruktur dengan penanaman modal, pekerja terampil, dan perbudakan.[3] Britania memerintah daerah mereka dari negara tetangga Nigeria. Hal ini menyebabkan Kamerun menjadi "koloni dari koloni" yang terabaikan. Tenaga kerja migran Nigeria masuk ke Cameroons selatan, mengakhiri perbudakan tapi juga membuat penduduk asli marah.[5] Mandat Liga Bangsa-Bangsa diubah menjadi United Nations Trusteeships pada 1946, dan masalah kemerdekaan mulai muncul di Cameroun.[4] Perancis melarang partai politik paling radikal, Union des Populations du Cameroun (UPC), pada 13 Juli 1955. Hal ini menyebabkan perang gerilya panjang dan pembunuhan pemimpin partai ini, Ruben Um Nyobé.[6] Di Cameroons diperdebatkan antara bergabung dengan Cameroun atau Nigeria.
Pada 1 Januari 1960, Cameroun mendapat kemerdekaan dari Perancis di bawah presiden Ahmadou Ahidjo, dan pada 1 Oktober 1961, Southern Cameroons bergabung dengan tetangganya untuk membentuk Republik Federasi Kamerun. Ahidjo menggunakan perang melawan UPC dan kekhawatiran akan perang etnis untuk menggalang kekuasaan presiden, bahkan setelah UPC dikalahkan pada 1971.[6] Partai politiknya, Cameroon National Union (CNU), menjadi satu-satunya partai politik pada 1 September 1966 dan pada 1972, sistem pemerintahan federasi diubah menjadi United Republic of Cameroon (Republik Kesatuan Kamerun), dengan ibukota Yaoundé.[7] Ahidjo memilih kebijakan ekonomi planned liberalism, mengutamakan cash crops dan minyak bumi. Pemerintah menggunakan uang dari minyak untuk menciptakan persediaan uang nasional, membayar petani, dan membiayai proyek-proyek pembangunan besar; namun banyak proyek gagal karena Ahidjo melakukan nepotisme dengan menunjuk teman-temannya walaupun mereka tidak kompeten.[8]
Ahidjo mengundurkan diri pada 4 November 1982 dan menunjuk penerusnya, Paul Biya. Namun Ahidjo tetap mengendalikan CNU dan mencoba untuk memerintah negara dari belakang tirai sampai Biya dan sekutu-sekutunya mendesak Ahidjo untuk mundur. Biya memulai masa pemerintahannya dengan bergerak ke arah demokrasi, namun sebuah usaha kudeta mengembalikan gaya pemerintahannya ke pendahulunya.[9] Sebuah krisis ekonomi terjadi pada pertengahan 1980-an sampai akhir 1990-an karena keadaan ekonomi dunia, kekeringan, harga minyak bumi yang jatuh, korupsi, mismanagement, dan kolusi. Kamerun meminta bantuan asing, memotong pengeluaran negara, dan memprivatisasi industri. Dengan dimulainya politik multipartai pada Desember 1990, kelompok-kelompok Anglophone menuntut otonomi yang lebih besar, dan sebagian menuntut kemerdekaan sebagai Republik Ambazonia.[10]
Politik dan pemerintahan
Presiden Kamerun adalah kepala negara dan memiliki kekuasaan yang luas untuk menciptakan kebijakan, mengatur badan-badan pemerintah, mengepalai angkatan bersenjata, membicarakan dan mengesahkan perjanjian, dan menyatakan keadaan darurat.[11] Presiden menunjuk pejabat-pejabat negara di semua tingkat, mulai dari perdana menteri (kepala pemerintahan) sampai gubernur provinsi, pejabat divisi, dan anggota lembaga perwakilan kota-kota besar. Presiden dipilih secara langsung setiap tujuh tahun. Di kota-kota kecil, penduduk memilih walikota. Korupsi tersebar di semua tingkat pemerintahan. Pada 1997, Kamerun mendirikan kantor-kantor anti korupsi di 29 kementrian, tapi hanya 25% yang bekerja,[12] dan pada 2006, Transparency International menempatkan Kamerun di posisi 138 dari 163 negara.[13] Pada 18 Januari 2006, Biya memulai gerakan anti korupsi di bawah pengawasan National Anti-Corruption Observatory.[12]
Sistem hukum Kamerun didasarkan pada hukum di Perancis dengan pengaruh common law.[14] Walaupun independen, lembaga yudikatif berada di bawah lembaga eksekutif Departemen Kehakiman.[15] Presiden menunjuk hakim di semua tingkat pemerintahan. Lembaga yudikatif dibagi menjadi tribunal, Pengadilan Banding, dan Mahkamah Agung. Majelis Nasional memilih anggota Pengadilan Tinggi yang mengadili pejabat-pejabat tinggi negara bila mereka dituduh membahayakan keamanan nasional.
Berbagai organisasi hak asasi manusia menuduh polisi dan militer menyiksa tersangka kriminal, etnis minoritas, kaum homoseksual, dan aktivis politik.[16] Penjara diisi terlalu penuh dan kekurangan makanan dan fasilitas medis,[17][18] dan penjara yang dikepalai oleh pemimpin tradisional di utara dituduh menahan lawan politik karena desakan pemerintah.[19] Namun, sejak awal tahun 2000-an, banyak polisi telah dihukum karena pelanggaran hukum.[18]
Majelis Nasional membuat hukum. Badan ini terdiri dari 180 anggota yang dipilih untuk masa jabatan 5 tahun dan bersidang 3 kali setahun. Hukum disahkan oleh pemungutan suara mayoritas. Badan ini jarang menolak hukum yang diusulkan oleh presiden.[15] Konstitusi 1996 mendirikan parlemen majelis rendah, yaitu Senat yang beranggotakan 100 orang. Namun lembaga ini belum pernah digunakan.[14] Pemerintah mengakui kekuasaan pemimpin tradisional, fon, dan lamibe untuk memerintah di tingkat lokal dan untuk menyelesaikan persengketaan sepanjang keputusan mereka tidak berlawanan dengan hukum nasional.[20]
Partai Presiden Paul Biya, Cameroon People's Democratic Movement (CPDM) adalah satu-satunya partai politik yang sah sampai Desember 1990. Berbagai partai politik etnis dan agama telah muncul sejak saat itu. Oposisi utama adalah Social Democratic Front (SDF), didukung sebagian besar oleh daerah Anglophone dan dipimpin oleh John Fru Ndi.[21] Biya dan partainya telah mengendalikan kepresidenan dan Majelis Nasional dalam pemilu-pemilu nasional, tapi lawan-lawan politiknya menuduh bahwa hal ini tidak adil.[10] Berbagai organisasi HAM menuduh pemerintah menekan kebebasan kelompok oposisi dengan mencegah demonstrasi, membubarkan pertemuan, dan menangkap para pemimpin dan wartawan oposisi.[22][19] Freedom House memberi Kamerun peringkat "not free" dalam hal hak politik dan kebebasan sipil.[23] Pemilu parlemen terakhir diadakan pada 22 Juli 2007.[24]
Kamerun adalah anggota Commonwealth of Nations dan La Francophonie. Hubungan luar negeri mereka mengikuti sekutu terdekat mereka, Perancis.[25] Negara ini juga sangat bergantung pada Perancis dalam hal pertahanan,[15] walaupun pengeluaran militer tinggi dibandingkan dengan sektor pemerintahan lain.[26] Biya telah berselisih dengan pemerintah Nigeria dalam hal kepemilikan semenanjung Bakassi dan dengan presiden Gabon El Hadj Omar Bongo mengenai urusan pribadi.[27] Walaupun demikian, perang saudara adalah ancaman utama dalam negeri, karena ketegangan antara kaum Kristen dan Muslim dan antara kaum Anglophones dan Francophones.[28]
Pendidikan dan kesehatan
Sebagian besar anak-anak dapat memperoleh pendidikan di sekolah negeri yang gratis atau sekolah swasta yang diberi subsidi[29] Sistem pendidikan di Kamerun adalah campuran antara sistem Inggris dan Perancis[30] dengan bahasa pengantar sebagian besar bahasa Inggris atau Perancis.[31] Kamerun memiliki tingkat kehadiran sekolah tertinggi di Afrika.[29] Anak perempuan lebih jarang bersekolah daripada anak laki-laki karena pengaruh budaya, kewajiban rumah tangga, pernikahan dan kehamilan dini, dan pelecehan seksual. Walaupun tingkat kehadiran lebih tinggi di selatan,[29] terlalu banyak guru ditugaskan ke sana, sehingga di utara sekolah-sekolah memiliki terlalu sedikit guru.[18]
Kualitas kesehatan di Kamerun pada umumnya rendah.[32] Di luar kota-kota besar, fasilitas kesehatan biasanya kotor dan tidak lengkap.[33] Penyakit yang berjangkit misalnya demam berdarah, filariasis, leishmaniasis, malaria, meningitis, schistosomiasis, dan penyakit tidur.[34] Tingkat infeksi HIV/AIDS diperkirakan 5,4% dari penduduk usia 15–49,[35] walaupun tekanan sosial membuat jumlah laporan lebih rendah dari sebenarnya.[36] Dukun adalah alternatif populer terhadap ilmu pengobatan barat.[37]
Provinsi
Kamerun terbagi kepada 10 provinsi:
- Provinsi Adamawa
- Provinsi Tengah
- Provinsi Timur
- Provinsi Ujung Utara
- Provinsi Litoral
- Provinsi Utara
- Provinsi Barat Laut
- Provinsi Barat
- Provinsi Selatan
- Provinsi Barat Daya
Lihat pula
Catatan
- ^ DeLancey and DeLancey 2
- ^ Fanso 84
- ^ a b DeLancey and DeLancey 125
- ^ a b DeLancey and DeLancey 5
- ^ DeLancey and DeLancey 4.
- ^ a b DeLancey and DeLancey 6
- ^ DeLancey and DeLancey 19
- ^ DeLancey and DeLancey 7
- ^ DeLancey and DeLancey 8
- ^ a b DeLancey and DeLancey 9
- ^ "Background Notes: Cameroon; Neba 250.
- ^ a b IRIN, "New anti-corruption drive"
- ^ 2006 Corruption Perceptions Index 2006
- ^ a b "Cameroon", The World Factbook
- ^ a b c "Background Note: Cameroon"
- ^ "Cameroon", Amnesty International; "Cameroon (2006)", Freedom House; "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices, U.S. Department of State; "Elections to the Human Rights Council", Amnesty International
- ^ "Elections to the Human Rights Council"
- ^ a b c "Cameroon", Country Reports on Human Rights Practices
- ^ a b "Cameroon (2006)", Freedom House
- ^ "Background Note: Cameroon"; Neba 252
- ^ West 11
- ^ "Cameroon", Amnesty International
- ^ Kamerun mendapat peringkat 6 dalam kedua kategori dari skala 1 sampai 7, dengan 1 adalah "most free" dan 7 adalah "least free". "Cameroon (2006)", Freedom House
- ^ Kandemeh
- ^ DeLancey and DeLancey 126; Ngoh 328.
- ^ DeLancey and DeLancey 30
- ^ West 11
- ^ MacDonald 69
- ^ a b c Mbaku 15
- ^ DeLancey and DeLancey 105–6
- ^ Mbaku 16
- ^ DeLancey and DeLancey 21
- ^ West 64
- ^ West 58–60
- ^ "Cameroon", UNAIDS
- ^ DeLancey and DeLancey 21
- ^ Lantum and Monono 14
Rujukan
- "Corruption Perceptions Index 2006". Transparency International. Diakses 6 April 2007.
- "Background Note: Cameroon". October 2006. United States Department of State. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". Amnesty International Report 2006. Amnesty International Publications. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". Country Reports on Human Rights Practices, 6 Maret 2007. Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor, U.S. Department of State. Accessed 6 April 2007.
- "Cameroon". Human Development Report 2006. United Nations Development Programme. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". The World Factbook. United States Central Intelligence Agency. 15 Maret 2007. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon". UNAIDS. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon (2006)". Country Report: 2006 Edition. Freedom House, Inc. Diakses 6 April 2007.
- "Cameroon - Annual Report 2007". Reporters without Borders. Diakses 6 April 2007.
- "CAMEROON: New anti-corruption drive leaves many sceptical". 27 Januari 2006. IRIN. UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs. Diakses 6 April 2007.
- Constitution of the Republic of Cameroon (English and French versions). 18 Januari 1996. Diakses 6 April 2007.
- DeLancey, Mark W., and Mark Dike DeLancey (2000): Historical Dictionary of the Republic of Cameroon (3rd ed.). Lanham, Maryland: The Scarecrow Press.
- Demographic Yearbook 2004. United Nations Statistics Division.
- "2006 Elections to the Human Rights Council: Background information on candidate countries". May 2006. Amnesty International Publications. Accessed 6 April 2007.
- Fanso, V. G. (1989). Cameroon History for Secondary Schools and Colleges, Vol. 1: From Prehistoric Times to the Nineteenth Century. Hong Kong: Macmillan Education Ltd.
- Fitzpatrick, Mary (2002). "Cameroon." Lonely Planet West Africa, 5th ed. China: Lonely Planet Publications Pty Ltd.
- Fomensky, R., M. Gwanfogbe, and F. Tsala, editorial advisers (1985) Macmillan School Atlas for Cameroon. Malaysia: Macmillan Education Ltd.
- Fonge, Fuabeh P. (1997). Modernization without Development in Africa: Patterns of Change and Continuity in Post-Independence Cameroonian Public Service. Trenton, New Jersey: Africa World Press, Inc.
- Geschiere, Peter (1997). The Modernity of Witchcraft: Politics and the Occult in Postcolonial Africa. Charlottesville: University Press of Virginia.
- Gwanfogbe, Mathew, Ambrose Meligui, Jean Moukam, and Jeanette Nguoghia (1983). Geography of Cameroon. Hong Kong: Macmillan Education Ltd.
- "Highest Average Annual Precipitation Extremes". Global Measured Extremes of Temperature and Precipitation, National Climatic Data Center, 9 Agustus 2004. Diakses 6 April 2007.
- Hudgens, Jim, and Richard Trillo (1999). West Africa: The Rough Guide. 3rd ed. London: Rough Guides Ltd.
- International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (28 Mei 2007). "Cameroon: Population Movement; DREF Bulletin no. MDRCM004". ReliefWeb. Accessed 18 Juni 2007.
- Kandemeh, Emmanuel (17 Juli 2007). "Journalists Warned against Declaring Election Results", Cameroon Tribune. Diakses 18 Juli 2007.
- Lantum, Daniel M., and Martin Ekeke Monono (2005). "Republic of Cameroon", Who Global Atlas of Traditional, Complementary and Alternative Medicine. World Health Organization.
- MacDonald, Brian S. (1997). "Case Study 4: Cameroon", Military Spending in Developing Countries: How Much Is Too Much? McGill-Queen's University Press.
- Mbaku, John Mukum (2005). Culture and Customs of Cameroon. Westport, Connecticut: Greenwood Press.
- Musa, Tansa (27 Juni 2007). "Gunmen kill one, kidnap 22 in Cameroon near CAR". Reuters. Accessed 27 Juni 2007.
- Neba, Aaron (1999). Modern Geography of the Republic of Cameroon, 3rd ed. Bamenda: Neba Publishers.
- Niba, Francis Ngwa (20 Februari 2007). "New language for divided Cameroon". BBC News. Diakses 6 April 2007.
- Nkolo, Jean-Victor, and Graeme Ewens (2000). "Cameroon: Music of a Small Continent". World Music, Volume 1: Africa, Europe and the Middle East. London: Rough Guides Ltd.
- "Rank Order - Area". The World Factbook. United States Central Intelligence Agency. 15 Maret 2007. Diakses 6 April 2007.
- Sa'ah, Randy Joe (23 Juni 2006). "Cameroon girls battle 'breast ironing'". BBC News. Diakses 6 April 2007.
- Swarovski Orchestra (2004). National Anthems of the World. Koch International Classics. Audio CD.
- Volet, Jean-Marie (10 November 2006). "Cameroon Literature at a glance". Reading women writers and African literatures. Diakses 6 April 2007.
- West, Ben (2004). Cameroon: The Bradt Travel Guide. Guilford, Connecticut: The Globe Pequot Press Inc.
- Wight, Susannah, ed. (2006). Cameroon. Spain: MTH Multimedia S.L.
- "World Economic and Financial Surveys". World Economic Outlook Database, International Monetary Fund. September 2006. Diakses 6 April 2007.
- World Population Prospects: The 2006 Revision Population Database. 2006. United Nations Population Division. Diakses 6 April 2007.
Pranala luar
- (Prancis) Situs resmi kepresidenan
- (Prancis) Situs resmi parlemen
- (Prancis) CRTV — Cameroon Radio Television