Kabupaten Demak: Perbedaan antara revisi
k Pengembalian suntingan oleh 36.75.54.71 (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kegunaanlain|Demak (disambiguasi)}} |
{{kegunaanlain|Demak (disambiguasi)}} |
||
{{refimprove}} |
|||
{{Dati2 |
{{Dati2 |
||
| settlement_type = Kabupaten |
| settlement_type = Kabupaten |
||
Baris 30: | Baris 29: | ||
| hari jadi = [[28 Maret]] [[1503]] |
| hari jadi = [[28 Maret]] [[1503]] |
||
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Demak|Bupati]] |
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Demak|Bupati]] |
||
| nama kepala daerah = |
| nama kepala daerah = dr. Hj. [[Eisti'anah]], S.E. |
||
| wakil kepala daerah = [[Daftar Bupati Demak|Wakil Bupati]] |
| wakil kepala daerah = [[Daftar Bupati Demak|Wakil Bupati]] |
||
| nama wakil kepala daerah = KH. Ali Makshun, M.Si |
| nama wakil kepala daerah = KH. Ali Makshun, M.Si |
Revisi per 5 Juni 2023 04.50
Kabupaten Demak | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦢꦼꦩꦏ꧀ |
• Jawi | دمك |
Julukan: Daerah Wali, Belimbing, Jambu | |
Koordinat: 6°53′S 110°40′E / 6.88°S 110.67°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU Nomor 13 Tahun 1950 |
Hari jadi | 28 Maret 1503 |
Ibu kota | Kota Demak |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | dr. Hj. Eisti'anah, S.E. |
• Wakil Bupati | KH. Ali Makshun, M.Si |
Luas | |
• Total | 897,43 km2 (346,50 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.207.334 |
• Kepadatan | 1.450/km2 (3,800/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,35% Kristen 0,63% - Protestan 0,58% - Katolik 0,05% Budha 0,02% Hindu 0,01%[2][3] |
• Bahasa | Bahasa Indonesia (resmi), Bahasa Jawa (dominan) |
• IPM | 72,22 (2020) Tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 291 +62 24 (kecamatan Mranggen dan Sayung) |
Pelat kendaraan | H xxxx **E/*J/*N |
Kode Kemendagri | 33.21 |
DAU | Rp 960.411.394.000,- (2020) |
Semboyan daerah | Demak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman, dan Lestari) |
Flora resmi | Belimbing demak |
Fauna resmi | Blekek |
Situs web | www |
Demak (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦢꦼꦩꦏ꧀ Jawi: دمك, translit. Dêmak) adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Demak Kota, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat. Kabupaten Demak memiliki luas 897,43 km² dan berpenduduk 1.158.772 jiwa (2019).[1].
Etimologi
"Demak" berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu "Dhima" yang artinya rawa. Hal ini mengingat tanah di Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim hujan di daerah Demak sering digenangi air, dan pada musim kemarau tanahnya banyak yang retak, karena bekas rawa alias tanah lumpur. Karena tanah Demak adalah tanah labil, maka jalan raya yang dibangun mudah rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak menggunakan beton.
Geografi
Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6°43'26"–7°09'43" LS dan 110°27'58"–110°48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui Jalan Nasional Rute 1 (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,07 km², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 km², dan lautan seluas ± 252,34 km². Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km, terbentang di 13 desa yaitu desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko dan Surodadi (Kecamatan Sayung), kemudian Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Desa Morodemak, Purworejo dan Desa Betahwalang (Kecamatan Bonang) selanjutnya Desa Wedung, Berahankulon, Berahanwetan, Wedung dan Babalan (Kecamatan Wedung). Sepanjang pantai Demak ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha.[5]
Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kabupaten Demak meliputi:
Utara | Kabupaten Jepara |
Timur | Kabupaten Kudus |
Selatan | Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang |
Barat | Kota Semarang dan Laut Jawa |
Geologi dan Topografi
Berdasarkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (lanau) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. Dengan ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut (sudut elevasi) wilayah kabupaten Demak terletak mulai dari 0 m sampai dengan 100 m. Berdasarkan letak ketinggian dari permukaan air laut, wilayah Kabupaten Demak dibagi atas tiga wilayah meliputi:
- Wilayah A: Elevasi 0 – 3 meter, meliputi sebagian besar Kecamatan Bonang, Demak, Karangtengah, Mijen, Sayung dan Wedung;
- Wilayah B:
- Elevasi 3 – 10 meter, meliputi sebagian besar dari tiap‐tiap kecamatan di Kabupaten Demak;
- Elevasi 10 – 25 meter meliputi sebagian dari Kecamatan Dempet, Karangawen dan Mranggen;
- Elevasi 25 – 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Mranggen dan Kecamatan Karangawen;
- Region C: Elevasi lebih dari 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Karangawen dan Mranggen.[5]
Hidrologi
Beberapa sungai yang mengalir di Demak antara lain: Kali Tuntang, Kali Buyaran, dan yang terbesar adalah Kali Serang yang membatasi kabupaten Demak dengan kabupaten Kudus dan Jepara. Sungai – sungai yang terdapat di Kabupaten Demak ini memiliki fungsi kompleks, yaitu digunakan sebagai jalur transportasi dan juga berguna sebagai sumber penyediaan air. Bila dikembangkan dengan teknologi yang lebih maju, sungai-sungai itu bisa menjadi sumber pengairan teknis persawahan, serta berbagai keperluan lainnya.
Wilayah kerja pengairan di Kabupaten Demak terbagi manjadi 3 (tiga), yaitu :
- Pengairan Serang Hilir, Pengairan Serang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak ada 2 (dua) daerah irigasi, yaitu : D.I. Sedadi Dempet (7.671 ha) dan D.I. Klambu Kiri (21.457 ha).
- Pengairan Serang Hulu, Pengairan Serang Hulu yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah daerah irigasi Sedadi Godong. Daerah irigasi Sedadi Godong mempunyai luas 8.494 Ha, meliputi : Kabupaten Demak ( 1.440,5 Ha ) dan Kabupaten Grobogan ( 7.053,5 Ha )
- Pengairan Tuntang Hilir, Pengairan Tuntang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah : D.I. Guntur Kanan, D.I. Guntur Kiri, D.I. Polder Batu, D.I. Gablok, D.I. Glapan Kanan, D.I. Glapan Kiri, D.I. Jragung, D.I. Pelayaran Sayung Batu, D.I. Pelayaran Buyaran, D.I. Dolok Kanan, D.I. Dolok Kiri dan D.I. Pucanggading Kanan.
Demak memiliki potensi cekungan air tanah yang cukup tinggi yakni air tanah dangkal sebesar 166,2 juta m³/th dan air tanah dalam sebesar 4,1 juta m³/th. Namun demikian, air tanah dangkal (sumur gali), dan air tanah dalam (sumur bor) di Demak rata‐rata kualitas airnya kurang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum. Hal ini disebabkan air tanah di Demak banyak mengandung unsur besi dan pada musim kemarau kapasitasnya tidak memenuhi kebutuhan sehari‐hari.[5]
Iklim
Suhu udara di wilayah Demak bervariasi antara 21°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±80%. Wilayah Kabupaten Demak beriklim tropis dengan tipe muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Demak berlangsung pada periode Mei–Oktober yang merupakan periode bertiupnya angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin dan bulan terkering adalah bulan Agustus. Musim penghujan di daerah Demak berlangsung pada periode November–April yang merupakan saat berhembusnya angin muson barat laut–barat daya yang bersifat basah dan lembap dan bulan terbasah terjadi pada bulan Januari dengan jumlah curah hujan bulanan lebih dari 400 mm per bulan. Curah hujan tahunan untuk wilayah Demak berkisar antara 1.800–2.400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–140 hari hujan per tahun.
Data iklim Demak, Jawa Tengah, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.8 (87.4) |
31.2 (88.2) |
31.7 (89.1) |
32 (90) |
32.5 (90.5) |
32.7 (90.9) |
33.1 (91.6) |
33.8 (92.8) |
34.2 (93.6) |
34.6 (94.3) |
33.2 (91.8) |
31.9 (89.4) |
32.64 (90.8) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.5 (79.7) |
26.9 (80.4) |
27.2 (81) |
27.8 (82) |
27.1 (80.8) |
26.7 (80.1) |
26.2 (79.2) |
26.8 (80.2) |
27.5 (81.5) |
28 (82) |
27.8 (82) |
27 (81) |
27.13 (80.83) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22 (72) |
22.7 (72.9) |
22.4 (72.3) |
22.2 (72) |
21.9 (71.4) |
21.2 (70.2) |
20 (68) |
20.6 (69.1) |
21.1 (70) |
21.9 (71.4) |
22.6 (72.7) |
22.1 (71.8) |
21.73 (71.15) |
Presipitasi mm (inci) | 471 (18.54) |
360 (14.17) |
276 (10.87) |
191 (7.52) |
120 (4.72) |
64 (2.52) |
45 (1.77) |
40 (1.57) |
54 (2.13) |
123 (4.84) |
216 (8.5) |
332 (13.07) |
2.292 (90,22) |
Rata-rata hari hujan | 18 | 17 | 16 | 12 | 9 | 5 | 3 | 3 | 4 | 10 | 14 | 17 | 128 |
% kelembapan | 86 | 85 | 84 | 82 | 81 | 79 | 78 | 74 | 75 | 76 | 80 | 84 | 80.3 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 167 | 163 | 198 | 226 | 246 | 257 | 298 | 296 | 274 | 262 | 227 | 195 | 2.809 |
Sumber #1: Climate-Data.org[6] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[7] |
Sejarah
Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Bintoro yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503).
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Demak | |
---|---|
Kediaman | Rumah Dinas Bupati Demak |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1503 |
Pejabat pertama | Raden Patah |
Berikut adalah Daftar Bupati Demak dari masa ke masa.
No | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Keterangan | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|
Kesultanan Demak | ||||||
1 | Raden Patah | 1503 | 1518 | |||
2 | Pati Unus | 1518 | 1521 | |||
3 | Trenggana | 1521 | 1546 | |||
4 | Sunan Prawoto | 1546 | 1568 | 1548-1568 adalah masa perebutan kekuasaan antara kerabat kerajaan setelah wafatnya penguasa terakhir Demak, Trenggana | ||
Kesultanan Pajang[8] | ||||||
5 | Hadiwijaya | 1568 | 1583 | masa transisi dipindah ke Pajang | [9][10] | |
6 | Arya Pangiri | 1583 | 1586 | |||
7 | Pangeran Benawa | 1586 | 1587 | |||
Kesultanan Mataram | ||||||
8 | Tumenggung Wironegoro | 1587 | 1606 | |||
9 | Hadipati Haryo Nagoro | 1606 | 1613 | |||
10 | Ki Ageng Batang | 1613 | 1616 | |||
11 | Ki Ageng Gombong | 1616 | 1617 | |||
12 | 1617 | 1621 | Situasi tidak stabil/penjajahan | |||
13. | Ki Ageng Seda Laren | 1621 | 1646 | |||
14. | 1646 | 1649 | Situasi tidak stabil/penjajahan | |||
15. | Hadipati Mangkuprojo | 1649 | 1701 | |||
16. | Hadipati Tumenggung Padmanagara | 1701 | 1734 | Situasi tidak stabil/penjajahan | ||
Hindia Belanda | ||||||
17. | Hadipati Wiryokusumo/ Panembahan Krapyak | 1734 | 1757 | |||
18 | Hadipati Somodiningrat Kaloran | 1757 | 1760 | |||
19 | Ki Ageng Bogor | 1760 | 1763 | |||
20 | 1763 | 1772 | kekosongan kekuasaan | |||
21 | Ki Ageng Kaliwungu | 1772 | 1776 | |||
22 | Haryo Nagoro / R. Brotokusumo | 1776 | 1781 | |||
23 | Hadipati Wiryo Hadinegoro | 1781 | 1801 | |||
24 | R.A.A. Tjondro Adhinegoro | 1801 | 1850 | Membangun pendopo Kadipaten Demak | ||
25 | P.A. Tjondronegoro IV | 1850 | 1866 | [11] | ||
26 | R.M.A.A. Poerboningrat | 1866 | 1881 | Dipindah menjadi bupati Semarang | ||
27 | P.A. Hadiningrat | 1881 | 1915 | |||
28 | R.T.A. Tjokroamiprodjo | 1915 | 1922 | |||
29 | R.A. Sosrohadiwidjojo | 1923 | 1936 | Dipindah menjadi bupati Kebumen | ||
30 | R.A.A. Iskandar Tirtokoesoemo | 1936 | 1941 | |||
31 | R. Sapangat Kartanegara | 1942 | 1945 | Diangkat oleh penguasa Jepang | [12] | |
32 | M. Achmad Djojosoedarmo | 1945 | Bupati terakhir yang diangkat oleh penguasa Jepang | [12] | ||
Pemerintahan Republik Indonesia | ||||||
33 | R.T. Rawoeh Reksohadiprodjo | 1948 | 1949 | Diangkat oleh Recomba | [13] | |
34 | R. Sukirdjo Reksoprodjo | 1949 | 1952 | |||
35. | R. Sukandar | 1952 | 1957 | |||
36 | Sidul Karto Atmojo | 1957 | 1958 | |||
37 | R. Indrijo Jatnopranoto | 1958 | 1966 | |||
38 | Dumami, SH | 1966 | 1972 | |||
39. | Drs. M. Adnan Widodo | 1972 | 1973 | |||
40 | Drs. Winarna Surya Adisubrata | 1973 | 1978 | |||
41. | Drs. H. Sudomo | 1978 | 1984 | |||
42. | Kol. Eddy Soemarto Wijaya | 1984 | 1985 | Meninggal dunia di tengah masa jabatan | ||
43. | Drs. Waluyo Cokrodarmanto | 1985 | 1986 | Penjabat sementara | ||
44. | Kol. H. Soekarlan | 1986 | 1996 | [14] | ||
45. | Kol. H. Djoko Widji Suwito, SIP | 1996 | 2001 | |||
46. | Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, MSi. | 2001 | 2006 | |||
47. | Drs. H. Tafta Zaini, MM. | 2006 | 2016 | Meninggal dunia saat bertugas pada periode kedua | ||
48. | Drs. H. Dachirin Said, M.Si | 2012 | 2016 | Bertugas hingga 2016 melanjutkan pejabat sebelumnya | ||
49. | H. M Natsir | 2016 | 2021 | |||
50. | dr. Hj. Eisti'anah, S.E. | 2021 | 2026 |
Referensi
- ^ a b Kabupaten Demak Dalam Angka 2021 (pdf) (Laporan). Demak: Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak. hlm. 6, 37, 97–99. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Demak". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 21 September 2020.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ a b c "Profil Demak" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-09-16.
- ^ "Demak, Jawa Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ "Demak, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020.
- ^ Ningsih, Widya Lestari (2021-05-27). Nailufar, Nibras Nada, ed. "Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ "Kerajaan Pajang". ArcGIS StoryMaps. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ "Sumber Sejarah Kerajaan Pajang; Raja-raja, Runtuhnya, dan Peninggalan-peninggalan". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ Sutherland, Heather (1974). "Notes on Java's Regent Families: Part II". Indonesia (17): 1–42. doi:10.2307/3350770. ISSN 0019-7289.
- ^ a b "Semarang Syuu". Kan po No. 61.
- ^ "De Nieuwe Regent van Demak". De locomotief (dalam bahasa Belanda).
- ^ "Letkol Soekarlan Bupati Demak". Mimbar Kekaryaan ABRI.
Lihat Pula
Dewan Perwakilan
Berikut adalah gambaran komposisi anggota DPRD Kabupaten Demak sejak 2004 hingga 2029.
Partai Politik | Jumlah Kursi pada Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[1] | 2009–2014[2] | 2014–2019[3] | 2019–2024[4] | 2024–2029[5] | ||
PKB | 9 | 10 | 9 | 9 | 13 | |
Gerindra | (baru) 3 | 8 | 8 | 7 | ||
PDI-P | 16 | 8 | 8 | 11 | 12 | |
Golkar | 4 | 6 | 9 | 7 | 7 | |
NasDem | (baru) 3 | 6 | 5 | |||
PKS | 2 | 5 | 4 | 0 | 1 | |
Hanura | (baru) 1 | 0 | 0 | 0 | ||
PAN | 1 | 2 | 2 | 1 | 0 | |
Demokrat | 3 | 6 | 2 | 3 | 3 | |
PPP | 9 | 5 | 5 | 5 | 2 | |
PDP | (baru) 2 | |||||
PKPB | 0 | 1 | ||||
PKNU | (baru) 1 | |||||
PBR | 1 | 0 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 8 | 12 | 9 | 8 | 8 |
Kecamatan
Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan, 6 kelurahan, dan 243 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.116.343 jiwa dengan luas wilayah 900,12 km² dan sebaran penduduk 1.240 jiwa/km².[6][7]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Demak, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos [8] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.21.12 | Bonang | 21 | 59552 | Desa | ||
33.21.11 | Demak | 6 | 13 | 59511-59519 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.21.07 | Dempet | 16 | 59573 | Desa | ||
33.21.08 | Gajah | 18 | 59581 | Desa | ||
33.21.03 | Guntur | 20 | 59565 | Desa | ||
33.21.09 | Karanganyar | 17 | 59582 | Desa | ||
33.21.02 | Karangawen | 12 | 59566 | Desa | ||
33.21.05 | Karangtengah | 17 | 59561 | Desa | ||
33.21.14 | Kebonagung | 14 | 59574 | Desa | ||
33.21.10 | Mijen | 15 | 59583 | Desa | ||
33.21.01 | Mranggen | 19 | 59567 | Desa | ||
33.21.04 | Sayung | 20 | 59563 | Desa | ||
33.21.13 | Wedung | 20 | 59554 | Desa | ||
33.21.06 | Wonosalam | 21 | 59571 | Desa | ||
TOTAL | 6 | 243 |
Rencana pengembangan
Pemkab Demak dan Bupati Demak mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Demak, diantaranya:[butuh rujukan]
- Brown Canyon, Pemerintah Desa Kebonbatur dan Kecamatan Mranggen bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Demak untuk menjadikan Brown Canyon menjadi tempat wisata. (Jangka Pendek)
- Tugu Barongan Khas Demak yaitu Membangun Taman seperti "Taman Pandanaran Semarang" tetapi menggunakan Patung BARONGAN DEMAK (Barongan Singo Karya) bukan menggunakan Patung Warak Ngendog (Barongan khas Semarang).
- Rumah Sakit Kecamatan Mijen, Pemkab Demak bekerjasama dengan Swasta/Investor mendirikan Rumah Sakit Umum Mijen karena lebih potensial mengingat Mijen merupakan salah satu kecamatan terluar dari Kabupaten Demak, sehingga perlu diperhatikan kesehatannya dengan membangun Rumah Sakit di Kecamatan Mijen(Jangka Panjang)
- Event "DEMAK MEAL EXPO", seharusnya Pemkab Demak mengadakan event Demak Meals Expo, (artinya: festival makanan khas Demak) supaya Kabupaten Demak tidak hanya dikenal wisata religi, tetapi juga terkenal makanan khasnya. Sehingga Demak bisa menjadi kota wisata kuliner.
- * Taman Air Bertema Rawa, pemkab Demak berpotensi untuk mengajak investor untuk membangun wahana wisata buatan "Waterpark" dengan mengusung bertema Rawa-Rawa, karena sesuai dengan asal-usul Kabupaten Demak adalah rawa-rawa. waterpark tersebut cocok diberi nama DEMAK SWAMP PARK atau DEMAK MARSH PARK yang keduanya artinya sama yaitu Taman Rawa Demak. Meminta pihak swasta maupun pemerintah yang hendak ingin membangun wisata air waterboom di Kabupaten Demak, diharap menggunakan nama Demak Swamp Park (Taman Rawa Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan rawa. Dan apabila masih ada yang membuat wisata air waterboom maka diharapkan menggunakan nama Demak Palace Park (Taman Istana Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan kerajaan Demak serta memasang ornamen bendera kerajaan Demak dan arsitektur masa kerajaan Demak pada Demak Palace Park.
- Jalur Sepeda dan Becak, Membangun Jalur sepeda & Becak yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. jalur sepedanya dari Alun-Alun Demak hinga Jepara, dari Alun-Alun Demak hinga Kudus, dari Alun-Alun Demak hinga Kota Semarang. jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Demak udaranya tidak polusi. (Jangka Pendek)
- Sawah Organik, Menjadikan seluruh sawah di Demak menjadi sawah organik, yaitu padi organik, blewah organik, dll. (Jangka Pendek)
- Trotoar Ramah Disabilitas, yaitu membangun trotoar yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat.
- Taman Ramah Disabilitas, membangun taman yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
- Alun-Alun Ramah Disabilitas, membangun alun-alun yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
- Demak Barong Karnival, Mengadakan even tahunan yaitu "DEMAK BARONG CARNIVAL" yang merupakan perayaan yang digelar dengan atraksi unjuk kepiawaian memainkan Barongan Singo Karya (Barongan Khas Demak). Juga mengundang berbagai Barongan seluruh Indonesia untuk memeriahkan Demak Barong Carnival, yaitu: Barongan Dencong, Barong Loreng Gonteng, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Barongan Gembong Kamijoyo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.[butuh rujukan]
Ekonomi
Pertanian
Jambu air merah delima merupakan buah khas yang tumbuh tersebar di Kecamatan Wonosalam, Mijen, Guntur, Wedung dan Demak Kota. Kekhasan dari jambu air ini adalah rasa manis dan buahnya tebal. Selain jambu air, buah yang tersohor adalah Belimbing Demak. Buah belimbing unggulan yaitu Belimbing Demak kapur dan Belimbing Demak Kunir yang pusatnya di daerah Betokan. Terdapat pula buah unggulan lain seperti Kelengkeng Pingpong dan Itoh yang berada di Trengguli Kecamatan Wonosalam dan Mlatiharjo Kecamatan Gajah. Selain itu, pada tahun 2009, Demak adalah pemasok beras terbesar di Jawa Tengah, dan saat itu pula pemasok beras terbesar di indonesia adalah Jawa Tengah. Pertanian padi juga termasuk pertanian unggulan daerah Demak.
Potensi Ekonomi
- Pertanian Belimbing Demak di Betokan
- Pertanian Jambu Demak di Betokan
- Pertanian Melon di Dempet
- Pertanian Cabe Keriting di Dempet
- Pertanian Kelengkeng Pingpong di Trengguli
- Pertanian Kelengkeng Itoh di Mlatiharjo
- Pertanian Semangka di Cabean
- Pertanian Blewah Madu di Sumberejo
- Pertanian Bawang merah di Pasir
- Kesenian Batik Demak di Karangmlati
- Perikanan Lele di Trengguli
- Perikanan Ikan Bandeng dan Udang di Surodadi
- Industri Jilbab Bordir di Jungsemi
- Industri Kerupuk di Ngaluran
- Industri Tempe di Bandungrejo
- Industri Garam di Wedung
- Kuliner Soto SawahKarangboyo di Mranggen
Seni Budaya
Kabupaten Demak terdapat beberapa kesenian, yaitu:
Pertunjukan
Kabupaten Demak terdapat beberapa acara perayaan, yaitu:
Pertunjukan Tradisional
- Grebeg Besar Demak, di Bintoro
- Uler-Uler, di Jungsemi
- Megengan, di Bintoro
- Ancaan, di Kadilangu
- Pesta Sedekah Laut, di Morodemak
Pertunjukan Modern
- Demak Expo, di Bintoro
- Demak Fair,[9] di Bintoro
- Demak Barongan Carnival, di Bintoro (belum pernah diadakan)
- Demak Meals Expo, di Alun-Alun (masih dalam rencana)
Pariwisata
Kabupaten Demak terdapat beberapa tempat wisata, yaitu:
Wisata Alam
- Pantai Morosari, di Bedono
- Pantai Surodadi, di Surodadi
- Pantai Onggojoyo, di Wedung
- Pantai Glagah Wangi, di Tambak Bulusan
- Brown Canyon, di Kebonbatur
- Rowo Mijen, di Gempolsongo
- Rowo Tanjung, di Jatirogo
- Mangrove dan Pantai Morodemak, di Morodemak
- Watu Lempit, di Banyumeneng
- Air Terjun Marhaban, di Banyumeneng
- Air Terjun Delik, di Jragung
Wisata Sejarah
Wisata keluarga
Wisata Religi
Wisata Belanja
- Aneka Jaya Market, di Bintoro
- Aneka Jaya Market, di Bandungrejo
- GOORI Market, di Bandungrejo
- Luwes Mranggen, di Mranggen
- Maharani Market, di Bintoro
Kuliner Khas
Masakan
Demak memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
- Nasi Kropokhan
- Nasi Ndoreng
- Nasi Brongkos
- Botok Telur Asin
- Asem-Asem Demak
- Sop Balungan
- Bakso Balungan
- Sambal Terong
Minuman
Demak memiliki beberapa minuman khas, yaitu:
Oleh-oleh
Demak memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
- Belimbing Demak
- Jambu Demak (Jambu Citra Delima)
- Koktail Belimbing Bintang 5
- Jus Belimbing Bintang 5
- Sirup Belimbing Bintang 5
- Kerupuk Catak
- Kerupuk Udang Tambak
- Kerupuk Blido
Kesehatan
- RSUD Sunan Kalijaga Demak, di Demak
- RS Nahdhatul Ulama Demak, di Wonosalam, Demak
- RS PKU Hj Fatimah Sulhan Demak, di Mangunjiwan, Demak
- RS Pelita Anugerah, di Mranggen, Demak
- RSUD Sultan Fatah Demak, di Karangawen, Demak
Konservasi Alam
- Kawasan Pelestarian Burung Hantu (Tlogoweru Owl Conservation), di Tlogoweru
- Kawasan Pelestarian Burung Kuntul (Bedono Egret Conservation), di Bedono
Julukan
Kabupaten Demak menyandang beberapa julukan, yaitu:
- Kota Wali
Karena Demak dahulu adalah tempat rapatnya wali songo.
- Kota Belimbing
Karena Dahulu Demak terkenal sebagai penghasil buah belimbing.
- Kota Jambu
Kota ini sangat terkenal dengan hasil pertanian jambunya terutama jenis Jambu Citra Delima, bahkan Jambu Citra Delima dikenal orang luar Demak disebut Jambu Demak.
- Kota Beramal
Beramal singkatan dari Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman dan Lestari.
Transportasi
Kabupaten Demak dilintasi Jalur Pantura dan Ke arah selatan (Solo) via Purwodadi (Kabupaten Grobogan)
Angkutan kereta api
Kabupaten Demak dilintasi rel kereta api yang dari dan ke berbagai tujuan. Stasiun Brumbung adalah Stasiun terbesar di Kabupaten Demak. Selain itu, terdapat rel kereta yang di nonaktif SJS Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (Sekarang Juwana) Berikut adalah Stasiun nonaktif di Kabupaten Demak:
Olahraga
PSD Demak dan Persidem Demak merupakan klub sepak bola yang berkompetisi di Divisi 3 Liga Indonesia. Yang bermarkas di Stadion Pancasila, Kabupaten Demak.
Referensi
- ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2004-2009" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diakses tanggal 04-08-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2009-2014" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-08-04. Diakses tanggal 04-08-2019.
- ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2014-2019" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-23. Diakses tanggal 04-08-2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:DPRD
- ^ "KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DEMAK NOMOR 811 TAHUN 2024 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DEMAK DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024" (PDF).
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Demak
- ^ kadinjateng.com/v3/index.php/news/item/21-pameran/item/262-pameran-nusantara-demak-fair-2015
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi