Masjid Raya Xi'an: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
1.2 Tentang Masjid Xi’an |
1.2 Tentang Masjid Xi’an |
||
Masjid Agung Xi’an atau Masjid Raya Xi’an adalah sebuah masjid yang sangat unik, terbesar, dan tertua yang terletak di kota Chang’an yang kini lebih dikenal dengan kota Xi’an, di China. Bentuk bangunannya lebih menyerupai kuil daripada bangunan masjid pada umumnya. Karenanya menjadi salah satu masjid dengan arsitektur paling unik di dunia. Pada tahun 1988 pemerintah Cina menetapkannya sebagai salah satu bangunan bersejarah terpenting di Cina. |
Masjid Agung Xi’an atau Masjid Raya Xi’an adalah sebuah masjid yang sangat unik, terbesar, dan tertua yang terletak di kota Chang’an yang kini lebih dikenal dengan kota Xi’an, di China. Bentuk bangunannya lebih menyerupai kuil daripada bangunan masjid pada umumnya. Karenanya menjadi salah satu masjid dengan arsitektur paling unik di dunia. Pada tahun 1988 pemerintah Cina menetapkannya sebagai salah satu bangunan bersejarah terpenting di Cina. |
||
Baris 29: | Baris 30: | ||
1.3 Perkembangan masjid Xian dari masa ke masa |
1.3 Perkembangan masjid Xian dari masa ke masa |
||
Sejak dibina pada Dinasti Tang, mesjid ini mengalami banyak perubahan dan perbaikan ketika Dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing. Dengan berbagai renovasi tersebut, masjid itu kini menjadi masjid terbesar di China . Ia didirikan di tapak berukuran empat segi tepat yang dibagikan kepada empat halaman. Halaman pertama memiliki hiasan gerbang berukir dengan ketinggian sembilan meter yang dibuat sejak abad ke-17. Di beberapa bagian, perabot lama tinggalan Dinasti Ming dan Qing turut dipamerkan. |
Sejak dibina pada Dinasti Tang, mesjid ini mengalami banyak perubahan dan perbaikan ketika Dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing. Dengan berbagai renovasi tersebut, masjid itu kini menjadi masjid terbesar di China . Ia didirikan di tapak berukuran empat segi tepat yang dibagikan kepada empat halaman. Halaman pertama memiliki hiasan gerbang berukir dengan ketinggian sembilan meter yang dibuat sejak abad ke-17. Di beberapa bagian, perabot lama tinggalan Dinasti Ming dan Qing turut dipamerkan. |
||
Revisi per 24 Mei 2009 06.22
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Masjid Raya Xi'an adalah sebuah masjid raya yang terletak di kota Chang’an yang kini lebih dikenal dengan kota Xi’an[1], dan menjadi masjid yang pertama berdiri di Cina. Masjid ini berdiri pada abad ke 8 Masehi. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina.[2]
==Sejarah==1.1 Sejarah Masjid Xi’an
Menurut catatan sejarah pada ukiran kayu pada bagian interiornya, Masjid Agung Xi’an didirikan tahun 742, pada jaman Dinasti Tang (618 – 907), di tahun pertama pemerintahan kaisar Tian Bo. Saat itu banyak pedagang dari Arab dan Persia mendatangi Cina melalui Jalur Sutra. Kemudian para pedagang tersebut menetap di beberapa kota sperti Guangzhou, Quanzhou, Hoangzho, Yangzhou, dan Chang’an atau Xi’an. Selain berdagang, mereka juga berdakwah, menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat. Masjid Agung Xi’an menjadi salah satu jejak bersejarah aktivitas dakwah mereka. Tak mengherankan jika Cina menjadi tujuan para pedagang muslim karena Cina disebut dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal: “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina”.
1.2 Tentang Masjid Xi’an
Masjid Agung Xi’an atau Masjid Raya Xi’an adalah sebuah masjid yang sangat unik, terbesar, dan tertua yang terletak di kota Chang’an yang kini lebih dikenal dengan kota Xi’an, di China. Bentuk bangunannya lebih menyerupai kuil daripada bangunan masjid pada umumnya. Karenanya menjadi salah satu masjid dengan arsitektur paling unik di dunia. Pada tahun 1988 pemerintah Cina menetapkannya sebagai salah satu bangunan bersejarah terpenting di Cina.
Sedikit berbeda dengan masjid lain karena masjid ini tidak memiliki menara dan kubah. Sebaliknya, malahan bentuknya menyerupai bentuk kuil-kuil pada umumnya yang ada di China, akan tetapi di dalam masjid tersebut dapat ditemui ukiran bertuliskan arab dan ukiran dan 99 nama Alloh dan beberapa petikan ayat suci alqur’an. Walaupun masjid ini tidak mempunyai menara akan tetapi masjid ini memeliki 2 buah pagoda yang memiliki fungsi yang hamper sama dengan menara
Masjid xi’an berdiri pada area seluas 12.000 – 13.000 m2. Sedangkan masjidnya mempunyai luas lebih dari 6000m2. Areal masjid berbentuk segi empat persegi panjang, memanjang dari timur ke barat dan terbagi menjadi 4 area
Area pertama berupa kayu setinggi 9 m yang dibuat pada abad ke 17. Gerbang ini berhadapan dengan tembok yang sangat lebar dengan dekorasi ukiran tanah liat serta dihiasi atap dari tumpukan genting mengkilap. Pada dua sisinya dihiasi perabot antic yang sangat berharga ala dinasti Ming dan Qing
Area kedua tersiri dari 3 pintu yang saling menulang berpilar empat, saat memasuki pintu tersebut akan terlihat tulisan yang terdapat pada puncak pintu pertama, dimana tulisan tersebut artinya “The Court of The Heaven” atau “Taman Surga”. Pintu tersebut dikelilingi tembok batu yang berukir indah dengan dua lintasan di dua sisinya yang merupa-kan peninggalan zaman dinasti Ming. Di belakangnya berdiri dua meja batu berukir naga. Keduanya sekaligus menjadi prasasti yang menjelaskan bahwa perbaikan masjid dilakukan pada tahun 1384 dan terjadi atas perintah kaisar di jaman dinasti Ming dan Qing.
Pada area ketiga terdapat ruang kekaisaran yang merupakan bangunan tertua di kompleks ini, terdapat batu dengan tulisan huruf Arab tulisan seorang Imam yang menjelaskan mengenai perhitungan hari berdasarkan peredaran bulan. Di tengah-tengah halaman berdiri menara menyerupai pagoda dengan tiga susun atap berwarna biru tosca yang dinamakan “Introspection Minaret”, atau menara introspeksi, tempat para muazin mengumandangkan adzan. Sedangkan di sebelah selatan ruang tersebut ada ruang penerima tamu, tempat diletakkan Al-Qur’an tulisan tangan yang dibuat pada zaman dinasti Ming beserta sebuah peta tanah suci Mekah yang berasal dari dinasti Qing.
Sedangkan area keempat yang juga merupakan area terbesar adalah bangunan untuk ruang shalat. Jama’ah yang dapat ditampung di area ini mencapai 1.000 orang. Ruang ini dilindungi tiga tingkat atap berwarna biru tosca, berhiaskan ukiran berpola rumput dan bunga-bungaan. Keindahan yang sekaligus mencekam tampak dari dinding ruangan yang terbuat dari kayu berpahatkan ayat-ayat Al-Qur’an lengkap dengan huruf Cina maupun Arab
Aula tempat doa, dimana ruang ini focus pada keseragaman layout terdiri atas suatu serambi dan suatu aula besar yang memproyeksikan teluk kiblat. Ketiga area ini mempunyai luas sekitar 1270 meter persegi. Mereka mencakup atp tunggal dengan 3 segment berbeda
Hingga kini, Masjid Raya Xi’an masih difungsikan sebagai tempat ibadah kaum muslim dari suku Hui. Saat ini diperkirakan jumlah kaum muslim kota Xi’an dan sekitarnya mencapai 60.000 orang.
1.3 Perkembangan masjid Xian dari masa ke masa
Sejak dibina pada Dinasti Tang, mesjid ini mengalami banyak perubahan dan perbaikan ketika Dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing. Dengan berbagai renovasi tersebut, masjid itu kini menjadi masjid terbesar di China . Ia didirikan di tapak berukuran empat segi tepat yang dibagikan kepada empat halaman. Halaman pertama memiliki hiasan gerbang berukir dengan ketinggian sembilan meter yang dibuat sejak abad ke-17. Di beberapa bagian, perabot lama tinggalan Dinasti Ming dan Qing turut dipamerkan.
Mesjid itu juga dihiasi tulisan kaligrafi yang dihasilkan oleh guru kaligrafi terkenal Dinasti Song, Mi Fu dan juga oleh Dong Qicheng dari Dinasti Ming. Selain itu, di situ juga tersimpan Al-Quran bertulisan tangan peninggalan Dinasti Ming dan kalendar batu yang dikenal dengan jadwal bulan yang ditulis oleh imam masjid berkenaan. Peninggalan itu memiliki nilai sejarah yang tinggi terutama berkaitan dengan perkembangan Islam di wilayah Shaanxi.
Arsitektur
Galeri
-
Paviliun Cina, menjadi menara disalah satu lokasi di masjid raya Xi'an
-
Pintu masuk masjid
-
Kaligrafi di masjid raya Xi'an
Catatan dan referensi
- ^ Masjid Raya Xi’an; alifmagz.com
- ^ Cowen, Jill S. (July/August 1985). "Muslims in China: The Mosque". Saudi Aramco World. hlm. 30–35. Diakses tanggal 2006-04-08.