Bukalapak: Perbedaan antara revisi
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
Baris 61: | Baris 61: | ||
Bukalapak didirikan pada tanggal [[10 Januari]] [[2010]] oleh [[Achmad Zaky]], Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos<ref>{{Cite web|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-tumbuh-signifikan-sejak-2015|title=Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia|website=id.techinasia.com|language=en-US|access-date=2018-10-08}}</ref> semasa berkuliah di [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>{{Cite web|url=https://endeavorindonesia.org/achmad-zaky/|title=Achmad Zaky – Endeavor Indonesia|website=endeavorindonesia.org|access-date=2019-03-05}}</ref> Bukalapak semula terkenal di kalangan penghobi sepeda yang sedang menggandrungi sepeda lipat dan ''fixed-gear''. Bukalapak memanfaatkan tren tersebut dengan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjual berbagai jenis sepeda dan aksesoris bersepeda.<ref name=":2">{{Cite web|date=2020-07-21|title=Perpetual persistence: Bukalapak's reversal of fortunes (Part 1 of 3)|url=https://kr-asia.com/perpetual-persistence-bukalapaks-reversal-of-fortunes|website=KrASIA|language=en|access-date=2022-07-24}}</ref> Pada 2013, Bukalapak mencatat rata-rata transaksi harian sebesar Rp500 juta, dan telah bermitra dengan sedikitnya 80.000 penjual.<ref>{{Cite web|last=Lukman|first=Enricko|date=2014-01-08|title=Bukalapak melejit di tahun 2013, memproses Rp 15 miliar tiap bulannya|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-melejit-di-tahun-2013-berharap-lebih-di-tahun-2014|website=Tech in Asia|language=id|access-date=2022-07-24}}</ref> |
Bukalapak didirikan pada tanggal [[10 Januari]] [[2010]] oleh [[Achmad Zaky]], Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos<ref>{{Cite web|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-tumbuh-signifikan-sejak-2015|title=Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia|website=id.techinasia.com|language=en-US|access-date=2018-10-08}}</ref> semasa berkuliah di [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>{{Cite web|url=https://endeavorindonesia.org/achmad-zaky/|title=Achmad Zaky – Endeavor Indonesia|website=endeavorindonesia.org|access-date=2019-03-05}}</ref> Bukalapak semula terkenal di kalangan penghobi sepeda yang sedang menggandrungi sepeda lipat dan ''fixed-gear''. Bukalapak memanfaatkan tren tersebut dengan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjual berbagai jenis sepeda dan aksesoris bersepeda.<ref name=":2">{{Cite web|date=2020-07-21|title=Perpetual persistence: Bukalapak's reversal of fortunes (Part 1 of 3)|url=https://kr-asia.com/perpetual-persistence-bukalapaks-reversal-of-fortunes|website=KrASIA|language=en|access-date=2022-07-24}}</ref> Pada 2013, Bukalapak mencatat rata-rata transaksi harian sebesar Rp500 juta, dan telah bermitra dengan sedikitnya 80.000 penjual.<ref>{{Cite web|last=Lukman|first=Enricko|date=2014-01-08|title=Bukalapak melejit di tahun 2013, memproses Rp 15 miliar tiap bulannya|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-melejit-di-tahun-2013-berharap-lebih-di-tahun-2014|website=Tech in Asia|language=id|access-date=2022-07-24}}</ref> |
||
Pada Januari 2020, [[Rachmat Kaimuddin]] tampil sebagai CEO baru Bukalapak, menggantikan Achmad Zaky yang mengundurkan.Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid menyusul mengundurkan diri. Kepergian para pendiri Bukalapak diiringi dengan perubahan strategi perusahaan. Pada 27 Juli 2021, Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI). IPO Bukalapak sebesar US$ |
Pada Januari 2020, [[Rachmat Kaimuddin]] tampil sebagai CEO baru Bukalapak, menggantikan Achmad Zaky yang mengundurkan.Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid menyusul mengundurkan diri. Kepergian para pendiri Bukalapak diiringi dengan perubahan strategi perusahaan. Pada 27 Juli 2021, Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]] (BEI). IPO Bukalapak sebesar US$1,5 miliar adalah yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, sekaligus pencatatan perdana saham pertama oleh unicorn teknologi di bursa efek di Asia Tenggara.<ref>{{Cite web|title=Bukalapak Resmi Melantai di Pasar Modal di Bulan Kemerdekaan Indonesia|url=https://pressrelease.kontan.co.id/release/bukalapak-resmi-melantai-di-pasar-modal-di-bulan-kemerdekaan-indonesia|website=pressrelease.id|access-date=2023-05-10}}</ref> Namun, empat bulan berselang, Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri demi mengejar kariernya di pemerintahan. COO Bukalapak, [[Willix Halim]] mengambil alih sebagai CEO.<ref>{{Cite web|title=Bukalapak Tunjuk Willix Halim Jadi Dirut Baru, Saham Langsung Menguat|url=https://www.fortuneidn.com/tech/luky/saham-bukalapak-menguat-usai-tunjuk-willix-halim-jadi-dirut-baru|website=fortuneidn.com|language=id|access-date=2023-05-10}}</ref> |
||
Sepanjang 2022, Bukalapak membukukan laba bersih Rp1,983 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,672 triliun.<ref name="revn">{{Cite web|title=Bukalapak untung Rp1,983 triliun di 2022|url=https://www.indotelko.com/read/1680130836/bukalapak-untung-rp1983-triliun-di-2022|website=IndoTelko|language=id|access-date=2023-05-10}}</ref> Pada akhir tahun tersebut, jumlah mitra Bukalapak mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya.<ref>{{Cite web|title=Bukalapak Balikkan Rugi Jadi Laba Bersih Rp 1,97 Triliun di 2022|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/bukalapak-balikkan-rugi-jadi-laba-bersih-rp-1-97-triliun-di-2022-206NU3OPE8L|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-05-10}}</ref> |
Sepanjang 2022, Bukalapak membukukan laba bersih Rp1,983 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,672 triliun.<ref name="revn">{{Cite web|title=Bukalapak untung Rp1,983 triliun di 2022|url=https://www.indotelko.com/read/1680130836/bukalapak-untung-rp1983-triliun-di-2022|website=IndoTelko|language=id|access-date=2023-05-10}}</ref> Pada akhir tahun tersebut, jumlah mitra Bukalapak mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya.<ref>{{Cite web|title=Bukalapak Balikkan Rugi Jadi Laba Bersih Rp 1,97 Triliun di 2022|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/bukalapak-balikkan-rugi-jadi-laba-bersih-rp-1-97-triliun-di-2022-206NU3OPE8L|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-05-10}}</ref> |
||
Baris 70: | Baris 70: | ||
Pada Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures yang merupakan bagian dari pendanaan Seri A.<ref name="Purnomo">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190215123031-37-55714/dari-emtek-hingga-alibaba-ini-investor-di-balik-bukalapak|title=Dari Emtek hingga Alibaba, Ini Investor di Balik Bukalapak!|last=Purnomo|first=Herdaru|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=2019-10-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.techinasia.com/bukalapak-investment-aucfan-500-startups|title=Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem|website=www.techinasia.com|language=en-US|access-date=2019-03-05}}</ref><ref>[http://www.yourstory.com/2013/09/takeshi-ebihara-rebright-partners-southeast-asia-investor/ Identifying and funding the next big startups from Southeast Asia] Singapore based investor Takeshi Ebihara</ref> Pada Februari 2015, Bukalapak mengumumkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup [[Elang Mahkota Teknologi|Emtek]] yang memiliki stasiun televisi [[SCTV]], [[Indosiar]] dan [[O Channel]]. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK Online).<ref>{{Cite web|url=https://dailysocial.id/post/bukalapak-emtek|title=BukaLapak Peroleh Pendanaan Seri B dari Anak Perusahaan Grup EMTEK {{!}} Dailysocial|website=dailysocial.id|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref><ref name="id.techinasia.com">{{Cite web|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-investasi-seri-b-emtek-group|title=Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia|website=id.techinasia.com|language=en-US|access-date=2019-10-21}}</ref> Sumber lain menyebut Emtek sebenarnya sudah bergabung sejak 2014.<ref name="Purnomo" /> Baik Bukalapak maupun Emtek tidak menyebutkan berapa dana investasi yang dikucurkan. Namun, dari laporan keuangan EMTEK tahun 2015, diketahui bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari Emtek hingga Rp439 miliar.<ref>[http://e27.co/gree-ventures-reveals-more-on-investment-strategy-with-bukalapaks-funding/ GREE Ventures reveals more on investment strategy with Bukalapak’s funding] E27, 11 September 2012</ref> |
Pada Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures yang merupakan bagian dari pendanaan Seri A.<ref name="Purnomo">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190215123031-37-55714/dari-emtek-hingga-alibaba-ini-investor-di-balik-bukalapak|title=Dari Emtek hingga Alibaba, Ini Investor di Balik Bukalapak!|last=Purnomo|first=Herdaru|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=2019-10-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.techinasia.com/bukalapak-investment-aucfan-500-startups|title=Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem|website=www.techinasia.com|language=en-US|access-date=2019-03-05}}</ref><ref>[http://www.yourstory.com/2013/09/takeshi-ebihara-rebright-partners-southeast-asia-investor/ Identifying and funding the next big startups from Southeast Asia] Singapore based investor Takeshi Ebihara</ref> Pada Februari 2015, Bukalapak mengumumkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup [[Elang Mahkota Teknologi|Emtek]] yang memiliki stasiun televisi [[SCTV]], [[Indosiar]] dan [[O Channel]]. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK Online).<ref>{{Cite web|url=https://dailysocial.id/post/bukalapak-emtek|title=BukaLapak Peroleh Pendanaan Seri B dari Anak Perusahaan Grup EMTEK {{!}} Dailysocial|website=dailysocial.id|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref><ref name="id.techinasia.com">{{Cite web|url=https://id.techinasia.com/bukalapak-investasi-seri-b-emtek-group|title=Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia|website=id.techinasia.com|language=en-US|access-date=2019-10-21}}</ref> Sumber lain menyebut Emtek sebenarnya sudah bergabung sejak 2014.<ref name="Purnomo" /> Baik Bukalapak maupun Emtek tidak menyebutkan berapa dana investasi yang dikucurkan. Namun, dari laporan keuangan EMTEK tahun 2015, diketahui bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari Emtek hingga Rp439 miliar.<ref>[http://e27.co/gree-ventures-reveals-more-on-investment-strategy-with-bukalapaks-funding/ GREE Ventures reveals more on investment strategy with Bukalapak’s funding] E27, 11 September 2012</ref> |
||
Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan telah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang diprakarsai [[Mirae Asset Financial Group|Mirae Asset]] dan [[Naver]]. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah dana yang diperoleh, Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai US$ |
Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan telah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang diprakarsai [[Mirae Asset Financial Group|Mirae Asset]] dan [[Naver]]. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah dana yang diperoleh, Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai US$50 juta atau sekitar Rp706 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://dailysocial.id/post/bukalapak-kantongi-pendanaan-baru-706-miliar-rupiah-dari-mirae-asset-dan-naver-corp|title=Bukalapak Kantongi Pendanaan Baru 706 Miliar Rupiah dari Mirae Asset dan Naver Corp {{!}} Dailysocial|website=dailysocial.id|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref> Pada Oktober 2019, Bukalapak mendapat dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd dari [[Korea Selatan]] dengan nilai yang tidak disebutkan. Ini merupakan bagian dari pendanaan Seri F yang menggenjot [[Valuasi Saham|valuasi]] Bukalapak hingga mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.<ref>{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2019/10/04/124500026/bukalapak-dapat-suntikan-dana-dari-perusahaan-korea-selatan|title=Bukalapak Dapat Suntikan Dana dari Perusahaan Korea Selatan|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-10-21|editor-last=Setiawan|editor-first=Sakina Rakhma Diah}}</ref> Selain Shinhan GIB, Emtek dan sejumlah investor Bukalapak sebelumnya juga mengikuti pendanaan Seri F. Dalam laporan perusahaan Emtek yang tercatat di [[Bursa Efek Indonesia]] tanggal 27 Mei 2019, PT KMK Online memiliki saham 35,17% [[saham]] di Bukalapak.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/berita/2019/10/07/fajrin-ungkap-fokus-bukalapak-pasca-disuntik-modal-investor-korea|title=Fajrin Ungkap Fokus Bukalapak Pasca Disuntik Modal Investor Korea|date=2019-10-07|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2019-10-21|last=Syahrul|first=Yura}}</ref> |
||
Pada November 2020, [[Microsoft]] menginvestasikan US$100 juta di Bukalapaksebagai bagian dari kesepakatan yang akan menjadikan Bukalapak mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud pilihannya.<ref name=":0">{{Cite web|date=2021-04-14|title=Bukalapak raises new funds from Microsoft, eyes local listing, report says|url=https://kr-asia.com/bukalapak-raises-new-funds-from-microsoft-eyes-local-listing-report-says|website=KrASIA|language=en|access-date=2022-07-05}}</ref> |
Pada November 2020, [[Microsoft]] menginvestasikan US$100 juta di Bukalapaksebagai bagian dari kesepakatan yang akan menjadikan Bukalapak mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud pilihannya.<ref name=":0">{{Cite web|date=2021-04-14|title=Bukalapak raises new funds from Microsoft, eyes local listing, report says|url=https://kr-asia.com/bukalapak-raises-new-funds-from-microsoft-eyes-local-listing-report-says|website=KrASIA|language=en|access-date=2022-07-05}}</ref> |
Revisi per 10 Mei 2023 15.35
Bukalapak | |
Perseroan terbatas terbuka | |
Kode emiten | IDX: BUKA |
Industri | Teknologi informasi |
Didirikan | 10 Januari 2010 |
Pendiri |
|
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | |
Tokoh kunci |
|
Produk |
|
Pendapatan | Rp1,9 triliun[1] (2022) |
Karyawan | 2.962[2] (2022) |
Divisi |
|
Situs web | www.bukalapak.com |
PT Bukalapak.com Tbk (ditulis Bukalapak) merupakan salah satu perusahaan perdagangan elektronik Indonesia. Mulanya perusahaan ini dibentuk oleh pemilik brand shopping lokal melalui grup kepemilikannya yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid pada 2010. Bukalapak awalnya merupakan toko daring yang memungkinkan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk merambah ke dunia maya.[3] Perusahaan tersebut kini telah melakukan ekspansi ke berbagai lini bisnis lain, termasuk membantu meningkatkan penjualan para warung tradisional lewat layanan Mitra Bukalapak.[4] Pada tahun 2017, Bukalapak masuk ke dalam jajaran startup unicorn Indonesia.[5]
Sejarah
Bukalapak didirikan pada tanggal 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos[6] semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung.[7] Bukalapak semula terkenal di kalangan penghobi sepeda yang sedang menggandrungi sepeda lipat dan fixed-gear. Bukalapak memanfaatkan tren tersebut dengan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjual berbagai jenis sepeda dan aksesoris bersepeda.[8] Pada 2013, Bukalapak mencatat rata-rata transaksi harian sebesar Rp500 juta, dan telah bermitra dengan sedikitnya 80.000 penjual.[9]
Pada Januari 2020, Rachmat Kaimuddin tampil sebagai CEO baru Bukalapak, menggantikan Achmad Zaky yang mengundurkan.Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid menyusul mengundurkan diri. Kepergian para pendiri Bukalapak diiringi dengan perubahan strategi perusahaan. Pada 27 Juli 2021, Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO Bukalapak sebesar US$1,5 miliar adalah yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, sekaligus pencatatan perdana saham pertama oleh unicorn teknologi di bursa efek di Asia Tenggara.[10] Namun, empat bulan berselang, Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri demi mengejar kariernya di pemerintahan. COO Bukalapak, Willix Halim mengambil alih sebagai CEO.[11]
Sepanjang 2022, Bukalapak membukukan laba bersih Rp1,983 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,672 triliun.[1] Pada akhir tahun tersebut, jumlah mitra Bukalapak mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya.[12]
Pendanaan
Setelah berdiri kurang lebih satu tahun, Bukalapak mendapat penambahan modal dari Batavia Incubator[13][14] (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Pada 2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu.
Pada Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures yang merupakan bagian dari pendanaan Seri A.[15][16][17] Pada Februari 2015, Bukalapak mengumumkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup Emtek yang memiliki stasiun televisi SCTV, Indosiar dan O Channel. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK Online).[18][19] Sumber lain menyebut Emtek sebenarnya sudah bergabung sejak 2014.[15] Baik Bukalapak maupun Emtek tidak menyebutkan berapa dana investasi yang dikucurkan. Namun, dari laporan keuangan EMTEK tahun 2015, diketahui bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari Emtek hingga Rp439 miliar.[20]
Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan telah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang diprakarsai Mirae Asset dan Naver. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah dana yang diperoleh, Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai US$50 juta atau sekitar Rp706 miliar.[21] Pada Oktober 2019, Bukalapak mendapat dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd dari Korea Selatan dengan nilai yang tidak disebutkan. Ini merupakan bagian dari pendanaan Seri F yang menggenjot valuasi Bukalapak hingga mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.[22] Selain Shinhan GIB, Emtek dan sejumlah investor Bukalapak sebelumnya juga mengikuti pendanaan Seri F. Dalam laporan perusahaan Emtek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 27 Mei 2019, PT KMK Online memiliki saham 35,17% saham di Bukalapak.[23]
Pada November 2020, Microsoft menginvestasikan US$100 juta di Bukalapaksebagai bagian dari kesepakatan yang akan menjadikan Bukalapak mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud pilihannya.[24]
Akuisisi dan investasi
Oktober 2018, Bukalapak mengakuisisi perusahaan ecommerce barang bekas pakai bernama Prelo. Tujuan akuisisi pada perusahaan rintisan yang bermarkas di Bandung tersebut bertujuan memperoleh sumber daya manusia untuk Bukalapak.[25]
Unit usaha
Berikut ini anak-anak perusahaan Bukalapak:
- PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI)
- PT Buka Mitra Indonesia (BMI)
- PT Buka Mitra Properti (BMP)
- PT Buka Investasi Bersama (BIB)
- PT Buka Usaha Indonesia (BUI)
- PT Buka Labs Indonesia (BLI)
- PT Anugrah Bisnis Cakrabuana (ABC)
- PT Bina Unggul Kencana (BUK)
- PT Kolaborasi Kreasi Investama (KKI)
- PT Allo Fresh Indonesia (AFI)
- PT Five Jack
- Bukalapak Pte Ltd
- Buka Australia Pty Ltd
- Five Jack Co Ltd (FJ)
Penghargaan
- Penghargaan Achmad Bakrie XVI 2018 - Teknologi dan Kewirausahaan[26]
- Youtube Pulse 2018 - Best Ads - Nego Cincai[27]
- Citra Pariwara 2017 – Bronze – Digital Viral and Email Marketing[28]
- Citra Pariwara 2017 – Silver – Digital Integrated Campaign[29]
- Tangrams Awards – E-commerce Asia Pacific[30]
- EY Entrepreneur of The Year – Achmad Zaky – Technology and Digital Category[31]
- PR Awards Marketing Magazine Southeast Asia 2017 – Best PR-led Integrated Communications & Best Direct-to-Consumer PR Campaign[32]
- PR Indonesia Awards 2017 – Bronze – Program PR Sub Kategori Digital PR
- Presiden Indonesia, Joko Widodo - Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya[33]
- Millward Brown - Top 50 Most Valuable Indonesia Brands 2016
Kontroversi
- Pada Maret 2019, seorang peretas Pakistan yang menggunakan nama Gnosticplayers mengklaim telah mencuri data pengguna milik Bukalapak dan situs informasi karier asal Indonesia, Youthmanual.[34] Peretas mengatakan telah mencuri 13 juta akun Bukalapak dari 26 juta akun daring di enam situs internet. Bukalapak mengonfirmasi ada upaya serangan dari peretas namun mengklaim tidak ada data pribadi konsumen yang berhasil dicuri.[35][36][37][38]
- Pada September 2019, Bukalapak menjadi sorotan karena kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan pada ratusan karyawannya.[39] Bukalapak mengkonfirmasi kabar ini meski tak memberikan informasi mengenai berapa banyak karyawannya yang terkena dampak restrukturisasi.[40]
Referensi
- ^ a b "Bukalapak untung Rp1,983 triliun di 2022". IndoTelko. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/16/10-e-commerce-dengan-karyawan-terbanyak-pada-kuartal-ii-2022
- ^ Putri, Liviani (23 July 2018). "Achmad Zaky Founded Bukalapak to Improve Small Businesses". Prestige. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ "Indonesia's Newest Unicorn Eyes Top Slot With Help From Kiosks". Bloomberg LP. September 20, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal August 1, 2019.
- ^ "Bukalapak officially becomes Indonesia's fourth unicorn startup". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-08.
- ^ "Achmad Zaky – Endeavor Indonesia". endeavorindonesia.org. Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ "Perpetual persistence: Bukalapak's reversal of fortunes (Part 1 of 3)". KrASIA (dalam bahasa Inggris). 2020-07-21. Diakses tanggal 2022-07-24.
- ^ Lukman, Enricko (2014-01-08). "Bukalapak melejit di tahun 2013, memproses Rp 15 miliar tiap bulannya". Tech in Asia. Diakses tanggal 2022-07-24.
- ^ "Bukalapak Resmi Melantai di Pasar Modal di Bulan Kemerdekaan Indonesia". pressrelease.id. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Bukalapak Tunjuk Willix Halim Jadi Dirut Baru, Saham Langsung Menguat". fortuneidn.com. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Bukalapak Balikkan Rugi Jadi Laba Bersih Rp 1,97 Triliun di 2022". kumparan. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Batavia Incubator Resmi diluncurkan, Umumkan Portofolio Pertama Mereka | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ Batavia Incubator Launches, Invests in Bukalapak.com TechinAsia, 15 Juli 2011
- ^ a b Purnomo, Herdaru. "Dari Emtek hingga Alibaba, Ini Investor di Balik Bukalapak!". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ Identifying and funding the next big startups from Southeast Asia Singapore based investor Takeshi Ebihara
- ^ "BukaLapak Peroleh Pendanaan Seri B dari Anak Perusahaan Grup EMTEK | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ GREE Ventures reveals more on investment strategy with Bukalapak’s funding E27, 11 September 2012
- ^ "Bukalapak Kantongi Pendanaan Baru 706 Miliar Rupiah dari Mirae Asset dan Naver Corp | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Setiawan, Sakina Rakhma Diah (ed.). "Bukalapak Dapat Suntikan Dana dari Perusahaan Korea Selatan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Syahrul, Yura (2019-10-07). "Fajrin Ungkap Fokus Bukalapak Pasca Disuntik Modal Investor Korea". Katadata. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Bukalapak raises new funds from Microsoft, eyes local listing, report says". KrASIA (dalam bahasa Inggris). 2021-04-14. Diakses tanggal 2022-07-05.
- ^ "EKSPANSI PERUSAHAAN RINTISAN : Bukalapak Akuisisi Prelo | Sumatra Bisnis.com". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ BeritaSatu.com. "Empat Tokoh Raih Achmad Bakrie Awards". beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ Triwijanarko, Ramadhan (2018-09-03). "Masih Ingat Kampanye Nego Cincai Bukalapak? Seperti Ini Kisahnya". Marketeers - Majalah Bisnis & Marketing Online - Marketeers.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ Damar, Agustinus Mario (2017-12-11). Yuslianson, ed. "Video Kampanye Bukalapak Sabet 3 Piala Citra Pariwara 2017". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ Damar, Agustinus Mario (2017-12-11). Yuslianson, ed. "Video Kampanye Bukalapak Sabet 3 Piala Citra Pariwara 2017". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ "Bukalapak Raih Penghargaan Tangrams Awards". SWA.co.id. 2017-10-09. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ Agus, Rustam. Yasa, Agne, ed. "Achmad Zaky Bukalapak Jadi Tokoh Wirausaha Teknologi & Digital versi EY". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ "Winners | PR Awards 2017 Southeast Asia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ R., Jeko I.; Wib, 18:03. Hidayat, M, ed. "Bukalapak Raih Penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Jokowi". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ Pratomo, Yudha. Yusuf, Oik, ed. "Bukalapak Bantah Jutaan Akun Penggunanya Dicuri Hacker". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Purnomo, Herdaru. "Wah! Hacker Klaim Retas 13 Juta Akun Bukalapak, Benarkah?". CNBC Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Muthiariny, Dewi Elvia (2019-06-28). Afifa, Laila, ed. "Bukalapak Sets Strategies to Achieve Decacorn Status". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Post, The Jakarta. "Bukalapak says hackers failed to steal users' personal data". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Anjungroso, Fajar. Anjungroso, Fajar, ed. "Klaim Hacker Pakistan Curi Data Jutaan Akun, Bukalapak Akui Pernah Diserang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Redaksi. "Bukalapak PHK Seratus Karyawan & Rencana Ubah Rugi ke Profit". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Putri, Virgina Maulita. "Bukalapak PHK Karyawan, Ini 6 Fakta di Baliknya". detikcom. Diakses tanggal 2019-10-21.