Zainab binti Muhammad: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
<!-- --------- --> |
<!-- --------- --> |
||
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
||
|status_hidup_wafat = |
|status_hidup_wafat = [[TBA Masih]] |
||
|sebab_wafat = [[TBA Masih]] |
|sebab_wafat = [[TBA Masih]] |
||
|tempat_wafat = [[TBA Masih]] |
|tempat_wafat = [[TBA Masih]] |
Revisi per 10 Maret 2022 18.13
Nabi Muhammad | |
---|---|
Kun-yah | Ummu Umamah |
Nama | Zainab |
Lahir | Zainab binti Muhammad 10 tahun sebelum diutusnya kenabian, 23 tahun sebelum H / tahun 600 |
Kebangsaan | Islam (sebagai kerajaan Teokrasi). |
Etnis | Arab, suku Quraisy, bani Hasyimiyah |
Zaman | Pra Hijriah - Abad pertama Hijriah |
Wilayah aktif | Jazirah Arab |
Dipengaruhi oleh | |
Istri | Muhammad |
Keturunan | 'Ali bin Abul 'Ash bin Ar-Rabi' Umamah binti Abul 'Ash bin Ar-Rabi' |
Orang tua | Muhammad Khadijah binti Khuwailid |
Zainab Binti Muhammad adalah putri sulung Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam.[1] Ia adalah anak perempuan dari isteri Muhammad yang bernama Khadijah binti Khuwailid.[1] Lahir 23 tahun sebelum Hijrah/600 M di Kota Mekah dan wafat 8 H/ 629 M dalam usia 29 tahun di Kota Madinah.
Perkawinan
Ia kawin dengan seorang laki-laki bernama AbuI 'Ash Bin Al-Rabi'.[1] Lelaki ini adalah sepupu dari ibunya sendiri.[1] Suami Zainab awalnya bukan pemeluk agama Islam.[1] Suaminya beberapa kali dipenjarakan dan Zainablah yang berusaha untuk membebaskan suaminya.[1] Salah satu usaha Zainab membebaskan suaminya adalah dengan menjual seuntai kalung milik ibunya, Khadijah binti Khuwailid dan menebus suaminya dari Muhammad.[1] Muhammad mengajukan syarat kepada Zainab agar suaminya dapat dibebaskan.[2]
Syaratnya adalah Zainab harus pergi ke Madinah apabila ingin suaminya dibebaskan.[2] Zainab pun menyetujui syarat tersebut.[2] Suaminya sempat dibebaskan tetapi kemudian dimasukkan lagi ke penjaran sampai akhirnya dibebaskan kembali karena Zainab turut campur tangan dalam proses pembebasan.[1] Setelah suaminya Zainab memeluk agama Islam maka Zainab menikah untuk kedua kalinya secara Islam.[1] Zainab mempunyai dua orang anak yang bernama Ali dan Umamah binti Abul 'Ash ar-Rabi'.[1] Akan tetapi, Ali meninggal saat masih bayi.[1] Umamah menikah dengan Ali bin Abi Thalib setelah wafatnya Fatimah binti Muhammad serta dinikahi Mughirah bin Naufal setelah 'Ali meninggal. Memiliki seorang anak.[1] atau menurut pendapat lain, 2 orang anak, yaitu Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin 'Ali bin Abi Thalib.[3]
Meninggal
Zainab binti Muhammad Muhammad, dia meninggal tahun 8 H/ 629 M di Madinah pada usia 29 tahun dalam keadaan sakit dan dikuburkan di pemakaman Jannatul Baqi, kota Madinah, Saudi Arabia.[4]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve
- ^ a b c "zainab bint muhammad". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-28. Diakses tanggal 26 Mei 2013.
- ^ ^^ Ibnu Jarir, Tarikh at-Thabari, Juz 5, hal. 154, Libanon.
- ^ ^^^ Ibnu Abdil Bar, al-Isti'ab fi Ma'rifati Ashab, Juz 4, hal. 1853-1854.