Kota Banjar: Perbedaan antara revisi
Pranala disambiguasi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android pranala ke halaman disambiguasi |
Wily jordan (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 158: | Baris 158: | ||
==Makanan Khas== |
==Makanan Khas== |
||
{{Tambah referensi bagian}} |
|||
*Renginang Coklat (Rangincok) |
*Renginang Coklat (Rangincok) |
||
*Mi Lidi Khas Banjar |
*Mi Lidi Khas Banjar |
Revisi per 11 Mei 2023 09.56
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
7°21′32″S 108°32′11″E / 7.35889°S 108.53639°E
Kota Banjar
| |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮘᮔ᮪ᮏᮁ |
Julukan: Gerbangnya Jawa Barat | |
Motto: Somahna bagja di buana (Sunda) Masyarakatnya bahagia lahir-batin di wilayahnya | |
Koordinat: 7°22′S 108°32′E / 7.37°S 108.53°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 1 Desember 2002 |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 27 tahun 2002 |
Hari jadi | 20 Februari 2003 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hj. Ade Uu Sukaesih[1] |
• Wakil Bupati | Nana Suryana |
Luas | |
• Total | 113,49 km2 (43,82 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 205.579 |
• Kepadatan | 1.811/km2 (4,690/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,04% Kristen 0,88% - Protestan 0,74% - Katolik 0,14% Konghucu 0,05% Buddha 0,01% Hindu 0,01% Kepercayaan 0,01%[2] |
• Bahasa | Sunda Indonesia |
• IPM | 71,70 (2020) 71,75 (2019) ( Tinggi )[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0265 |
Pelat kendaraan | Z xxxx X*/Y*/Z* |
Kode Kemendagri | 32.79 |
DAU | Rp 393.681.442.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Banjar (nama julukannya bernama Banjar Patroman atau Banjar Pataruman, aksara Sunda: ᮘᮔ᮪ᮏᮁ) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Banjar berlokasi di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan Kabupaten Cilacap sehingga kota ini sering disebut sebagai "gerbangnya Jawa Barat".[4] Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Banjar sebanyak 205.579 jiwa, dengan kepadatan 1.811 jiwa/km2.[2]
Kota ini masih tergolong muda dan merupakan daerah otonom baru pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Kota Banjar diresmikan pada 21 Februari 2003 berdsararkan UU nomor 27 tahun 2002. Kota Banjar terbagi dalam 4 kecamatan, yaitu: Kecamatan Banjar, Kecamatan Langensari, kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Purwaharja.
Kota Banjar merupakan pintu gerbang utama jalur lintas Selatan Jawa Barat. Oleh karena itu, Banjar menjadi daerah yang cukup penting dalam arus perpindahan barang dan manusia di bagian selatan Pulau Jawa.
Sejarah
Disebutkan dalam buku Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis oleh Zaenuddin HM (2013) disebutkan sejarah Kota Banjar berawal dari berdirinya Kerajaan Kertabumi. Kerajaan Kertabumi diperkirakan berdiri tahun 1625 dengan raja pertamanya Singaperbaya dan dilanjutkan oleh anaknya Singaperbaya II atau dikenal dengan Dalem Tambakbaya.
Diperkirakan lokasi pusat pemerintahan Kerajaan Kertabumi ini berada di daerah Banjar Kolot, Kecamatan Banjar. Sebelum berdirinya Kerajaan Kertabumi, wilayah Banjar merupakan hutan tarum atau nila yang banyak digunakan untuk pewarna kain.
Hutan tarum tersebut berada di pinggir Sungai Citanduy, yang hingga saat ini masih eksis di Kota Banjar. Sedangkan nama Banjar berarti tempat dan Patroman atau Pataruman merupakan hutan tarum. Pada tahun 1641, pusat pemerintahan kerajaan Kertabumi dipindahkan dari Banjar ke Bojonglopang, Cisaga Kabupaten Ciamis saat kerajaan dipimpin oleh Dalem Pager Gunung.
Di era kolonial Hindia-Belanda, wilayah Banjar bersama dengan Kawasen, Pamotan, Pangandaran, dan Cijulang masuk ke wilayah Galuh Imbadanegara dengan Bupati Galuh Imbadanegara Raden Aria Panji Jayanagara dengan pusat pemerintahan di Imbadanegara Ciamis.
Kemudian di tahun 1815, saat Jawa dikuasai Inggris yang dipegang oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, Banjar dimasukkan ke dalam wilayah Sukapura atau Tasikmalaya bersama wilayah di Ciamis bagian Selatan. [5]
Kemudian pada tahun 1936, Banjar masuk kembali ke wilayah Ciamis pada masa Bupati Ciamis yaitu Raden Tumenggung Sunarya. Pada masa penjajahan, Banjar tumbuh menjadi pusat kegiatan masyarakat. Letaknya yang strategis menjadikan kota ini sebagai daerah transit antara wilayah Jawa Tengah dengan Ciamis bagian selatan.
Hingga pada tahun 1941 pemerintah Hindia Belanda menjadikan Banjar sebagai wilayah Kewedanan yang meliputi Kecamatan Banjar, Kecamatan Cisaga, Kecamatan Rancah, dan Kecamatan Cimaragas.
Setelah lama menjadi wilayah Kewedanan, pemerintah melalui PP 54 tahun 1991 mengubah status Banjar menjadi Kota Administratif yang diperkuat juga dengan SK Mendagri Nomor 813.221.23-137 tanggal 18 Januari 1992.
Statusnya kemudian meningkat lagi menjadi kota ketika RUU Pemerintahan Kota Banjar disetujui menjadi UU di DPR pada tanggal 12 November 2002. Barulah pada tanggal 21 Februari 2003 Banjar memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis dan menjadi daerah otonom baru.
Banjar dalam sejarah perkembangannya
Banjar sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk lebih jelas perkembangannya sebagai berikut :
- Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
- Banjar sebagai Ibukota Kawedanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992.
- Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Februari 2003.
- Sebagai Kotamadya sejak tanggal 21 Februari 2003.
Terbentuknya Banjar Kota Administratif
Perkembangan dan kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Ciamis khususnya wilayah Kecamatan Banjar, memerlukan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara khusus guna menjamin terpenuhinya tuntutan perkembangan dan kemajuan sesuai dengan aspirasi masyarakat di Wilayah Kecamatan Banjar.
Wilayah Kecamatan Banjar menunjukan perkembangan dan kemajuan dengan ciri dan sifat kehidupan perkotaan, atas hal tersebut wilayah Banjar perlu ditingkatkan menjadi Kota Administratif yang memerlukan pembinaan serta pengaturan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara khusus.
Akhirnya tahun 1992 Pemerintah membentuk Banjar Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1991 tentang Pembentukan Banjar Kota Administratif yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Maret 1992.
Beberapa alasan mengapa Banjar menjadi Kota administratif antara lain : Keadaan Geografis, Demografis dan Sosiologis kehidupan masyarakat yang perkembangannya sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan pelayanan dan pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Terbentuknya Kota Banjar
Semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Banjar Kota Administratif segera ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota dimana hal ini pun sejalan dengan tuntutan dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan disisi lain Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Momentum peresmian Kota Banjar yang diikuti pelantikan Penjabat Wali kota Banjar dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari jadi Kota Banjar.[6]
Geografi
Kota Banjar memiliki landscape yang beragam. Bagian utara, selatan dan barat kota merupakan wilayah berbukit-bukit. Kota ini dibelah oleh Sungai Citanduy dibagian tengah. Terdapat pula sebagian kawasan pertanian, terutama dibagian pinggiran kota.
Zona Pertanian di Kota Banjar terdiri dari persawahan, perkebunan jati yang dikelola oleh Perhutani dan hutan hujan tropis biasa. Pada tahun 2006, pembangunan Balai Kota baru dan markas Kepolisian Resort baru di Kecamatan Purwaharja mengharuskan pemotongan sejumlah bukit dan penggundulan hutan jati.
Batas Wilayah
Kota Banjar dibatasi oleh beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Berikut merupakan batas wilayah Kota Banjar:
Utara | Kecamatan Cisaga, dan Kecamatan Dayeuhluhur |
Timur | Jawa Tengah |
Selatan | Kecamatan Lakbok dan Kecamatan Pamarican |
Barat | Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan Cijeungjing |
Pemerintahan
Daftar Walikota
No. | Wali Kota | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
— | H. M. Effendi Taufikurrahman S.H., M.H. (Penjabat) |
21 Februari 2003 | 5 Januari 2004 | — | — | |||
1 | dr. Herman Sutrisno M.M. |
5 Januari 2004 | 31 Juli 2008 | 1 | H. Akhmad Dimyati S.Ip. | |||
— | Drs. R. Sodikin S.H., M.Si. (Pelaksana tugas) |
1 Agustus 2008 | 27 Agustus 2008 | — | ||||
— | Drs. H. M. Abdul Kohar (Penjabat) |
27 Agustus 2008 | 4 Desember 2008 | |||||
(1) | Dr. dr. Herman Sutrisno M.M. |
4 Desember 2008 | 4 Desember 2013 | 2 | H. Akhmad Dimyati S.Ip. | |||
2 | Hj. Ade Uu Sukaesih S.Ip., M.Si. |
4 Desember 2013 | 4 Desember 2018 | 3 | Darmadji Prawirasetia | |||
4 Desember 2018 | 4 Desember 2023 | 4 | Nana Suryana | |||||
— | Dr. Hj. Ida Wahida Hidayati S.E., S.H., M.Si. (Penjabat) |
4 Desember 2023 | Petahana | — | — |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Banjar dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[7] | 2019–2024[8] | 2024–2029 | ||
PKB | 1 | 3 | 3 | |
Gerindra | 3 | 4 | 4 | |
PDI-P | 4 | 5 | 6 | |
Golkar | 6 | 7 | 7 | |
NasDem | 0 | 1 | 1 | |
PKS | 2 | 3 | 3 | |
Hanura | 2 | 2 | 2 | |
PAN | 3 | 3 | 1 | |
Demokrat | 2 | 1 | 1 | |
PPP | 2 | 1 | 2 | |
Jumlah Anggota | 25 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 9 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kota Banjar memiliki 4 kecamatan, 9 kelurahan, dan 16 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 201.191 jiwa dengan luas wilayah 113,49 km² dan sebaran penduduk 1.772 jiwa/km².[9][10]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Banjar, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[11] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
32.79.01 | Banjar | 3 | 4 | 46311-46318 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.79.04 | Langensari | 2 | 4 | 46341-46346 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.79.02 | Pataruman | 2 | 6 | 46322-46329 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.79.03 | Purwaharja | 2 | 2 | 46331-46334 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
TOTAL | 9 | 16 |
Ekonomi
Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Banjar cukup signifikan yaitu 7,20% pada tahun 2019 menjadi 9,40% pada tahun 2020.
Hal ini disebabkan oleh naiknya kembali perkembangan produksi yang menyumbang cukup besar bagi PDRB Kota Banjar. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar dapat dilihat melalui indikator pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.
Pendidikan
Kota Banjar memiliki sekitar 2.912 sekolah, 265.222 siswa dan 18.264 guru.[sumber mendukung?] Adapun sekolah yang ada di Kota Banjar tertera sebagai berikut.
- SMA Negeri 1 Banjar
- SMA Negeri 2 Banjar
- SMA Negeri 3 Banjar
- SMAS Bina Putera
- SMK Negeri 1 Banjar
- SMK Negeri 2 Banjar
- SMK Negeri 3 Banjar
- SMK Negeri 4 Banjar
- SMKS Banjar Mandiri
- SMKS Bhakti Kencana Banjar
- SMKS Bina Putera Banjar
- SMKS Hikmah Banjar
- SMKS Maarif NU Banjar
- SMKS Miftahul Ihsan
- SMKS Pasundan 1 Banjar
- SMKS Pasundan 2 Banjar
- MAN 1 Kota Banjar
- MAS DARUL ULUM
Kesehatan
Rumah Sakit
- RSUD Kota Banjar
- RS Asih Husada
- RS Mitra Idaman
- RS Banjar Patroman
Makanan Khas
- Renginang Coklat (Rangincok)
- Mi Lidi Khas Banjar
- Galendo
- Sale Pisang
- Kacang Umpet
- Sambal Khas Banjar
- Pepes Lubang
- Otok Owo
- Pepes Ikan
- Kupat Tahu
- Bakso Gawier
Pariwisata
Pariwisata Kota Banjar sekarang bertambah dengan dibangunnya Waterpark dan Setu Leutik. Keberadaan dua objek wisata tersebut semakin menambah objek andalan pariwisata Kota Banjar. Waterpark yang berada di Parunglesang dilalui oleh lalu lintas Jalur Selatan Jawa.
Wisata
- Alun-alun
- Taman Kota
- Taman Lansia
- BA (Banjar Atas)
- Situ (Danau) Mustika
- Situ (Danau) Leutik
- Situ (Danau) Bentang
- Waterpark
- Mandalareh
Wisata Sejarah
- Museum Rawa Onom
- Museum Kokoplak
- Terowongan Binangun
- Lembah Pajamben
Referensi
- ^ "Istri Wali Kota Banjar Dilantik Gantikan Suami". Tempo.co. 2013-12-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-05. Diakses tanggal 2014-06-02.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 21 Agustus 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 21 Agustus 2021.
- ^ Purwanto, Antonius (2022-07-12). "Kota Banjar: Pintu Gerbang Utama Jalur Selatan Jawa Barat". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 2022-08-28.
- ^ Purwanto, Antonius (2022-07-12). "Kota Banjar: Pintu Gerbang Utama Jalur Selatan Jawa Barat". Kompaspedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-12. Diakses tanggal 2022-12-14.
- ^ "SEJARAH". Website Resmi Pemerintah Kota Banjar - Jawa Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 2020-08-15.
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Banjar 2014-2019" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 2020-05-15.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Banjar 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kota Banjar
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi