Lompat ke isi

Laksmana (Mahabharata): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 103.216.213.41 (bicara) ke revisi terakhir oleh Arya-Bot
Tag: Pengembalian
 
Baris 12: Baris 12:
| Kasta = kesatria
| Kasta = kesatria
| Ayah = [[Duryodana]]
| Ayah = [[Duryodana]]
| Ibu = [[Banowati]] dan Mayuriwati
| Ibu = [[Banowati]]
| Suami = [[Samba (Mahabharata)|Samba]]
| Suami = [[Samba (Mahabharata)|Samba]]
}}
}}
'''Laksmana''' {{Sanskerta|लक्षमना|Lakṣmanā}} adalah putri [[Duryodana]] dan [[Banowati]] dan [[Mayuriwati]]dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh ini disebut '''Lesmanawati'''. Ia memiliki saudara kembar buncing bernama [[Laksmanakumara]]. Laksamana menikah dengan putra [[Kresna]] yang bernama [[Samba (Mahabharata)|Samba]].
'''Laksmana''' {{Sanskerta|लक्षमना|Lakṣmanā}} adalah putri [[Duryodana]] dan [[Banowati]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh ini disebut '''Lesmanawati'''. Ia memiliki saudara kembar buncing bernama [[Laksmanakumara]]. Laksamana menikah dengan putra [[Kresna]] yang bernama [[Samba (Mahabharata)|Samba]].


== Kisah ==
== Kisah ==

Revisi terkini sejak 17 Oktober 2023 04.42

Laksmana
Tokoh Mahabharata
NamaLaksmana
Ejaan IASTLakṣmanā
Nama lainLesmanawati (versi wayang)
Kitab referensiMahabharata
AsalKerajaan Kuru
KediamanHastinapura
Kastakesatria
DinastiKuru
KlanCandrawangsa
AyahDuryodana
IbuBanowati
SuamiSamba

Laksmana (Dewanagari: लक्षमना; ,IASTLakṣmanā, लक्षमना) adalah putri Duryodana dan Banowati dalam wiracarita Mahabharata. Dalam pewayangan Jawa, tokoh ini disebut Lesmanawati. Ia memiliki saudara kembar buncing bernama Laksmanakumara. Laksamana menikah dengan putra Kresna yang bernama Samba.

Lukisan dari abad ke-17, menggambarkan adegan Baladewa (Balarama) berusaha menggeser istana Hastinapura ke sungai Gangga.

Duryodana menyelenggarakan sebuah sayembara untuk menentukan calon suami baginya. Putra Kresna yang bernama Samba jatuh cinta kepadanya. Daripada mengikuti sayembara, Samba memutuskan untuk menculik Laksmana. Setelah penculikan itu diketahui, para Korawa merasa marah, lalu memburu Samba. Samba berhasil ditangkap dan dipenjarakan. Mengetahui hal itu, para Yadawa (keluarga Kresna) berencana membebaskannya. Karena para Yadawa dan para Korawa memiliki hubungan kerabat, maka Baladewa—salah satu pemuka para Yadawa—memilih untuk menyelesaikan masalah dengan jalan damai dan secara kekeluargaan.

Di Hastinapura, Baladewa berkata bahwa Raja Ugrasena—raja para Yadawa di Mathura—meminta agar Samba dibebaskan. Permintaan itu ditolak oleh para Korawa. Selain itu, para Korawa juga menghina Baladewa. Hal itu membuat Baladewa marah. Dengan menggunakan senjata bajak yang selalu dibawanya, ia mengungkit pondasi kota Hastinapura untuk melemparkannya ke sungai Gangga. Setelah menyadari kotanya akan ditenggelamkan, para Korawa segera meminta maaf kepada Baladewa. Kemudian Baladewa meletakkan kota Hastinapura di posisinya semula. Akhirnya Samba dibebaskan dan pernikahannya dengan Laksmana direstui. Duryodana juga memberikan 60.000 gajah, satu laksa dan 1.200 kuda, 60.000 kereta, dan 1000 pelayan wanita.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]