Lompat ke isi

NET. Batam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 50: Baris 50:
STV sendiri kemudian memperpanjang siarannya selama 7 jam (hari kerja, dari 16:00-23:00 WIB),<ref name=grandlaunching3/> yang tercatat kemudian dipindah menjadi 14:00-21:00 WIB (hari kerja) dan 08:00-17:00 (akhir pekan).<ref>[https://dewanpers.or.id/assets/ebook/jurnal/1901200517_Buku_JurnalDewanPers_edisi12.pdf Jurnal Dewan Pers Sept 2016]</ref> Target acaranya sendiri disesuaikan dengan tema hiburan dan pendidikan (masing-masing 25%), sementara sisanya lainnya seperti berita dan kebudayaan.<ref name=grandlaunching3/> Sempat juga STV menggandeng kerjasama dengan stasiun televisi Jakarta [[tvOne]] pada 14 Oktober 2010.<ref>[https://batam.tribunnews.com/2010/10/14/sani-promosikan-kepri-lewat-siaran-langsung-tv-one Sani Promosikan Kepri Lewat Siaran Langsung TV One]</ref> Awalnya, STV sendiri sempat diniatkan tvOne untuk menjadi anggota dari [[televisi berjaringan|jaringannya]] dalam menghadapi penerapan [[Undang-Undang Penyiaran]] No. 32/2002 yang mewajibkan siaran berjaringan,<Ref>[http://humasotoritabatam.blogspot.com/2010/10/stv-batam-gandeng-tv-one.html STV Batam Gandeng TV One]</ref> meskipun tidak terealisasi (tvOne kemudian bersiaran tanpa IPP lokal hingga dihentikan pada 2019). Di tahun 2011 juga, STV sempat mengikuti seleksi [[penyelenggara Multipleksing|penyelenggara multipleksing]] (MUX) [[televisi digital]] untuk Kepri, meskipun gagal,<ref>[https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/2238/Menanti+Set+Top+Box+Gratisan+untuk+TV+Digital/0/sorotan_media Menanti Set Top Box Gratisan untuk TV Digital]</ref> dan kemudian pada Juni 2014 sempat berkerjasama dengan [[Antara]].<ref>[https://www.antaranews.com/berita/438698/lkbn-antara-kerjasama-pemberitaan-dengan-radio-tv-batam LKBN Antara kerjasama pemberitaan dengan Radio-TV Batam]</ref>
STV sendiri kemudian memperpanjang siarannya selama 7 jam (hari kerja, dari 16:00-23:00 WIB),<ref name=grandlaunching3/> yang tercatat kemudian dipindah menjadi 14:00-21:00 WIB (hari kerja) dan 08:00-17:00 (akhir pekan).<ref>[https://dewanpers.or.id/assets/ebook/jurnal/1901200517_Buku_JurnalDewanPers_edisi12.pdf Jurnal Dewan Pers Sept 2016]</ref> Target acaranya sendiri disesuaikan dengan tema hiburan dan pendidikan (masing-masing 25%), sementara sisanya lainnya seperti berita dan kebudayaan.<ref name=grandlaunching3/> Sempat juga STV menggandeng kerjasama dengan stasiun televisi Jakarta [[tvOne]] pada 14 Oktober 2010.<ref>[https://batam.tribunnews.com/2010/10/14/sani-promosikan-kepri-lewat-siaran-langsung-tv-one Sani Promosikan Kepri Lewat Siaran Langsung TV One]</ref> Awalnya, STV sendiri sempat diniatkan tvOne untuk menjadi anggota dari [[televisi berjaringan|jaringannya]] dalam menghadapi penerapan [[Undang-Undang Penyiaran]] No. 32/2002 yang mewajibkan siaran berjaringan,<Ref>[http://humasotoritabatam.blogspot.com/2010/10/stv-batam-gandeng-tv-one.html STV Batam Gandeng TV One]</ref> meskipun tidak terealisasi (tvOne kemudian bersiaran tanpa IPP lokal hingga dihentikan pada 2019). Di tahun 2011 juga, STV sempat mengikuti seleksi [[penyelenggara Multipleksing|penyelenggara multipleksing]] (MUX) [[televisi digital]] untuk Kepri, meskipun gagal,<ref>[https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/2238/Menanti+Set+Top+Box+Gratisan+untuk+TV+Digital/0/sorotan_media Menanti Set Top Box Gratisan untuk TV Digital]</ref> dan kemudian pada Juni 2014 sempat berkerjasama dengan [[Antara]].<ref>[https://www.antaranews.com/berita/438698/lkbn-antara-kerjasama-pemberitaan-dengan-radio-tv-batam LKBN Antara kerjasama pemberitaan dengan Radio-TV Batam]</ref>


Meskipun sudah didukung pemodal dari Jakarta, tercatat sejak akhir 2013, STV mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan akibat merugi dengan beberapa kali menunggak gaji karyawannya selama berbulan-bulan,<ref>[https://batam.tribunnews.com/2014/07/17/manajemen-enggan-bayar-upah-karyawan-s-tvManajemen ‘Enggan’ Bayar Upah Karyawan S-TV]</ref> sehingga sempat dilaporkan karyawannya ke pemerintah.<reF>[http://m.batamtoday.com/detail2.php?id=45491-Gaji-Karyawan-Tak-Dibayar-Sejak-Januar Gaji Karyawan Tak Dibayar Sejak Januari, Disnaker Segera Kirim Surat ke Manajemen STV]</ref> Kesulitan itu juga membuat STV harus mengurangi siarannya beberapa kali sejak 2012.<ref>[https://bppkibandung.id/index.php/jpk/article/download/45/127 kesiapan stasiun televisi lokal batam...]</ref><ref name=grandlaunching34>[https://www.kaskus.co.id/thread/587a546fc0cb175e018b4569/batam-kota-dengan-siaran-televisi-3-negara/ Batam, Kota Dengan Siaran Televisi 3 Negara]</ref> Namun, akhirnya stasiun televisi ini menemukan "angin segar" dengan digandeng [[NET.]] Jakarta menjadi anggota jaringannya pada 2013,<Ref>[https://twitter.com/areal6/status/378798799344267264 RT @NEZacademy_NET: INFO]</ref> yang baru berlangsung penuh pada 2015.<ref>[https://twitter.com/netmediatama/status/666472439660982273 Untuk BATAM silakan search channel NET. di 39 UHF.. ;)]</ref> Pada awal 2017, akhirnya nama STV menghilang, digantikan NET. Batam sampai saat ini,<ref name=grandlaunching34/><ref>[https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2469200713362421&id=2239689892980172 Evaluasi Dengar Pendapat/EDP NET.BATAM (NET.TV)..]</reF> setelah akuisisi oleh [[Net Visi Media]] pada 2015, yang saat ini memegang kepemilikan lewat anak usahanya PT Industri Mitra Media sebesar 100% (5% langsung oleh PT IMM, sementara 95% oleh anak usahanya PT Mitra Media Semenanjung Batam).<ref name=lap>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/prospectus/IPO-Stock/2022_IPO_NETV.pdf Prospektus NETV 2021]</Ref>
Meskipun sudah didukung pemodal dari Jakarta, tercatat sejak akhir 2013, STV mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan akibat merugi dengan beberapa kali menunggak gaji karyawannya selama berbulan-bulan,<ref>[https://batam.tribunnews.com/2014/07/17/manajemen-enggan-bayar-upah-karyawan-s-tvManajemen ‘Enggan’ Bayar Upah Karyawan S-TV]</ref> sehingga sempat dilaporkan karyawannya ke pemerintah.<reF>[http://m.batamtoday.com/detail2.php?id=45491-Gaji-Karyawan-Tak-Dibayar-Sejak-Januar Gaji Karyawan Tak Dibayar Sejak Januari, Disnaker Segera Kirim Surat ke Manajemen STV]</ref> Kesulitan itu juga membuat STV harus mengurangi siarannya beberapa kali sejak 2012.<ref>[https://bppkibandung.id/index.php/jpk/article/download/45/127 kesiapan stasiun televisi lokal batam...]</ref><ref name=grandlaunching34>[https://www.kaskus.co.id/thread/587a546fc0cb175e018b4569/batam-kota-dengan-siaran-televisi-3-negara/ Batam, Kota Dengan Siaran Televisi 3 Negara]</ref> Namun, akhirnya stasiun televisi ini menemukan "angin segar" dengan digandeng [[NET.]] Jakarta menjadi anggota jaringannya pada 2013,<Ref>[https://twitter.com/areal6/status/378798799344267264 RT @NEZacademy_NET: INFO]</ref> yang baru berlangsung penuh pada 2015.<ref>[https://twitter.com/netmediatama/status/666472439660982273 Untuk BATAM silakan search channel NET. di 39 UHF.. ;)]</ref> Programnya menjadi mayoritas merelai NET. Jakarta, sisanya menayangkan siaran lokal STV di waktu tertentu.<ref>[https://mobile.twitter.com/utamidita_74/status/613284682545930241 Chanel net tv nya ilang diganti STV :') huaaa..]</ref> Pada awal 2017, akhirnya nama STV menghilang, digantikan NET. Batam sampai saat ini,<ref name=grandlaunching34/><ref>[https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2469200713362421&id=2239689892980172 Evaluasi Dengar Pendapat/EDP NET.BATAM (NET.TV)..]</reF> setelah akuisisi oleh [[Net Visi Media]] pada 2015, yang saat ini memegang kepemilikan lewat anak usahanya PT Industri Mitra Media sebesar 100% (5% langsung oleh PT IMM, sementara 95% oleh anak usahanya PT Mitra Media Semenanjung Batam).<ref name=lap>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/prospectus/IPO-Stock/2022_IPO_NETV.pdf Prospektus NETV 2021]</Ref>


== Acara ==
== Acara ==

Revisi per 23 April 2022 19.47

NET. Batam
PT Semenanjung Televisi Batam
Batam, Kepulauan Riau
Indonesia
SaluranAnalog: 39 UHF
Digital: 48 UHF
SloganKini Makin Asik
Pemrograman
AfiliasiNET.
Kepemilikan
PemilikNet Visi Media (via PT Mitra Media Semenanjung Batam)[1]
Riwayat
Didirikan6 Desember 2002
Siaran perdana
30 Oktober 2004
Bekas tanda panggil
STV
Independen (2002-2013)
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
ERP5 kW
Pranala
NegaraIndonesia
Kantor pusatJl. Tiban Raya No. 1, Patam Lestari, Sekupang, Batam 29247[2]

NET. Batam adalah sebuah stasiun televisi lokal di Batam, Kepulauan Riau yang merupakan anggota jaringan NET., di bawah pengelolaan PT Semenanjung Televisi Batam.[1] Cakupan siarnya sendiri menjangkau area Kepri (termasuk Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan), Singapura hingga Johor Bahru Malaysia.[3][4] Siarannya sendiri didominasi oleh NET. Jakarta, sedangkan siaran lokalnya mencapai 4 jam/hari[5] yang ditayangkan di pagi hari.

Perkembangan

Stasiun televisi ini awalnya bernama Semenanjung Televisi (disingkat STV), yang merupakan televisi murni lokal. STV sendiri memulai siarannya pada 6 Desember 2002, awalnya hanya bisa dinikmati lewat televisi satelit Palapa C2 selama 4 jam (2 di pagi hari, dan 2 jam di malam siaran ulang) dengan menumpang kanal AR-Rahman Channel. Untuk lebih memenuhi keinginan masyarakat, sejak 30 Oktober[3] 2004[1][6] siaran STV sendiri kemudian mulai disiarkan secara terestrial pada kanal 39 UHF dengan daya pancar 5 kW.[4] Stasiun televisi ini sendiri saat itu dimiliki oleh Haryono dan Budi Santoso yang berasal dari Jakarta, dengan kantor cabangnya ada di Menara Saidah, Jalan MT Haryono Jakarta.[7][4]

STV sendiri kemudian memperpanjang siarannya selama 7 jam (hari kerja, dari 16:00-23:00 WIB),[4] yang tercatat kemudian dipindah menjadi 14:00-21:00 WIB (hari kerja) dan 08:00-17:00 (akhir pekan).[8] Target acaranya sendiri disesuaikan dengan tema hiburan dan pendidikan (masing-masing 25%), sementara sisanya lainnya seperti berita dan kebudayaan.[4] Sempat juga STV menggandeng kerjasama dengan stasiun televisi Jakarta tvOne pada 14 Oktober 2010.[9] Awalnya, STV sendiri sempat diniatkan tvOne untuk menjadi anggota dari jaringannya dalam menghadapi penerapan Undang-Undang Penyiaran No. 32/2002 yang mewajibkan siaran berjaringan,[10] meskipun tidak terealisasi (tvOne kemudian bersiaran tanpa IPP lokal hingga dihentikan pada 2019). Di tahun 2011 juga, STV sempat mengikuti seleksi penyelenggara multipleksing (MUX) televisi digital untuk Kepri, meskipun gagal,[11] dan kemudian pada Juni 2014 sempat berkerjasama dengan Antara.[12]

Meskipun sudah didukung pemodal dari Jakarta, tercatat sejak akhir 2013, STV mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan akibat merugi dengan beberapa kali menunggak gaji karyawannya selama berbulan-bulan,[13] sehingga sempat dilaporkan karyawannya ke pemerintah.[14] Kesulitan itu juga membuat STV harus mengurangi siarannya beberapa kali sejak 2012.[15][16] Namun, akhirnya stasiun televisi ini menemukan "angin segar" dengan digandeng NET. Jakarta menjadi anggota jaringannya pada 2013,[17] yang baru berlangsung penuh pada 2015.[18] Programnya menjadi mayoritas merelai NET. Jakarta, sisanya menayangkan siaran lokal STV di waktu tertentu.[19] Pada awal 2017, akhirnya nama STV menghilang, digantikan NET. Batam sampai saat ini,[16][20] setelah akuisisi oleh Net Visi Media pada 2015, yang saat ini memegang kepemilikan lewat anak usahanya PT Industri Mitra Media sebesar 100% (5% langsung oleh PT IMM, sementara 95% oleh anak usahanya PT Mitra Media Semenanjung Batam).[21]

Acara

Informasi lebih lanjut: Daftar acara NET.

Acara Sebelumnya

  • Lensa Kuliner Santapan Nusantara[22]
  • Roda Niaga[23]
  • Liputan Khusus
  • Semenanjung Fakta[24]

Tokoh

Rujukan