Lompat ke isi

Teri (makanan): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 1 suntingan oleh 2001:448A:2002:F331:C89A:9A95:7A8D:EC64 (bicara) ke revisi terakhir oleh Sept Ann
Tag: Pembatalan
 
Baris 5: Baris 5:
Di [[Madura]], [[Teri|ikan teri]] umumnya [[perikanan tangkap|ditangkap]] dengan suatu [[alat menangkap ikan|alat]] yang disebut dengan [[payang]],<ref>{{cite journal |title = Kajian Aspek Bio-Teknik dan Finansial terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Pamekasan Madura |author = Sobari, Moch. Prihatna; Karyadi; Diniah |date = 2006 |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43654 |journal = Buletin Ekonomi Perikanan [[Institut Pertanian Bogor|IPB]]}}</ref> meski kemudian diketahui bahwa payang tidak bersifat lestari.<ref>{{cite journal |title = Tinjauan Aspek Ekonomi Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah |author = Nababan, Benny Osta; Sari, Yesi Dewitta; Hermawan, Maman |date = 2008 |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43689 |journal = Buletin Ekonomi Perikanan [[Institut Pertanian Bogor|IPB]]}}</ref>
Di [[Madura]], [[Teri|ikan teri]] umumnya [[perikanan tangkap|ditangkap]] dengan suatu [[alat menangkap ikan|alat]] yang disebut dengan [[payang]],<ref>{{cite journal |title = Kajian Aspek Bio-Teknik dan Finansial terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Pamekasan Madura |author = Sobari, Moch. Prihatna; Karyadi; Diniah |date = 2006 |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43654 |journal = Buletin Ekonomi Perikanan [[Institut Pertanian Bogor|IPB]]}}</ref> meski kemudian diketahui bahwa payang tidak bersifat lestari.<ref>{{cite journal |title = Tinjauan Aspek Ekonomi Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah |author = Nababan, Benny Osta; Sari, Yesi Dewitta; Hermawan, Maman |date = 2008 |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43689 |journal = Buletin Ekonomi Perikanan [[Institut Pertanian Bogor|IPB]]}}</ref>


[[Pemrosesan ikan]] teri yang paling umum adalah [[penggaraman (makanan)|digarami]] di larutan garam lalu dikemas dalam minyak atau garam. Proses ini menjadikan warna kulit ikan yang hijau kebiruan menjadi abu-abu. Di Spanyol, ikan teri difermentasikan dalam larutan [[cuka]]. Di Romawi Kuno, ikan teri merupakan bahan dasar saus [[ikan fermentasi]] [[Yang (marga)|yang]] disebut dengan [[garum]]. Garum memiliki usia simpan yang tinggi sehingga dapat diperdagangkan hingga ke lokasi yang jauh dari pantai. Ikan ini juga dipercaya memiliki efek [[afrodisiak]].<ref>[http://www.thelatinlibrary.com/tacitus/tac.ger.shtml Tacitus: Germania]</ref> Ikan ini meski berukuran kecil namun memiliki rasa yang kuat sehingga berbagai macam [[saus ikan]] menggunakan ikan teri sebagai bahan dasarnya.
[[Pemrosesan ikan]] teri yang paling umum adalah [[penggaraman (makanan)|digarami]] di larutan garam lalu dikemas dalam minyak atau garam. Proses ini menjadikan warna kulit ikan yang hijau kebiruan menjadi abu-abu. Di Spanyol, ikan teri difermentasikan dalam larutan [[cuka]]. Di Romawi Kuno, ikan teri merupakan bahan dasar saus [[ikan fermentasi]] yang disebut dengan [[garum]]. Garum memiliki usia simpan yang tinggi sehingga dapat diperdagangkan hingga ke lokasi yang jauh dari pantai. Ikan ini juga dipercaya memiliki efek [[afrodisiak]].<ref>[http://www.thelatinlibrary.com/tacitus/tac.ger.shtml Tacitus: Germania]</ref> Ikan ini meski berukuran kecil namun memiliki rasa yang kuat sehingga berbagai macam [[saus ikan]] menggunakan ikan teri sebagai bahan dasarnya.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 27 Agustus 2023 09.47

Ikan teri yang telah dikeringkan
Ikan teri goreng dengan sambal

Ikan teri merupakan salah satu jenis boga bahari yang umum ditemukan di kawasan pinggir pantai Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik, serta dikategorikan sebagai ikan berminyak.[1] Ikan ini berasal dari famili Engraulidae, yang terdiri dari ikan dengan ukuran antara 2 cm hingga 40 cm tergantung spesiesnya.[2]

Di Madura, ikan teri umumnya ditangkap dengan suatu alat yang disebut dengan payang,[3] meski kemudian diketahui bahwa payang tidak bersifat lestari.[4]

Pemrosesan ikan teri yang paling umum adalah digarami di larutan garam lalu dikemas dalam minyak atau garam. Proses ini menjadikan warna kulit ikan yang hijau kebiruan menjadi abu-abu. Di Spanyol, ikan teri difermentasikan dalam larutan cuka. Di Romawi Kuno, ikan teri merupakan bahan dasar saus ikan fermentasi yang disebut dengan garum. Garum memiliki usia simpan yang tinggi sehingga dapat diperdagangkan hingga ke lokasi yang jauh dari pantai. Ikan ini juga dipercaya memiliki efek afrodisiak.[5] Ikan ini meski berukuran kecil namun memiliki rasa yang kuat sehingga berbagai macam saus ikan menggunakan ikan teri sebagai bahan dasarnya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "What's an oily fish?". Food Standards Agency. 2004-06-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-10. Diakses tanggal 2014-04-18. 
  2. ^ Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2008). "Engraulidae" in FishBase. December 2008 version.
  3. ^ Sobari, Moch. Prihatna; Karyadi; Diniah (2006). "Kajian Aspek Bio-Teknik dan Finansial terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Pamekasan Madura". Buletin Ekonomi Perikanan IPB. 
  4. ^ Nababan, Benny Osta; Sari, Yesi Dewitta; Hermawan, Maman (2008). "Tinjauan Aspek Ekonomi Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah". Buletin Ekonomi Perikanan IPB. 
  5. ^ Tacitus: Germania

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]